{mosimage}Jum’at pagi, 1 Oktober 2010, KuE! demikian judul yang cukup bikin penasaran bagi semua mahasiswa Arsitektur UII dengan ajakan “Kuliah Umum Eee…!” Di hari itu jurusan Aristektur UII terlihat gegap gempita menyambut kedatangan dua profesor dari Victoria University of Wellington, New Zealand. Keduanya adalah sepasang suami istri bernama Prof. Robert Vale dan Prof. Brenda Vale yang telah malang melintang mendedikasikan hidupnya pada Green Architecture.

{mosimage}Jum’at pagi, 1 Oktober 2010, KuE! demikian judul yang cukup bikin penasaran bagi semua mahasiswa Arsitektur UII dengan ajakan “Kuliah Umum Eee…!” Di hari itu jurusan Aristektur UII terlihat gegap gempita menyambut kedatangan dua profesor dari Victoria University of Wellington, New Zealand. Keduanya adalah sepasang suami istri bernama Prof. Robert Vale dan Prof. Brenda Vale yang telah malang melintang mendedikasikan hidupnya pada Green Architecture.
{mosimage}
Prof. Robert dan Prof. Brenda datang tepat waktu pukul 08.00 WIB dan berpartner membawakan kuliah umum dari empat studi kasus dari beberapa proyek desain yang mereka tangani dan tentang fenomena kelestarian lingkungan hidup yang menjadi hangat pada masa kini.

{mosimage}
Pada sesi pertama, tidak tanggung-tanggung beberapa prinsip desain arsitektur ramah lingkungan dibawakan kepada peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa arsitektur. Beberapa dari prinsip desain tersebut adalah bahwa bangunan yang sederhana dan tidak rumit lebih membantu kelanjutkan lingkungan daripada bangunan yang rumit. Tentu saja, hal ini dikarenakan banyaknya energi yang terbuang selama pembangunan tersebut.
{mosimage}
Lebih lanjut Prof. Robert Vale menekankan  prinsip “Design for People” pada arsitektur ramah lingkungan. Menurutnya, sebuah desain arsitektur yang baik dan ramah lingkungan harus sesuai dengan konteks dimana  bangunan atau arsitektur itu ada. Singkatnya, aspek kelokalan itu sangat penting.

Peserta semakin antusias ketika sesi kedua dimulai, kali ini kedua pasangan profesor tersebut mempresentasikan sebagian isi buku mereka “Time to Eat the God: A Study of Ecologycal Footprint”. Mereka memaparkan detail fakta dan data mengenai negara dan jumlah konsumsi energi rumah tangga. Menariknya, Indonesia memiliki footprint 1,07 gha/orang, namun jika dihitung pulau Jawa saja misalnya, terjadi defisit -0,81 gha karena banyaknya energi konsumsi dan sedikitnya sumber daya yang mendukungnya.
{mosimage}
Kuliah umum ini berjalan dengan serius sekaligus santai diiringi dengan guyonan atau “pertengkaran mesra” kedua profesor. Banyak mahasiswa yang antusias, mesti banyak juga di mereka yang kurang dapat menyimak bahasa Inggris kedua profesor yang british dan terkadang dengan Australiana didalect.
{mosimage}
Ditemui di sela-sela acara ketua tim KuE! Maria Adriani, ST, MUDD. Staf pengajar jurusan Arsitektur UII ini menjelaskan, tanpa terpengaruh bahasa beberapa mahasiswa ditemui menyatakan kegembiraanya dapat belajar dari sumber-sumber yang ahli dan mumpuni dari luar kampus UII. Hal ini sejalan dengan program KuE (Kuliah Umum Euy!) yang direncanakan diadakan minimal sebulan sekali oleh Jurusan Arsitektur yang bebrapa pertemuannya menjadi prasyarat ekstra pada studio Perancangan Arsitektur. Kuliah umum Prof. Robert dan Brenda Vale sendiri merupakan rangkaian yang ke-3 dari 8 rangkaian KuE pada semester ini.
Liputan M Haryo Subodro