{mosimage}
Senin, 27 Juli 2009 FTSP UII mendapatkan kunjungan Dekan Fakultas Arsitektur Eastern Mediterranean University (EMU) Turki Prof. Dr. Ibrahim Numan.  Kunjungan ini berlangsung selama 2 hari, tanggal 27 dan 28 Juli 2009.

Prof. Numan telah berada di Yogyakarta sejak Jum’at (24/7).  Selama dua hari Numan telah mengunjungi beberapa lokasi di Yogyakarta yang memiliki bangunan dengan arsitektur khas jawa.

Kedatangan Numan ke UII dalam rangka menjalin kerjasama akademik.  Sebelumnya Numan telah berkomunikasi dengan Dekan FTSP UII Dr. Ir. Ruzardi, MS, untuk menjajagi peluang kerjasama antar fakultas.  Karenanya pada kunjungannya kali ini Numan sekaligus telah menyiapkan konsep kerjasama yang telah ditandatangani oleh Rektor EMU, Prof. Dr. Ufuk Taneri. 

{mosimage}
Rektor UII Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec, hari itu juga menyempatkan diri hadir di FTSP untuk menerima kunjungan tersebut.  Pada prinsipnya Rektor sangat mendukung dan menyetujui MOU yang disampaikan pada pertemuan tersebut. Beberapa poin yang disepakati antara lain kerjasama riset, publikasi bersama karya ilmiah, pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, program double degree, dan lain-lain.

Ditingkat fakultas kunjungan Dekan Arsitektur EMU ini diterima oleh pimpinan fakultas, pimpinan prodi Arsitektur, serta para Kepala Lab Arsitektur.  Dekan FTSP Dr. Ir. Ruzardi, MS, dalam kesempatan tersebut menyampaikan ungkapan selamat datang dan sangat menghargai kunjungan Prof Numan ini. 

Lebih lanjut, Ruzardi berharap hendaknya hasil dari kunjungan ini nantinya tidak hanya dapat menjalin MOU antar Universitas, tapi sampai kepada tataran implementasi dan aksi.  Disamping itu juga diharapkan dapat saling meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran di masing-masing perguruan tinggi, khususnya program studi.

Siang harinya usai mengunjungi laboratorium Arsitektur, Numan melanjutkan perjalanan ke candi Borobudur.  Kunjungan ke candi tersebut didampingi oleh dosen Arsitektur, Noorcholis Idham, ST, M.Arch, yang juga sedang menimba ilmu di EMU.

Keesokan harinya, Prof Numan menjadi dosen tamu dalam kuliah umum yang mengetengahkan tema Arsitektur Islam.  Kuliah yang dihadiri oleh mahasiswa arsitektur tersebut antara lain memaparkan tentang perkembangan peradaban Islam. (Renny)

{mosimage} Rabu pagi (22/7) Dekan FTSP UII Dr. Ir. Ruzardi, MS bersama rombongan tim dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan ESDM Propinsi DIY antara lain Ir. Rani Sjamsinarsi, MT (Kepala Dinas PUP-ESDM), Ir. Bayudono, MSc, dan Dr. Wahyudi, menghadiri pertemuan di kantor Kementrian Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia di Jakarta.   Pertemuan ini dalam rangka berkoordinasi tentang alat deteksi dini gempa bumi Atropatena yang telah diterima dari International Academic of Science (IAS) Austria, yang selanjutnya akan ditempatkan di FTSP UII Yogyakarta. 

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh pencipta Atropatena, Prof. Elchin Khalilov, dan 2 orang timnya dari International Council for Scientific Development (ICSD) IAS. Dalam kesempatan tersebut Khalilov mengungkapkan bahwaAtropatena merupakan alat untuk memprediksi kejadian gempa secara dini dengan ketepatan 90%.  Alat ini bekerja atas dasar pendeteksian terhadap terjadinya anomali gravitasi yang mendahului gempa, ungkap Khalilov dihadapan Drs. Edie Prihantoro, M.Sc, Asisten Deputi Urusan Analisis Kebutuhan Iptek Menristek RI dan beberapa stafnya. 

