http://fcep.uii.ac.id/images/2017/Agustus/foto1_sudy-banding-jts.jpg

Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Selasa (1 Agustus) menerima 9 (sembilan) rombongan kunjungan dari Universitas Serang Raya di Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 yang diterima langsung oleh Ketua Prodi Teknik Sipil  FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D)  serta beberapa dewan dosen selaku Ketua Laboratorium Prodi Teknik Sipil.

Maksud dan tujuan kunjungan Universitas Serang Raya ini untuk study banding menggali ilmu yang terkait dengan kurikulum yang ada di Prodi Teknik Sipil serta  jenis jenis laboratorium yang ada di Prodi Teknik Sipil FTSP UII.

Dalam penerimaan kunjungan Study Banding Ketua Prodi Teknik Sipil  (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) menuturkan, pada mulanya di akhir tahun 2012 Prodi Teknik Sipil FTSP UII  didorong oleh Universitas untuk meningkatkan akreditasi yang lebih tinggi, hal ini karena sudah terakreditasi A maka sangat perlu ditingkatkan lagi mengajukan akreditasi internasional standar dengan Japang Accreditation Board Education (JABEE) sebagai salah satu badan akreditasi yang sudah diakui dunia internasional yang menjadi salah satu anggota washington qoutes. Walaupun menurut visi dan misi Prodi Teknik Sipil FTSP UII harus terakreditasi internasional pada tahun 2025, namun Alhamdulillah Tahun 2016 Prodi Teknik Sipil UII sudah mendapatkan sertifikasi akreditasinya yang berlaku  sejak September 2015  hingga september tahun 2021 dari JABEE tersebut.

Miftahul Fauziah menegaskan bahwa, Teknik Sipil di Indonesia baik negeri maupun swasta yang pertama kali mendapatkan akreditasi internasional satu satunya baru Teknik Sipil UII. Teknik Sipil UII mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh Teknik Sipil yang ada di Perguruan Tinggi lain. Kompetensi lulusan di Teknik Sipil UII diharapkan mampu merancang, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan bangunan ketekniksipilan dengan amanah, terampil, kompeten adaptif, inovatif dan berwawasan kebencanaan, yang ditunjang  8 (delapan)  macam alat laboratorium.  

Sedangkan sistem pendidikan yang ada di Prodi Teknik Sipil UII menggunakan kurikulum 2014, yaitu sistem pendidikan menuju OBE (Outcome Based Education) dengan capaian LO (Learning Outcome). Sedangkan evalusi masa study tepat waktu 4 (empat) tahun saat ini prosentasi mencapai 20 %, hal ini untuk mendorong mahasiswa supaya dengan segera menyelesaikan studynya. Sedangkan perkuliahan dan evaluasi terbagi menjadi tatap muka kuliah, Mata Kuliah berpraktikum melekat (disesuaikan dengan kapasitas laboratorium), dan evaluasi. Ungkap Miftahul Fauziah.  

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/Agustus/untitled_01082017_023922.jpg

Foto1_Temu-Alumni

Pendidikan Arsitektur  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)  Universitas Islam Indonesia (UII)   tahun 2017  memasuki 30 (tiga puluh) tahun, sejak pertama kalinya diresmikan dan dibuka pada 1987, sebagai sebuah institusi pendidikan kesarjanaan yang dikenal dengan sebutan Program Studi (Prodi) Arsitektur.

Dimulai dengan infrastruktur yang sangat terbatas dan sederhana, namun tekad untuk mengabdi dan menambah kuantitas Sarjana Arsitektur yang mumpuni serta berkualitas untuk akselerasi pembangunan guna kemajuan dan kesejahteraan Bangsa dan Agama, dilakukan   dengan penuh semangat dan keikhlasan oleh segenap sivitas akademika pada waktu itu.

Sampai dengan memasuki usianya yang ke-30  (tiga puluh) tahun, Prodi Arsitektur UII   telah mencetak banyak lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia  maupun mancanegara, dengan  profesinya  baik sebagai arsitek maupun pelaku industri kreatif. Berkat Rahmat Allah SWT Arsitektur UII dari tahun ke tahun meningkatkan proses belajar mengajar hingga saat ini Alhamdulillah   telah berhasil memperoleh pengakuan internasional  dari Korea Architecture Accrediting Board (KAAB).

Banyak  prestasi yang diukir  para alumni Arsitektur UII baik di dalam dan luar negeri, tidak luput dari peningkatan serta penyempurnaan sistem serta kegiatan belajar-mengajar maupun infrastruktur fisik secara berkesinambungan.  

