Senin (3 Pebruari) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan kerja  Universitas Khairun Ternate Selatan bertempat di Ruang Sidang Dekanat FTSP UII Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Rombongan diterima Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FTSP UII (Dr.Ir.Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI), Ketua Jurusan Arsitektur (Noor Cholis Idham, M.Ars., Ph.D., IAI), Ketua Jurusan Teknik Sipil (Prof.Ir.Widodo, MSCE., Ph.D), Ketua Program Studi Teknik Lingkungan (Eko Siswoyo, ST., M.Sc.Es., Ph.D), Ketua Program Studi Arsitektur (Dr.Yulianto P.Prihatmaji, ST., MT., IPM.,IAI), Sekretaris Program Studi Teknik Lingkungan (Dr.Eng.Awaluddin Nurmiyanto, ST., M.Eng).

Sebanyak 12 (dua belas) orang dosen berkunjung ke FTSP UII dipimpin oleh Dekan Teknik Sipil Univ.Khairun Ternate (Lita Asriyati Latif, ST., MTM) bermaksud untuk studi banding khususnya di bidang kemahasiswaan, dengan harapan kunjungan ini menjadikan persahabatan diantara keduanya  untuk saling berkontribusi.

Dalam paparannya Dr.Revianto menjelaskan struktur organisasi baik yang ada di tingkat Universitas maupun Fakultas, kiprah lembaga mahasiswa, serta pembinaan kemahasiswaan yang ada selama ini.

Revianto menuturkan,  FTSP UII memiliki 3 (tiga) Program Studi S1 Sarjana, yang ketiganya  telah mendapatkan akreditasi internasional. Prodi Arsitektur mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari Korean Architecture Accrediting Board (KAAB), Program Studi Teknik Sipil mendapatkan akreditasi dari JABEE Jepang, dan Prodi Teknik Lingkungan mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA.  Raihan kreditasi internasional yang telah dicapai ini bukan merupakan tujuan utama, namun yang lebih penting adalah untuk mempersiapkan pembelajaran dengan lebih baik lagi. Ungkap Revianto.

Seiring dengan raihan akreditasi internasional Ketua Program Studi Teknik Lingkungan (Eko Siswoyo, Ph.D) mengatakan, Prodi Teknik Lingkungan UII setiap tahunnya mengirimkan beberapa mahasiswanya untuk pertukaran mahasiswa ke Tokyo Jepang. Di tahun ini Teknik Lingkungan mengirimkan 2 (dua) orang mahasiswa untuk mengadakan riset ke negara tersebut.

Eko menambahkan, untuk menopang bahasa yang digunakan, Prodi Teknik Lingkungan mengedepankan Bahasa Inggris menjadi bahasa yang diutamakan untuk menjawab tantangan global saat ini. Ungkapnya.

Ketua Program Studi  Arsitektur FTSP UII Noor Cholis menuturkan,  Arsitektur UII memiliki program 5 (lima) tahun sesuai dengan standar internasional bahwa arsitektur itu harus lulus dalam waktu 5 (lima) tahun, dengan mekanisme 4 (empat) tahun menempuh sarjana 1 (satu) tahun menempuh profesi.  Sementara kolaborasi internasional mahasiswa Arsitektur UII yang telah dilakukan dengan negara Jepang, Korea, dan Turki. Ungkapnya.

Dr.Yulianto dalam kesempatan ini menjelaskan sekolah lurah yang ada di UII. Program Bambooland Sekolah Lurah Universitas Islam Indonesia (UII) meraih hibah Australia Global Alumni melalui skema Alumni Grants Scheme(AGS) 2017.

Sekolah Lurah ini  bertujuan memperkuat hubungan Australia-Indonesia dan mendorong alumninya untuk meningkatkan keahlian mereka dalam mempromosikan dan mengimplementasikan ide-ide mereka dalam perubahan kehidupan yang nyata.

Ia menambahkan, Bambooland Indonesia merupakan sebuah spirit dan platform pemuliaan tanaman bambu Indonesia dan semesta produk turunannya melalui penguatan dan pendampingan masyarakat bagi pemanfaatannya yang beradab dan lestari.  Programnya bekerjasama dengan kelompok tani,  dinas pertanian, pangan dan perikanan, pemerintah kabupaten Sleman. Ungkap Yulianto.

Tahun 2020 patut menjadi tahun yang membahagiakan bagi Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII). Pasalnya, setelah perjuangan kurang lebih 9 tahun sejak 2011, Arsitektur UII berhasil mewujudkannya pada tahun 2020 dengan mendapat akreditasi internasional level tertinggi untuk masa waktu enam tahun dari Korea Architectural Accrediting Board (KAAB), di bawah naungan Canberra Accord.

Canberra Accord adalah deklarasi kesetaraan global pada pendidikan profesional arsitektur (substantial equivalency of professional degrees in architecture) yang diratifikasi oleh berbagai negara seperti Amerika (NAAB), Australia (RAIA), Kanada (CACB-CCCA), Tiongkok (NBAA), Korea Selatan (KAAB), Meksiko (COMAEA), dan Commonwealth Association atau Persemakmuran Inggris Raya (CAA). Ungkap  Ketua Jurusan Arsitektur UII (Noor Cholis Idham., ST., M.Arch., Ph.D) dalam press conference Kamis (6 Februari) bertempat di Gedung Mochammad Natsir FTSP UII Jl.Kalirang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta.

Canberra Accord juga diakui oleh Perserikatan Arsitek Dunia (UIA) dan UNESCO di bawah Charter for Architectural Education. Dengan demikian, institusi yang mendapatkan akreditasi oleh salah satu lembaga di atas secara otomatis akan diakui secara global.