{mosimage} Saat ini alat Atropatena beserta tim Prof. Khalilov telah tiba di FTSP UII.  FTSP sendiri sebelumnya sudah menyiapkan tempat untuk pemasangan Atropatena sesuai dengan standar yang dibutuhkan.  Selain itu juga saat ini bersama tim ahli dari FTSP yang terdiri dari Prof. Ir. Widodo, MSCE, Ph.D, Prof. Ir. Sarwidi, MSCE, Ph.D, Ir. M. Teguh, MSCE, Ph.D, dan Setya Winarno, ST, MT, Ph.D, sedang menyiapkan teknis pengoperasionalan Atropatena. 

Pakar kegempaan UII, Prof. Ir. Widodo, MSCE, Ph.D, yang juga ikut terlibat dalam pengoperasionalan alat ini mengungkapkan bahwa kerugian maupun korban jiwa yang diakibatkan bencana gempa bumi dapat diminimalisir dengan beberapa metode.  Pertama, yaitu adanya prediksi gempa baik itu waktu kejadian, tempat, dan besaran gempa.  Selain itu juga dengan mengupayakan perbaikan manajemen kebencanaan, serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana.

Lebih lanjut Widodo berharap bahwa metode prediksi gempa dapat dilaksanakan dengan menggunakan alat Atropatena yang jaringannya juga telah terpasang di negara Azerbaijan dan Pakistan.  Namun demikian Widodo mengatakan bahwa peralatan tersebut masih dalam penelitian yang terus dikembangkan dan harus melalui ujicoba sebelum secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.

Direncanakan pada tanggal 3 Agustus 2009 alat ini akan selesai diinstalasi dan akan diserahkan secara resmi oleh Gubernur DIY kepada UII.  Dalam acara tersebut juga akan digelar seminar Prediksi Kejadian Gempa Bumi: Konsepsi dan Aplikasinya di Indonesia.  Pembicara yang hadir antara lain Kepala BNPB RI, Menristek, Dr, Wahyudi (Ahli Kegempaan UGM) dan Prof. Ir. Widodo, MSCE, Ph.D. (Renny)

FTSP UII mengadakan program rekreasi bagi dosen beserta keluarganya dengan tujuan wisata ke pulau Bali dan Lombok.  Rekreasi yang diikuti sebanyak 150 peserta ini berlangsung pada tanggal 3 – 7 Juli 2009.  Keberangkatan peserta dari Yogyakarta menuju pulau Bali ditempuh dengan menggunakan pesawat dari bandara Adi Sucipto.

{mosimage}
Tujuan wisata pertama adalah Bali Safari and Marine Park.  Taman safari ini menyajikan sebuah kombinasi yang begitu unik antara kehidupan alam liar dengan pengaruh budaya Bali yang kuat. Taman yang punya total luas 40 hektar ini dilengkapi dengan kendaraan khusus yang siap mengantarkan pengunjung untuk berinteraksi dengan kurang lebih 400 binatang yang terdiri atas 80 spesies dari 3 kawasan yang berbeda yaitu dari Indonesia, India dan Afrika. Yang paling istimewa tentunya restoran Tsavo Lion yang bernuansa Afrika. Restoran ini terletak di Mara River Safari Lodge, yang juga merupakan tempat tinggal dari para singa.

Dari Taman Safari, wisata dilanjutkan ke Pantai Kuta. Malam harinya digelar acara gathering di tepi pantai Jimbaran, Nusa Dua.  Sembari menyantap hidangan laut sekaligus menikmati debur ombak di lautan lepas, acara dimeriahkan oleh iringan musik organ tunggal.  Saat menyampaikan sambutannya Dekan FTSP UII, Dr. Ir. Ruzardi, MS, mengungkapkan bahwa acara rekreasi ini disamping sebagai sarana refreshing, juga merupakan ajang silaturahmi bagi keluarga besar dosen FTSP. 

Hari berikutnya rombongan mengunjungi Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana. Di areal ini rencananya akan didirikan sebuah maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa setinggi 146 meter dengan lebar bentangan sayap garuda sebesar 66 meter yang menggambarkan Dewa Wisnu sedang menaiki tunggangannya burung Garuda. Saat ini sebagian dari patung tersebut sudah bisa dilihat di lokasi dalam bentuk patung separuh badan dari dewa Wisnu dan bagian kepala burung garuda.
{mosimage}

Siang harinya rombongan terpisah, ada yang tetap berwisata di Bali dan sebagian lagi melanjutkan perjalanan ke Pulau Lombok.  Selanjutnya untuk program tur di Bali peserta mengunjungi pantai Sanur, hutan kera Sangeh, danau Baratan Bedugul, Tanah Lot, pertunjukan Tari Barong, dan beberapa lokasi wisata belanja.

