http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/2.jpeg

Tender merupakan suatu proses pengajuan penawaran yang dilakukan oleh kontraktor yang akan dilaksanakan di lapangan sesuai dokumen tender. Dalam dunia ketekniksipilan proses tender sangat erat kaitannya dengan kontraktor yang ada hubungannya dengan konsultan dan pemilik.

Civil Tender Competition merupakan sebuah kompetisi pengajuan dokumen penawaran berdasarkan gambar bestek yang diperoleh, dengan adanya kegiatan Civil Tender Competition ini diharapkan mahasiswa dari bidang konstruksi mendapat gambaran besar tentang proses tender yang akan dihadapi ketika mereka bekerja di bidang teknik sipil.  

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/5.jpeg

Guna menambah pengetahuan tentang teknik dan proses tender dalam kegiatan konstruksi dalam menerapkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah Program Studi (Prodi) Teknik Sipil, sekaligus mengharumkan nama besar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jum’at-Ahad (2-4 Desember)  Prodi Teknik Sipil FTSP UII mengirimkan 2 (dua) team guna mengikuti Civil Tender Competition bertempat di POLITEKNIK Negeri Malang, Jawa Timur.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/5.jpeg

Team 1 (pertama) diketuai oleh M.Fahmi Amrullah (14511059), sedangkan ketua team 2 (dua) Tabah Edi Prasetyo (14511211) dengan anggota  Adiwijaya, Dzaky Juliarna Maulidin, dan Sandy Arief Kurniawan yang didampingi Vendie Abma, ST., MT sebagai dosen pembimbing.

Mewakili teman temannya, Senin (5 Desember) M.Fahmi Amrullah kepada reporter mengatakan bahwa kompetisi ini diikuti oleh 44 (empat puluh empat) team dari Perguruan Tinggi (PT) Negeri maupun Swasta se-Indonesia. Dari 44 proposal atau team yang masuk ke panitia pelaksana hanya 10 (sepuluh) team yang dinyatakan lolos guna mengikuti babak selanjutnya berupa presentasi, simulasi dan wawancara. 10 PT yang lolos terdiri dari FTSP UII (team An Naml dan team Adiwijaya), Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Malang, Universitas Mulawarman, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Parahiyangan, dan Politeknik Negeri Bali.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/5.jpeg

Ia mengaku kegiatan ini sangat penting guna mengaplikasikan ilmunya ketika belajar di bangku kuliah, hal ini dilakukan juga untuk mempersiapkan diri dalam persaingan dunia kerja terutama sebagai kontraktor.

Dalam aktifitas sebuah laboratorium ada salah satu tenaga yang tidak bisa dipungkiri perannya dalam membantu para peneliti, analisis dan operatordalam menjalankan aktifitasnya di laboratorium. Yaitu tenaga laboran yang merupakan unit pelaksana teknis yang bertanggung jawab menyediakan fasilitas laboratorium untuk berbagai kegiatan dan aktifitas yang akan dilakukan di laboratorium. Dimulai dari perawatan dan pengolahan laboratorium, persiapan uji coba atau analisa, bimbingan praktik hingga pendampingan pada waktu saat aktiftas kerja atau percobaan dilakukan.
http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/1.jpg

Mengingat peran seorang laboran sangat penting dalam menunjang seluruh aktifitas di laboratorium, maka kemampuan dan kompetensi seorang tenaga laboran penting untuk ditingkatkan. Hal ini perlu disiapkan mengingat kemajuan teknologi dan tuntutan dalam pengembangan ilmu pengetahuan terus berkembang sehingga wawasan dan peran seorang tenaga laboran sangat dibutuhkan untuk menjawab semua tantangan tersebut.

Berujung dengan itu pada 21-28 Nopember yang lalu 4 (empat) laboran Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Abdul Supardi, Suwarno, Sukamto HM, dan Yudi Falal mengikuti pelatihan dan sertifikasi kompetensi laboran bertempat di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jawa Barat.

