Tag Archive for: 2017
Magister Arsitektur (M.Ar) dan Program Profesi Arsitektur (PPAr) Fakulktas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) bersama sama mengadakan sebuah kuliah pakar tentang Expert Talk, yg menghadirkan pakar di bidang arsitektur (Dr.Ery Djunaedy GE., BEAP., CPMP) untuk memberikan wawasan dan inovasi baru guna menunjuang pembelajaran di bidang Arsitektur.
Kuliah pakar di gelar di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, Kamis (7 Desember) dihadiri sekitar 150 (sertaus lima puluh) mahasiswa S1 Arsitektur, Magister dan Profesi Arsitektur bertajub “High Performance Building Design for Sustainable Environment, Implementation of Information Modelling Technology Simulation into Design Process”.
Dalam paparannya Dr.Ery Djunaedy GE menyampaikan bahwa, sebagai seorang arsitek harus mempertimbangkan design bangunan dengan kebutuhan, dan tidak hanya teka teki silang namun harus sesuai dengan kebutuhan manusia itu sendiri. Artinya bahwa seorang aristek mendesain harus koordinasi tentang konsep dengan stake holder, baru kita dapat merancang design yang diperlukan.
Mengenai pengaruh arsitektur dalam perubahan iklim dengan memperhitungkan kebijakan maupun konsumsi energi. Di Indonesia mempunyai peraturan tersendiri yang membahas tentang bangunan hijau. Namun kelemahan peraturan tersebut yakni tidak mencakup seluruh aspek. Regulasi ini hanya mewajibkan 30% dari konsumsi listrik atau energi namun 70%, sisanya belum ada atau belum diatur.
Secara garis besar, paparan kuliah yang disampaikan membahas tentang High Performance Building Design yang dilanjutkan dengan Demo Simulasi dengan Energy Plus dan BIM dalam proses iterasi dengan Achievment High Performance Building Design.
Tema ini diberikan dengan target Dosen, Mahasiswa Studio Perancangan Arsitektur (Stupa) 3, 5 dan 7, Mahasiswa KTI, Mahasiswa PPAR dan Magister Arsitektur UII. Selain paparan diatas, Dosen Universitas Telkom ini juga meyampaikan beberapa materi seperti Implementasi Langsung Design Arsitektur di Bangunan, Pengaruh Arsitektur dalam Perubahan Iklim, Building inEfficiency/ Ketidakefisianan bangunan serta Definisi dan Konsep.
Sementara mengenai Building inEfficiency disampaikan Ery Djunaedy GE bahwa Indonesia hanya mempunyai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) sebagai banchmark perbandingan satu bangunan dengan yang lainnya. Dalam bidang efisiensi ekonomi energi, bangunan berada jauh dibawah Industri Pesawat Terbang, AutoMobil bahkan Lokomotif. Ungkapnya.
Ahad (29 Oktober) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Family Gathering dalam rangka MILAD nya yang ke-53 bertempat di Hall Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Gathering bertajub FTSP UII Bertaraf Internasional dan Berbudaya, dimeriahkan dengan pelepasan 53 (lima puluh tiga) burung merpati dan tampak suasana berbeda dengan pemakaian beraneka ragamnya pakaian adat dari sabang sampai merauke, serta pengajian akbar yang dihadiri oleh Rektor UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D), Wakil Rektor I UII (Ilya Fadjar maharika, Ph.D), Dekan FTSP UII (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc.), Wakil Dekan FTSP (Setya Winarno, Ph.D), Ustadz Dr.Ir. H.Amir Hamzah, MT (Rektor AKPRIND) , dan segenap Civitas Akademika FTSP UII beserta keluarga, serta para mantan Dekan FTSP UII periode sebelumnya.
Sesuai dengan tema, seluruh peserta yang hadir mengenakan pakaian tradisional mulai dari berseragam batik, kebaya bahkan beberapa orang di antaranya mengenakan pakaian adat tradisional dari berbagai provinsi di Indonesia.
Dalam sambutannya Dekan FTSP UII (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc.) menuturkan bahwa momen milad ini merupakan ajang untuk intropeksi diri, kontribusi apa yang telah kita berikan kepada institusi ini yaitu UII.
Ia menghimbau untuk agar dapat terus meningkatkan kualitas khususnya pada level internasional, dengan tanpa mengesampingkan jati diri dengan menjaga kelestarian budaya Indonesia. Ungkapnya.
Rektor UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D.) dalam sambutannya menuturkan apresiasinya terhadap FTSP UII yang telah berkontribusi banyak terhadap kemajuan UII. Dalam kesempatan ini Rektor UII pun secara simbolis juga turut melepaskan burung merpati yang jumlahnya puluhan bersama Dekan, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Program Studi.
