AAI

Komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang dakwah Islamiyah  adalah  merupakan salah satu tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Dalam implementasinya Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII  menggelar  program Asistensi Agama Islam (AAI) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2017/2018. Sesuai data yang ada di Administrasi Akademik  FTSP UII memiliki mahasiswa baru TA.2017/2018 sebanyak 554 mahasiswa, yang saat ini Sabtu (14 Oktober) mengikuti Studium General AAI yang didampingi 37 (tiga puluh tujuh) mu’allim.

Studium Generale AAI dibuka oleh Abdul Haris Hanafi, ST., MT mewakili Dekan FTSP UII yang berhalangan hadir, digelar di Auditorium  Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, menghadirkan Ustadz Awan Abdullah dengan mengambil thema SUDAH BENARKAH JALANKU?.

Abdul Haris menyampaikan bahwa, Program ini bermaksud untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan nilai nilai agama Islam serta karakter dalam beribadah dan berakhlak mulia yang bagian dari WAJIB. Asistensi Agama ini sangat penting, karena kemungkinan di Perguruan Tinggi lain kegiatan pembinaan dan pemdampingan keagamaan semacam ini tidak ada. Asistensi ini sangat membantu kita dalam menentukan perjalanan hidup kita, karena dengan adanya kegiatan semacam ini Insya Allah kita menjadi semakin lebih baik lagi, terarah, dan Insya Allah dapat lebih membangun karakter pribadi muslim.

Kegiatan AAI ini sudah dapat dimulai pada hari Senin 16 Oktober 2017 dilakukan secara kelompok dan setiap kelompok dipandu oleh satu orang mu’allim diselenggarakan 12 (dua belas) kali tatap muka dalam satu semester, dan setiap akhir semester dilakukan ujian.  Sedangkan  jumlah kehadiran AAI sama sebagaimana seperti kuliah reguler yang pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya oleh masing masing pendamping atau mu’allim. Ungkapnya.

 

Kado Milad Ke-53 FTSP UII ”Lakukan Penandatanganan Naskah Kerjasama dengan Kereta Api Indonesia”

Bertepatan hari Kamis Kliwon (12 Oktober) 22 Muharram 1438 H adalah merupakan hari jadi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)  Universitas Islam Indonesia (UII) yang ke-53.

Di hari itu, selain penyelenggaraan Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (ILT) “Mewujudkan Infrastruktur yang Berkeadilan”, FTSP UII juga mendapatkan kado penandatanganan kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Acara penandatangan naskah kerjasama dilakukan di Auditorium lantai 3 Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5  Sleman Yogyakarta. Naskah kerjasama antara FTSP UII dengan PT. Kereta Api Indonesia ditandatangani oleh Dekan FTSP UII  (Dr.- Ing. Ir. Widodo, M.Sc) dan Excutive Vise President Baleyasa Yogyakarta PT Kereta Api Iindonesia (Persero), Deni Aryanto.

Naskah kerjasama berisi tentang riset, kerja praktek dan tugas akhir (TA) mahasiswa, pertukaran informasi dibidang teknologi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pemantauan kualitas lingkungan serta CSR.

Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun

Kamis (12 Oktober) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) untuk yang ke-4 kalinya menyelenggarakan Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (ILT) 2017, bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta bertajub Mewujudkan Infrastruktur yang Berkeadilan.

Konferensi Nasinal ILT ini bertepatan dengan Milad FTSP UII ke-53 (lima puluh tiga) yang diikuti oleh 77 (tujuh puluh tujuh) pemakalah di seluruh Indonesia dan puluhan dosen FTSP UII , dengan  menghadirkan keynote speaker Gubernur Daerah Istimewa Yokyakarta  yang diwakili Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X; Kapuslitbang PUPR, Ir. Rezeki Perangin Angin, M.Sc. MM.; perwakilan UNICEF Wildan Setiabudi; Prof.Dolores Foley, Prof.Kem Lowry, Micah Fisher, Ph.D dari University Haway Manoa; serta Dr. Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI (Wakil Rektor I UII), yang didampingi oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dan Wakil Dekan FTSP (Setya Winarno, ST., MT., Ph.D).

 

Wakil Rektor III UII (Ir. Agus Taufiq, M.Sc.) dalam sambutannya menuturkan,  para peserta konferensi nasional ILT  dan sivitas akademika ini diminta untuk turut mencari solusi atas ketimpangan pembangunan yang masih terjadi di Indonesia. Karena forum ini tepat yang merupakan wujud perhatian dalam menunjang  pembangunan infrastruktur di Indonesia, seperti pembangunan dari pinggiran Indonesia dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka persatuan.

konferensi nasional inovasi lingkungan terbangun

Senada dengan Wakil Rektor III UII, Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc selaku Dekan FTSP UII dalam sambutannya menyampaikan permohonannya kepada para peserta, sekecil apapun  untuk turut mencari solusi atas ketimpangan pembangunan yang masih terjadi di Indonesia dalam ILT ini. Karena konferensi semacam ini diadakan setiap tahun oleh FTSP UII, sehingga konferensi tahun berikutnya bisa menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan lebih maju lagi.