Salah seorang peserta pelatihan dan sertifikasi kepada reporter menyampaikan bahwa, pelatihan ini berlangsung selama 1 (satu) minggu yang terdiri dari 36 jam. Salah satu materi narasumber yang disampaikan adalah tentang pengetahuan bahan jalan (aspal). Aspal dalam konstruksi perkerasan adalah bahan yang berfungsi sebagai bahan pengikat yang memberi ikatan  yang kuat antara aspal dan agregat (batuan), dan sebagai bahan pengisi yang mengisi rongga antara butir agregat dan pori pori yang ada di dalam butir  agregat sehingga lapis perkerasan kedap air.

Guna memenuhi fungsi aspal dengan baik, maka aspal harus memiliki sifat adhesi (kemampuan aspal mengikat agregat yang menghasilkan ikatan yang baik antara agregat dengan aspal) dan kohesi (kemampuan aspal untuk tetap di tempatnya setelah terjadi pengikatan) serta pada saat pelaksanaan aspal harus mempunyai tingkat kekentalan.

Selesainya ber-empat mengikuti pelatihan dan sertifikasi kompetensi, 3 (tiga) laboran lainnya (Pranoto, Sugiyana, dan Swandaru) pun menyusul guna mengikuti pelatihan yang sama pada 1-7 Desember.  

 

 

 

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/dr.ing.ir.widodo.jpg

Universitas Islam Indonesia (UII) terdiri dari 8 (delapan) Fakultas, salah satunya adalah Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) yang terdiri dari 3 (tiga) Program Studi (Prodi) S1 yaitu Prodi Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan. FTSP UII berdiri pada 12 Oktober 1964, MILAD nya yang ke 52 memiliki event yang sangat besar yaitu forum transportasi dan ICSBE converensi internasional  yang diikuti beberapa Negara guna berbagi pengalaman.

Selain S1 FTSP UII mempunyai Prodi S2 Magister Teknik (MT) dan Magister Arsitektur (MAr), Program Profesi Arsitektur (PPAr), dan tahun depan 2017 Program Doktor S3 Teknik Sipil berdiri. Insya Allah FTSP UII semakin berkembang dan dirasa sudah komplit/ lengkap.  S1 FTSP UII semua Prodi sudah terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional  Peguruan Tinggi (BAN-PT), dan sekarang FTSP menuju ke Akreditasi Internasinal.

Setelah terakreditasi A dari BAN-PT, ada kebijakan dari Universitas yang sudah terakreditasi A didorong untuk ke Akreditasi Internasional, dorongan itu berupa dana dan pendampingan. Prodi Teknik Sipil sudah dahuluan mendapatkan pengakuan Akreditasi Internasional dari Japan Acreditation Board for Engineering Education (JABEE), dan lembaga akreditasi ini menjadi bagian pengakuan dari Wasington dan bagi yang mendapatkannya setingkat atau selevel Akreditasi Internasional. Prodi Teknik Sipil ini Akreditasi Internasional diproses akhir 2015 dan grentitnya pada Maret 2016 yang lalu.

Demikian disampaikan Dekan FTSP UII (Dr._Ing.Ir.Widodo, M.Sc) diruang kerjanya Kamis (1 Desember) di Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta saat berbincang bincang dengan reporter. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Prodi Arsitektur juga sudah diproses Akreditasi Internasionalnya dan tanggal 20 s/d 23 Nopember yang lalu divisitasi oleh Korea Architectural Accrediting Board (KAAB).    

Dalam kita melaksanakan proses pendidikan atau pengajaran baik Fakultas ataupun Prodi kita harus selalu meningkatkan kwalitas. Di sana juga ada aturan dalam Akreditasi Internasional itu, ada syarat bahwa Prodi atau institusi itu harus terakreditasi. Kalau di Indonesia Prodi yang sekarang disebut BAN-PT Akreditasi Nasional. Ke-depan arahnya Prodi itu yang akan meng-akreditasi adalah bukan BAN-PT lagi, akan tetapi badan atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM). Dan BAN-PT hanya akan mengakreditasi LAM yang akan mengakreditasi Prodinya. Kita semuanya sudah terakreditasi oleh BAN-PT baik Prodi Prodinya (Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Lingkungan) maupun institusi (UII) dengan akreditasi A. Itu berarti bahwa FTSP UII sudah mempunyai standar pendidikan sesuai dengan ketentuan Negara.