Demikian disampaikan Ketua Prodi Arsitektur UII (Noor Choolis Idham, ST., M.Arch.,P.h.D) dalam temu Alumni Arsitektur Sabtu (29 Juli) bertempat di UII Cik Ditiro yang dihadiri pula pencetus berdirinya Prodi Arsitektur  UII Ir. Munichy Bachron Edrees, M. Arch., IAI., AA dan Prof.Ir.  Sarwidi, MSCE., Ph.D., IP-U yang sekaligus sebagai narasumber sarasehan.

Noor Choolis menambahkan bahwa, sarasehan temu alumni Arsitektur tahun 1987-1993 Demangan Baru ini diikuti 150 (seratus lima puluh) alumni yang mendaftarkan diri, untuk ajang silaturrahmi bagi alumni Prodi Arsitektur UII, dosen maupun teman sejawat. Suasana keakraban yang sangat hangat menyelimuti Gedung Cik Ditiro UII sekaligus pemberian ungkapan rasa terima kasih dari para alumni  kepada Ir. Munichy Bachron Edrees, M. Arch., IAI., AA yang saat ini telah memasuki purna bhakti yang telah melaksanakan tugas Catur Dharma di FTSP UII  selama 33 tahun.

Sabtu (29 Juli) Emha Ainun Najib (Cak Nun)  menghadiri sarasehan “Guruku, Sahabatku, dan Tauladanku”, yang digelar dalam rangka menyambut Purna Bhakti Ir. Munichy Bachron Edrees, M. Arch., IAI., AA yang telah melaksanakan tugas catur Dharma selama 33 (tiga puluh tiga) tahun sebagai dosen Program Studi (Prodi) Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia  (UII).

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/caknun.jpg

Ir. Munichy Bachron Edrees, M. Arch., IAI., AA (yang panggilan akrabnya Pak Munichy) pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi selama 3 (tiga) periode di masa awal berdirinya, beliau merupakan founding father Prodi Arsitektur sekaligus sebagai guru, bapak, sahabat, arsitek, ustadz dann tauladan yang baik. Pernah pula menjabat sebagai ketua asosiasi IAI DIY selama 3 (tiga) periode, Ketua IAI Nasional Periode 2012-2015, dan Ketua kehormatan IAI Periode 2015-2018.

Acara Sarasehan “Guruku, Sahabatku, dan Tauladanku” ini dihadiri oleh civitas akademika UII yang merupakan ajang silaturrahmi bagi alumni,, mahasiswa, dosen, di Prodi Arsitektur UII maupun teman sejawat. Acara  dalam suasana keakraban, penuh rasa terima kasih dari para muridnya, dan penghormatan atas dedikasi Pak Munichy selama 33 tahun berkiprah dan mengabdi di UII.

Dalam acara  ini, Cak Nun bercerita bahwa sepertinya di Lauhul Mahfudl nama Pak Munichy memang sudah tertulis dengan tinta emas. Sejak kecil orangnya rajin dan tekun. Diceritakan pula oleh Cak Nun  kemesraan persahabatannya sewaktu SMA itu. Ketika berjalan kaki menuju sekolah, Cak Nun selalu disalip Pak Munichy. “Pak Munichy lulus di semua hal. Dia orang yang baik dan jujur,” kata Cak Nun.

Ini lalu mengingatkan Cak Nun tentang “prestasi” Cak Nun sendiri di sekolah, yaitu bagaimana guru-guru rapat kelulusan siswa untuk akhirnya bersepakat meluluskan Cak Nun daripada akan merepotkan setahun lagi. Selain rajin, Cak Nun juga ingat Pak Munichy aktif melukis sejak SMA.

Cak Nun mengemukakan satu cara pandang bahwa manusia sebenarnya adalah penduduk surga yang sedang outbond ke Bumi sebentar. Nah, oleh Allah Pak Munichy diciptakan dengan Formula biologis yang sangat Arsitektural. Dalam pandangan Cak Nun, arsitek termasuk ujung tombak peradaban.

Sebab, peradaban manusia saat ini agak kacau dalam urusan memahami atau memperlakukan antara yang tampak dan yang tidak tampak. Talbis adalah fenomena yang terkait dengan hal ini. Tetapi di sisi lain, apa yang tampak atau kelihatan adalah wilayah karya arsitek. Maka arsitek adalah pelaku utama peradaban.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/Agustus/foto4_sumpah%20profesi%20arsitektur.jpg

