http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/foto%20asia%20young.jpg

ASIA Sociopreneur Yong Leader Excange merupakan wadah bertukar karya aspirasi, ide kreatif serta inovatif bagi generasi muda di Asia Tenggara dalam meningkatkan empeti terhadap masalah sosial sekaligus mengembangkan enterpreneurship dan kepemimpinan. Program ini memfasilitasi generasi muda di negara Asean untuk meningkatkan implementasi  enterpreneurship dalam menghadapi Asean Economic Community.

Peserta dibekali dengan workshop oleh Singapore International Foundation untuk memperdalam pengetahuan tentang bisnis, keuangan dan manajemen bisnis berbasis social atau sociopreneur. Selama acara berlangsung peserta dibimbing dalam perencanaan bisnis yang sebelumnya telah dibuat untuk mendapatkan koreksi yang diberikan bimbingan atau arahan.

Demikian diceritakan Ridho Sinaro (12512214) mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kepada reporter di Kampus FTSP UII Senin (19 Desember), sepulang dari Singapura untuk mengikuti kegiatan mahasiswa  ASIA Sociopreneur Yong Leader Excange 28 Nopember hingga 3 Desember 2016. 

Ia mengaku pada hari terakhir acara ASIA Sociopreneur Yong Leader Excange setiap kelompok mempresentasikan businiss plan yang telah dikembangkan dihadapan para dewan juri dari Singapura dan Jepang. Walaupun kami pulang dengan tangan kosong tidak membawa pulang medali, namun kami telah berupaya dengan membawa nama harum FTSP UII. Ridho berharap semoga ilmu  dan pengalaman yang didapat ini bermanfaat dan dapat diaplikasikan pada dunia nyata. Ungkapnya.

 

 

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/4/foto1_tuti%20sumarningsih.jpg

Tuti Sumarningsih, ST., MT secara resmi menyandang gelar S3 (Doktor) dalam Bidang Manajemen Konstruksi dari Program Doktor Teknik Sipil Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Karena pada Selasa (29 Nopember) telah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Ergonomi Pada Metoda Kerja untuk Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja di Bidang Konstruksi dari beberapa sanggahan tim penguji, baik internal maupun eksternal. Sehingga Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) telah bertambah dosen bergelar S3 (Doktor).

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/4/foto2_tuti%20sumarningsih.jpg

Ujian terbuka dihadiri oleh Rektor UII (Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc), Dekan FTSP (Dr.Ing.Ir.Widodo, M.Sc),  Wakil Dekan FTSP (Setya Winarno, Ph.D), Ketua Program Pascasarjana FTSP (Prof.Ir.Sarwidi, MSCE., Ph.D), serta segenap dosen dan beberapa tenaga kependidikan FTSP.

Penguji desertasi terdiri dari Prof.Dr.Ir.Rusdi HA, M.Sc; Prof.Dr.Ir.Supriharyono, M.Sc; Prof.Dr.dr.Hardono Susanto (PAK), Jati Utomo DH, ST.,MM.,M.Sc.,Ph.D; Prof.Dr.Ir.Rizal Z.Tamin, M.Sc; Prof.Dr.Ir.Futi F.Marzuki, M.Sc. Sedangkan promotor terdiri dari Prof.Dr.Ir.Sri Prabandiyani dan CO-Promotor Ir.Mochammad Agung Wibowo, MM., M.Sc., Ph.D (Dekan Fakultas Teknik UNDIP).

Pimpinan dan civitas akademika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengucapkan selamat kepada Dr. Tuti Sumarningsih, ST., MT atas pencapaiannya mmemperoleh gelar doktor (S3) di Program Pascasarjana Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, semoga menjadi ilmuwan yang dapat mengamalkan ilmunya di dunia keilmuan dan untuk kemajuan UII, nusa dan bangsa. Aamiin.

 

 

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/3/img_0476.jpg

Salah satu tujuan Universitas Islam Indonesia (UII) adalah memiliki komitmen pada kesempurnaan dan risalah islamiyah di bidang dakwah Islamiyah. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII  mengimplementasikan hal ini dengan program My Trip Lillaahita’ala (MTLA) bertempat di Pondok Pesantren (PP) Al-Hikmah Gunung Kidul pada Sabtu-Ahad (17-18 Desember). 

