Menumbuh kembangkan bakat dan minat  sebagai mahasiswa dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai aktifitas baik di dalam maupun di luar kelas.  Didalam kelas perkuliahan diajarkan berbagai ilmu  di bidang keilmuan sesuai dengan Program Studinya masing-masing, namun aktifitas bakat minat mahasiswa dapat dikembangkan melalui soft skills mahasiswa di luar kelas. Oleh karenanya hahasiswa juga dituntut untuk menjadi insan yang kreatif yang mampu mengembangkan kemampuaannya serta menyalurkan bakat minatnya guna menggali potensi diri.

Salah seorang hamasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) M.Turmudhi Abdul Azis (14513173) mengikuti kegiatan bakat minat Beajing Internasional Chinese College (BICC-2017) selama 2 (dua) minggu bulan Juli 2017 yang lalu bertempat di Gendan Instute of Tecnology, Beijing, China.

Beajing Internasional Chinese College (BICC) adalah lembaga yang berkedudukan di Beijing, China dan Focus yang bertujuan untuk mengembangkan potensi generasi muda terutama pengetahuan antar bangsa seperti pengembangan bahasa, budaya, industri, politik, serta kemanusiaan.

M.Turmudhi Abdul Azis (14513173) terpilih menjadi salah satu delegasi perwakilan Indonsesia dalam kegiatan 2017 foreign students Chinese camp yang diselenggarakan oleh Confucius Institut Headquarters bekerjasama dengan BICC.

Menurut M.Turmudhi kegiatan BICC ini diikuti lebih dari 200 (dua ratus) peserta dari 30 (tiga puluh) negara di seluruh dunia. Dirinya mengaku bersyukur dapat mengikuti kegiatan ini menjadi delegasi UII sekalugus delegasi perwakilan Indonesia, hingga dapat belajar menimba ilmu, pengalaman yang belum pernah dialami, dan sharing dengan banyak teman dari berbagai negara seperti  Costarica, Thaliand, Alaska, Belgia, Polandia, Korea, China, dan masih banyak negara yang lainnya. Ungkapnya.

Program Studi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII)  sebagai salah satu dari Program Studi Arsitektur yang diakui kualitasnya secara Internasional  pendidikan sarjana (S1) dan sekaligus profesi, sampai saat ini  masih sangat langka ditemukan di Indonesia. Dengan diraihnya Akreditasi Internasional dari Korea Architectural Accrediting Board (KAAB), maka Program Studi Aristektur UII  kualitas pendidikan dan riset akan terus dikembangkan. Pengembangan bukan hanya pada standarisasi akreditasi saja, tetapi juga pada kualitas perkuliahan yang selalu up to date. Disamping itu juga berbagai kolaborasi Internasional  banyak dilakukan dan akan terus dikembangkan.

Demikian disampaikan kata sambutan Ketua Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII (Noor Cholis Idham, ST., M.Arch., Ph.D)  dalam pembukaan Konferensi Internasional Arsitektur Kamis (9 November) bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Konferensi Internasional mengambil thema Re-Charting the Knowledge of Architecture, dengan nara sumber dari beberapa negara tetangga seperti Prof. Dr-Ing. Marcus Hackel (pengajar Wismar University Jerman),  Prof. Johanes Widodo, Ph.D (pengajar National University of Singapore), Prof.Dr. Ibrahim Numan (pengajar Fatih Sultan Mehmet University Istanbul Turkey), Prof. Junshuk Lee, AIA, KIA (pengajar Myong-Ji Korea/  praktisi KAAB), Prof. Yandi A. Yatmo, Ph.D, IAI (pengajar Universitas Indonesia), serta Wakil Rektor I UII (Dr-Ing. Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA.,IAI).

Konferensi Internasional dibuka Wakil Rektor I UII  (Dr-Ing.Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA.,IAI) dengan ditandai pemotongan tumpeng, yang juga merupakan bagian dari puncak MILAD ke-30 Program Studi  Arsitektur UII, dihadiri oleh  para arsitek, arsitektur, peneliti arsitektur dari berbagai belahan dunia, para obsever, maupun dosen serta mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi.