Akreditasi BAN-PT lebih berarah pada input base, sedangkan untuk menuju ke Akreditasi Internasional nota base. Kita mempunyai standar kompetensi yang disebut KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) yang memiliki beberapa jenjang atau level. Level 6 lulusan S1, 7 profesi, 8 master, dan 9 doktor (S3). Nah kita itu akan menuju yang 6 (enam) itu tadi, imbuh Dr.Ing.Ir.Widodo. 

Guna mendukung Akreditasi Internasional perlu adanya dukungan fasilitas yang memadai seperti laboratorium yang lengkap, ruang kelas atau ruang kuliah, tersedianya studio, IT (internet) yang memadai, serta adanya dukumen dukumen yang tertata dengan baik sebagai bukti bahwa kita melalui proses dengan benar.

UII menjadi rahmatan lil’aalamin yang mengarahkan/ menargetkan bahwa UII unggul di bidang pendidikan, masyarakat sebanding dengan Negara Negara maju dan unggul di global. Oleh karenanya FTSP UII sesuai dengan visi menuju ke sana bagaimana kita penguatan karakter UII dengan ke-Islamannya itu bisa mewarnai dunia melalui prestasi pendidikan ke depan bisa diakui kwalitasnya selevel atau sebanding dengan Negara Negara Internasional.

Dr.Ing.Ir.Widodo berharap, karena UII sudah dianggap maju, maka lulusan atau alumni kita semoga menjadi lebih siap di lapangan kerja selevel internasional seperti Jepang, Korea, atau Amerika. Disamping itu FTSP UII akan membuka klas Internasional dengan menerima mahasiswa asing yang akan belajar di FTSP UII. Selanjutnya kami mohon do’a restu dan sportnya dari semua pihak agar supaya semua itu diridhoi Allah SWT. Semoga hasil akreditasi Internasional KAAB dapat segera terwujud keluar Januari 2017 mendatang, sedangkan Prodi Teknik Lingkungan yang akan di visitasi akreditasi Internasional oleh Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) besuk tanggal 4 s/d 6 Desember, semoga dapat membuahkan hasil yang terbaik.  Tutupnya.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/5/1.jpeg

Pengaplikasian arsitektur hijau (green architecture) di Indonesia saat ini sudah mulai banyak diterapkan, akan tetapi konsep green architecture sering salah dipahami oleh banyak pihak tak terkecuali pula oleh mahasiswa Arsitektur. Dibutuhkan pemahaman agar konsep tersebut tidak hanya berupa penampilan fisik saja, namun juga kepada performannya yang ramah lingkungan. Untuk mendukung terwujudnya green architecture dibutuhkan partisipasi berbagai pihak ksususnya masyarakat, dibutuhkan sebuah desain bangunan yang dapat menciptakan sebuah komunitas sosial hijau sebagai modal sosial hijau serta gaya hidup hijau, yang dapat memberikan pendidikan hijau kepada masyarakat untuk melaksanakan praktik penerapan prinsip prinsip arsitektur hijau.

Pemahaman konsep ini diaplikasikan 11 (sebelas) delegasi Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam workshop pendidikan hijau 2016 yang diselenggarakan di Bandung Jawa Barat 15 hingga 17 November. Delegasi yang terdiri dari Nidaul Husna (13512107), Resya Putri Alifia Lestari (14512226), Ibtihajar Mangputri Al Ishan (13512072), Rai Muhammad Segovia (14512215),   Filly Khusna Aflakha (13512215), Neni Kusumawardani (13512175), Triaditha Yulindari (13512114), Alifia Nahil Firdaus (13512151), Haifa Azizah Utaryanto (13512160), Ratna Asri NM (13512147), dan Dwi Rosida (13512143), yang didampingi seorang koordinator Syarifah Ismailiyah Al-Athas, ST., MT.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/5/3.jpeg

