Minat yang tinggi untuk mempelajari ilmu arsitektur di negara lain menghantarkan 2 (dua)  mahasiswi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), Joana Novarinda Carissa (17512037) dan Hanifah Hestyas Khumaira (18512040) untuk belajar ke Turki. Melalui program Erasmus, ia berkesempatan menimba ilmu selama 1 (satu) semester ke Fatih Sultan Mehmet Vakıf Üniversity (FSMVU), Turkey. Program ini merupakan hasil kerjasama antara program studi Arsitektur UII dengan FSMVÜ.

Menurut jadwal kedua mahasiswi ini akan menempa ilmu di Negara Turkey awal Pebruari hingga Juni 2020, secara rutin setiap tahun kedua universitas mengirimkan mahasiswa untuk mengikuti kegiatan akademik di kampus masing-masing.

Pelepasan kedua mahasiswa dilakukan di Ruang Sidang Eramus Gedung Rektorat UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, Selasa (28 Januari) oleh Wakil Rektor bidang Networking dan Kewirausahaan UII  (Ir.Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D) didampingi Sekretaris Program Studi Arsitektur Internasional Program (Dr.-Ing.Putu Ayu P.Agustiananda, ST., MA). Hadir pula Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D), Dekan FSMVU Turki (Prof.Ibrahim Numan), Ketua Jurusan Arsitektur UII (Noor Cholis Idham ST., M.Arch., Ph.D., IAI), dan Sekretaris Jurusan Arsitektur UII (Dr.Yulianto P.Prihatmaji, ST., MT., IPM.,IAI).

Dalam sambutannya Wiryono Raharjo, Ph.D menuturkan  bahwa kesempatan untuk belajar ke luar negeri dengan beasiswa menjadi impian bagi setiap mahasiswa, seperti mereka berdua Joana dan Hanifah Tyas mahasiswi International Program Arsitektur UII. Mereka berdua  sangat beruntung berhasil lolos seleksi beasiswa studi selama satu semester di Sultan Mehmed Vakif University Istanbul, Turki.

UII sangat mendukung kerjasama dan hubungan yang terjalin dengan Sultan Mehmed Vakif University Istanbul, Turki. Dengan  harapan nantinya diikuti oleh program studi lainnya, terlebih Erasmus Mobility Program dibuka setiap tahunnya sehingga UII sangat mendukung mahasiswanya yang mengikuti pertukaran mahasiswa. Ungkapnya.

Sementara dalam wawancaranya Joana Novarinda Carissa mengatakan, dirinya sangat bersyukur bisa mewakili mahasiswa Arsitektur UII untuk mengikuti pertukaran mahasiswa ini selama 1 (satu) semester ke depan untuk mengikuti perkuliahan di Fatih Sultan Mehmet Vakıf Üniversity Turki bersama Hanifah yang akan dimulai kuliahnya  tanggal 10 Februari sampai 10 Juni yang akan datang.

Ia mengaku banyak persiapan yang dilakukan sebelum berangkat ke Turki, salah satunya adalah menyiapkan mental karena akan bertemu dengan temen baru dan juga budaya baru dengan target menambah pengalaman dan meningkatkan pembelajaran. Joana  berkeinginan melihat arsitektur dari perspektif yang berbeda di Turki, karena  arsitektur bangunan dan sejarah Turki yang sangat beragam. Akunya.

Jurusan Teknik Sipil  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Senin (27 Januari) menggelar kuliah umum Likuifaksi dan Kegempaan di auditorium FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, dengan menghadirkan narasumber Prof.Ir.Paulus Pramono Rahardjo, MSCE., Ph.D (Universitas Parahyangan) dan Guru Besar FTSP UII Prof.Ir.Widodo, MSCE., Ph.D yang diikuti tidak kurang dari 200 peserta  baik mahasiswa UII,  mahasiswa perguruan tinggi lain, maupun berbagai instansi pemerintah.

Wakil Dekan bidang Sumber Daya FTSP UII (Dr.Ir.Kasam, MT) dalam sambutanya menuturkan, saat gempa bumi di Aceh tahun 2004 masyarakat awam belum banyak membahas tentang likuifaksi, namun demikian  pada waktu gempa bumi di Palu, likuifaksi menjadi perhatian masyarakat karena banyak memakan korban material dan jiwa. Dan ini terjadi bukan  hanya bangunan saja, tetapi tanah, bangunan dan penghuninya menjadi bubur.

Kasam menambahkan, kuliah umum yang diselenggarakan ini merupakan diskusi yang sangat berharga, semoga ditemukan rekayasa kegempaan dan ikutannya. Suatu hal perlu sekali dikembangkan terus dan ketika akan terjadi gempa sudah siap dengan rekayasa, dengan demikian keamanan dapat diantasipasi sedini mungkin. Pintanya.

Narasumber Prof.Paulus Pramono menegaskan, berdasarkan hasil penelitian, potensi likuifaksi terjadi pada gempa yang berkekuatan lebih dari 5 (lima) magnitudo. Ada beberapa jenis likuifaksi mulai dari tidak mengakibatkan kerusakan hingga meluluhlantakan wilayah beserta bangunan dan penghuninya.

Likuifaksi adalah tanah yang kehilangan kekuatan akibat diguncang oleh gempa, yang mengakibatkan tanah tidak memiliki daya ikat. Guncangan gempa meningkatkan tekanan air, sementara daya ikat tanah melemah. Hal ini menyebabkan sifat tanah berubah dari padat menjadi cair.

Prof.Paulus Pramono berpendapat, likuifaksi terjadi akibat di dalam tanah wilayah yang terkena gempa ada sumber air. Air membuat kerusakan pada tanah dan bangunan di atasnya, selanjutnya, air mengalir menuju ke tempat yang rendah. Akhirnya infrastruktur di atasnya berlipat-lipat.

