http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/ilt.jpg

Kami menginformasikan bahwa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta mengadakan Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (KNILT) 2017 pada tanggal 12 Oktober 2017 di Yogyakarta. Konferensi Nasional ILT 2017 merupakan konferensi nasional ke-4 dengan mengusung tema “Mewujudkan Infrastruktur yang Berkeadilan” dengan spesifikasi keilmuan Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Arsitektur, dan Perencanan Wilayah Kota. Adapun subtema pada konferensi ini adalah sebagai berikut:

 

1.  Perumahan dan Infrastruktur Publik,

2.  Perancangan Infrastruktur berbasis Komunitas,

3.  Infrastruktur dan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya,

4.  Sistem dan Teknologi Pendukung Infrastruktur yang Berkelanjutan,

5.  Pengembangan Jaringan Transportasi Nasional,

6.  Konektivitas antar Pulau dan Pengembangan Infrastruktur Maritim,

7.  Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu,

8.  Konservasi Ekosistem Kawasan dalam Menunjang Infrastruktur,

9.  Sanitasi Lingkungan yang Berkelanjutan,

10. Analisis Ekonomi pada Pengembangan Infrastruktur,

11. Pengembangan dan Inovasi Industri Jasa Konstruksi,

12. Kebijakan dan Tantangan dalam Infrastruktur Perkotaan, dan

13. Pengurangan Risiko Bencana pada Pengelolaan Infrastruktur.

 

Selain itu, kami infokan pembicara dan tanggal penting sebagai berikut ini.

Pembicara:

1. Dr. Ir. Basuki Hadimuldjono (Menteri PUPR)*

2. Sri Sultan Hamengkubuwana X (Gubernur D.I.Yogyakarta)*

3. Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA (Gubernur Nusa Tenggara Barat)

4. Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI (Universitas Islam Indonesia)

5. Wildan Setiabudi (Praktisi Lingkungan, UNICEF)

*) dalam konfirmasi

Tanggal Penting (Extended):

       Batas akhir penerimaan abstrak                               : 21 Agustus 2017

       Pengumuman abstrak diterima                                : 28 Agustus 2017

       Batas akhir penerimaan full paper                            : 22 September 2017

       Batas akhir registrasi pembayaran                            : 29 September 2017

       Batas akhir penerimaan full paper (camera-ready)     : 29 September 2017

       Pelaksanaan Konferensi Nasional dan field trip          : 12 Oktober 2017

Info lebih lanjut dapat dilihat di website: www.ilt.uii.ac.id

Atau kontak email sekretariat ILT : [email protected]

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama untuk membagi info ini kepada kolega untuk menyukseskan kegiatan ini, kami sampaikan terima kasih. Sampai jumpa di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta tanggal 12 Oktober 2017.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/workshop/foto2_pbm%20obe.jpg

Kamis (20 Juli) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan workshop dan training Proes Belajar Mengajar (PBM) berbasis Outcome Based Education (OBE) bertempat di Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14.5 Yogyakarta.

Workshop  berbasis OBE diperuntukkan para dosen dilingkungan FTSP UII diikuti 60 (enam puluh)  dosen dengan nara sumber Sylvi Dewanjani, Ph.D (Dosen Psikologi UGM), Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D.), Ketua Prodi Arsitektur (Noor Cholis Idham, Ph.D), dan Ketua Prodi Teknik Lingkungan (Hudori, ST, MT).

Hadir sekaligus menyampaikan kata sambutan dalam workshop Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), berharap para peserta workshop untuk dapat mengikuti acara dari awal hingga selesai selama sehari. Workshop ini bermaksud untuk merifles kembali apa apa yang sudah dilakukan selama ini, sehingga akan dapat menghasilkan  yang terbaik, dan saat ini kita harus mengajar dengan system Outcome Based Education (OBE) walaupun masih ada yang harus sedikit diperbaiki. Wakil Dekan berharap kepada para dosen pada semester mendatang penyerahan nilai ujian dapat diserahkan tepat pada  waktunya, karena hal inilah yang menjadi sedikit kendala dalam Nilai Kinerja Dosen (NKD).

Sylvi Dewanjani, Ph.D dalam paparannya menyampaikan bahwa bagi anak didik dengan kemampuan intelejensi tidak tinggi tidak diperbolehkan menggunakan model evaluasi yang berbasis ingatan, dan dalam hal ini FTSP sudah menghindari berdasarkan subject maters.

Silvi menambahkan bahwa akan sangat diperlukan ruang dalam evaluasi untuk menyampaikan rubrik Rencana Pembelajaran Semester (RPS), baik itu rubrik berisi terbaik dan terburuk. Rubrik memang kendalinya di CP di masing-masing mata kuliah. Oleh karenanya jika terjadi  kuliah paralel maka rubrik yang bekerja cukup satu saja. Mengenai praktikum upayakan 1 (satu) SKS 170 (seratus tujuh puluh) menit, sehingga diperlukan pertemuan 1-8 teori , pertemuan 9-16 praktikum. Desain RPS  durasi menjadi syarat dalam pembuatan RPS, waktu disamakan dengan  pengalaman belajar

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/workshop/foto1_pbm%20obe.jpg

Dalam merancang pembelajaran tidak perlu memisahkan antara belajar dan ujiannya, belajar dan evaluasi terintegrasi, karena prinsip pembelajaran dalam SNPT  adalah integratif. Sehinggta dikatakan terakreditasi sama dengan atau sesuai SN DIKTI, berdurasi 1 SKS = 170 menit).

