Pagi ini Jum’at (11 Maret) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)  Universitas Islam Indonesia (UII) mendapatkan sertifikat terakreditasi Internasional Japan Acreditation Board for Engineering Education (JABEE).  Sertifikat internasional JABEE untuk Program Studi Teknik Sipil  UII ini diserahterimakan oleh Exekutive Managing Direktur of JABEE (Dr.Yasuyuki Aoshima) kepada Rektor UII (Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc) bertempat di Auditorium Kaharmudzakkir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, yang disaksikan oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Prof.Intan Ahmad, Ph.D), Kopertis Wilayah V Yogyakarta, Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII (Dr.Ir. Luthfi Hasan, MS). Hadir pula  Dekan FTSP UII (Dr._Ing.Ir.Widodo, M.Sc), segenap Dekan dilingkungan UII serta berbagai tamu undangan instansi pemerintah maupun swasta.

Dalam sambutannya Prof.Intan Ahmad, Ph.D mengatakan bahwa Perguruan Tinggi di Indonesia ini belum banyak Program Studi yang memperoleh pengakuan internasional. Namun demikian UII berupaya meningkatkan mutu dan menghasilkan lulusan yang berkwalitas.Capaian UII ini merupakan komitmen yang luarbiasa, karena membutuhkan kerja yang keras, dan tentunya bukan hal yang mudah. Dengan capaian akreditasi internasional JABEE ini Program Studi Teknik Sipil UII dapat dipercaya baik secara Nasional maupun Internasional. Lulusannya yang dihasilkan akan diakui kompetensinya dan juga kwalitas dari pendidikannya, serta lulusannya akan memiliki keuntungan mobilitas.

Sementara Rektor UII (Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc) menyampaikan bahwa beberapa Program Studi yang lain di UII  juga akan segera mengikuti langkah yang sama,  Programm Studi  Arsitektur saat ini  dalam proses pengajuan akreditasi internasional  KAAB (Korean Architecture Acreditation Board) Korea, dan Program Studi Teknik Lingkungan  mengajukan akreditasi internasionalnya tahun ini ke ABET (Acreditation Board for Engineering and Technology) Amerika Serikat (AS).

Sedangkan Ketua Program Studi  Teknik Sipil UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) mengatakan bahwa pada tanggal 7 hingga  12 Desember 2015 telah  terlaksana dengan sukses  JABEE on site evaluation, dengan hasil yang   terbaik, yaitu Prodi Teknik Sipil UII terakreditasi secara penuh untuk masa 6 tahun sejak Maret 2016 sampai 2022. Sedangkan persiapan guna memperoleh akreditasi internasional ini Program Studi Teknik Sipil berupaya kompetensi selama sejak 3 (tiga) tahun yang lalu, baik    pengembangan Prodi menuju akreditasi internasional maupun internal UII. Tuturnya

{mosimage}Kemarin Senin (6 Maret) bertempat di Ruang Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Dekan FTSP UII menerima tamu dari Thailand yang terdiri dari Prof.Dr.Prajuk Pratitas (University of Technology North Nangkok), Prof.Dr.Lelar Treeaekanukul (Chiang Rai Rajabhat university), dan Mr.Kraisorn Kantajorn (Rajamangala University of Technology Isan) yang didampingi oleh Dr.Risdiyono, ST., M.Eng (dosen Teknologi Industri UII) dengan maksud meningkatkan kualitas akademiknya diantara kedua Perguruan Tinggi, yang disambut langsung oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc).

Saat ini FTSP UII terus berupaya meningkatkan kerjasama dengan berbagai universitas asing terkemuka seperti  University of Technology North Nangkok Thailand. Kunjungannya ke UII dalam rangka menunjuk FTSP UII untuk merespon isu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),  dan bermaksud untuk berkolaborasi berbagai kegiatan dan informasi yang berhubungan dengan keteknikan antara ke dua negara (Indonesia dengan Thailand).  

Sedangkan dalam kesiapannya pada Juni 2015 FTSP UII telah  menyelenggarakan Workshop dan Seminar Nasional Sertifikasi dan Registrasi ASEAN Architect (AA) dan ASEAN Chartered Profesional Ensinyur (ACPE)  dengan thema “Percepatan penyediaan  tenaga ahli jasa konstruksi menyongsong MEA 2015”. Profesi Arsitektur (PPAr) UII adalah merupakan salah satu Programm Studi FTSP UII yang telah bekerjasama dengan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) maupun PII ini dalam rangka percepatan penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan arsitek, baik di kancah Nasional maupun ASEAN dalam rangka penyediaan arsitek yang profesional, mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

{mosimage}Audit Mutu Internal (AMI) merupakan kegiatan evaluasi kinerja unit unit dilingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesai (UII) sudah dilaksanakan dengan baik dan lancar selama 2 (dua) hari sebanyak 4 (empat) Divisi; Divisi Akademik, SIM dan Data Akademik, Keuangan, serta Divisi Umum dan Rumah Tangga dalam rangka mengukur efektivitas penerapan Sistem Penjaminan Mutu (SPM).

