Jum’at (16 Maret) Ketua Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) (Noor Cholis Idham ST., M.Arch., Ph.D., IAI.) melepas 2 (dua) mahasiswa program studi Arsitektur  Deni Ridwan Daru (14512019) dan Winda Ayu Putri  (15512058) dalam program pertukaran pelajar ke University Jerman  selama 1 (satu) semester terhitung mulai 19 Maret s/d 31 Agustus 2018.

Akreditasi  internasional kini menjadi target baru Prodi  Arsitektur FTSP UII setelah sebelumnya mendapatkan akreditasi internasional dari Korea Architectural Accrediting Board (KAAB). Pertukaran Pelajar atau Exchange Student merupakan sebuah program yang dicanangkan oleh Prodi Arsitektur UII,  yang memiliki nilai positif yang sangat banyak terhadap pelajar yang mengikutinya baik dalam bidang bahasa, budaya dan keilmuan.  

Terlihat Deni Ridwan Daru dan Winda Ayu Putri foto bersama didampingi oleh Noor Cholis Idham, Ph.D dan Syarifah Ismailiyah Al Athas, MT.

Rabu (14 Maret) Universitas Islamm Indonesia (UII) mempunyai agenda besar pemilihan calon Rektor untuk periode 5 (lima tahun) ke depan 2018-2022 bertempat di Gedung Auditorium Prof Dr. Abdul Kahar Muzakkir UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Terdapat 5 (lima)  calon rektor terpilih sesuai dengan ranking, Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., Dr.Suparman Marzuki, SH., M.Si., Dr.Drs.Rohidin, S.H., M.Ag., Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc., dan Dr.Dwipraptono Agus Harjito, M.Si menyampaikan rencana aksi (action plan) di depan forum terbuka yang dihadiri oleh Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII, Rektor UII dan Wakil Rektor, Anggota Senat Universitas, Dewan Dosen, Tenaga kependidikan, serta  beberapa perwakilan dari Lembaga Kemahsiswaan dilingkungan UII.

Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam rencana aksinya  meyampaikan mengenai tantangan dinamika perubahan global di era revolusi industri 4 yang sangat diperlukan  sehingga menjadi perhatian pengemban amanah di UII periode selanjutnya nanti.

Beliau menyoroti pula tentang problematika kebangsaan misalnya seperti daya saing bangsa, korupsi, degradasi moral juga patut menjadi perhatian, sehingga  UII harus mampu melahirkan lulusan tepat waktu yang bisa berkontribusi terhadap penyelesaian persoalan nusa dan bangsa. Sedangkan akreditasi internasioanal bagi prodi prodi  dan percepatan guru besar bagi para dosen menjadi skala prioritas yang harus dilaksanakan secara serius. Ungkapnya.

Sementara 4 (empat) calon Rektor UII lainnya seperti Fathul Wahid, Ph.D menyampaikan  digitalisasi Universitas yang meliputi menguatkan akar, menjulangkan cabang, dan melebatkan buah sebagaimana yang tertera dalam Al Qur’an Surah Ibrahim.  

Dr.Suparman Marzuki menyampaikan 4 (empat) aspek yang menjadi rencana aksinya yaitu  aspek pendidikan, aspek penelitian, aspek pengabdian masyarakat dan aspek dakwah.  Ke-empat aspek tersebut tentu saja pencapaian yang harus diperjuangkan terus menerus dari generasi ke generasi selanjutnya.

Calon Rektor UII Dr.Rohidin menawarkan rencana aksinya tentang bagaimana sivitas akademika UII mampu meng-aktualisasikan Catur Dharma dengan kualitas unggul dan diharapkan mampu berkontribusi di level internasional, sebagaimana yang tercantum pada Visi UII, RIP UII 2008-2038.

