Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia menyelenggarakan Rapat Koordinasi Kerja Tahun 2024 yang bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan menentukan strategi serta program-program unggulan di tahun 2025. Acara ini diselenggarakan pada hari Kamis, 27 Rabiul Awal 2024/ 3 Oktober 2024 di Auditorium FTSP UII lantai 3 dengan dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas, dosen, dan struktural tenaga kependidikan. Selaras dengan Rakorja universitas, tema yang diangkat dalam Rakorja FTSP kali ini adalah memperkuat muruah, terus berbenah, transformasi lincah.

Dalam sambutannya Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. mengingatkan kembali akan pentingnya muruah  dalam berorganisasi serta berkalibrasi dalam menjaga etika baik etika akademik maupun sosial. “Jangan terjebak dengan sindrom ‘ngene wae’ sehingga lupa untuk berbenah, untuk itu perlu adanya pengembangan hal-hal baru yang dapat ditularkan serta pengembangan lintas disiplin”, tambahnya. Guru besar bidang informatika ini juga  menyampaikan dengan adanya sumber daya manusia yang memadai, tranformasi lincah dapat dilakukan dengan membudayakan iklim delegasi dan saling percaya. “Kelincahan yang lain dapat berupa sistem dan pemanfaatannya yang optimal”, pungkasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII, Prof. Dr.-Ing. Ar. Ilya Fadjar Maharika, M.A., IAI, dalam sambutannya menyampaikan berbagai capaian yang telah dilakukan di tahun 2024 dan program-program unggulan yang akan dilakukan pada tahun yang akan datang. “Membentuk branding baru secara berkelanjutan penting dilakukan untuk memperkokoh reputasi global, di antaranya dengan sosialisasi, marketing, serta pembentukan citra yang positif”, ungkapnya. Lebih lanjut, Dekan FTSP UII menuturkan beberapa program yang masih akan dilanjutkan, yakni usulan laboratorium riset terpadu desain dan rekayasa, usulan program studi baru Rancang Kota dan Konstruksi Digital, transformasi tata kelola berbasis layanan, serta perbaikan fasilitas.

Setelah paparan program kerja oleh dekan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi paralel yang dilakukan oleh masing-masing jurusan di tempat yang terpisah. Jurusan Teknik Sipil melakukan pembahasan program kerja di Auditorium FTSP, Jurusan Arsitektur di Ruang IRC, serta Jurusan Teknik Lingkungan di Ruang Sidang MTS. Sesi paralel yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini dipimpin langsung oleh masing-masing ketua jurusan untuk menghasilkan rumusan yang nantinya disampaikan saat rapat pleno.

Pelaksanaan rapat pleno dengan agenda pemaparan program kerja masing-masing jurusan dimoderatori oleh Prayogo Afang Prayitno, S.T., M.Sc. Selain itu, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya serta Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni turut pula menyampaikan paparannya. Pada Sesi terakhir Rakorja yang berlangsung selama satu hari penuh ini, dipaparkan pula rumusan dari pokja.

Pembentukan kelompok kerja atau pokja merupakan hal baru dalam Rakorja kali ini. Ada tiga kelompok kerja yang merumuskan analisis dan program kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing, di antaranya Pokja 1 terkait branding dan promosi dengan ketua Arif Budi Sholihah, S.T., M.Sc., Ph.D, Pokja 2 Income Generating dengan ketua Fajri Mulya Iresha, S.T., M.T., Ph.D, serta Pokja 3 Create Impact dengan ketua Tri Nugroho Sulistyantoro, S.T., M.T. Rapat Koordinasi Kerja yang dihadiri oleh kurang lebih 90 orang peserta ini ditutup secara khidmat dengan pembacaan doa oleh ustadz Rahmadi Agus Setiawan, S.Ag., M.A.

Go Fest Ajang Musik FTSP UII

Dalam rangka menyemarakkan Milad ke 60 tahun Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII), pada 28 Rabiulawal 1446 H/2 Oktober 2024 di Hall Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII digelar Go Fest, sebuah pertunjukkan seni dari perwakilan fakultas, jurusan, dan perwakilan mahasiswa. Dalam kesempatan tersebut juga menghadirkan guest star Musisi Liar dan Kelompok Musik Lingkungan yang tampil disaat pembuka dan penutup.

Baca Juga : FTSP GO Green, Tanam 27 Jenis Bambu

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTSP UII, Dr. Ir. Kasam, MT. Dalam arahannya beliau menyatakan bahwa merupakan Go Fest merupakan ajang penting yang memperlihatkan bakat dan kreativitas dari masing-masing perwakilan unit. Karya dan pentas yang ditampilkan merupakan perwujudan dari sebuah ekspresi, kreatifitas, dan inovasi. “Melalui Go Fest ini kita dapat memupuk rasa percaya diri untuk tampil dan menghibur dosen, tendik dan mahasiswa yang hadir,” tuturnya.

Go Fest Ajang Musik FTSP UII

Penampilan pertama dari Musisi Liar, kemudian dilanjutkan dengan penampilan mini drama dari tendik fakultas. Setelah itu dari Jurusan Teknik Lingkungan unjuk gigi dengan karaokenya. Sementara itu, dari Jurusan Arsitektur menampilkan sebuah tari kolosal yang melibatkan dosen dan tendik. Sedangkan Jurusan Teknik Sipil membawakan beberapa lagu dengan kelompok bandnya.

Go Fest Ajang Musik FTSP UII

Acara berlangsung sangat meriah karena antusiasme dari peserta pentas seni yang tinggi dan tak hanya itu para penonton pun bersorak untuk mendukung perwakilan mereka. Dengan adanya suguhan angkringan menambah kemeriahan acara tersebut. Pada kesempatan tersebut para peserta juga melakukan poling melalui link yang telah ditentukan, untuk memilih penampil yang diunggulkan dengan kategori Terheboh, Terkreatif, Terkompak, dan Terfavorit.