Sementara untuk menekan jumlah korban,  perlu dilakukan mitigasi agar likuifaksi tidak banyak memakan korban jiwa. Ungkap Prof.Paulus Pramono.

 

Rabu (22 Januari) Magister Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar diskusi sehubungan dengan terjadinya banjir bandang yang melanda di Jabodetabek Bekasi beberapa saat yang lalu dengan mengangkat thema Solusi Praktis Banjir Jabodetabek.

Diskusi digelar di auditorium FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta dengan menghadirkan narasumber Yanto., Ph.D;  Dr.Ir. Rofandi Hartanto, MP. ; Zaenal Muslih, dan Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc.

Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D) dalam sambutannya menuturkan, ini adalah masalah kita, masalah bangsa kita. Oleh karena itu kita berkumpul di sini bukan untuk mencari cari siapa yang salah. Tetapi sebaliknya kita berkumpul disini untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada.

Sementara  Ketua Program Studi Magister Arsitektur UII (Ir.Suparwoko, MURP., Ph.D) dalam sambutannya pula menegaskan kegiatan ini dilaksanakan atas dasar keresahan atas bencana banjir yang terus menerus terjadi. Beranjak dari keresahan kita bersama terhadap bencana yang terjadi di ibu kota kita, sehingga kami merasa perlu untuk mendiskusikan solusi terbaik, solusi praktis untuk permasalahan tersebut. Ungkap Suparwoko.

Narasumber Yanto., Ph.D. mengatakan beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan atas permasalahan banjir tersebut dengan  memanfaatkan pipa resapan yang ditempatkan pada setiap selokan, dan juga membuat bendungan kecil berseri yang ada di setiap pinggir sungai.

Persoalannya adalah kita sering menggagas hal-hal besar, hal-hal canggih, tapi kita lupa hal hal kecil, sebagai contoh pembuatan pipa resapan air di setiap selokan, dan juga bendungan kecil berseri yang ada di setiap pinggiran sungai. Ungkapnya.

Sedangkan Dr.Rofandi Hartanto, MP berpendapat  siphon atau semacam gorong-gorong yang ada di pinggir sungai, ketika sungai meluap air akan tertampung di siphon yang telah di buat di pinggiran sungai.

Dari diskusi berbagai narasumber  memberikan gagasan untuk Daerah Istimewa yogyakarta diperlukan  rumah vertikal dengan ruang terbuka dengan saluran peninggalan kolonial ditingkatkan, serta sektor pertanian tidak boleh dikurangi, diperlukan pemetaan drainase,  menyorot air tanah di DIY yang terus menurun sehingga harus disaring agar tidak terjadi eksploitasi air tanah berlebih, serta pentingnya menyiapkan kebutuhan air bersih untuk warga.

 

Kamis  (23 Januari)  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar workshop penelitian bersama DPPM UII  bertempat di Ruang Sidang Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Turut hadir dalam workshop Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D), Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan alumni FTSP UII (Dr.Ir.Revianto Budi Santoso, M.Arch., IAI), Ketua dan Sekretaris Jurusan, dan  puluhan dewan dosen.

Narasumber Dr.Eng.Hendra Setiawan, ST., MT mengemukakan, perkembangan perolehan hibah RISTEKDIKTI dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Hibah penelitian di tahun 2020 sebanyak 61 usulan, sebelumnya sebanyak 51 judul, sementara pengabdian ditahun 2019 sebanyak 4 judul dan ditahun 2020 sebayak 21 judul.

Hendra Setiawan membagi penelitian menjadi 3 (tiga) pilihan, penelitian pemula, unggulan, dan penelitian kerjasama. Syarat penelitian pemula dengan syarat dosen UII (dosen tetap regular atau DTPK) S2 memiliki NIDN dan ID Sinta yang memiliki jabatan fungsional ketua peneliti maksimal asisten ahli. Tugas dan peran setiap peneliti diuraikan dengan jelas dengan dana penelitian maksimal Rp. 20.000.000., dengan luaran wajib jurnal Nasional terindeks minimal Sinta 4 dengan status Accepted/Published dan poster A1 dalam bentuk file pdf.

Hendra menambahkan, penelitian unggulan bersyarat dosen UII (dosen tetap regular atau DTPK) memiliki NIDN dan ID Sinta, memiliki jabatan fungsional ketua peneliti minimal asisten ahli, jumlah peneliti minimal 2 orang dan melibatkan mahasiswa, dana penelitian maksimal Rp. 50.000.000,-.

Sementara penelitian kerjasama dengan syarat dosen UII (dosen tetap regular atau DTPK) pendidikan S3 memiliki NIDN dan ID Sinta; dan memiliki jabatan fungsional minimal Lektor, tidak terlibat penelitian yang dibiayai oleh DPPM baik sebagai ketua peneliti maupun anggota dalam masa pengusulan atau pelaksanaan yang sama, dan dana penelitian maksimal Rp. 75.000.000,-.

Disamping itu wajib mencantumkan kerjasama/kolaborasi dengan pihak eksternal di luar UII yang dibuktikan dengan surat kesediaan mitra kerjasama dalam penelitian dan terdapat sharing dana dari pihak eksternal minimal Rp. 10.000.000-.

DPPM UII juga menyediakan penelitian laboran dan pustakawan dengan syarat laboran di lingkungan laboratorium UII,  secara individu atau tim (1-2 orang), dan luaran hasil penelitian berupa Prosiding Seminar Nasional atau Jurnal Nasional dan poster A1 dalam bentuk file pdf.

Tahun lalu baik laboran maupun pustakawan yang mengajukan masing-masing baru 1 (satu) orang, diharapkan tahun ini jumlahnya meningkat. Ungkap Hendra.