Audit kinerja unit yang ditutup oleh Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D) kamis (3 Maret) di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII, Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta yang dihadiri pula oleh auditor Dra.Budi Astuti, M.Si dan Umi Sulistiyanti, SE., M.Acc, serta para Kepala Divisi.

Beberapa temuan yang tidak berarti merupakan langkah perbaikan kedepan. Bahkan Dra.Budi Astuti, M.Si selaku auditor memberikan apresiasi kepada para auditee, karena para auditee mempunyai semangat yang tinggi untuk lebih maju. Ada Divisi yang sudah mapan dan bisa untuk dicontoh yaitu Divisi Umum dan Rumah Tangga. Diharapkan Divisi yang lain bisa untuk belajar dengan Divisi Umum dan Rumah Tangga sehingga kedepan semua Divisi akan lebih baik lagi kinerjanya. Pintanya.

{mosimage}Audit adalah proses sistematis yang dilakukan oleh orang yang  kompeten dan independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat.  Hari ini Rabu  (2 Maret) di Ruang Sidang Dekanat Gedung Muhammad Natsir FTSP UII dilakukan Pembukaan sekaligus pelaksanaan Audit Realisasi Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Januari sampai Desember 2015 oleh tim auditor Yayasan Badan Wakaf UII.

Hadir Dekan FTSP  UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc),  Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Segenap Ketua dan Sekretaris Program Studi dilingkungan FTSP UII, Ketua PSMF FTSP UII (Dr.Ir.Sri Amini Yuni Astuti, MT), Kepala Bidang PPKF FTSP (Dr.Kasam, MT dan Abdul Robby Maghyaza, ST., M.Sc), Kepala-kepala Divisi  serta bebera staff kependidikan untuk mendampinginya. Dalam sambutannya Dekan FTSP UII mengapresiasi kehadiran auditor dan berharap semoga pelaksanaan Audit hari ini berjalan dengan lancar. Audit  sebagai proses pembelajaran dan perlu diperbaiki serta dievaluasi program selanjutnya bilamana terjadi  temuan didalamnya,  bukanlah semata-mata untuk mencari kesalahan, tetapi justru guna meningkatkan kinerja kita. 

Lead Auditor Audit Drs.Syamsul Hadi, MS, Ak, CA mengatakan bahwa Audit Yayasan Badan Wakaf ini merupakan audit rutinitas tahunan untuk melihat program kerja sebagai perbaikan dan bukan mencari cari kesalahan. Yayasan audit ini lebih detail dari pada tahun sebelumnya untuk Program Studi atau program dibawahnya walaupun 100 %. Impronisasi audit diatas adalah Program Studi, yaitu setara Dekan dan Pasca Sarjana.

 

Hubungannya dengan realisasi yang pernah ditemui adalah adanya “kiak kiuk” anggaran, karena dengan pengertian penggunaannya dan sumbernya, tapi jangan dibebankan ke akun laboratorium. Sedangkan uang muka dimohon dikelola secara ketat, tidak digunakan untuk pembelian barang/ aset. Jadi tenaga kependidikan beli barang atau aset cukup dengan membawa pulang barang, sedangkan administrasi keuangan menjadi uruasan keuangan, sehingga menjadi sentralisasi.  Auditor terdiri dari Drs.Syamsul Hadi, MS.,Ak.CA; Karimatul Ummah, SH.,M.Hum;  Wahyudi BP, ST., MT; Fitriati Akmalia, SE.,M.Com;  Fitriani Akmila, SE., M.Com; Edy Widodo, M.Si; dan Ir. Hastuti Saptorini, MA.

{mosimage}Bagaimana menulis buku dan bagaimana membangun semangat, teknik teknik khusus yang dibutuhkan karena target kita. Semua yang hadir di sini dapat menulis buku di tahun 2016 ini tidak haru berjumlah banyak namun minimal cukup 1 (satu) buku.Tahun lalu kita agendakan untuk menulis buku hanya terkumpul 4 (empat) buku, maka ahun 2016 ini kita targetkan menjadi 40 (empat puluh) buku .Jadi tidak diharuskan yang hadir disini 100% dosen, tapi yang hadir dalam workshop ini merealisasikan dan mudah mudahan dimudahkan dalam penulisan buku.