Milad Ke-53 FTSP UII Adakan Konferensi Nasional ILT:  Mewujudkan Infrastruktur Yang Berkeadilan 5

Sementara KGPAA Paku Alam X membacakan naskah Gubernur Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta  menuturkan pentingnya peran infrastuktur sebagai penunjang pembangunan, hal ini dikarenakan memiliki peran yang vital. Di antaranya yakni dalam mewujudkan pemenuhan hak dasar rakyat seperti sandang, pangan, papan, rasa aman, pendidikan dan kesehatan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa infrastruktur adalah modal esensial masyarakat yang memegang peranan penting dalam mendukung sektor ekonomi, sosial budaya, serta kesatuan dan persatuan yang mengikat dan mengkoneksikan antar daerah.

Milad Ke-53 FTSP UII Adakan Konferensi Nasional ILT:  Mewujudkan Infrastruktur Yang Berkeadilan 2

Pemerataan pembangunan merupakan jawaban atas masalah ketimpangan, yang salah satu strateginya adalah menjamin ketersediaan infrastruktur sesuai kebutuhan antar wilayah, sehingga mendorong investasi baru, lapangan kerja baru, meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sebagai dampak dari bergeraknya ekonomi lokal. Tingginya disparitas harga di wilayah barat dan timur dan ketimpangan presentase nilai produk domestik regional bruto secara nasional, khusunya di kawasan barat Indonesia dengan kawasan timur Indonesia menjadi masalah akut yang harus segera diatasi.

KGPAA Paku Alam X menambahkan, bahwa inovasi di sektor publik adalah breakthrough mengatasi kelambanan birokrasi, sekaligus menumbuhkan inovasi masyarakat di kawasan terbangun. Karakteristik dan sitem birokrasi yang rigid dan cenderung status-quo harus dicairkan dengan prinsip think and act out of the box within the system. Kita memang memerlukan kelas intrepreneurial government yang berpikir inovatif kreatif dalam bingkai aturan. Sinyal inovasi birokrasi menunjukkan hal positif, ketika budaya inovatif ditularkan, mulai diberi tempat. Ungkapnya.

Milad Ke-53 FTSP UII Adakan Konferensi Nasional ILT:  Mewujudkan Infrastruktur Yang Berkeadilan 4

Sedangkan keynote speaker Ir.Rezeki Perangin Angin, M.Sc., MM menyampaikan bahwa, pembangunan seluruh area pelosok NKRI dan batas negara menjadi mandat besar kementrian PU dari Presiden untuk mengejar ketertinggalan. Ia menjelaskan, berdasar data dari Bappenas, kebutuhan dana pembangunan infrastruktur saat ini mencapai 5000 triliun dan Indonesia hanya mampu menutupi 35% nya. Pendanaan inovatif lainnya seperti Investasi Swasta, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), APBN/APBD.

Rezeki Peranginangin mengungkapkan, selain masalah anggaran pembangunan, ada empat tantangan besar yang dihadapi dalam pembangunan yang berkeadilan. Disparitas antar wilayah dan kawasan masih tinggi, pemanfaatan sumber daya yang belum optimal dalam hal pangan dan energi, daya saing nasional yang masih rendah karena kurangnya infrastruktur dan konektivitas dan urbanisasi tinggi menjadi tantangan besar. Indonesia mempunyai beban berat dalam hal infrastruktur khususnya dalam tujuan konektivitas nasional. Indonesia harus mengakui ketertinggalannya dengan negara lain seperti Tiongkok Dalam 40 tahun Indonesia hanya mampu membangun 780 Km jalan tol sementara Tiongkok mampu membangun 280.000 km jalan tol.

Milad Ke-53 FTSP UII Adakan Konferensi Nasional ILT:  Mewujudkan Infrastruktur Yang Berkeadilan 1

Ia berharap, sivitas akademika UII turut berperan aktif dalam mendukung pembangunan infrastruktur melalui sumbangan pemikiran dan mencetak engineer-engineer terbaik bangsa, untuk Indonesia yang lebih sejahtera dan mampu berkompetisi di kancah global. Tutupnya.

motivasi-2

 

Marilah bersama sama ibarat kapal, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia  (UII) yang kita kendaria ini kita jalankan dengan sebaik baiknya agar tidak tenggelam, sehingga kapal yang kita jalani ini akan lebih baik lagi. Kalau saat ini FTSP UII semua Program sudah terakreditasi Internasinal maka target periode tahun depan bisa mendatangkan mahasiswa asing.

Demikian disampaikan Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, ST., MT., Ph.D) dalam workshop pengembangan motivasi kerja tenaga kependidikan atau tendik FTSP UII Sabtu (7 Oktober) bertempat di Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta yang dihadiri 63 (enam puluh) tiga peserta.

