Songsong Ramadhan Dekan FTSP UII: Tiga Hal Mengubah Hidup Menjadi Pribadi Muslim Sejati
Al-Qur’an dan Hadits adalah dua pusaka Rasulullah SAW yang harus selalu dirujuk setiap muslim dalam segala aspek kehidupan. Satu dari sekian aspek kehidupan yang sangat penting adalah pembentukan dan pengembangan pribadi muslim. Pribadi muslim yang dikehendaki Al-Qur’an dan sunnah adalah pribadi yang saleh. Pribadi yang sikap, ucapan dan tindakannya terwarnai oleh nilai-nilai yang datang dari Allah SWT.
Persepsi atau gambaran masyarakat tentang pribadi muslim memang berbeda-beda. Bahkan banyak yang pemahamannya sempit sehingga seolah-olah pribadi muslim itu tercermin pada orang yang hanya rajin menjalankan Islam dari aspek ubudiyah-nya saja.
Tiga hal yang menjadikan orang akan dapat memperbaiki diri yang lebih jauh lebih baik sebelumnya, yaitu orang yang diberi sakit oleh Allah SWT., orang yang berhaji, dan orang yang melaksanakan ibadah puasa ramadhan.
Demikian kata sambutan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc, dalam pengajian songsong ramadhan segenap dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa FTSP UII Jum’at (26 Mei) bertempat di hall Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Lebih lanjut Dekan FTSP UII mengatakan, seseorang yang diberi ujian sakit oleh Allah SWT, inysa allah dibalik penyakit yang diderita, tentu mengandung hikmah yang sangat berharga bagi si penderita khususnya dan bagi orang lain pada umumnya. Allah SWT pasti menyimpan hikmah di balik setiap sakit yang dialami. Allah SWT menakdirkan kita untuk sakit, pasti ada alasan tersendiri yang menjadi penyebab semua itu. Tidak mungkin Allah SWT melakukan sesuatu tanpa sebab yang mendahuluinya atau tanpa hikmah di balik itu semua. Nah orang yang baru diberi ujian sakit oleh Allah SWT tentu saja akan dapat memperbaiki dirinya jauh lebih baik lagi untuk mengubah hidup mejadi pribadi muslim sejati.
Ibadah haji juga merupakan ibadah untuk mengubah hidup menjadi pribadi muslim yang jauh lebih baik dari sebelumnya, yakni gerakan menuju kesempurnaan, kebaikan, keindahan, pengetahuan, kekuatan, nilai dan fakta faktanya. Apalagi ramadhan adalah bulan yang sangat bermakna yang kesemuanya bermuara kepada kemenangan, yaitu kemenangan muslim yang berpuasa dalam melawan hawa nafsu, egois, keserakahan, dan ketidak jujuran, yang semuanya berpangkal untuk memperbaiki diri menjadi insan yang jauh lebih baik.
Sementara pengasuh Pondok Pesantren (PP) difabel mental Ainun Yaqin Gunung Kidul (Ustadz Isma Al-Matin) mengungkapkan dalam menghapi ramadhan ini mengajak untuk menjadi muslim sejati dengan melakukan tindakan tindakan positif dari yang sebelumnya kurang baik menjadi lebih baik lagi, seperti halnya ulat yang diutus oleh Allah SWT.berubah menjadi kepompong, dan akhirnya menjadi kupu kupu di alam terbuka.
Guru Isma (nama panggilan) mengatakan, ulat adalah hewan yang ditakuti dan menjijikkan bagi seseorang, bahkan tempat berlindungnya di dedaunan atau perkayuan, yang juga memiliki sfat tidak baik merusak barang barang. Namun setelah ulat berupaya berubah menjadi kupu kupu bentuk dan sifatnya berubah menjadi lebih baik yaitu banyak disukai orang, warnanya menyenangkan, bahkan membantu dan menguntungkan orang lain.
Artinya bahwa yang dulunya dipandang menjadi insan yang jelek dan merugikan, namun setelah berubah menjadi hewan kupu kupu mengubah dirinya menjadi insan yang baik dan membatu insan lainnya. Ungkapnya.
Diakhir tausyiah Ustadz Isma Al-Matin mengajak kepada seluruh jamaah yang hadir untuk bersungguh sungguh dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadahan guna menuju insan muttaqin.