Komitmen organisasi merupakan faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kinerja pegawai. Komitmen yang tinggi akan mendorong karyawan untuk bekerja keras dalam menyelesaikan tugas sesuai tanggung jawabnya. Komitmen yang tinggi akan membuat karyawan bersedia melakukan pekerjaan di luar tanggung jawabnya demi kepentingan institusi.

Jika karyawan puas dengan pekerjaannya, perasaan senang dan bangga akan pekerjaan dan keterampilannya akan berdampak pada kehidupan pribadi. Selain itu karyawan dapat menerapkan keterampilan kerjanya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian maka pekerjaan dapat meningkatkan kehidupan pribadi. “Kehidupan pribadi juga dapat meningkatkan kinerja, jika memiliki kehidupan pribadi yang baik, mereka akan menikmati pekerjaannya dan berkinerja baik,” ungkapnya.

Demikian diungkapkan Sonny Andrianto, S.Psi., M.Si., Ph.D., Dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam acara Pelatihan Tenaga Kependidikan (Tendik) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII pada Sabtu, 11 Desember 2021 di Ledok Sambi Sleman Yogyakarta.

Kegiatan dengan tema “Membangun Tendik Tangguh, Penuh Semangat, Tebar Manfaat” tersebut diikuti oleh sekitar 100 peserta dan secara resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Dr. Ir. Kasam, MT. Dalam arahannya beliau mengatakan bahwa dalam sebuah perguruan tinggi, team building sangat diperlukan karena merupakan suatu proses dimana membantu sebuah tim dalam membentuk kesinergian dalam mencapai sebuah tujuan. “Dengan kegiatan ini semoga makin menambah kerjasama kita, saling dan saling bersinergi dalam mencapai tujuan pelayanan yang baik,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Revianto Budi Santosa, M.Arch. dalam sambutan singkatnya menyatakan bahwa peranan outbound sangat penting untuk memperkuat team building dan memahami serta menerapkan pola komunikasi yang baik sesama pegawai demi memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan.

Dalam outbond tersebut diawali dengan acara ice breaking sebagai opening activity melalui games atau permainan yang menuntut kerjasama tim serta bertujuan untuk mencairkan suasana dan memecahkan kebekuan, juga daya konsentrasi.

Memasuki inti kegiatan, peserta outbound dibagi dalam 8 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 8 orang Kemudian tiap kelompok membuat semboyan atau yel yang sangat meriah dan unik. Banyak games yang telah disediakan dimana mengharuskan tiap-tiap kelompok dipacu untuk mengumpulkan point sebanyak-banyaknya. “Keceriaan melakukan fun games ini setidaknya dapat menghilangkan atau mengurangi kejenuhan dari segala aktivitas rutin di kantor, disamping aktivitas berolahraga lewat games yang dilakukan,” ujar Arie salah satu peserta.

Di penghujung kegiatan dilakukan permainan flying fox, kano, paintball dan berpetualang dengan Jeep lava tour.

 

Sampah menjadi masalah hampir disetiap kota di Indonesia, tidak terkecuali dengan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Setelah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan beberapa kali mengalami penutupan dan berbagai kendala, sampah seakan menjadi momok tersendiri bagi warga Yogyakarta. Terlebih Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta yang saat ini masih menggunakan fasilitas TPA yang berlokasi di Kabupaten Bantul. Berbagai usaha pun terus dilakukan, termasuk dalam hal penyadaran akan pentingnya pengelolaan sampah di masyarakat.

Jejaring Pengelola Sampah Mandiri (JPSM) Sehati adalah wadah komunikasi dan koordinasi berbagai bentuk pengelolaan sampah mandiri yang terdapat di Kabupaten Sleman, seperti Bank Sampah, Sedekah Sampah, TPS 3R, dan Sekolah Berbasis Lingkungan. JPSM melakukan berbagai pendekatan dalam rangka pengurangan sampah sejak dari sumber. “Berbagai tantangan dihadapi oleh JPSM dalam operasionalnya, seperti tempat, SDM hingga pendanaan. Namun, semangat pengurus yang tidak pernah “kendor” dapat pelan-pelan menyingkirkan berbagai tantangan tersebut,” ujar Hijrah Purnama Putra selaku Ketua JPSM Sehati dalam acara pertemuan rutin anggota. Acara ini berlangsung di Kantor Kalurahan Sendangtirto, Berbah, Sleman pada Kamis, 27 Rabiulakhir 1443 H/2 Desember 2021.

Bersamaan dengan acara tersebut, Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (PSTL FTSP UII) menyerahkan Hibah Bina Lingkungan dalam rangka inisiasi Sekolah Sampah JPSM Sehati. Sekolah Sampah ini diharapkan mampu menjadi wadah edukasi bagi masyarakat awam, tentang pentingnya arti pengelolaan sampah sejak dari sumber. PSTL FTSP UII ingin berkontribusi dalam rangka melebarkan sayap kebermanfaatan, salah satunya adalah dalam bidang pengelolaan sampah.

Penyerahan Hibah ini dilakukan oleh Sekretaris PSTL FTSP UII, Dr. Eng. Awaluddin Nurmiyanto, M.Eng. Hibah berupa uang tunai yang nantinya digunakan untuk penyediaan berbagai peralatan dengan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah dan dukungan kegiatan sosialisasi yang melibatkan masyarakat umum. “Harapannya Sekolah Sampah ini dapat tumbuh di seluruh Kapanewon yang terdapat di Kabupaten Sleman,” ujar Kepala DLH Kabupaten Sleman yang juga ikut hadir dapat kegiatan penyerahan hibah tersebut.

Sekolah Sampah harus mampu mencetak masyarakat-masyarakat yang peduli, minimal terhadap sampah yang dihasilkannya sendiri. Dengan konsep 3R (Reduce-Reuse-Recycle), sedini mungkin dapat dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat, harapannya dapat menekan laju pengiriman sampah menuju TPA.