Al-Qur’an sebagai kitab yang mulia merupakan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al-Qur’an membahas tentang berbagai hal yang melingkupi seluruh kehidupan manusia sudah seharusnya menjadi kitab yang selalu dibaca, dipelajari, dan dikaji, khususnya oleh generasi milenial. Generasi muda dalam pandangan Islam merupakan aset yang perlu dijaga dengan baik. Ikhtiar menjaga generasi muda dapat dilakukan dengan memberikan pemahaman yang benar tentang isi dan kandungan Al-Qur’an.
Salah satu capaian dari kampus-kampus Islam, dapat dipastikan kampus yang mendalami Al Qur’an menginginkan mahasiswanya memiliki kepekaan terhadap masyarakat dan tidak cuek terhadap hal yang ada disekitarnya, karena bagaimana seseorang itu menjadi generasi terbaik dari Qur’an.
Disebutkan dalam Qur’an Surat Ali ‘Imran ayat 110, “Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.”
“Mahasiswa yang mendalami Al Qur’an harus mempunyai dua sayap, yaitu sayap yang menyeru kepada kebaikan dan sayap yang menolak pada keburukan,” paparnya.
Demikian dipaparkan ustaz Bendri Jaisyurrahman, Praktisi Islamic Parenting dalam sebuah acara Studium General Pengembangan Diri Qur’ani yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) pada 10 Rabiulawal 1443 H/17 Oktober 2021 secara daring dengan tema “Mendalami Al-Quran Menuju Generasi Rahmatan Lil ‘Alamin” diikuti oleh sekitar 625 mahasiswa baru angkatan 2021.
Dalam acara yang dimoderatori oleh Yebi Yuriandala, S.T., M. Eng. Tersebut, ustaz Bendri Jaisyurrahman menambahkan bahwa fungsi rahmatan lil ‘alamien adalah fungsi dimana kita menjaga supaya bumi ini terus dalam kebaikan. Target atau pencapaian mahasiswa ketika mendalami Al Qur’an. Karena Al Qur’an hakekatnya adalah melakukan perubahan dan mengubah hidup. “Al Qur’an mengubah hal-hal yang buruk menjadi kebaikan,” pungkasnya.
Sementara itu Dekan FTSP UII, Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D. saat membuka acara tersebut dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya mempelajari dan mendalami Al Qur’an. Menurutnya, dengan mendalami Al Qur’an dengan baik akan menjadikan generasi yang rahmatan lil ‘alamin. “Generasi rahmatan lil ‘alamin adalah generasi yang bersifat ramah dan selalu ingin tahu, berprestasi, peduli terhadap lingkungan, empati, dapat mengemban misi dakwah Islam yang kokoh, toleran serta menghargai kemanusiaan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan arahan dan penjelasan tentang kegiatan taklim Pengembangan Diri Qur’ani (PDQ) oleh Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (KKA) FTSP UII, Dr. Ir. Revianto Budi Santoso, M.Arch. (AS)