Permulaan akhir tahun 2012 Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam
Indonesia (UII) kami didorong oleh Universitas untuk meningkatkan akreditasi yang lebih tinggi, hal ini karena
sudah terakreditasi A maka sangat perlu ditingkatkan lagi mengajukan akreditasi internasional. Akreditasi
internasional yang kami acu adalah Japang Accreditation Board Education (JABEE), yang merupakan salah satu
badan akreditasi yang sudah diakui oleh dunia internasional, yang juga menjadi salah satu anggota
washington qoutes.
Dari tahun ke tahun kami berupaya untuk berbenah diri dari kurikulum, organisasi, peningkatan penelitian
dosen, peralatan laboratorium, sarana prasarana, maupun peningkatan sistem belajar mengajar. Dalam waktu
3 (tiga) tahun mempersiapkan diri menuju akreditasi internasional, Alhamdulillah September 2015 Prodi
Teknik Sipil UII akhirnya mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari JABEE.
Demikian dituturkan Ketua Prodi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) dalam penerimaan 12 (dua
belas) rombongan studi banding dari UNTAG Surabaya Rabu awal November yang lalu bertempat di Ruang
Sidang Teknik Sipil UII Gedung mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Studi banding diharidi pula Ketua Program Doktor (S3) Teknik Sipil UII (Prof.Widodo, M.Sc., Ph.D), Sekretaris
Program Studi Teknik Sipil UII (Ir.Berlian Kushari, MT), Koordinator Laboratorium Teknik Sipil UII
(Dr.Ir.Ruzardi, MS), Ir.Bambang Sulistono, M.Sc, dan Ir.Marzuko, MT.
Dalam paparannya Miftahul Fauziah menyatakan bahwa, Program Studi Teknik Sipil di Indonesia baik negeri
maupun swasta yang pertama kali mendapatkan akreditasi internasional satu satunya adalah baru Teknik Sipil
UII. Disamping itu bahwa Program Studi Teknik Sipil UII mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh Teknik
Sipil yang ada di Perguruan Tinggi lain.
Ia mengaku bahwa Program Studi Teknik Sipil UII mempunyai kompetensi lulusan di Teknik Sipl yang mampu
merancang, melaksanakan, dan melakukan supervisi bangunan reka yasa sipil dengan ATRAKTIF (Amanah,
Terampil, Kompeten Adaptif, Inovatif) dan berwawasan kebencanaan, yang tentu saja ditunjang  berbagai
macam alat laboratorium.
Sistem pendidikan yang ada di Prodi Teknik Sipil UII menggunakan kurikulum 2014, yaitu sistem pendidikan
menuju OBE (Outcome Based Education) dengan capaian LO (Learning Outcome). Sedangkan evalusi masa
study tepat waktu 4 (empat) tahun saat ini prosentasi mencapai 20 %, hal ini untuk mendorong mahasiswa
supaya dengan segera menyelesaikan studinya. Sedangkan perkuliahan dan evaluasi terbagi menjadi tatap
muka kuliah, Mata Kuliah berpraktikum melekat (disesuaikan dengan kapasitas laboratorium), dan evaluasi.
Tutup Miftah.
Sementara Prof.Widodo, M.Sc., Ph.D mengatakan bahwa, proses kurikulum itu memang sangat lama, artinya
bahwa pembuatan kurilulum memerlukan proses atau waktu yangg relatif lama, sehingga perlu kesabaran
dalam pembuatan kurikulum. Yang tidak kalah penting dalam mempersiapkan akreditasi internasional sedini
mungkin adalah upaya memperkuat penelitian ilmiah dosen, dan ketersediaan laboratorium yang mendukung.
Ungkap Prof.Widodo.

Selama 3 (tiga) hari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengikuti pameran Open Days 2017 yang digelar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pameran yang digelar oleh Universitas guna menyiapkan mahasiswa menjadi seorang lulusan yang siap dan tanggap terhadap permasalahan yang berkembang di masyarakat, dan  dapat memberikan pemikiran solutif melalui suatu inovasi yang bermanfaat.

