http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/1.jpg

Perjalanan panjang  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) didirikan awal adalah Program Studi (Prodi) Teknik Sipil S1 yang sekarang beranak pinak menjadi 7 (tujuh) Program Studi.  3 (tiga) Prodi S1 (Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan) dan 4 (empat) pascasarjana (Program Magister Teknik Sipil, Program Doktor Teknik Sipil, Program Magister Arsitektur, dan Program Profesi Arsitektur).

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/1.jpg

Dalam perjalanan panjang juga Prodi S1 yang sudah berpuluh tahun mendapatkan Akreditasi A, maka prodi prodi tersebut menuju ke akreditasi internasional. Untuk Prodi Teknik Sipil terakreditasi internasional dari Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA, Prodi Arsitektur terakreditasi internasional dari Korean Architecture Accrediting Board (KAAB).  Sedangkan Prodi Teknik Lingkungan sudah divisitasi akreditasi internasional oleh Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA tinggal menunggu hasilnya Agustus tahun ini.

Demikian dituturkan Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam siaran langsung tentang pengembangan program studi  bertempat di station TVRI Jl.Magelang Yogyakarta, Senin (3 Juni) 2017.

Turut hadir pula Ketua Prodi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D), Ketua Prodi Arsitektur (Noor Choolis Idham, ST., M.Arch., Ph.D), Ketua Prodi Teknik Lingkungan (Hudori, ST.,MT), Ketua Program Magister Arsitektur (Ir.Suparwoko, MURP., Ph.D.), Ketua Program Profesi Arsitektur (Ir.Ahmad Syaifudin Mutaqi, MT), beberapa dosen dan tenaga kependidikan, serta 20 (dua puluh) mahasiswa.

Sementara Ketua Prodi Teknik Sipil Miftahul Fauziah mengatakan internasional strandar itu tidak mesti merbahasa inggris akan tetapi sistemnya yang internasional. Jadi internasional itu bukan kita itu mengaku tetapi kita itu diakui oleh badan akreditasi internasional. Akhir tahun 2012 kita didorong oleh Universitas karena sudah terakreditasi A itu perlu ditingkatkan lagi mengajukan akreditasi internasional standar oleh Japang Accreditation Board Education sebagai salah satu badan akreditasi yang sudah diakui dunia internasional yang menjadi salah satu anggota washington qoutes. Tahun 2016 mendapatkan sertifikasinya akreditasinya yang berlaku untuk 6 (enam) tahun sejak September 2015 karena diaksesnya sejak bulan September 2015 hingga tahun 2021.

Miftahul Fauziah menegaskan bahwa, Teknik Sipil di Indonesia baik negeri maupun swasta yang pertama kali mendapatkan akreditasi internasional satu satunya baru Teknik Sipil UII. Teknik Sipil UII mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh Teknik Sipil yang ada di Perguruan Tinggi lain. Ungkapnya.

Prodi Arsitektur UII memiliki program 5 (lima) tahun dimana itu sesuai dengan standar internasional bahwa arsitektur itu harus lulus dalam waktu 5 (lima) tahun, dengan mekanisme 4 (empat) tahun menempuh sarjana 1 (satu) tahun menempuh profesinya.

Mekanisme tercapainya akreditasi internasional Prodi Arsitektur hampir sama dengan Prodi Teknik Sipil yang dipersiapkan sejak tahun 2011 dan mendapatkan akreditasi internasional pada Pebruari 2017. Ungkap Noor Cholis Idham.