Triaditha Yulindari ditemui reporter mengatakan, workshop pendidikan hijau 2016 ini menghasilkan suatu model desain secara berkelompok berdasarkan kasus yang diberikan. Terdapat 9 (sembilan) karya yang dipilih  menjadi 3 (tiga) karya terbaik. Alhamdulillah tiga karya terbaik tersebut dikantongi semua oleh delegasi FTSP UII yang dapat menggeser dari beberapa Universitas universitas lain yang ada di Indonesia. Yaitu saya sendiri Triaditha Yulindari (13512114) mendapatkan juara 1 (satu), Nidaul Husna (13512107) mendapatkan juara 2 (dua), serta Filly Khusna Aflakha (13512215) dan Rai Muhammad Segovia (14512215) masing masing mendapatkan posisi juara 3 (ketiga). Atas keberhasilannya juara satu, dua dan tiga kami mendapatkan penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan dari panitia.  

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/5/3.jpeg

Triaditha Yulindari menambahkan, keeikutsertaan workshop ini guna mengembangkan skill dalam bidang arsitektur hijau juga dapat berbagi ilmu diantara peserta. Untuk itu janganlah malu untuk keluar dari comfortzone dan berani untuk mengasah potensi diri, janganlah takut untuk mencoba hal baru karena itu adalah pengalaman berharga.

 http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/5/3.jpeg

Saya sangat bangga bisa menjadi salah satu delegasi dari Arsitektur FTSP UII dan membawa nama UII di tingkat nasional serta dapat mengaplikasikan apa yang sudah saya pelajari di UII. Dengan ini saya mempunyai banyak teman baru dan bisa bertemu dengan arsitek arsitek hebat yang sangat memotivasi saya untuk belajar lebih banyak lagi. Ungkapnya.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/4/DSCF6541R.jpg

Kamis (24 Nopember) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Post Visit Seminar Korea Architecture Accrediting Board (KAAB) dan Akreditasi Arsitektur di Indonesia bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsit  FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Yogyakarta.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/4/DSCF6553.JPG

 

 http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/4/DSCF6562.JPG

Dalam sambutannya Presiden Korea Architecture Accrediting Board (KAAB), Bumshik Shin mengatakan adanya semangat yang tinggi dari sivitas akademika FTSP UII ketika menerima visitasi KAAB. Beliau juga mengatakan  semangat yang  dirasakan sewaktu   mengimplementasikan standar akreditasi internasional  yang pertama kali. Walaupun  di Negara Indonesia belum diwajibkan, akan tetapi Program Studi Arsitektur  FTSP UII sudah memberanikan diri mendahuluinya.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/4/DSCF6559.JPG

Dr. Adib Abadi selaku Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI) mengemukakan inisiasi UII untuk menyelenggarakan seminar akreditasi internasional arsitek merupakan langkah yang sangat positif guna memajukan bersama pendidikan arsitektur di Indonesia. Karena sampai saat ini menurut Dr.Adib bahwa  baru mencatat 2 (dua) Program Studi Arsitektur yang berani melangkahnya, yaitu UII itu sendiri dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan harapan semoga Program Studi arsitek lainnya yang berada di Indonesia dapat mengikuti langkah yang sama di tahun yang akan datang.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/4/DSCF6584.JPG

Senada dengan Ketua APTARI, Dekan FTSP UII (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc) pun mengatakan, penyelenggaraan post visit seminar KAAB dan akreditasi internasional arsitek merupakan langkah yang sangat positif guna memajukan pendidikan. Oleh karenanya apresiasi diberikan kepada para pengelola pendidikan arsitektur sebagai kesadaran untuk membangun kualitas lulusan yang lebih baik.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/4/DSCF6566.JPG

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/4/DSCF6619.JPG

Sebagai narasumber Post visit seminar KAAB Prof. Jaepil Choi dan Prof. Junyuk Lee dari Korea Selatan memaparkan pentingnya akreditasi internasional. Sedangkan narasumber lainnya Dr.Heru Poerbo (ITB), Noor Cholis Idham, Ph.D (UII), Dr.Adib Abadi (APTARI), Ahmad Djuhara (Pengurus Ikatan Arsitektur Indonesia), Prof.Dr.rer.nat.Imam Buchori (Anggota Majelis Akreditasi BAN-PT), dan Dr.Ridwan (Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan RI).

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/4/DSCF6566.JPG