http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/foto1_kuliah%20tamu_mesir.jpg

Mengapa umat Islam sekarang menjadi terbelakang dalam bidang teknik? Ada yang bilang bahwa hal itu dikarenakan kekurangan teknologi atau finansial. Tetapi saya berpendapat bahwa sebab utamanya adalah bertolak, dalam membangun ilmu bukan dari Al Qur’an dan warisan keilmuan kita. Kita perlu berangkat dari warisan kita terlebih dahulu. Saya beri contoh hadits Nabi SAW “jangan mubazir air sekalipun berada pada sungai”.

Demikian disampaikan Hesham Mahmoud Kahadr, Ph.D (Mesir) dalam kuliah Etika Profesi di depan 50 (lima puluh) mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kemarin Selasa (15 November) bertempat di Gedung Muhammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.  

Mata kuliah Etika Profesi yang biasanya diampu oleh Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc (dosen Teknik Lingkungan, juga Dekan FTSP UII) yang saat ini disampaikan oleh Hesham Mahmoud Kahadr, Ph.D. Kuliah ini sebagai salah satu bentuk tindak lanjut kerjasama akademik yang terjalin antara FTSP UII dengan Saudi Arabia walaupun belum adanya MoU nya.

Hesham Mahmoud Kahadr, Ph.D lebih lanjut menggambarkan Nabi SAW dalam memandang masa depan, tatkala manusia akan berjumlah banyak dan akan ada kekurangan air. Nabi SW juga melarang penggunaan hewan sebagai obyek permainan (membunuhnya). Selain itu, terdapat konsep menyeluruh mengenai pembatasan polusi. Polusi air, polusi udara dan sejenisnya. Ada yang ngomong manakah polusi udara dalam hadits Nabi? Adakah yang melarang orang memakan bawang bombai atau putih mendekati Masjid. Selain itu polusi pendengaran, pelarangan suara keras.

Islam dan orang Islam, perlu berangkat dari konsep konsep sederhana, tetapi tujuan ini untuk membangun teori, menahan polusi dan menjamin keberlangsungan. Sesuai dengan keadaan zamannya dulu teori dan praktek orang islam terlihat sangat revolusioner, kita perlu membangun atas mereka.

Syari’at Islam memiliki kelebihan dalam hukum pidananya, dia meletakkan hukuman, tetapi dalam waktu yang sama menstimulasi orang berdosa untuk bertaubat, dan mendorong terus agar orang bersalah agar dimaafkan. Akan tetapi pemaafan tersebut hanya terkait dengan hak Allah atas individu, akan tetapi hak hak masyarakat tidak termasuk pemaafan itu. Kesalahan kecil pada baterai HP atau AC dapat mengakibatkan hal hal yang fatal. Dalam rangka ini, syari’at Islam terlihat sangat ketat, dan tradisi fikh pun terlihat kental sekalidengan menjaga hak masyarakat atas para juru dan professional.

Hesham Mahmoud Kahadr, Ph.D mengajak, oleh karena itu kalian semuanya perlu memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi, karena akan dimintai pertanggungjawaban yang besar, karena karir kalian berkaitan dengan orang. Sedangkan hak Allah atas diri individu (seperti sholat misalnya) dapat dimaafkan. Profesi teknik terkait dengan sejumlah sumber daya, yang bersifat kognitif maupun bersifat material yang seringkali dimiliki orang teknik, semua sumber daya itu akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

Sementara saat ini arus peradaban mulai bergeser, mengapa orang Islam tidak dihampiri oleh arus peradaban tersebut? Hal ini karena kita belum menemukan elemen elemen pendorong kepada kemajuan dalam Islam, kita masih terbatas ritual memperlakukan agama yang besar ini. Syari’at Islam memiliki strategi tersendiri dalam membangun area konservasi lingkungan. Pada bulan bulan haji misalnya, dan pada tanah suci Islam mendeklarasikan model konservasi dan tanah lindung, agar dapat dicontoh.

