Jum’at  (13 September) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  menggelar  Studium Generale (SG)  Asistensi Agama Islam (AAI) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 bertempat di Auditorium  Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

SG AAI ini merupakan komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang dakwah Islamiyah  yang   merupakan salah satu tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.  Dengan adanya Asistensi Agama Islam (AAI) semacam ini akan dapat menelurkan pemahaman sekaligus mencerminkan nilai-nilai agama Islam menghasilkan pesantren luhur dalam membangun karakter pribadi muslim yang sesungguhnya.

Demikian disampaikan Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FTSP UII (Dr.Ir.Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI) dalam sambutannya pembukaan Studium General Asistensi Agama Islam bagi mahasiswa baru angkatan 2019 yang memenuhi auditorium.

Revianto berpesan, setelah pembukan SG AAI ini adik-adik sudah dapat melakukan pertemuan taklim secara kelompok dan setiap kelompok akan dipandu oleh seorang  mu’allim selama 12 (dua belas) kali tatap muka dalam satu semester, dan setiap akhir semester dilakukan ujian. Diharapkan semua mahasiswa untuk merespon dan melaksanakan Asistensi Agama Islam ini dengan baik dan tuntas.  

Sementara Muhammad Ridwan Andi Purnomo, ST., MT., Ph.D  mengemukakan bahwa kita itu butuh taklim, apa yang kita lakukan diniati untuk mencari ridho Allah ta’ala guna menggapai dunia wal akhirah semata.

Semua orang tentu menginginkan kemajuan dalam setiap aspek hidup ke arah yang lebih baik. Untuk mencapai suatu kemajuan dalam taraf hidup, maka diperlukan adanya suatu perubahan perilaku. Perubahan perilaku memiliki arti adanya perbedaan suatu perilaku atau tindakan terhadap suatu kondisi ataupun keadaan, antara suatu waktu dengan waktu yang lain dalam hal yang positif.

Ustadz Ridwan menambahkan, mengapa perubahan perilaku sangat penting? Karena untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup, hal pertama yang harus kita ubah adalah perilaku. Hal ini berlaku untuk diri kita secara pribadi, maupun pada orang lain. Dalam perubahan perilaku, terdapat tiga hal penting yang dapat menjadi komponen untuk mencapai suatu perilaku yang lebih baik. Ketiga komponen tersebut adalah pengetahuan, sikap dan perilaku. Tiga komponen ini kalau boleh diibaratkan sebagai tangga yang harus dinaiki step by step dengan ketekunan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Karenanya dengan taklim kita akan banyak terbantu dalam mengubah aspek ini, untuk itu pergunakanlah waktu taklim sebaik-baiknya.

Disamping mengubah perilaku, Ustadz Ridwan juga mengingatkan janganlah berbuat syirik, kesyirikan adalah penghapus amalan shalih. Hal ini berlaku sejak dahulu, yaitu para Nabi dan Rasul terdahulu.  Dalam salah hadits Rasulullah SWA bersabda “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang yang sebelummu, maksudnya seluruh para Nabi terdahulu, Jika kamu berbuat syirik, niscaya akan terhapuslah amalmu”.  Oleh karena itu saudaraku semua  jauhilah perbuatan syirik terhadap Allah SWT.  Ungkapnya.

 

Kuliah Pendidikan Pancasila, Dosen: Ayu Atika Dewi, SH., MH. hari ini Rabu, 11 September 2019 DITIADAKAN

Kuliah Pendidikan Pancasila, Dosen: Ahmad Sadzali, LC., MH. hari ini Rabu, 11 September 2019 kelas A dan D DITIADAKAN dan presentasi ditunda minggu depan

Sabtu (7 September) Jurusan Teknik Sipil (JTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar sarasehan bertajub “Pencarian Bentuk dan Target Pasca Akreditasi” bertempat di Aula besar Westlake Resto Jl.Ring Road Barat, Bedog, Trihanggo, Gamping Sleman.

Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) dalam sambutan dan penyampaian masukan-masukan pasca akreditasi berikut harapannya menuturkan, introspeksi diri sangat diperlukan karena proses tidak selalu berjalan konstan, pengalaman yang serupa tidak selalu memberi hasil yang sama selalu ada keterbatasan dan perbedaan sudut pandang.

Miftahul Fauziah berpendapat, tiap masalah memiliki titik kritis tersendiri, melalui instropeksi diri kita akan mampu menemukan makna dari setiap tujuan yang kita miliki dan akan semakin memastikan, apakah tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya sudah terarah atau belum. Seperti dalam ajaran Islam dikatakan hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin.

Ia berharap, saat ini Jurusan dan Program Studi sudah waktunya mempersiapkan diri generasi muda untuk mengisi kepengurusan mendatang, dengan harapan pergantian generasi muda itu akan dapat mencapai hasil lebih dari pengurus sebelumnya, untuk itu diperlukan  perbaikan  pendidikan dalam catur dharma Perguruan Tinggi yang ada di UII.

Perguruan Tinggi memang harus menjadi tempat di mana mahasiswa bisa mempersiapkan diri mereka menghadapi dunia kerja usai lulus dari bangku kuliah. Oleh karenya diperkuat dalam mendukung mahasiswa mereka untuk bersaing dalam kompetisi di dunia kerja untuk mempersiapkan alumni yang profesional. Karena maju mundurnya suatu Perguruan Tinggi juga tergantung dari Alumninya. Ungkap Miftah.

Disamping Dekan FTSP UII, sarasehan  dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya (Dr.Ir.Kasam, MT), Pengurus Jurusan dan Program Studi, para dosen Program Studi Teknik Sipil dan puluhan tendik. Selesai sarasehan dipotong sebuah tumpeng oleh Dekan yang diberikan kepada Ketua Program Studi Teknik Sipil (Dr.Ir.Sri Amini Yuni Astuti, MT) serta perwakilan dosen dan tendik.

Sementara visitasi Re-Akreditasi Program Studi Teknk Sipil Sarjana S1) dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), dilaksanakan pada Kamis (10 Juli) yang lalu di ruang Sidang Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Selaku Tim Asesor BAN-PT Prof.Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc., Ph.D (ITB Bandung) dan Tri Basuki Joewono, Ph.D (Univ.Parahiyangan Bandung).

Atas kerja kerasnya tim akreditasi Teknik Sipil beserta para pengurus Fakultas, Jurusan dan Program Studi akhirnya Program Studi Teknik Sipil FTSP UII dapat mempertahankan kembali akreditasinya dengan nilai A berdasarkan Keputusan BAN-PT nomor 2388/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2019 tertanggal 16 Juli 2019, yang berlaku 5 tahun sejak tanggal 16 Juli 2019 sampai dengan 16 Juli  2024.