Pendidikan Islam mempunyai peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), ajaran Islam ini menempatkan manusia sebagai kesatuan yang utuh antara sisi duniawi dan ukhrawi. Kemampuan manusia serta kreatifitasnya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberi dampak pada perubahan nilai, terbukti telah membawa implikasi yang beragam bagi kehidupan manusia, meskipun disadari perubahan sosial telah membawa berkah keuntungan, kemudahan dan kehidupan hidup manusia.

Hal ini menjadi rujukan seminar bagi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) bertajub “Internalisasi Nilai-nilai Islam dalam Bidang Teknik Sipil” pada Kamis (16 Februari) bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Hadir dalam seminar Dekan FTSP UII (Miftahul Fauziah, Ph.D), Ketua Jurusan Teknik Sipil UII (Prof.Ir. Widodo, MSCE., Ph.D), Ketua Program Studi Teknik Sipil (Dr.Ir.Sri Amini Dwi Astuti, MT), lebih 40 (empat puluh) dewan dosen Program Studi Teknik Sipil, serta 3 (tiga) orang narasumber Dr.Muqowin, M.Ag., Setyabudi Indartono, Ph.D, dan Toriq Arif Ghzdewan, ST., M.Sc.

Muqowin mengajak dan berharap agar kita terus berupaya meningkatkan kwalitas pembelajaran dengan menyediakan sarana dan prasarana secara maksimal dengan menyiapkan para dosen berkwalitas, hingga peng-internasionalisasian nilai-nilai Ke-Islaman sesuai dengan harapan dan tujuan dari Jurusan.

Karena menurut Muqowin konsep internasionalisasi nilai-nilai Ke-Islaman dalam pendidikan Teknik Sipil tidak lepas dari penanaman nilai-nilai keislaman kepada mahasiswa supaya dipahami, dimengerti, dan diterima untuk diaktualisasikan  dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini guna melestarikan nilai-nilai agama Islam sebagai bekal beribadah kepada Allah SWT. Internasionalisasi nilai-nilai ke-Islaman dilakukan pada saat kegiatan perkuliahan dengan memberi pemahaman nilai-nilai ke-Islaman dan memberi kesempatan unuk meng-aktualisasikannya. Ungkapnya.

Di masa depan trend belajar dengan blended learning akan semakin populer di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, seperti pergeseran cara  mencari informasi. Blended learning merupakan metode pembelajaran yang memadukan pertemuan tatap muka dengan materi online atau digital secara harmonis. Perpaduan antara kuliah konvensional di mana dosen dan mahasiswa bertemu langsung secara online. Di situlah keduanya bisa saling memberi feedback, bertanya, atau menjawab. Semuanya dilakukan secara real time.

Demikian dituturkan Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Miftahul Fauziah, Ph.D dalam pembukaan Workshop persiapan perkuliahan berbantuan IT (Blended Learning)  pada Senin (11 Februari) di Ruang Sidang Dekanat Genung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta.

Lebih lanjut Miftahul Fauziah menggambarkan bahwa, Blended Learning merupakan pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat.

Dekan FTSP UII berharap, semoga workshop ini bermanfaat bagi semua pihak karena memiliki keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran secara digital, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.  Manfaat lain dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam dunia pendidikan saat ini adalah e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses mata kuliah.  Blended Learning sebagai alat belajar secara kontinyu.

Dengan demikian E-learning memberikan kesempatan bagi mahasiswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas menentukan kapan akan mulai kuliah, dan kapan akan selesai kuliah. Dengan Blended Learning akan mengubah cara belajar masa kini ke masa depan, semoga dapat menyatukan secara online walaupun manual juga penting. Ungkap Miftahul Fauziah.

Selaku nara sumber Agung Nugroho Adi, ST., MT menyampaikan Konsep Blended Learning, sementara  Muhammad Andri Setiawan, ST., M.Sc., Ph.D meng-implementasikan Metode Blended Learning secara luas kepada peserta workshop yang diikuti 40 (empat puluh) dosen FTSP UII.