Pada hari ini,  Senin 31 Juli 2017 saya yang bertanda tangan di bawah ini, Citra Loka  Novita Justice, ST; Rinaldi Yumadhika, ST;   Destina, ST; Faisal Akbar Rahmadhany ST;  Mochamad Rizal Falami, ST; Puan Jati Megawati, ST; Yaser Fuza Manggala, ST; Mohammad Ridha Lumbessy, ST; Muhammad Fakhriy Al-Fajr, ST; Retno Wulan Ndari, ST; Agus Yulianto, ST; Ghufroni Arsyad, ST; dan Tissa Widy Astuti, ST dihadapan Bapak Ibu serta saudara-saudari, sebagai arsitek, dengan ini menyatakan bersedia mengucapkan sumpah Arsitek sesuai dengan agama yang saya anut sebagai berikut :

Demi Allah saya bersumpah, bahwa: “Dalam segala tata laku anggota ikatan arsitek Indonesia berjanji, berpegang teguh pada mukadimah IAI, dengan keyakinan bahwa, penyimpangan atas kode etik arsitek, dan kaidah tata laku profesi arsitek adalah, mencemarkan kehormatan, jabatan, kedudukan, dan martabat kami, sebagai arsitek”.

Demikian sumpah profesi arsitektur yang telah dibaca tigabelas alumnus Profesi Arsitektur UII pada Senin (31 Juli) tahun 2017 dihadapan hadirin yang disaksikan oleh Rektor UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D ), Ketua Program Studi Arsitektur (Noor Cholis Idham, ST.,M.Arch., Ph.D.,IAI), Ketua Program PPAr UII sekaligus Ketua IAI DIY (Ir.Ahmad Saifuddin Mutaqi, MT., IAI, Ketua LPJK Nasional (Ir.Soemardi, IAI), Dekan FTSP UII yang sekaligus sebagai Ketua LPJK DIY (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Sekretaris Program PPAr UII (Jarwa Prasetya Sih Handoko, ST., M.Sc), Prof.Dr. Ibrahim Numan pengajar senior program Arsitektur Fatih Sutan Mehmet University (FSMU) Istanbul Turki, serta orang tua Profesi Arsitektur UII bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jl.Kaliurang Km.14,4 Sleman Yogyakarta.

Rektor UII Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D dalam sambutannya menuturkan, sumpah profesi yang baru saja Saudara ucapkan, menandakan wujud komitmen yang iklas kepada diri sendiri dan Tuhan Yang Maha Esa untuk menjunjung etika profesi. Semoga dengan diucapkannya sumpah tersebut semakin meneguhkan dedikasi Saudara, untuk berkiprah di bidang yang Saudara geluti.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Program Studi Arsitektur dan Profesi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) telah berhasil memperoleh pengakuan internasional  dari Korea Architecture Accrediting Board (KAAB), sejak 31 Januari 2017. Raihan ini tentu menempatkan Program Studi Arsitektur dan Profesi Arsitektur  UII sebagai  satu satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang tereakreditasi internasional, dan peringkat kedua dalam skala Nasional setelah ITB.

Nandang Sutrisno menambahkan, capaian akreditasi internasional ini tentu akan menjadi lulusan bahwa Program Studi Arsitektur dan Profesi Arsitektur UII diakui secara internasional dan berkwalitas internasional sehingga kedepan mampu bersaing dengan lulusan luar negeri sekalipun. Keunggulan lainnya yang menjadi bekal Saudara adalah kerjasama Program Arsitektur UII dengan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) sehingga lulusan program profesi arsitektur UII juga memperoleh sertifikat dari IAI, dan hal ini belum dimiliki oleh universitas yang lain.

Rektor UII berharap keunggulan lulusan UII tersebut hendaknya dimanfaatkan untuk kebaikan masyarakat luas. Dengan diambilnya sumpah sebagai seorang arsitek akan menjadi pintu gerbang pengabdian Saudara bagi profesi maupun masyarakat. Hal ini senada dengan visi UII yaitu  rahmatan lil ‘aalamin, maka visi ini kami harapkan selalu diterapkan dalam kehidupan berkarir Saudara di masa yang akan datang. Ungkapnya.

Sementara Ketua IAI DIY (Ir.Ahmad Saifuddin Mutaqi, MT., IAI,) membacakan Anggaran Dasar dan Kode Etik Arsitek yang meliputi, yakin akan arti dan peran arsitektur dalam menyejahterakan jasmani dan rohani masyarakat, maka arsitek wajib mengamalkan kemampuan dan pengetahuannya sebagai orang keperayaan dan penasehat ahli dengan semangat kerjasama, keterbukaan, dan iktikad yang sebaik-baiknya. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, arsitek berhimpun dalam satu organisasi profesi yang bernama Ikatan Arsitektur Indonesia.

Anggota Ikatan Arsitektur Indonesia berpegang teguh pada Anggaran Dasar organisasi serta menyadari bahwa penyimpangan atas Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek akan mencemarkan kehormatan, jabatan, kedudukan, dan martabat arsitek.