Ketua Prodi Teknik Lingkungan (Hudori) mengatakan, Prodi Teknik Lingkungan adalah merupakan Prodi termuda diantara prodi-prodi yang ada di FTSP UII karena berdiri pada tahun 1999 yang saat ini mengejar prodi kakak kakaknya. Perkembangan Prodi Teknik Lingkungan diawali pada tahun 2011 mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT), sedangkan pada tahun 2010 mendapatkan akreditasi laboratorium dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Prodi Teknik Lingkungan pun tidak ketinggalan untuk mencari akreditasi internasional  ke Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA dimana badan ini sudah mengakreditasi internasional 3700 program studi sedunia. Proses persiapan akreditasi internasional diawali sejak tahun 2013, divisitasi tahun 2016, sedangkan pengumuman hasil akreditasi internasional Agustus tahun ini. Ungkap Hudori.

 

 

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/pesantren_ramadhan/1.jpg

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dari Allah SWT, didalamnya terdapat banyak sekali kemuliaan bagi orang-orang yang berkenan menghidupkannya. Menghidupkan bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan amal sholeh kepada sesama manusia.

 

Dalam rangka menghidupkan bulan Ramadhan tersebut, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jum’at (16 Juni) bertempat Auditorium Gedung Mohammd Natsir UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta  menyelenggerakan kegiatan Pesantren Ramadhan 1438 H yang diikuti oleh Dosen dan Tenaga Kependidikan, serta purna tugas FTSP UII.

Hadir dalam acara tersebut Dekan FTSP UII (Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua dan Sekretaris Magister, Dosen serta Tenaga Kependidikan FTP UII tidak kurang dari 160 (seratus enam puluh) orang.

Dalam sambutannya Dekan FTSP UII Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc menuturkan dengan adanya Pesantren Ramadhan semacam ini diharapkan dapat lebih mendalami isi kandungan Al Qur’an sebagai hudal linnaasi yang sekaligus untuk mengamalkan isi kandungan Al Qur’an tersebut. 

Dekan FTSP UII pun berharap, dengan ramadhan ini semoga kita mampu mengolah hidup kita yang  sesaat dan yang hanya sekejap untuk hidup yang panjang dengan hidup yang lebih bermanfaat beribadah kepada Allah SWT.  Semoga perpisahan kita dengan ramadhan tahun ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan juga pertemuan terakhir kita. Semoga kita dapat kembali bertemu dengan ramadhan tahun mendatang dengan keadaan penuh harapan dan kesejahteraan, Aamiin

Kegiatan Pesantren Ramadhan yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun disampaikan oleh beberapa pemateri diantaranya Ustadz Ir.Munichy B.Edres, M.Arch, IAI, AA (materi dengan topik Al Qur’an sebagai Hudal linnaasi), Dr.H.Abdul Mustaqim, MA (materi tentang Kepemimpinan dalam Al Qur’an), Drs.Syafaruddin Alwi, MS (materi tentang Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Al Qur’an), serta Prof.Dr.H.Muhammad Chirzin, M.Ag  (materi tentang Prinsip dasar dalam menafsirkan Al Qur’an).

Ustadz Ir.Munichy BE, M.Arch., IAI.,AA mengatakan  bulan ramadhan yang saat itu Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda antara yang hak dan batil. Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah 185 itulah Allah SWT memuliakan bulan puasa di antara bulan-bulan lainnya dengan memilihnya sebagai bulan diturunkannya al-Qur’an al-Adhim. Dia memberikan keistimewaan ini pada bulan Ramadhan sebagaimana telah dinyatakan dalam hadits bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan di mana kitab-kitab ilahiah diturunkan kepada para Nabi.

Firman Allah SWT Hudal linnaasi wa bayyinaatim minal Hudaa wal furqaan (sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil ini merupakan pujian bagi al-Qur’an yang diturunkan sebagai petunjuk bagi hati para hamba-Nya yang beriman, membenarkan, dan mengikutinya. Ustadz Ir.Munichy menggaris bawahi bahwa Hudal linnaasi itu sebagai petunjuk, pedoman, tuntunan, dan rujukan untuk manusia dimika bumi ini.

