kuliah perdana

Syukur Alhamdulillaahi rabbal‘aalamin adalah ungkapan yang tidak akan terlupakan guna bersyukur kepada Allah Swt., atas rahmat dan dan karunia-Nya kita kembali berkumpul dalam majelis terbuka forum ilmiah civitas akademika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  dalam rangka Pembukaan Kuliah Umum (PKU) sebagai simbol bahwa aktifitas akademik dimulai khususnya bagi mahasiswa baru angkatan 2016/2017.

Selamat datang adik-adik mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia di kampus yang megah, kampus tertua dan kampus terkenal di Tanah Air Indonesia bahkan di kancah Internasional. Selesainya  Study General di Hall Kampus Pusat UII Kamis (11 Agustus) ketiga Program Studi FTSP UII (Teknik Sipil, Arsitektur dan Teknik Lingkungan) menyambut kedatangan mahasiswa baru bertempat di Auditorium bagi Program Studi Teknik Sipil, di ruang kuliah bagi Program Studi Teknik Lingkungan, dan di ruang Studio bagi Program Studi Arsitektur. Sebanyak 416 mahasiswa baru yang terdiri dari Prodi Teknik Sipil 173 mahasiswa, Arsitektur 129 mahasiswa dan Teknik Lingkungan 114 mahasiswa.

Turut hadir Dr.-Ing.Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI mengatakan sebagai mahasiswa arsitektur harus berhati hati, karena arsitektur itu peradaban. Sebagai calon seorang arsitek UII harus menempuh waktu 5 (lima) tahun karena setelah selesai secara akademik selama 4 (empat) tahun dituntut melanjutkan profesi selama 1 (satu) tahun kedepan guna menjadi calon seorang arsitek, karena kalau tidak menambah 1 (satu) tahun sebagai calon arsitek hanya menjadi seorang sarjana arsitektur saja. Sejak tahun 2011 Arsitektur UII sudah menggunakan software Building Information Modeling (BIM) guna menunjang kearsitekturan. Arsitektur UII satu satunya perguruan tinggi yang menggunakan system ini. Tutur Dosen Senior Arsitektur UII yang sekaligus Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UII. Sedangkan Proses akreditasi internasional Program Studi Arsitektur tahun ini sudah sampai dipenghujung puncak tinggal menunggu waktu fisitasi  dari  Korean Architecture Accrediting Board (KAAB).

sambutan dari kaprodi teknik sipil

Ketua Program Studi  Teknik Sipil UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D)  mengatakan bahwa  alhamdulillahi  telah  terlaksana dengan baik dan sukses  JABEE on site evaluation, dengan hasil yang   terbaik, yaitu Prodi Teknik Sipil UII terakreditasi iInternasional secara penuh. Persiapan guna memperoleh akreditasi internasional ini Program Studi Teknik Sipil berkompetensi sejak beberapa tahun silam baik  pengembangan Prodi menuju akreditasi internasional maupun internal UII.

sambutan dari kaprodi teknik lingkungan

Sementara Ketua Program Studi Teknik Lingkungan (Hudori, ST., MT) memaparkan  kurukulum yang berlaku di Program Studi Teknik Lingkungan hingga akreditasi Internasional.  Program Studi Teknik Lingkungan tahun ini sedang menunggu waktu fisitasi akreditasi Internasional yang menginduk Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA, semoga akreditasi Internasional Teknik Lingkungan segera terwujud. Ungkap Hudori.

konfrensi APF se asean di timor lesteMahasiswa Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) M. Machfudz Sa’idi (13513182) yang juga tergabung dalam Komunitas Youth for Climate Change (YfCC) Daerah Istimewa Yogyakarta yang diundang sebagai salah satu delegasi Indonesia mendapatkan Scholarship dari Pemerintah Kedutaan Besar Republik Federal Jerman. Konferensi ASEAN Civil Society Conference/ASEAN People’s Forum (ACSC/APF) 2016 diselenggrakan di Timor-Leste pada 2 – 6 Agustus 2016 di Dili, Timor-Leste.

M. Machfudz Sa’idi mengatakan bahwa ASEAN Civil Society Conference (ACSC)/ ASEAN People’s Forum (APF) merupakan konferensi tahunan sejak 2006 yang mengundang perwakilan dari NGO maupun Organisasi Masyarakat Sosial serta Perwakilan Pemerintah dari Negara Penyelenggra yang setara dengan pertemuan Kepala Negara ASEAN yang diselenggarakan di salah satu Negara-negara anggota ASEAN, namun kali ini diselenggarkan di Timor-Leste yang belum menjadi bagian dari ASEAN dan masih dalam proses mendukung Timor-Leste untuk bergabung menjadi bagian ASEAN.

