FTSP Berpartisipasi dalam Seminar Kolaborasi Multi Sektor untuk Penyediaan Perumahan

Secara umum kondisi perumahan di Indonesia terus mengalami peningkatan sejalan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk yang terus meningkat. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan akan perumahan semakin meningkat dan dari sisi penyediaan, jumlah rumah yang terbangun belum mampu memenuhi pertumbuhan itu sendiri.

Untuk mengatasi semua permasalahan dan mengatur urusan perumahan tentunya diperlukan kolaborasi multisektoral antara akademisi, dunia usaha atau bisnis, komunitas, dan pemerintah dalam penyediaan perumahan yang handal. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam penyelenggaraan penyediaan perumahan disusun berbagai kebijakan dan program kerja berupa program pembangunan rumah susun sederhana sewa, program pembangunan rumah khusus, program pembangunan rumah swadaya, program pengembangan rumah umum dan komersial. “Untuk mendukung terlaksananya penyediaan perumahan, maka diperlukan kolaborasi dari multisektoral di tingkat pusat maupun daerah,” paparnya.

Demikian dipaparkan Iwan Suprijanto, S.T., M.T., Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam sebuah Seminar Nasional dengan tema “Peluang dan Tantangan Kolaborasi Multisektor dalam Penyediaan Perumahan di Indonesia” yang digelar secara hybrid pada Kamis, 7 Jumadilawal 1444 H/1 Desember 2022 di Grand Inna Malioboro Yogyakarta diikuti sekitar 300 peserta.

Acara yang digelar oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa III (Jawa Tengah & D.I.Y.) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR bekerjasama dengan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gadjah Mada, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Bank BTN tersebut juga menghadirkan narasumber Ir. Fitrah Nur, M.Si., Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. dari UGM, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. dari FTSP UII dan Nofry Rony Poetra, Direktur Finance BTN.

Sementara Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A., Ph.D. pada kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa persoalan pertanahan yang menjadi unsur penting dalam sebuah program perumahan menjadi masalah tersendiri. Ia juga mencontohkan bahwa tanah menjadi persoalan yang sangat penting, bahkan saat ini menjadi polemik karena harganya semakin tinggi. “Kadang memicu persoalan yang pelik terkait status kepemilikan bahkan persoalan yang menyangkut aspek hukum,” ujarnya.