Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII) baru-baru ini mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Tenaga Kependidikan pada hari Sabtu, 27 Safar 1446 H/ 31 Agustus 2024 di Auditorium lantai 3 kampus FTSP. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh tenaga kependidikan (Tendik) baik dari prodi, jurusan, maupun dari fakultas di lingkungan FTSP UII. Bimtek yang dihadiri sebanyak 87 orang ini bertujuan untuk menyegarkan kembali penggunaan UIIPresensi dan implementasi nilai-nilai UII dalam bekerja.
Pada kesempatan ini Prof. Dr.-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., Dekan FTSP, mengingatkan kembali akan pentingnya membaca karena dengan membaca seseorang dapat belajar mendeskripsikan. Dalam teori self leadership mendeskripsikan suatu masalah atau kejadian merupakan salah satu basis utama pengetahuan. Tahap kedua proses hadirnya pengetahuan adalah mencoba. Mencoba penting dilakukan untuk mengetahui cara kerja. Level belajar yang ketiga adalah membangun pemahaman kontekstual. Pemahaman ini dapat dilakukan dengan menerapkan di tempat yang berbeda. Di akhir sambutannya, Prof.Ilya menambahkan bahwa tahapan terakhir setelah pemahaman kontekstual adalah pengetahuan untuk membuat orang lain percaya, yakni dengan penerapan yang baik.
Bimbingan teknis yang merupakan rangkaian kegiatan Milad UII FTSP ke-60 yang bertajuk GO be frontier, be agile, be sustainable, and be trustworthy menghadirkan Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc. sebagai narasumber wawasan tentang nilai-nilai UII. Dalam paparannya, Dr. Ir. Harsoyo menyampaikan bahwa sebagai organisasi UII tak bebas nilai, bahkan UII merupakan perwujudan nilai-nilai luhur yang dibawa para pendiri serta merupakan perwujudan rasa ikhlas dan suasana ibadah. Berbekal keikhlasan dan niat, diharapkan setelah masuk UII menjadi insan yang lebih baik.
Lebih lanjut, mantan Rektor UII ini juga mengingatkan kembali prinsip-prinsip yang perlu dijunjung tinggi sebagai warga UII. “I’m UII merupakan nilai institusi yang diharapkan dapat melekat ke dalam jiwa dan sanubari setiap individu warga UII. I’m UII yang merupakan singkatan dari Islami, Mondial, Unggul, Intelektual, dan Indonesiawi menjadi spirit dalam melaksanakan tugas dan amanah sebagai pegawai UII” tambahnya.
Di akhir paparannya, Dr. Harsoyo menyampaikan pentingnya menjaga dari hal-hal yang haram sebagaimana disebutkan dalam Hadist Riwayat Ibn. Hibban dalam Shahîhnya:
:يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ
Artinya:
Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, sesungguhnya tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari makanan haram.
Selain hal-hal yang haram, Dr. Harsoyo juga mengingatkan untuk menghindari beberapa hal di antaranya: mengerjakan pekerjaan pribadi pada jam kerja dengan meninggalkan kewajibannya, tidak mencintai pekerjaannya, memanfaatkan fasilitas kantor di luar kepentingan kantor, menilai pekerjaan orang lain padahal ybs. bukan auditor, menuntut yang bukan haknya, berperilaku yang tidak islami, dan terakhir yang terkadang tidak disadari adalah acuh terhadap kolega serta tidak mau saling membantu.
Tak hanya nilai-nilai ke-UII-an yang disampaikan dalam bimtek ini, tetapi juga penyegaran kembali penggunaan UIIPresensi. Presensi atau kehadiran tendik merupakan salah satu komponen penghitungan Nilai Kinerja Tenaga Kependidikan. Namun, pada praktiknya kadang kala masih ditemukan beberapa kendala saat mengakses UIIPresensi yang tersistem melalui UII Gateway. Di akhir sesi bimtek diadakan kuis menarik terkait penggunaan UIIPresensi dengan hadiah 5 buah kupon belanja di Toko Ar-Rohmah IKP UII.