Stupa 2, Revianto Selasa 27 Februari 2018 Diganti Sabtu, 3 Maret 2018 Jam 08:00
Target pembangunan infrastruktur Nasional dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah infrastruktur yang harus dibangun pada tahun 2015 hingga 2019, yang terdiri dari jalan baru, jalan tol, pembangunan jalur kereta api, pengembangan bandara, pembangunan pelabuhan.
Sedangkan proyek strategi Nasional Propinsi DIY adalah Proyek pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana kereta api antar kota double track Jawa Selatan. Proyek pembangunan bandara udara baru, bandara Internasional di Propinsi D.I. Yogyakarta. Pariwisata percepatan infrastruktur transportasi, listrik, dan air bersih untuk 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) termasuk D.I. Yogyakarta.
Tantangan kosntruksi di Indonesia adalah Indeks daya saing infrastruktur yang dikeluarkan Global competitiveness index, Indonesia naik peringkat dari 41/138 menjadi 36/137. Pasar jasa konstruksi Indonesia terbesar di ASEAN senilai US$ 267 miliar, nomor 4 di ASIA (setelah China, Jepang dan India). Indonesia masih tertinggal di bidang infrastruktur, teknologi, dan skill (kemampuan).
Demikian disampaikan Kepala Balai Penerapan Teknologi Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Bina Konstruksi (Cakra Nagara, ST., MT., ME) dalam seminar optimalisasi sumber daya lokal dan Teknologi dalam mendukung New Yogyakarta Internasional Airpor (NYIA), Selasa (20 Pebruari) bertempat di Auditorium Gedung Mohammmad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Sebagai narasumber lain adalah Ketua Lembaga Pengembangan Jasa konstruksi (LPJK) Nasional (Ir.Ruslan Rivai, MM), Ir.Suparwoko, Ph.D., MURP (Ketua Program Magister Arsitektur UII), Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc selaku Ketua LPJK DIY, dan Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ir.Akhmad Suraji, MT., Ph.D., IPM. Seminar terselenggara atas kerjasama antara FTSP UII, dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) DIY, dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Bina Konstruksi.
Ir.Akhmad Suraji, MT., Ph.D., IPM dalam paparannya menyampaikan mengenai isu utama dalam seminar ini yaitu optimalisasi sumber daya lokal dan mendorong peran teknologi (BIM) pada industri konstruksi DIY untuk ditawarkan kepada proyek NYIA. Serta memastikan bagaimana mestinya bahwa sumber daya wilayah keistimewaan bisa dimanfaatkan sehingga dapat meratakan kesejahteraan.
Sebelumnya disampaikan kata sambutan dari Komite Pengembangan Kontrak Konstruksi LPJK Nasional (Dr. Husni Ingratubun, SE, SH, MM, MH), Wakil Rektor I UII Bidang Akademik (Dr. -Ing. Ilya Fajar Maharika, MA., IAI.), serta Kepala Balai Penerapan Teknologi Konstruksi (Cakra Nagara, ST., MT., ME).
Dalam sambutannya Dr. Husni berpesan Sebagai seorang Teknik Sipil jangan hanya sekedar sebagai penonton, namun marilah bersama sama untuk berbuat yang terbaik untuk Bangsa dan Negara walaupun hanya sekecil apapun, namun bermanfaat karena di era globalisasi ini sudah banyak tenaga kerja asing yang berada di Indonesia.
Sementara Wakil Rektor I UII (Dr. -Ing. Ilya Fajar Maharika, MA., IAI.) menuturkan, sebar luaskanlah knowledge atau pengetahuan yang kita miliki saat ini. Karena apa yang kita lakukan sebagai fluor untuk membangun menciptakan suasana yang lebih baik. Dengan harapan kita membangun pengetahuan supaya dapat diangkat drajatnya. Ungkap Dr.Ilya Fajar.
Sebelum Seminar dilakukan penandatanganan naskah kesepakatan kerjasama dalam bidang pendidikan dan pelatihan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi antara LPJK DIY dengan 12 (dua belas) Dekan Fakultas Teknik Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang ada di DIY seperti UII, UGM, UNY, UMY, UTY, UKDW, STTNAS, UJB, Sarjana Wiyata, UAJY, ITY, dan Unikri (Universitas Kristen Imanuel), dan dihadiri lebih dari 100 orang.