Sementara Calon Rektor  Dr.Dwipraptono Agus Harjito menyampaikan tentang optimalisasi seluruh potensi UII untuk meningkatkan mutu menuju reputasi internasional melalui implementasi nilai-nilai Ke-Islaman, dengan 5 (lima) pilar yaitu keramahan, misi yang telah dirancang,  sungguh-sungguh, berlandaskan hukum yang jelas, serta unggul dan tidak dapat ditiru

Mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Saraswati Yola Nur Aisyah (16513003), Hafidh Rahmatiyas (16513114), dan salah seorang mahasiswa Psikologi Muhammad Ilham Abdul Majid (16320162) mengikuti event SNOW dengan thema “Let’s Drink with Smart Water (RESEP: Rekayasa Konsep E-Ecster Portable sebagai Penunjang SDGs di Tahun 2030″, bertempat di ITS Surabaya Pebruari yang lalu.

Mereka berhasil menyabet juara 2 (Runner-up) pada kompetisi karya tulis dalam event Engineering Physics Week (EPW) di Teknik Fisika ITS Surabaya dengan konsep Smart Water untuk menunjang keberlanjutan akses air minum di Indonesia.

Engineering Physics Week (EPW) adalah event terbesar Departemen Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. Event ini diadakan sebagai wadah untuk menggali potensi diri generasi muda Indonesia dengan mengedepankan semangat dalam dunia teknologi dan sains untuk pembangunan dunia industri. Di dalam event EPW 2018 terdapat 3 sub event: Engineering Physics Challenge (EPC), SNAPSHOT dan Smart Innovation of Writing (SNOW). EPC merupakan ajang olimpiade fisika tingkat nasional, SNAPSHOT merupakan ajang lomba fotografi yang ditujukan untuk masyarakat umum, sementara itu SNOW merupakan lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional yang ditujukan untuk siswa SMA/sederajat dan mahasiswa. SNOW tahun 2018 ini mengangkat tema “Utillize Your Knowledge For Our Better Nation” yang mengajak generasi muda untuk menyalurkan ide kreatif dan solutif dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan (green technology) untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030. Untuk kategori mahasiswa, tema Meningkatkan Rasio Elektrifikasi di Daerah Berkembang dengan Smart and Green Technology sebagai Upaya Realisasi SDGs 2030 dibagi lagi menjadi 4 sub tema: 1) Pengolahan Energi Terbarukan, 2) Pemanfaatan Energi Terbarukan, 3) Produksi Energi Terbarukan, dan 4) Implementasi Smart Energy Berbasis Internet of Things.

Kompetisi SNOW diselenggarakan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah seleksi abstrak, yang mana para peserta diharuskan mengirim abstrak karya tulisnya melalui e-mail. Diketahui bahwa ada 300 abstrak yang diumumkan lolos seleksi tahap pertama. Selanjutnya peserta diharuskan untuk mengirim full paper karya tulisnya sebagai seleksi tahap kedua. Pada tahap kedua hanya 10 tim yang lolos dan diharuskan mengikuti serangkaian acara pada tahap final di Teknik Fisika ITS pada tanggal 2-4 Februari 2018. Tim UII, tim ITS dan beberapa tim dari PTN maupun PTS lainnya berhasil lolos ke babak grand final.

Pada tahap final para finalis menghadapi pertandingan yang sesungguhnya. Peserta diminta melakukan presentasi menggunakan video dalam waktu lima menit disertai lima menit sesi tanya jawab. Tidak hanya itu, peserta juga diminta untuk mempresentasikan karya tulis ilmiahnya selama sepuluh menit disertai sepuluh menit sesi tanya jawab. Dalam kompetisi ini para finalis berusaha meyakinkan para dewan juri dengan mempresentasikan hasil karya tulis yang telah dibuat beserta videonya. Para dewan juri yang dihadirkan merupakan dosen-dosen yang sangat berkompeten di bidangnya. Kemampuan analisis dan pemecahan masalah dari para finalis benar-benar diuji dalam tahap ini oleh para dewan juri tersebut.