Demikian sambutan Dekan FTSP UII (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc) dalam workshop penulisan dan pendampingan buku ajar dan referensi bagi dosen FTSP UII kemarin Selasa (1 Maret) bertempat di Ruang Sidang Teknik Sipil Gedung  Mohammad  Natsir FTSP UII, jl. Kaliurang  Km. 14,5 Sleman Yogyakarta yang dihadiri tidak kurang dari 25 (dua puluh lima) dosen.

 

Dekan FTSP berharap mudah mudahan pagi ini menjadi awal baik untuk memulai menulis buku, fakultas juga akan memfasilitasi membantu pendampingan penulisan buku, oleh karena itu kepada ketiga narasumber (Prof. Widodo, Ph. D; Noor Kholis Idham, Ph.D dan Dr. Lalu Makrup) dapat menjadi pendamping dalam penulisan buku. Jadi bagaimanakah kita bias bersama sama membangun produksi buku, tahun lalu fakultas memfasilitasi dana sebesar sekitar 275 juta  dan belum terserap semuanya dan dialihkan kebeaya lainnya. Begitu pula insentif buku sudah dinaikkan 100% untuk membantu suasana baru kepada kita, biar kita lebih rajin lagi dan kalau ternyata masih dirasa kurang bias dinaikkan lagi.Untuk itu kepada masing masing dosen untuk dapat menulis buku dengan sangat baik dan produktif. Pintanya.

 

Sementara nara sumber Noor Kholis Idham, Ph.D menyampaikan bahwa buku ajar adalah sama dengan buku teks, hal ini sesuai dengan Kepmen diknas No: 36/D/O/2001, Pasal 5, ayat 9 (a); bahwa buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata kuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan.

Buku ajar berfungsi sebagai  sustainable development and transfer of knowledge; mencapai pembelajaran yang lebih berkualitas dan terarah; menyediakan sumber bacaan dan latihan; meningkatkan minat dan motivasi pembaca dalam memahami IPTEKS; mengurangi ketergantungan mahasiswa terhadap dosen; waktu pengajaran bisa lebih singkat (tak perlu menulis rumus, tabel, gambar, soal latihan); pemikiran/penemuan yang bermanfaat (useful vs. garbage) personal recognition; institution rank and achievement; dan funding, point. Buku ajar juga memunyai beberapa karakterya itu bahasa dibuat mudah dimengerti untuk usia mahasiswa; ilustrasi umumnya banyak, untuk memperjelas konsep; dapat “mengajar sendiri”, tetapi dengan peran dosen akan lebih baik; sebaiknya dibawa sewaktu kuliah; tugas baca dan PR dapat diberikan sebelum kuliah; tersedia soal latihan sebagai sarana swauji bagi dosen maupun bagi mahasiswa; sasaran belajar umumya diberikan di awal bab; dan sayangnya masih dianggap mahal oleh mahasiswa.Ungkap Noor Kholis.

Sedangkan Dr. Lalu Makrup mengungkapkan menulis buku referensi atau ajar dapat dimulai dengan kesukaan akan satu topik tertentu atau dimulai dengan keingin tahuan akan masalah tertentu. Hal ini diperlukan agar tidak ada perasaan tertekan dalam melaksanakan penulisan. Begitu ada niat dan bahan sudah terlintas dalam fikiran, menulis buku langsung dilakukan.  Jangan ditunda, jika mentok dan bosan tinggalkan tempat dan kerjakan yang lain atau cari kesenangan lain atau cari bahan yang belum ada. Dilain waktu kalau ada bahan dan kesempatan segera mulai menulis lagi. Dalam kurun waktu tertentu bapak ibu dapat menulis beberapa judul buku yang sudah menjadi anganangan sebelumnya, walau itu bentuknya masihsangat awal. Usahakan untuk menulis setiap hari, sehingga volume tulisan terus bertambah.  Jika sudah jenuh dengan judul buku satu, pindah ke judul yang lainnya. Cetaklah buku yang sudah mencapai jumlah lembar dari 100  sampai dengan 200 halaman. Jilid dengan dan bagus, sehingga nampak seperti buku yang sudah jadi, walaupun isinya masih berantakan.

Menulis buku harus sabar, tidak mudah putus asa.  Bila bahan tulisan belum ada atau belum dikuasi  maka harus mencari dan mempelajari bahan yangbersangkutan. Untuk mencari bahan dan mempelajari bahan yang diperlukan bisa memakan waktu setahun, dua tahun atau bahkan lebih. Pinta Dr. LaluMakrup.