{mosimage}Jum’at (13 Mei) The University of Queensland (UQ) Australia berkunjung ke Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII). Kunjungan ini diterima oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc), dan dimoderatori oleh Sekretaris Program Studi Teknik Sipil (Berlian Kushari, ST., MT) bertempat di Auditorium Gedung Muhammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliuarang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Fitria Arsianti dan Astri Contry Manager Indonesia and The Philippines, UQ Internasional, The University of Queensland (UQ) Australia, guna menyampaikan informasi Program Magister dan Program Doktor (S3) dan pertukaran mahasiswa (student exchange) di UQ Australia.
Terlihat hadir Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP (Setya Winarno, Ph.D), Ketua dan Sekretaris Program Studi dilingkungan FTSP, Sekretaris Program Magister, tidak kurang 15 (lima belas) dosen dilingkungan FTSP dan lebih dari 60 (enam puluh) mahasiswa.
Dalam sambutanya Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) mengatakan dengan datangnya tamu dari The University of Queensland (UQ) Australia tentunya banyak informasi dan peluang pelung yang kita gunakan untuk studi lanjut, riset, student exchange dan kolaborasi akademik. Itu bisa kita respon antara FTSP UII dengan UQ. Kita ketahui bahwa UQ adalah perguruan tinggi terbaik ke-3 se Australia yang telah meluluskan salah satu alumnusnya yaitu Pinus Jumaryatno, S.Si., M.Phil., Ph.D. Apt. (Ketua Program Studi Farmasi UII) yang juga hadir dalam acara ini.
{mosimage}FTSP itu ada 3 (tiga) Program Studi S1 yaitu Teknik Sipil, Arsitektur dan Teknik Lingkungan. Magisternya adalah Magister Tekinik Sipil, dan juga sekarang dalam proses pendirian Magister Arsitektur dan Program Doktor (S3) Teknik Sipil, dan sedang pula berjalan Program Profesi Arsitek. Jumlah mahasiswa FTSP lebih dari 3200 orang, dan 90 dosen. Dari 90 dosen ini masih ada sekitar 50% yang mempunyai peluang untuk melanjutkan S3. Untuk itu kepada para mahsiswa mempunyai peluang untuk melanjutkan ke S2, dan bagi dosen pun mempunyai peluang untuk memanfaatkan karyasiswnya melanjutkan S3 ke UQ dengan mempersiapkan skala prioritas bahasa inggrisnya. Walaupun skor IPK nya baik, tetapi kalau bahasa inggrisnya kurang, itu sulit bahkan tidak bisa diterima di UQ yang syarat masuknya minimal memiliki skor TOEFL 625. Pinta Widodo.
Lebih lanjut Dekan FTSP UII menambahkan, untuk melanjutkan studi baik Program Magister (S2) maupun Program Ph.D (S3) bahasa inggrisnya mutlak, oleh karena itu mulai hari ini kita persiapkan betul agar perolehan skor TOEFL itu minimal 650, itulah modal besar yang harus dimiliki. Ungkapnya.