Sedangkan untuk perjalanan di Lombok yang menarik adalah wisata di kepulauan Gili. Pulau Gili merupakan salah satu pulau terindah yang terletak di lepas barat laut Pulau Lombok, terdapat tiga pulau yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.  Perjalanan menuju pulau-pulau tersebut ditempuh dengan menggunakan perahu motor. 

Lokasi pulau Gili lebih natural dengan pantainya yang putih dan bersih.  Kawasan disekitar pulau ini dikenal memiliki taman laut dengan habitat aneka ikan yang berwarna-warni.  Suasana pulau pun tidak bising karena kendaraan bermotor tidak diijinkan di tempat ini. Sarana transportasi yang tersedia adalah sepeda sewaan dan cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. 

Selain berenang di pantai, menyelam atau snorkeling juga menjadi pilihan para peserta.  Sebagian lagi menikmati keindahan bawah laut dengan menggunakan glass bottom boat.
Kunjungan berikutnya antara lain ke pantai Senggigi, Pura Batu Bolong, pusat kerajinan tenun, desa adat Rambitan, dan pusat perhiasan mutiara. (Renny Wijaya)

{mosimage}
Rabu 24 Juni 2009, Prof. Tanaka beserta rombongan dari Universitas Hokkaido berkunjung ke UII.  Rombongan sebanyak 5 orang ini terdiri dari 2 orang dosen dan 3 orang mahasiswa pascasarjana.  Setelah diterima oleh Rektor UII, siang harinya Prof. Tanaka tiba di FTSP UII.  Bertempat di prodi Teknik Lingkungan, Tanaka langsung melakukan tes wawancara bagi mahasiswa yang mendaftar program pertukaran mahasiswa yang diselenggarakan oleh Universitas Hokkaido.  Interview ini diikuti oleh kurang lebih 20 mahasiswa dari UII maupun UGM.

Program pertukaran mahasiswa ini merupakan salah satu dari program-program JENESYS (the Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youths).  Tujuan dari program ini adalah untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin yang memiliki visi internasional dalam bidang konservasi lingkungan yang diselenggarakan oleh GSES Hokkaido University.

{mosimage} 

Menurut Dekan FTSP UII Dr. Ruzardi, MS., program ini akan dimulai pada bulan Oktober 2009 dan berakhir hingga Maret 2010.  Dirancanakan bulan Oktober nanti Universitas Hokkaido menerima 2 orang mahasiswa dari FTSP UII, dari sebanyak 5 mahasiswa Indonesia yang akan diterima dengan rincian dari IPB (1 mhs), Universitas Palangkaraya (2 mhs) dan UII (2 mhs). Mahasiswa yang ikut program ini akan mengambil sejumlah SKS dan melakukan penelitian sebagai tugas akhir yang setara dengan 12 SKS.

Biaya perkuliahan selama 6 bulan akan ditanggung seluruhnya oleh HU.  Biaya yang akan diberikan antara lain: scholarship 130.000JPY/month, voyage costs 260.000JPY/month, biaya-biaya perjalanan untuk pelatihan 100,000JPY, dan free tuition fee..

Malam harinya Dekan FTSP beserta pengurus prodi mengadakan ramah tamah dan jamuan makan malam untuk menyambut kedatangan Prof. Tanaka beserta rombongan.  Keesokan harinya bertempat di ruang sidang dekanat FTSP Tanaka melanjutkan diskusi dengan panitia seminar internasional untuk membicarakan mengenai topik, waktu, dan teknis pelaksanaan seminar internasional.

Rencananya seminar internasional akan diselenggarakan pada bulan Mei 2010 dengan melibatkan universitas di Malaysia, Korea, dan Australia.  Penyelenggaraan di bulan Mei ini  dipilih karena bertepatan dengan peringatan 4 tahun gempa Yogyakarta.

Tanaka juga melakukan kunjungan  ke FTI UII guna memperluas jaringan kerjasama Universitas Hokkaido dengan fakultas-fakultas lain yang ada UII. (Renny)