Lebih lanjut Setya Winarno  yakin, Insya Allah kita akan hidup lebih baik dan lebih nyaman , dan mudah mudahan semua yang kita kerjakan ini mendapatkan Ridha Allah SWT. Ia berharap para peserta dapat hadir dan mengikuti acara motivasi kerja ini dengan maksimal sampai selesai.

motivasi-1

Sementara narasumber Drs.H.Syafaruddin Alwi, MS menyampaikan nikmati dan syukurilah semua nikmat yang telah diberikan kepada kita dari Allah SWT. Kerjakan semua tugas dengan sebaik baiknya tanpa kenal malu, dimana dan apapun yang kita kerjakan itu adalah tugas kita sebagai custumer leader, dan jadilah dirimu sendiri.

Motivasi kerja adalah sebuah bentuk dorongan positif yang ditujukan kepada kita sebagai tenaga kependidikan  agar kita  terdorong dan memiliki semangat lagi dalam menjalankan pekerjaannya. Hal ini sangat berkaitan erat dengan kinerja kita  dan hasil pekerjaan mereka. Bila mereka memiliki motivasi yang cukup kuat untuk terus melakukan pekerjaan di perusahaan dengan baik, maka hasil yang diperoleh juga akan baik pula. Pasti hal ini juga berdampak pada keberhasilan usaha yang sedang dijalankan.

Syafaruddin Alwi menambahkan seorang custumer leader harus memiliki karakter Islamic Human Capital dengan memiliki karakter amanah, memegang teguh kepercayaan, cerdas dan mampu mengkomunkasikan nilai nilai kebaikan guna mencapai kualitas kerka yang terbaik. Tentu saja semua ini diiringi dengan prinsip prinsip kerja yang profesional dalam Islam dengan menghargai waktu, menjaga efektivitas kerja, membangun kerjasama, serta menghargai keahlian orang lain.

Tidak hanya cukup itu saja, ia menambahkan bahwa seorang custumer leader harus memiliki mindset performance excellence yang mempunyai cara pandang yang sama antara konsumen (mahasiswa), dosen (mitra), maupun tenaga kependidikan sebagai patner mitra dengan bermotivasi dan semangan yang tinggi, sikap yang positip, semangat perilaku, sehingga menghasilkan kerja yang bagus berintegritas moral. Ungkapnya.

motivasi-3

seminar puspik ftsp uii2

Dunia saat ini mengalami perubahan iklim yang cukup drastis,  bisa jadi ini akan menyebabkan  masalah yang lebih besar nanti, sehingga upaya upaya yang kita lakukan dari berbagai sektor untuk bisa mengurangi kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi. Apabila kita tidak bisa mengurangi perubahan mungkin kita punya cara untuk beradaptasi. Manusia sudah beribu ribu tahun mengalami berbagai proses adaptasi. Untuk itu, kita bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan. Sehingga workshop  ini di harapkan para peserta bisa dapat berkontribusi, karena  dalam menjaga kelestarian bumi kalau tidak dimulai dari sekarang tentu akan menimbulkan masalah di masa depan.

seminar puspik ftsp uii1

Demikian kata sambutan Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan (Hudori, ST., MT)  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam workshop  Strategi Menghadapi Fenomena Perubahan Iklim di Indonesia yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII Rabu (4 Oktober)  berempat di Auditorium  Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) yang dihadiri lebih dari 100 (seratus) peserta baik dosen, mahasiswa maupun peserta dari Perguruan Tinggi (PT) lainnya.

Sebagai narasumber  Rinto Andrianto perwakilan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia di bidang Pemulihan Pasca Bencana.  Rinto Andrianto secara panjang lebar menjelaskan tentang  dampak perubahan suhu yang ada cukup dekat dengan kehidupan manusia saat ini.

seminar puspik ftsp uii5

Kenaikan 1 (satu)  hingga 4 (empat) derajat bisa berimplikasi terhadap makluk hidup yang ada di bumi khususnya biota laut. Perubahan ini dimulai sejak Revolusi Industri yang berdampak pada naiknya suhu dan bencana seperti banjir, badai, dan persebaran penyakit. Persebaran penyakit merupakan  bencana yang paling tinggi frekuensinya, akan tetapi  jumlah korban jiwa akibat bencana justru mengalami penurunan.

Nah itulah keberhasilan lembaga penanggulangan bencana melalui aksi tanggap berkontribusi bagi turunnya jumlah korban meninggal. Namun demikian justru berakibat pada kerugian ekonomi yang tinggi di negara maju,  sehingga diperluaslah spektrum manajemen resiko hingga ke akar bencana melalui mitigasi.

Rinto mengaku bahwa mitigasi berfokus pada upaya mencari penyebab dan adaptasi yang menitik beratkan pada dampak bencana, yang mempunyai  tujuan untuk mengurangi kerugian ekonomi dan mengurangi angka kematian serta resiko keseluruhan. Ungkapnya.

seminar puspik ftsp uii3

Nara sumber lain Prof.Dr.Rer.nat.Muh.Aris Marfai, M.Sc  (Dosen Geografi UGM) membedah Strategi Adaptasi dan Mitigasi Menghadapi perubahan Iklim di Wilayah Pesisir. Sedangkan Perilaku Adaptasi dan  Rehabilitasi  Rekonstruksi  Akibat Perubahan Iklim dari Sektor Kelembagaan disampaikan oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Heru Suroso, SH).

seminar puspik ftsp uii4