Sementara pengajian akbar disampaikan oleh Dr. Ir. Amir Hamzah, MT bermakna Syukur. Pengumuman dan pembagian hadiah untuk Nilai Kinerja Dosen (NKD) Tahun 2016/2017 FTSP pun disampaikan dengan urut urutan sebagai berikut. Prodi Teknik Sipil masing masing dari ranking 1 hingga 3 adalah Prof.Ir.Sarwidi., MSCE.,Ph.D; Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D; dan Yunalia Muntafi, ST., MT.
Sedangkan Prodi Arsitektur Ranking 1 hingga 3 adalah Ir.Suparwoko, MURP., Ph.D; Dr.Ir.Sugini, MT., IAI; dan Dr.Ing.Nensi Golda Yuli, ST., MT. Dari Teknik Lingkungan juga dari Ranking 1 hingga 3 adalah Supriyanto, ST., M.Sc.,M.Eng; Lutfia Isna Ardhayanti, S.Si., M.Sc; dan Eko Siswoyo, ST., M.Sc.ES., Ph.D.
Acara gathering juga dimeraihkan dengan berbagai kesenian dari mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan berupa Dance of Enviro, Sakarape Creative Percussion dan musik akustik.
Bertepatan hari Kamis Kliwon (12 Oktober) 22 Muharram 1438 H adalah merupakan hari jadi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang ke-53.
Di hari itu, selain penyelenggaraan Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (ILT) “Mewujudkan Infrastruktur yang Berkeadilan”, FTSP UII juga mendapatkan kado penandatanganan kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Acara penandatangan naskah kerjasama dilakukan di Auditorium lantai 3 Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Naskah kerjasama antara FTSP UII dengan PT. Kereta Api Indonesia ditandatangani oleh Dekan FTSP UII (Dr.- Ing. Ir. Widodo, M.Sc) dan Excutive Vise President Baleyasa Yogyakarta PT Kereta Api Iindonesia (Persero), Deni Aryanto.
Naskah kerjasama berisi tentang riset, kerja praktek dan tugas akhir (TA) mahasiswa, pertukaran informasi dibidang teknologi, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pemantauan kualitas lingkungan serta CSR.
Dunia saat ini mengalami perubahan iklim yang cukup drastis, bisa jadi ini akan menyebabkan masalah yang lebih besar nanti, sehingga upaya upaya yang kita lakukan dari berbagai sektor untuk bisa mengurangi kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi. Apabila kita tidak bisa mengurangi perubahan mungkin kita punya cara untuk beradaptasi. Manusia sudah beribu ribu tahun mengalami berbagai proses adaptasi. Untuk itu, kita bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan. Sehingga workshop ini di harapkan para peserta bisa dapat berkontribusi, karena dalam menjaga kelestarian bumi kalau tidak dimulai dari sekarang tentu akan menimbulkan masalah di masa depan.
Demikian kata sambutan Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan (Hudori, ST., MT) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam workshop Strategi Menghadapi Fenomena Perubahan Iklim di Indonesia yang diselenggarakan oleh Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII Rabu (4 Oktober) berempat di Auditorium Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) yang dihadiri lebih dari 100 (seratus) peserta baik dosen, mahasiswa maupun peserta dari Perguruan Tinggi (PT) lainnya.
Sebagai narasumber Rinto Andrianto perwakilan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia di bidang Pemulihan Pasca Bencana. Rinto Andrianto secara panjang lebar menjelaskan tentang dampak perubahan suhu yang ada cukup dekat dengan kehidupan manusia saat ini.
Kenaikan 1 (satu) hingga 4 (empat) derajat bisa berimplikasi terhadap makluk hidup yang ada di bumi khususnya biota laut. Perubahan ini dimulai sejak Revolusi Industri yang berdampak pada naiknya suhu dan bencana seperti banjir, badai, dan persebaran penyakit. Persebaran penyakit merupakan bencana yang paling tinggi frekuensinya, akan tetapi jumlah korban jiwa akibat bencana justru mengalami penurunan.
Nah itulah keberhasilan lembaga penanggulangan bencana melalui aksi tanggap berkontribusi bagi turunnya jumlah korban meninggal. Namun demikian justru berakibat pada kerugian ekonomi yang tinggi di negara maju, sehingga diperluaslah spektrum manajemen resiko hingga ke akar bencana melalui mitigasi.
Rinto mengaku bahwa mitigasi berfokus pada upaya mencari penyebab dan adaptasi yang menitik beratkan pada dampak bencana, yang mempunyai tujuan untuk mengurangi kerugian ekonomi dan mengurangi angka kematian serta resiko keseluruhan. Ungkapnya.
Nara sumber lain Prof.Dr.Rer.nat.Muh.Aris Marfai, M.Sc (Dosen Geografi UGM) membedah Strategi Adaptasi dan Mitigasi Menghadapi perubahan Iklim di Wilayah Pesisir. Sedangkan Perilaku Adaptasi dan Rehabilitasi Rekonstruksi Akibat Perubahan Iklim dari Sektor Kelembagaan disampaikan oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Heru Suroso, SH).