Sementara Drs.Syafaruddin Alwi, MS menuturkan bahwa Al Qur’ann itu adalah sebagai sumber ilmu. Wahyu, merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui nabi-nabi dari Allah. Agama adalah pengetahuan yang mencakup masalah-masalah yang transedental (kejadian-kejadian sejak awal manusia sampai akhirat).  Titik awal pengetahuan adalah kepercayaan kepada Allah SWT.

Oleh karenanya Firman Allah SWT itu sebagai sumber belajar bagi umat manusia, sebagaimana dalam Al Qur’an Surat Ar Rahman 33 yang artinya, Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/IP/1.jpg

Rabu (14 Juni) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Workshop International Program bertempat di Ruang Sidang Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Selaku nara sumber Drs.Anas Hidayat, Ph.D dan Muhammad Ridwan, Ph.D yang dihadiri 40 (empat puluh) dewan dosen FTSP UII.

Workshop mendapatkan sambutan hangat dari Universitas yang disampaikan oleh Wakil Rektor I (Dr.Ing. Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI.) di hadapan Dekan FTSP UII (Dr.Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua dan Sekretaris Pasca Sarjana, serta dewan dosen FTSP UII.

Dr.Ing.Ir.Ilya Fadjar Maharika menuturkan bahwa secara garis besar, Universitas Islam Indonesia (UII)  bertujuan untuk internasionalisasi, idealnya di semua program studi UII yang bertujuan untuk menawarkan lingkungan belajar yang internasional untuk mengundang mahasiswa asing dan mendidik mahasiswa lokal. Oleh karena posisi universitas sebagai produksi atau pemproduksi pengetahuan, dan menimbang bahwa UII adalah universitas swasta yang mandiri finansial, maka pihak universitas banyak mengemukakan aspek-aspek internationalisasi, disamping sisi manajemen dan mekanisme sistemiknya.

Wakil Rektor I UII menambahkan, hubungannya dengan International Program ini bahwa secara garis besar universitas menawarkan 4 skema yaitu full degree  international class, kelas internasional dengan sebagian berbahasa inggris,  kelas reguler dengan siswa internasional,  dan skema-skema pertukaran mahasiswa, baik dengan sistem credit earning atau non credit earning. Ungkapnya.

Senada dengan Wakil Rektor I UII, Drs. Anas Hidayat, MBA, Ph.D. menawarkan perspektif yang berbeda. Perspektif Hidayat lebih menekankan pada aspek value (pendidikan). Menjadi internasional tidak berarti melupakan akar Islami. Ungkap Anas Hidayat.

 

 

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/img002.jpg

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/award/foto%20asia%20award.jpg

FuturArc Prize 2017, adalah sebuah ajang kompetisi Arsitektur Internasional dengan rancangan desain skala urban, yang menjadi incaran para mahasiswa arsitektur serta professional architect untuk mengikuti kompetisi ini. Hanya mimpi di awal semester untuk bisa ikut dan bahkan bisa mendapatkan award.

Diawal sebuah ide sederhana tentang penataan bantaran sungai yang diolah dalam jangka waktu tertentu di akhir tahun 2016 lalu, berhasil mendapatkan kategori Citation Awards, FuturArc Prize 2017 sebuah ajang bergengsi, kompetisi arsitektur dengan kategori student dan profesional, dengan lingkup peserta, di seluruh dunia dengan lokasi perancangan berada di Asia. Dan akhirnya Alhamdulillah mendapatkan kesempatan penghargaan internasional BCI Asia Awards bersama para mahasiswa arsitektur di seluruh dunia, developer dan arsitek Profesional.

Mereka adalah para mahasiswa arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  Nizar Caraka Trihanasia (13512025), Muhammad Alim Hanafi (14512074), Kartini Lestari Irianto (13512119), dan Yushna Septian Adyarta (13512190).

Yushna bersyukur meskipun merit citation Award tapi alhamdulillah bisa mewakili UII di level Internasional, dan tentunya juga banyak prestasi-prestasi lain yang gemilang bermunculan buat UII. Ungkapnya.