Selain itu, Arsitektur UII merupakan satu di dari tiga perguruan tinggi pertama di Indonesia yang mendapat akreditasi internasional. Bukan tanpa rintangan, pertama kali, UII mendapat akreditasi internasional tiga tahun pada tahun 2017, setelah pengajuan sejak 2014. Selanjutnya tahun 2019, UII kembali mengajukan re-akreditasi, yang kemudian berbuah pada tahun 2020 dengan akreditasi internasional level tertinggi, melalui skema program Pendidikan 4+1 tahun.

Demi meningkatkan kualitas, Arsitektur UII juga terus berbenah dengan berbagai fasilitas berstandar internasional. Di antaranya meliputi studio 24 jam, perpustakaan 7 hari dalam seminggu dengan koleksi lebih dari 7.500 koleksi cetak dan lebih dari 10 ribuan koleksi online. Arsitektur UII juga dilengkapi studio di konsultan arsitek professional, International Program, international exchange, dan sebagainya. Ungkap Noor Cholis.

Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset, (Dr.Drs. Imam Djati Widodo., M.Sc., M.Eng) berharap penghargaan yang didapatkan oleh Arsitektur UII dapat mendorong program studi lain di UII. Proses akreditasi bukanlah hal yang mudah. Perlu usaha dan kerja keras dari berbagai pihak.

Proses akreditasi ini merupakan proses yang cukup panjang, sehingga memerlukan berbagai usaha dari berbagai elemen. Kami berharap ini akan menjadi pemicu untuk prodi lain. Ungkap Imam Djati.

Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah., ST., MT., Ph.D) mengungkapkan FTSP UII  telah menerapkan berbagai kegiatan yang juga sejalan dengan visi misi yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sesuai dengan peraturan Menteri bahwa institusi yang telah mendapat akreditasi internasional, akan dikonversi menjadi akreditasi unggul. Selain itu, beberapa kebijakan menteri juga telah kami lakukan di FTSP UII, seperti kemerdekaan belajar, yang memungkinkan mahasiswa belajar di luar kelas, dan lainnya. Ungkap Miftah.

Sementara Ketua Program Studi Arsitektur (Dr.Yulianto Purwono P., ST., MT) mengatakan  manfaat atas pencapaian akreditasi internasional ini bagi masyarakat luas. Manfaat utama adalah jaminan dan kepastian lulusan selama lima tahun dan berskala internasional atau berlaku di berbagai negara dunia. Ungkapnya.

Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencaanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) secara rutin setiap tahunnya menggelar Seminar Karya & Pameran Arsitektur Indonesia (SAKAPARI). Acara digelar pada Sabtu (2 Pebruari) kemarin bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Seminar yang digelar mencapai series kelimanya yang sebelumnya telah dilaksanakan juga tahun-tahun sebelumnya diujung akhir semester ganjil. SAKAPARI 2020 ini bertema “Sustainability in Architecture”.

Sebagai narasumber Prof. İbrahim Numan dari Fatih Sultan Mehmet Vakif University (FSMVU) Istanbul  menyampaikan Tinjauan Umum tentang Arsitektur Komunitas Umat Muslim. Prof.Ibrahim mengemukakan  bahwa arsitektur merupakan cerminan komunitas,  sekaligus ekspresi kebudayaan yang dipengaruhi agama, bahasa, tradisi, dan seni. Perubahan pada salah satu faktor tersebut dapat mengakibatkan perubahan ekspresi budaya.

Prof.Ibrahim juga menuturkan bahwa Kabah terdiri dari transisi antara dunia fana dan dunia absolut dengan menyediakan pintu, celah spiritual. Kabah juga dianggap sebagai manifestasi migrasi vertikal menuju absolut. Kabah adalah simbol dari dimension yang ditransfer ke absolut. Ungkapnya.

Seminar internasional menghadirkan narasumber alumnus Arsitektur UII seperti  Wazid K. Bahri, S.Ars., IAIMutia A. Febriana, S.Ars; Dian Farisa, S.ArsFurqon Badriantoro, S.Ars; serta Fachri Muzaki, S.Ars.

Selaku Ketua Panitia Stefy Prasasti Anggraini, ST., M.Arch  mengumumkan hasil pemenang blue ribbon KTI (Karya Tulis Ilmiah) terbaik diberikan oleh Aussie Virnandya Wijayanto dosen pembimbing Dr.Ir.Sugini, MT., IAI., GP.

Sementara Best Paper diberikan oleh Rendy Rian Sandhika dengan dosen pembimbing  Ir.Suparwoko, MURP., Ph.D, sedangkan Best Presenter diraih oleh Hilmi Nur Fauzi dengan dosen pembimbing Dr.Ir.Sugini, MT., IAI., GP.

Dilaporkan Stefy Prasasti bahwa tidak kurang dari  100 (seratus) makalah berhasil dikumpulkan yang dipresentasikan pada acara SAKAPARI  SIA 2020 ini.  Terdapat beberapa poin hasil konferensi seperti kepedulian terhadap alam dan perencanaan serta keselamatan bangunan menjadi penting. Pemilihan software tepat untuk membantu perkembangan arsitektur berkelanjutan, desain selubung bangunan yang baik dapat memberikan kenyamanan bangunan, evaluasi termal memberikan kesimpulan tidak semua bagian memiliki kenyamanan termal yang sama, serta isu pemanasan global dan penumpukan limbah di dunia. Ungkapnya.