Delegasi UII berhasil mendapatkan Runner-up kategori mahasiswa dengan konsep rekayasa E-Ecster Portable berbasis pada IoT yang telah disebut di atas judulnya. Konsep “Smart Water” merupakan suatu konsep rekayasa botol pemfilter dan pendeteksi air yang terintegrasi dengan gawai dengan tujuan utama mengentaskan permasalahan air bersih dan penyediaan air minum di Indonesia. Pembimbing tim (Eko Siswoyo, Ph.D) menyampaikan bahwa karya mahasiswa UII ini diharapkan akan mampu menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi krisis air bersih dan air minum di Indonesia.

Di kantor Dekanat FTSP UII, Saraswati Yola Nur Aisyah dan Hafidh Rahmatiyas berharap semoga hasil kompetisi ini dapat berlanjut dan berguna bagi civitas akademika UII, masyarakat, nusa dan bangsa.

Jum’at (9 Maret) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Kuliah Umum STUPA 6 (Enam) bagi mahasiswa Arsitektur UII semester 6 TA.2017/2018 bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Sebagai narasumber Ir.Hotma Prawoto Sulistyadi, MT (dosen dan praktisi pakar di bidang struktur bangunan), dan Ir.Agus Jamal, M.Eng (praktisi ahli di bidang Mekanikal dan Elektrikal), yang dihadiri lebih dari 60 (enam puluh) mahasiswa Arsitektur.

Ir.Hotma Prawoto, MT  menyampaikan mengenai cara merancang bangunan gedung tinggi (highrise). Dalam paparannya beliau menyampaikan kriteria bangunan berdasarkan perilaku struktur, struktur atas dan struktur bawah, aspek penting dalam perancangan struktur bangunan tinggi, dan kasus-kasus kegagalan struktur dalam bangunan tinggi. Sementara Ir. Agus Jamal, M.Eng memaparkan sistem mekanikal dan elektrikal bangunan tinggi

RECONSA 2018 adalah platform guna mempertemukan para mahasiswa kawasan ASEAN yang terlibat aktif dalam kegiatan sukarelawan, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan para mahasiswa membagikan gagasan, pemikiran, serta pengalaman alturistik demi kemajuan bangsa.

RECONSA yang pertama kali pada tahun 2012 sebagai National Conference of Student Activism (NCSA) dengan fokus pada 5 (lima) sub tema utama dan diubah namanya menjadi Regional Conference on Student Activism (RECONSA) dengan partisipasi yang melibatkan kawasan ASEAN pada tahun berikutnya dengan aspek kunci Technololy, Effective Governance, dan Maximizing All Resources.

RECONSA 2018 yang diselenggrakan di University Teknologi Petronas, Perak, Darul Ridzuan Malaysia diikuti oleh 92 (sembilan puluh dua) delegasi yang berasal dari negara negara ASEAN seperti Indonesia, Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan lainnya selama 5 (lima) hari sejak 8 hingga 12 Pebruari yang lalu.

Sebagai salah satu delegasi Indonesia sekaligus Universitas Islam Indonesia (UII) adalah Salli Atika Rahma (14513148), Fauzia Lutfiyya Haz (14513180), dan Robitur Rizqo (14513190), yang ketiganya merupakan mahasiswi Program studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII angkatan 2014 mendapatkan penghargaan Best Paper Awards dengan peringkat bronze (perunggu).

Selama di University Teknologi Petronas, Perak, Darul Ridzuan Malaysia kami bertiga mengikuti kegiatan yang sudah ditentukan seperti seminar umum dengan thema Volunterism yang disampaikan oleh Mr Tony Tay dan  Ustadz Hakim bin Mohd Nor. Presentasi peper sebagaimana yang telah diusulkan selama 20 (dua puluh menit) ditambah dengan beberapa menit untuk tanya jawab. Gagasan gagasan dan pemikiran aspiratif kami sampaikan dengan keyakinan secara efektif dapat bermanfaat dan dapat mengubah kemajuan bangsa.

Demikian disampaikan Robitur Rizqo selaku ketua kelompok dalam kegiatan RECONSA 2018, menyampaikan syukur dan ungkapan terima kasihnya atas dukungan dari semua pihak dapat mengikuti RECONSA mewakili delegasi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia tahun ini.