Go Fest Ajang Musik FTSP UII

Adapun hasil dari poling tersebut untuk kategori Terheboh adalah Jurusan Teknik Sipil, kategori Terkreatif Jurusan Arsitektur, kategori Terkompak adalah Fakultas dan kategori Terfavorit Jurusan Teknik Lingkungan. Dari masing-masing kategori mendapatkan uang pembinaan dari panitia.

Guna mewujudkan kepedulian terhadap sesama, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kegiatan Donor Darah pada Rabu, 28 Rabiulawal 1446 H/2 Oktober 2024 di Ruang IRC Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII. Kegiatan yang diikuti oleh peserta internal dan masyarakat umum dengan jumlah sekitar 40 peserta tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Milad ke 60 FTSP UII. Acara tersebut didukung oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman.

Secara resmi kegiatan tersebut dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni FTSP UII, Ir. Fitri Nugraheni, S.T., M.T., Ph.D., IPM. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan bahwa donor darah mempunyai dua motivasi, untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan darah dan untuk kesehatan kita sendiri. “Donor darah merupakan proses sirkulasi yang paling mudah, praktis, dan murah. Selain itu juga bermanfaat untuk kesehatan diri pendonor serta membantu orang lain yang sedang membutuhkan,” ungkapnya.

Donor Darah FTSP UII

Baca Juga : Go Fest, Ajang Gelar Seni FTSP UII

Kegiatan donor darah dimulai dari pendaftaran peserta, screening, tensi, dan bagi peserta yang memenuhi syarat untuk menjadi pendonor langsung melaksanakan pengambilan darah.

Apa manfaat Donor Darah?

Salah satu tim PMI dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa donor darah merupakan suatu kegiatan yang positif. Dari sudut medis menyumbang darah baik bagi kesehatan. Selain itu, donor darah akan membantu menurunkan risiko terkena serangan jantung dan masalah jantung lainnya. Penelitian menunjukkan, mendonorkan darah akan mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, meskipun masih perlu penelitian lanjutan untuk memastikan hal tersebut, kelebihan zat besi diduga berperan menimbulkan kelainan pada jantung. Kelebihan itu akan membuat kolesterol jahat membentuk plak lemak yang akan menyumbat pembuluh darah.

Donor Darah FTSP UII

“Volume darah akan kembali normal 24 jam setelah melakukan donor darah. Sel-sel darah merah akan dibentuk kembali dalam waktu 4-8 minggu. Jadi, pendonor tidak perlu khawatir akan kekurangan darah. Menyumbang darah sama sekali tidak akan mengurangi kekuatan tubuh,” ujarnya.

Peserta yang berhasil lolos screening dan mendonorkan darahnya mendapat bingkisan dan merchandise menarik dari penyelenggara.

Untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman kepada civitas akademika dalam menanggapi keadaan darurat dengan tepat dan efektif, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan Emergency Accident. Dalam pelatihan tersebut peserta mempelajari respons darurat, termasuk langkah-langkah yang harus diambil, dan tindakan tanggap darurat yang sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Acara yang diselenggarakan pada 28 Rabiulawal 1446 H/2 Oktober 2024 di Hall Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII tersebut menghadirkan narasumber dr. Muhammad Yusuf Hisam, Sp.An. dan dr. Abd. Basith, Sp.An., dari Fakultas Kedokteran UII.

Secara resmi acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni, Ir. Fitri Nugraheni, S.T., M.T., Ph.D., IPM. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapan civitas akademika FTSP UII dalam menanggapi situasi darurat, sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi nyawa, meminimalkan kerugian, dan mengembalikan kondisi keamanan dan normalitas setelah terjadinya kejadian darurat. “Melalui pelatihan Emergency Accident para peserta diharapkan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi keadaan darurat dengan efektif dan membantu melindungi keselamatan,” ungkapnya.


Baca Juga : Peduli Sesama, FTSP UII Adakan Donor Darah

Sementara itu, dr. Muhammad Yusuf Hisam, Sp.An. pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa menurut International Labour Organization (ILO) sekitar 1,9 juta orang meninggal setiap tahun akibat kecelakaan kerja atau penyakit terkait pekerjaan. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit pernapasan dan kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke, menyumbang 81% dari kematian tersebut​. Beliau juga menjelaskan di Indonesia penyakit kardiovaskuler dengan peningkatan risiko sebesar 35% untuk stroke dan 17% untuk penyakit jantung iskemik. “Hal tersebut disebabkan oleh paparan jam kerja yang Panjang, lebih dari 55 jam per minggu,” jelasnya.

Lebih lanjut ia membahas terkait pertolongan pertama pada kasus syncope atau pingsan, yaitu hilangnya kesadaran secara tiba-tiba dan sementara akibat penurunan aliran darah ke otak. Menurutnya, penyebab syncope adalah penurunan tekanan darah secara mendadak, penurunan denyut jantung, vasovagal syncope, yang dipicu oleh stress emosional, rasa sakit atau berdiri terlalu lama dan gangguan aliran darah ke otak akibat masalah pada sistem kardiovaskular.

Usai paparan materi dilanjutkan dengan simulasi penanganan pasien atau latihan skenario darurat serta penggunaan Automated External Defibrillator (AED) yang dipandu oleh dr. Abd. Basith, Sp.An. Beberapa peserta melakukan praktik pemberian napas buatan yang merupakan bagian dari Resusitasi Jantung Paru (RJP) atau Cardiopulmonary Resuscitation (CPR), dengan teknik pertolongan pertama pada kondisi henti napas atau henti jantung.