Senin (5 Oktober) Kali pertama Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Studium Generale (SG) Asistensi Agama Islam (AAI) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021 secara virtual dari rumah masing-masing. Hal iini dilakukan karena Negara Indonesia bahkan dunia sedang dilanda pandemic covid-19 sejak akhir Maret 2020 yang lalu.
Walaupun SG AAI ini digelar ditengah-tengah pandemic Covid-19 dihadiri lebih dari 650 (enam ratus lima puluh) mahasiswa baru FTSP UII. Kegiatan ini merupakan komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang dakwah Islamiyah yang merupakan salah satu tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Dengan adanya Asistensi Agama Islam (AAI) semacam ini akan dapat menelurkan pemahaman sekaligus mencerminkan nilai-nilai agama Islam menghasilkan pesantren luhur dalam membangun karakter pribadi muslim yang sesungguhnya.
Demikian disampaikan Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FTSP UII (Dr.Ir.Revianto Budi Santosa, M.Arch., IAI) dalam sambutannya pembukaan Studium General Asistensi Agama Islam bagi mahasiswa baru angkatan 2020. Revianto berpesan, setelah pembukan SG AAI ini adik-adik sudah dapat melakukan pertemuan taklim secara kelompok dan setiap kelompok akan dipandu oleh seorang mu’allim selama 12 (dua belas) kali tatap muka dalam satu semester, dan setiap akhir semester dilakukan ujian. Diharapkan semua mahasiswa untuk merespon dan melaksanakan Asistensi Agama Islam ini dengan baik dan tuntas.
Sementara Ustadz drh.H. Agung Budiyanto, MP., Ph.D (Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada) mengemukakan bahwa kita sebagai manusia mempunyai banyak tantangan, manusia kadang rapuh, rapuh dunia rapuh akherat, butuh tempat bersandar, butuh kekuatan yang tidak dibatasi ruang dan waktu, butuh keajaiban, butuh harapan, dan butuh ketenteraman.
Ustadz Agung menambahkan, tantangan bagi manusia, adalah salah melihat dunia/ salah melihat prioritas, suka sesuatu yang instant, sombong dengan prestasi dunia, mencari kemuliaan di dunia, merubah sudut pandang dan menjadikan musibah dari sisi positif. Untuk itu lakukan semua kebaikan dengan ikhlas pasti akan dibalas oleh Alloh dalam jumlah yang sangat besar.
Ia memberikan contoh syarat kita meraih sukses meskipun kadang tidak mungkin menurut akal manusia adalah mulakullah, bidznillah, wallohu maashobirin. Kebahagiaan dan kekuatan sejati dalam menempuh cita cita ini adalah kekuatan dari Allah SWT. seperti Ngurusi masjid, ngurusi anak yatim, ngurusi dhuafa, ngurusi pengajian, ngajar TPA. Sebagaimana firman Allah SWT. “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (Agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”(Al Qur’an Surat Muhammad:47:7).
Ustadz dokter hewan berpendapat, bahwa semua orang tentu menginginkan kemajuan dalam setiap aspek hidup ke arah yang lebih baik. Untuk mencapai suatu kemajuan dalam taraf hidup, maka diperlukan adanya suatu perubahan perilaku. Perubahan perilaku memiliki arti adanya perbedaan suatu perilaku atau tindakan terhadap suatu kondisi ataupun keadaan.
Perubahan perilaku sangat penting karena untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup, dan terdapat beberapa hal penting yang dapat menjadi komponen untuk mencapai suatu perilaku yang lebih baik yaitu pengetahuan, sikap dan perilaku. Tutupnya.