Menyadari elemen elemen peradaban seperti ini akan memberi dorongan bagi ilmuwan muslim agar mau membangun atasnya. Memperhatikan dan melindungi lingkungan bukan hanya melindungi alam saja. Mengonservasi alam berarti mengonservasi nilai dan sikap individu dan masyarakat yang diberi amanah untuk memanfaatkan lingkungan. Telah kita ketahui bahwa Al Qur’an melarang ifsad (berbuat rusak) dimuka bumi, yaitu kerusakan, mubazir dan musrif (berlebihan). Oleh karenya perlu dikembangkan konsep ini kepada praktek praktek modern seperti menghemat energy dan kertas. Pinta Hesham Mahmoud Kahadr.

Cara lain Al Qur’an menggambarkan keindahan dan nilai tinggi ciptaan Allah, agar tertanam dalam diri manusia rasa hormat dan takjub terhadap alam. Selainitu sunnah Nabi SAW melarang membunuh binatang, apalagi membinasakan satu jenis tertentu. Hal ini bisa kita kembangkan menjadi menjaga keseimbangan dan siklus kehidupan antar spesies. Al Qur’an juga menjelaskan bahwa posisi manusia terhadap alam bukan “pemilik” tetapi sekedar manajer. Alam dan seisinya adalah barang yang ditundukkan kepada manusia atas ijin Allah SWT.

Al Qur’an pun merumuskan peran manusia sebagai khalifah yang diamanatkan sebuah amanat oleh Allah SWT. Khalifah itu akan berkhianat ketika berlaku sia sia atau merusak terhadap amanat yang dititipkan kepadanya. Al Qur’an mewajibkan “pemakmuran” kepada manusia atas lingkungan alam. Pemakmuran adalah lawan dari perusakan dan mubazir. Semuanya itu adalah prinsip prinsip Al Qur’an yang bekerjasama dengan satu jejaring makna agar menanamkan rasa cinta, hormat dan semangat untuk mengembangkan alam secara seimbang. Ungkapnya.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/2/2.jpeg

Selasa hingga Jum’at (9-11 November) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengirimkan delegasinya guna mengikuti grand final Fabricated House Competition Awards 2016 yang diselenggarakan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk bertempat di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

 

Team FTSP UII dibawah pembimbing Dosen Teknik Sipil UII (Setya Winarno, ST., MT., Ph.D) yang sekaligus sebagai Wakil Dekan FTSP UII yang terdiri dari M.Irfan Marasabessy (13511274), Rakhmad Aji Prakosa (13511283), Rizki Budiman (13511270), Zahir Elfares Wasim (13511185), dan 1 (satu) dosen pembimbing,  dengan konsep rumahnya “BAITI JANNATI 2” (rumahku surgaku).   

M.Irfan Marasabessy selaku Ketua Team dengan reporter mengatakan bahwa, grand final Fabricated House Competition Awards 2016  ini terdiri dari 8 (delapan) finalis Perguruan Tinggi (PT) yang dinyatakan berhasil lolos seleksi dari sekitar 150 (seratus lima puluh) team PT se Indonesia yang mendaftar.  Perguruan Tinggi tersebut adalah Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Atmajaya Jogyakarta (UAJ), Universitas Maranatha Bandung, Universitas Lampung, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, serta Politeknik Negeri Bandung.

Kompetisi yang diselenggarakan kedua kalinya ini berkatagori STR Febricated House Competition (FHC) yaitu merancang rumah pabrikasi berbasis semen berkonsep open frame, dengan panel-panel dinding bersifat non-struktural.  Walaupun ada beberapa kendala yang dihadapi mulai dari proses pembuatan/ pencetakan modelnya sampai waktu prakitan dilokasi lomba, namun Alhamdulillah bisa dilewati dengan baik. Saat finalis yang dilaksanakan secara ketat penilaiannya terdiri dari dokumen akhir, pengujian sambungan, presentasi, dan perakitan model rumah pabrikasi 1:2,5.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/2/1.jpeg

M.Irfan mengaku, atas jerih payahnya team FTSP UII “BAITI JANNATI 2” akhirnya cukup mengantongi harapan 2 (dua) dengan membawa pulang tropy dari Direktur Indocement dan uang pembinaan sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah), yang sebelumnya juga telah mendapatkan  subsidi uang pembinaan pembuatan model beserta transport model ke Bogor dari pihak Panitia.  

