Sabtu (15 September) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII menggelar Studium Generale (SG) Asistensi Agama Islam (AAI) bagi mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 bertempat di Hall Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
SG AAI ini merupakan komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang dakwah Islamiyah yang merupakan salah satu tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Lebih dari 400 (empat ratus) mahasiswa baru FTSP TA.2018/2019 hadir mengikuti pembukan SG AAI dari jumlah 603 mahasiswa yang diterima.
Program Asistensi Agama Islam ini bermaksud untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan nilai nilai agama Islam serta karakter dalam beribadah dan berakhlak mulia yang bagian dari WAJIB. Kegiatan semacam ini sangat penting, karena kemungkinan di Perguruan Tinggi lain kegiatan pembinaan dan pemdampingan keagamaan seperti ini tidak ada. Hal ini sangat membantu mahasiswa dalam menentukan perjalanan hidupnya, semoga kita menjadi semakin lebih baik lagi, terarah, dan Insya Allah dapat lebih membangun karakter pribadi muslim sesungguhnya.
Demikian dituturkan Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FTSP UII (Dr.Ir.Revianto Budi Santoso, M.Arch., IAI) dalam sambutannya dengan penuh keramahannya.
Lebih lanjut Revianto menjelaskan, setelah pembukan SG AAI ini sudah dapat dilakukan pertemuan taklim secara kelompok dan setiap kelompok dipandu oleh satu orang mu’allim selama 12 (dua belas) kali tatap muka dalam satu semester, dan setiap akhir semester dilakukan ujian. Sedangkan jumlah kehadiran AAI sama sebagaimana seperti kuliah reguler yang pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya oleh masing masing pendamping atau mu’allim. Diharapkan semua mahasiswa untuk dapat merespon dan melaksanakan Asistensi Agama Islam ini dengan baik dan tuntas, karena nilainya sebagai prasyarat pengambilan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ungkapnya.
Sementara motivator Ustadz Istihsan Arif Al-Fudahily mengajak dan mengingatkan kepada form supaya semua yang kita lakukan dengan niat mencari ukhrawi disamping duniawi karena Allah ta’ala. Dengan mencari ukhrawi maka dengan sendirinya duniawi akan kita dapati, namun bilamana suatu kegiatan diniati secara duniawi belum tentu ukhrawi menghampirinya.