Mengenai out put Silvi menegaskan bahwa, nilai adalah deskripsi kritik bukan scooring, sehingga mahasiswa punya kesempatan untuk memperbaiki, sehingga diakhir perkuliahan nilai mahasiswa akan bagus semua karena mahasiswa memperbaiki tugas berdasarkan masukan dari dosen.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/workshop/img_8787.jpg

Perlu diketahui bahwa ada 3 (tiga) level hasil akreditasi, yaitu level akreditasi internasional = kategori memuaskan/unggul, (baik = sesuai dikti; baik sekali = melampaui dikti; unggul = internasional). Ungkapnya.

 http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/workshop/img_8779.jpg

Sementara Ketua Prodi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D.), Ketua Prodi Arsitektur (Noor Cholis Idham, Ph.D), dan Ketua Prodi Teknik Lingkungan (Hudori, ST, MT) menyampaikan masalah dan tantangan PBM di masing masing Program Studi yang menitik beratkan tantangan akreditasi internasional.  

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/foto1_kuliah%20umum%20prof.boving.jpg

Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi rahmatan lil’aalamin yang mengarahkan UII unggul di bidang pendidikan, masyarakat sebanding dengan Negara Negara maju dan unggul di pasar global. Tiga Program Studi (Prodi) S1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII sudah terakreditasi A dari BAN-PT, bahkan sudah mencapai akreditasi internasional seperti  Prodi Teknik Sipil mendapatkan pengakuan Akreditasi Internasional dari Japan Acreditation Board for Engineering Education (JABEE), Prodi Arsitektur mendapat pengakuan Akreditasi Internasional dari Korea Architectural Accrediting Board (KAAB), dan Prodi Teknik Lingkungan yang sedang menunggu beberapa minggu lagi hasil resmi akreditasi Internasional dari  Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET).

FTSP UII sesuai visi menuju ke ranah internasional dan ke-Islamannya dengan harapan bisa mewarnai dunia melalui prestasi pendidikan ke depan yang  diakui kwalitasnya selevel atau sebanding dengan negara negara Internasional. Dalam proses pendidikan atau pengajaran baik Fakultas ataupun Prodi harus selalu meningkatkan kwalitas dan kwantitasnya, oleh karena itu Fakultas bersama Prodi terus berupaya mengembangkan proses pendidikan dengan mendatangkan dosen asing sebagaimana Jum’at (14 Juli) FTSP UII yang lalu untuk menggelar kuliah umum bersama Prof.Thomas Boving  (from University of Rhode Island, USA).

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/foto%20kuliah%20umum%20prof.boving.jpg

Kuliah umum tentang air, makanan dan tenaga listrik disampaikan oleh Prof.Thomas Boving bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta dihadiri lebih 200 (dua ratus) mahasiswa yang tersebar dari Prodi Teknik Sipil, Arsitektur dan Teknik Lingkungan. Sebelumnya disampaikan kata sambutan oleh Dekan FTSP UII (Dr._Ing.Ir.Widodo, M.Sc).

Prof.Thomas Boving merupakan ahli hidrologi menyampaikan inovasi kembalinya teknologi canggih dan air yang berada di pusat tanah bumi pertiwi. Aliran air yang berkwalitas dan pemberian solusi air berkwalitas kepada masyarakat luas, tentang makanan serta ketenaga listrikan.

Berikut ini merupakan Jadwa Ujian Akhir Semester Ganjil Tahun Akademi 2016/2017 :

Program Studi Arsitektur:

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/downalod-pdf.jpg

Program Studi Teknik Lingkungan :

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/downalod-pdf.jpg

 

—————————————————

 —————————————————

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/rapat.jpg

Sebagai salah satu bentuk realisasi MoU antara Universitas Islam Indonesia (UII) dengan Pemerintah Kota Banjarmasin, Dekan FTSP UII (Dr._Ing.Ir.Widodo, M.Sc) bersama tim melakukan kunjungan ke Banjarmasin pada hari Kamis dan Jumat (6-7 Juli 2017). Tim yang dipimpin langsung oleh Dekan FTSP Dr. _Ing. Ir.Widodo  ini terdiri dari Dr. Kasam, Eko Siswoyo, PhD. dan Prof. Thomas Boving dari Rhode Island University USA diterima langsung oleh Walikota Banjarmasin bersama jajarannya.

Agenda kegiatan diawali dengan pemaparan mengenai berbagai isu strategis di Banjarmasin oleh pihak Pemkot dan dilanjutkan dengan masukan berupa alternatif solusi terkait isu-isu lingkungan kota Banjarmasin oleh Prof. Thomas Boving dalam bentuk diskusi yang sangat cair.

Dalam paparannya, Walikota Banjarmasin (Ibnu Sina, MSi.) menyampaikan bahwa Kota Banjarmasin yang memiliki sebutan Kota Seribu Sungai ini sedang melakukan restorasi sungai yang diharapkan akan mampu mengatasi permasalahan kota. “Berbeda dengan permasalahan sungai di Jawa, bahwa sungai di Banjarmasin ini memiliki tiga permasalahan pokok yaitu pencemaran oleh limbah domestik, pencemaran akibat kegiatan pertanian umum dan pasang surut yang berlangsung setiap hari”.

Demikian yang disampaikan oleh Ir. Muryanta, MT dari Pemkot Banjarmasin yang sudah berkiprah sangat lama terkait permasalahan sungai di Banjarmasin.

Agenda hari pertama kunjungan ke Banjarmasin ini diakhiri dengan kegiatan susur sungai dan wilayah-wilayah yang yang diharapkan akan dijadikan pilot project ke depan untuk melihat kondisi langsung di lapangan. Ungkap Eko Siswoyo,Ph.D.