Open Days 2017 yang diselenggarakan pada Selasa hingga Kamis (7-9 November), bertempat di  Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir UII, Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta yang diikuti oleh seluruh Fakultas yang ada di UII.

Dalam pamerann FTSP UII menampilkan  Innovation Expo hasil karya unggulan mahasiswa dan dosen berupa beberapa relief abu merapi, sampah yang dikemas menjadi daur ulang, serta menampilkan puluhan buku hasil karya mahasiswa dan desain desain  tentang kearsitekturan  dengan booth berukuran 3×3 M yang telah disediakan.

Tampak hadir dan mengunjungi stand FTSP UII para Pimpinan Universitas Rektor UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., Ph.D) serta Wakil Rektor III UII (Ir.Agus Taufiq, MT) mengecek hasil karya mahasiswa arsitektur UII  berupa desain desain aristektur dari Studio 1 hingga 7 dari satu  buku ke buku yang lainnya.

Disamping itu Pimpinan Universitas pun juga tertarik dengan hasil karya sampah daur ulang yang disulap menjadi kerajinan seperti dompet, tas batik, casing hanphone, dompet lipat, gantungan kunci, classic wallet, bross, serta beraneka ragam favorit seminar.

Stand FTSP UII dalam Opend Days dibanjiri oleh pengunjung sisws siswi SMA seluruh DIY dan Jawa Tengah mendapatkan respon yang positip hingga para siswa secara bergiliran untuk berpose foto bersama dengan petugas stand. Selamat dan Suksus.

Sepuluh  mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  masing masing Dio Prananda Dwi Ramdhani (13513140), Desy Budiarti (13513026), Baiq Raudatul Jannah (13513190), Arga Nayesha Amalia (13513081, Meutia Fakhriah Basuki (13513060), Fauzi Farid Muttaqien (13513144), Luthfia Rakhma Widyastuti (14513112), Siti Sevina Nurlitha (14513036), Dwita Subhi Ramadhani (14513121), dan Cahyo W (14513155), serta  didampingi Kepala Pusat Studi Lingkungan UII (Eko Siswoyo, Ph.D.) berangkat ke Tokyo Jepang yang merupakan bagian implementasi  dari kerjasama yang telah terjalin  antara  Tokyo University of Science  Jepang dengan Pusat Studi Lingkungan UII.

Kegiatan serupa  sudah dilakukan secara rutin setiap tahunnya  oleh mahasiswa Teknik Lingkungan UII, yang mendapat kesempatan untuk diundang dalam program belajar yang diselenggarakan oleh universitas negeri sakura. Keberangkatannya  ini diperoleh melalui hibah yang diperoleh dari lembaga Japan Science and Technology (JST) agency,  dalam Sakura Science Program yang berlangsung di Tokyo University of Science yang berlangsung pada  tanggal 7 hingga 14 November 2017 mendatang.

Selama berada di Jepang, kegiatan para mahasiswa akan banyak berkutat pada praktik dan kunjungan ke beberapa laboratorium yang ada di Tokyo University of Science. Mereka akan dibimbing oleh Prof. Kazuo Umemura selaku host program. Selain itu  juga akan berkunjung ke beberapa industri dan pusat riset yang fokusnya pada nano teknologi dan solar cell.  Dua  bidang ini merupakan bagian dari masa depan teknologi hijau.

Selama ini pihaknya selalu menjalin hubungan baik dengan lembaga pendidikan dan para akademisi di Jepang. Karena hal itu sangat bermanfaat dalam memberi peluang para mahasiswa untuk belajar teknologi maju dan juga meningkatkan kesempatan memperoleh beasiswa jenjang master di Jepang.

Sementara Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc ) berharap  untuk meningkatkan internasionalisasi di fakultas, karena hal ini salah satunya didorong melalui kerjasama yang intens dengan berbagai universitas di Jepang. Di samping Tokyo University of Science, FTSP UII  juga telah erat berhubungan dengan universitas lain, seperti Gifu University dan Hokkaido University.