Harapannya semoga ide dan gagasan mengenai rumah pabrikasi ini bisa lebih berkembang dan dan dapat diaplikasikan, mengingat akan kebutuhan rumah tinggal di Indonesia yang begitu besar, sehingga pemenuhan kebutuhan dengan rumah yang dapat dibangun dengan waktu cepat namun tetap kuat menjadi solusinya. Harapan juga UII dan mahasiswanya bisa menjadi bagian dalam pengembangan teknologi pra cetak ini kedepannya. Ungkap M.Irfan.

 http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/1.jpg

Kebangkitan industri menjadi pilihan tema konferensi tahun ini, yang akan fokus pada tiga substansi utama yaitu bisnis, pemerintahan, dan pendidikan. Menimbang bahwa ketiga aspek ini adalah subyek yang saling terkait, mengoptimalkan mereka akan menciptakan kesempatan besar untuk memajukan industri Indonesia.

Ketiga delegasi mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) M.Hardyan Prasetyanto (13512033), Nizar Caraka Trihanasia (13512025), dan Nyssa Iga Putri (13512069) bahwa dorongan kompetensi internasional tidak hanya tumbuh di negara asal, namun juga tumbuh di negara lain.  Sebagai salah satu anggota komunitas internasional, terlepas dari kebangsaan. Oleh karenanya ketiga bahasiswa Arsitektur UII berperan aktif mengikuti The  Internasional Conference of Integtrated Intellectual Community (ICONIC) 2016 bertempat di Hamburg Germany pada Ahad-Rabu (28-31 Oktober).

Dirinya menyampaikan makalah yang telah disampaikan sebelumnya yang berjudul “Applicating Culture Modification to Increase Tourist Visits”. Semua makalah dikompetisikan diseleksi secara ketat menyeluruh yang meliputi kelengkapan data, analisis, selanjutnya direview.

Harapannya hasil penelitian ini akan menjadi pondasi untuk perkembangan industri pariwisata di Indonesia. Hal ini untuk menjalin hubungan dan komunikasi dengan mahasiswa Indonesia di Eropa khususnya mahasiswa Indonesia di Jerman disamping untuk mempresentasikan hasil study serta penelitian di depan audens internasional.  

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_november_2016/1/foto_runner%20up%20puisi%20bahasa%20arab.jpg

Alhamdulillah saya bisa menunjukkan kemenangan Runner up lomba puisi bahasa arab dengan baik dalam Festival Kebudayaan Arab (FKA) Universitas Gadjah Mada (UGM) 2016 yang diadakan Jumat-Senin (28-31 Oktober) di UGM Bulak Sumur Yogyakarta. Kemenangan ini atas berkah rahmat Allah SWT. semoga bisa menjadi semangat awal bagi saya dan motivasi untuk berprestasi, jangan berhenti setelah menemukan,tetapi teruslah mencari untuk menciptakan.

Demikian dikatakan Wafa Amatullah (15512146) kemarin sore kepada reporter melalui WhatsApp (WA) sehubungan dengan keikutsertaan dan keberhasilannya merebut juara 2 (dua) lomba puisi bahasa arab yang diikuti sekitar 30 (tiga puluh) peserta dari berbagai perguruan tinggi se Indonesia.

Mahasiswi Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang saat ini menjadi mahasiswi unggulan Pondok Pesantren Putri UII mengaku, FKA tahun 2016 ini bertemakan “Simfoni Arab dalam Parade Seni dan Budaya” , maka saya membawakan puisi tentang “Tidak Ada Sesuatu Kecuali Cahaya”.

Putri Makasar yang aktif mengikuti berbagai macam lomba baik kancah Regional maupun Nasional juga pernah mengikuti lomba hafidz Al Qur’an walaupun belum berhasil, namun dirinya tidak patah semangat guna mencapai cita citanya. Saya mohon do’a restunya kepada teman teman dan Civitas Akademika FTSP UII khusunya dan UII pada umumnya semoga dapat mewakili Indonesia dalam kompetisi Debat Bahasa Arab Internasional di Doha, Qatar bulan April 2017 mendatang dengan baik dan lancar, semoga pemuda terus haus prestasi untuk terus mewangikan nama baik universitas maupun bangsa dan negara indonesia. Ungkapnya.