Perwakilan delegasi tersebut merupakan berasal dari Organisasi Masyarakat Sosial, LSM/NGO, dan Komunitas Rakyat yang memilki program di ASEAN. ACSC/APF 2016 berfokus untuk lebih memahami dan membantu permasalahan isu yang berpengaruh pada masyarakat dari Negara tuan rumah (Timor-Leste) yang memilki isu terkait sengketa batas wilayah perairan dengan laut Australia dan berkaitan dengan ASEAN dari perspektif masyarakat sipil berdasarkan program-program yang disepakati ASEAN seperti Hak Asasi Manusia, perdamaian, pembangunan, perdagangan, lingkungan, perubahan iklim, SDGs, Hukum, masyarakat migran, batas wilayah Negara dan budaya yang mempengaruhi kepentingan Negara-negara ASEAN untuk menjalin relasi dan mempelajari tentang kondisi isu-isu ASEAN untuk diselesaikan dengan kesepakatan bersama delegasi antar Negara ASEAN.

Lebih lanjut M. Machfudz Sa’idi menuturkan, keikutsertaan konferensi ini juga pernah kami ikuti pada tahun lalu di Kuala Lumpur, Malaysia bersama dengan beberapa delegasi Indonesia yang lebih mendominasi mewakili bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia dan kami menjadi satu-satunya untuk mewakili bidang perubahan iklim dan lingkungan. Kesempatan ini dapat terlaksana atas dukungan dari pihak Kemahasiswaan UII dan Jurusan Teknik Lingkungan UII. Dalam kesempatan ini kami juga dapat menjadikan sebagai peluang yang berharga bagi mahasiswa guna dapat terlibat dalam forum ASEAN untuk membuat perubahan dimasa depan bagi Negara Indonesia dan ASEAN serta dapat meningkatkan pengalaman para Mahasiswa di kancah Internasonal. Ungkapnya.

Pengumuman kuliah perdana FTSP UII

Akhir bulan April yang lalu salah satu mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Farichatul Ulya (14512031) memperoleh prestasi yang menggembirakan. Kabar gembira tersebut datang dari kegiatan  Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta mengantongi Juara 1 (satu) dalam cabang lomba Kaligrafi Kontemporer Puteri.

Farichatul Ulya Wakili MTQ Nasional di Mataram NTB

Selanjutnya mahasiswi arsitektur UII semester 4 (empat) ini mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional ke XXVI tahun 2016 di Kota Mataram Nusa Tenggara Barat  (NTB) sejak 28 Juli s/d 7 Agustus 2016 dalam cabang yang sama. Pembukaan MTQ Nasional yang dibuka oleh Bapak Presiden Jokowi dan dihadiri oleh seluruh warga NTB yang turut meramaikan kota mataram. 

Walaupun kepulangannya dari MTQ Nasional dengan tangan kosong tidak membawa medali, Farichatul merasa bangga dapat mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta yang sekaligus FTSP UII. Dirinya mengaku banyak pengalaman yang dibawa pulang dari peserta MTQ Nasional dan teman dari seluruh Tanah Air Indonesia. Cabang lomba yang saya ikuti MTQ Nasional ini cukup berat karena banyak seniman senior yang telah mengikuti MTQ dari tahun yang lalu, tapi saya tidak patah semangat atau pesismis. Pembinaan dan pelatihan saya lakukan dari beberapa bulan sebelum lomba. Selama di NTB saya didampingi oleh Bapak Pakualaman Yogyakarta. Ungkapnya.

Tahun lalu mahasiswa asal lamongan Jawa Timur ini telah berprestasi mengantongi juara kaligrafi Al Qur’an Tingkat Nasional dan juara seni lukis Tingkat Nasional.

Lomba MTQ

 

 

Co-Housing di Area Bantaran Sungai adalah sebuah karya tim mahasiswa Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Rischy Dhanang Wibisana (12512160), Verio Mei Andrianto (12512132), dan  Donna Mulyo Saputro (13512199).  Tim ini ketiganya mahasiswa Arsitektur UII berhasil meloloskan buah karya mereka dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) hingga Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang   diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung (ITB) tanggal 8 s/d 12 Agustus 2016.

 Tim PKM FTSP UII Mengikuti PIMNAS Di Bandung

Disela-sela keberangkatannya ke Bandung  Rischy Dhanang Wibisana selaku ketua kelompok tim diwawancarai reporter mengenai persiapan maju PIMNAS PKM minggu ini mengatakan,  Kami berharap dan mohon do’a restu kepada segenap Civitas Akademika FTSP UII semoga dapat berhasil dengan membawa medali. Semoga  program ini dapat berlanjut, bermanfaat bagi saya dan teman teman semua.

 

Mengapa tim memilih Co-Housing, karena  Co-Housing adalah salah satu bentuk perumahan yang mem­berikan benefit bagi para pemilik ru­mah dengan berbagi manfaat dari fasilitas dan koneksi umum antar tetangga. Perumahan ini dirancang untuk mendorong kontak sosial an­tar individu dan dikelola oleh war­ga sendiri. Co-Housing menguta­makan penggunaan fasilitas secara komunal di mana beberapa fungsi di dalamnya dapat dishare oleh peng­huninya, contohnya dapur, ruang tamu, ruang keluarga dan halaman. Pada rumah-rumah pribadi terdapat semua fasilitas dari rumah konven­sional, namun warga juga memiliki akses terhadap fasilitas bersama seperti ruang makan, tempat ber­main anak-anak, dan laundry. Selamat Berjuang semoga berhasil, Aamiin…..