FTSP UII Gelar Pelatihan dan Simulasi Pemadam Kebakaran

Kebakaran merupakan salah satu ancaman yang berbahaya dan dapat mengakibatkan korban jiwa jika tidak dilakukan upaya yang tepat dalam mencegah kebakaran. Kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran dan penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran, pada umumnya masih dirasakan sangat kurang, sehingga masih seringkali terjadi kejadian kebakaran yang menimbulkan banyak kerugian.  Untuk mencegah kejadian kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, diperlukan tingkat pengetahuan tentang api yang memadai.

Terkait dengan beberapa hal di atas, maka Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Workshop dan Simulasi Pencegahan Bahaya Kebakaran di Kawasan Gedung Moh. Natsir Kampus Terpadu pada Kamis, 19 Safar 1444 H/15 September 2022 yang diikuti oleh jajaran satpam, tenaga kependidikan, dan laboran.

Pada kesempatan tersebut menghadirkan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Kabupaten Sleman yang dikomandani oleh Suwandi, S.H. dengan didampingi oleh 5 personel.

Pada sesi pertama disampaikan tentang materi dasar-dasar penanggulangan kebakaran dan pencegahannya oleh Sumarjono. Ia menyatakan bahwa banyak faktor yang bisa mempercepat terjadinya bahaya api atau kebakaran bahkan ledakan, faktor-faktor tersebut kadang-kadang kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang, padahal upaya pencegahan kebakaran lebih mudah dan lebih murah, dibandingkan upaya penanggulangannya.  “Karena itulah, dalam pelatihan ini upaya pencegahan kebakaran lebih diutamakan,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa pentingnya upaya pencegahan kebakaran melebihi upaya penanggulangannya. Selain itu harus mengerti bagaimana kebakaran terjadi, penjalarannya, dan bagaimana cara pencegahan dan penanggulangannya serta memberikan kesadaran tentang pentingnya meningkatkan perilaku keseharian dalam pencegahan kebakaran. Ia juga mengenalkan beberapa sarana dan prasarana peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

Sementara itu pada sesi kedua adalah praktik pelatihan pemadaman api dimana pada kesempatan tersebut disimulasikan secara langsung fenomena api atau kebakaran, alat pemadam pebakaran, dan cara penggunaannya, karakteristik bahan bakar, bahaya ledakan dan pengendaliannya, penjelasan bahan cair mudah terbakar, antisipasi kebakaran ruangan, dan tanggap darurat kebakaran.

Adam Rus Nugroho, S.T., M.T. Ph.D., Koordinator kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah memberikan pemahaman mengenai penyebab terjadinya kebakaran, memberikan pengetahuan dasar tentang upaya pencegahan kebakaran, dan memberikan pelatihan dalam mengoperasikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hydrant, dan lain-lain. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada civitas akademika untuk antisipasi dan pencegahan bahaya kebakaran,” tuturnya.