Doa dan Ketekunan Jadi Kunci Utama Iga Nur Ramadhani Raih Gelar Summa Cumlaude
Iga Nur Ramadhani, Mahasiswi Program Magister Prodi Arsitektur, Universitas Islam Indonesia berhasil mewujudkan impiannya dengan meraih pin emas. Predikat summa cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 (empat koma nol) berhasil diraih dengan menyelesaikan studi kurang dari 2 tahun.
Iga (sapaan akrabnya) menyampaikan bahwa hasil yang diraih ini bukanlah sesuatu yang instan, tetapi dibalik hasil membanggakan ini dibarengi dengan ketekunan dan doa. Dukungan dari orang tua dan orang-orang terdekat semakin memantapkan Iga dalam meraih prestasi-prestasi mentereng.
Putri dari pasangan bapak Santusi dan ibu Listiowati ini juga sempat terjun di kegiatan pengabdian masyarakat yang sesuai dengan bidang Arsitektur. “Berupa bantuan desain infrastruktur di beberapa desa, desain masjid, bangunan pesantren dan sekolah-sekolah Islam,” jelasnya. Selama menempuh program Magister prodi Arsitektur UII, ia bekerja sebagai Freelance Architect serta merangkap sebagai Asisten Dosen di Politeknik Negeri Samarinda (POLNES).
Putri daerah kelahiran Kalimantan Timur ini merasa memiliki tanggung jawab penuh untuk menjadikan hasil summa cumlaude ini sebagai tonggak kebermanfaatan bagi semua orang. Bahkan Iga mendapatkan banyak tawaran beberapa institusi pendidikan untuk mengabdikan ilmu sebagai dosen.
Ia menuturkan bahwa meraih penghargaan summa cumlaude sudah menjadi impian sejak Ia mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mata kuliah di UII. Iga memiliki harapan yang besar setelah menempuh program Magister. “Harapan saya tetap sama, dari S1 sampai sudah lulus Magister saya ingin ilmu saya bermanfaat untuk kalangan luas, yang bisa menjadi amal jariyah saya,” ungkapnya.
Iga memberikan tips kunci keberhasilannya meraih summa cumlaude. Pertama selalu berdoa, kuncinya adalah selain mendoakan diri sendiri, juga mendoakan orang lain. Ia menambahkan, perlunya usaha lahiriah yang maksimal selama proses studi.
Terakhir, ia berpesan kepada mahasiswa agar tetap semangat belajar, terus berusaha. “Tetap berusaha dengan do’a, nanti Allah yang menata masa depanmu dengan keajaiban-Nya,” tutupnya.