Program ini bermaksud untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan nilai nilai agama Islam serta karakter dalam beribadah dan berakhlak mulia kepada  mahasiswa. Oleh karena itu FTSP UII bertekad berkolaborasi dengan PP Al-Hikmah Gunung Kidul. Kami yakin keduanya baik FTSP UII maupun PP Al-Hikmah banyak kelebihan-kelebihannya dan tentu saja masih adanya kekurang-kekurangannya, sehingga amat sangat tepat diadakannya kolaborasi dakwah Islamiyah ini.

Demikian Agus Susanto, M.Eng yang mewakili Dekan FTSP UII dalam menyambut dibukanya acara MTLA selama 2 (dua) hari di Gunung Kidul. Dengan harapan semoga para peserta MTLA FTSP UII maupun para santri PP Al-Hikmah menjadi anak bangsa yang tangguh. Kita bersyukur hubungan kerjasama ini sebagai langkah awal kita bersama dan perlu untuk ditingkatkan kembali. Ungkapnya.

 http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/3/img_0479.jpg

Pengasuh PP Al-Hikmah Gunung Kidul (Harun Al Rasyid) berterimakasih kepada FTSP UII atas i’tikad yang sangat luar biasa para mahasiswa FTSP UII berkolaborasi Dakwah Islamiyah yang menjadi tanggungjawab kita semua. Pengasuh PP Al-Hikmah mengajak baik para santri PP Al-Hikmah maupun peserta MTLA FTSP UII ber-fastabiqul khairat.  Fastabiqul khairat adalah sebuah ajakan yang artinya `berlomba-lombalah berbuat kebajikan` sebuah pesan singkat akan tetapi Masya Allah maknanya.

Kalimat Fastabiqul Khairat bisa ditemukan di dalam Al Quran Surat Al Baqaroh ayat 148 dan Al Maa`idah ayat 48. Kebaikan yang dimaksud pasti kebaikan yang sesuai dengan perintah Allah SWT, sebagai contoh dari berfastabiqul khairat, menolong sesama, ustadz bisa menjadi teladan yang baik bagi santrinya, penjual bisa berdagang dengan jujur, pemerintah bisa jujur adil dan bijaksana dan masih banyak lagi.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/3/img_0485.jpg

Sementara Ustadz Anant yang bersemangat berkobar kobar menyampaikan hukum-hukum Allah SWT dan sifat sifat profesional Rasulullah SAW. Bagi seorang muslim, Allah SWT adalah ahkamul hakimin alias sebaik-baik pemberi ketetapan hukum. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Bukankah Allah adalah sebaik-baik pemberi ketetapan hukum?” (QS. At-Tiin: 8).

Oleh sebab itu ciri orang yang beriman adalah yang patuh kepada ketetapan  hukum Allah dan Rasul-Nya yang baik dari wajibnya, sunnah, mubah maupun makruhnya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah pantas bagi seorang lelaki yang beriman, demikian pula perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu perkara lantas masih ada bagi mereka pilihan yang lain dalam urusan mereka. Barangsiapa yang durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang amat nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36)

Ustadz Anat menjelaskan bahwa, Muhammad SAW mempunyai banyak sifat yang membuatnya disukai oleh setiap orang yang berhubungan dengannya dan yang membuatnya menjadi pujaan para pengikutnya dengan julukan siddiq, amanah, fathonah, dan tabligh.

Sifat Siddiq adalah benar, bahwa semua yang di sampaikan oleh Rasulullah SAW adalah benar adanya. Sifat ini berarti Rasulullah Muhammad SAW. mencintai dan berpihak pada kebenaran yang datangnya dari Allah SWT., sehingga seluruh pikiran, sikap dan emosi yang ditampilkan dalam perilaku dan sabdanya serta diamnya beliau merupakan sesuatu pasti benar. Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi. Apa pun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong. “Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” (Al A’raaf 68).

Fathonah artinya Cerdas. Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun. Dalam menyampaikan  ayat ayat Al Qur’an kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa. Nabi  mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam. Tabligh artinya menyampaikan, segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Rasulullah SAW.  Ungkapnya.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/b/foto1_kewirausahaan.jpg

Menjadi seorang pengusaha dan mampu menjalankan bisnis yang  diinginkan memang sangat membanggakan. Apalagi bila bisnis yang dilakukan mampu sukses besar, mampu  memberikan keuntungan berlimpah. Akan tetapi, meraih kesuksesan di dunia kewirausahaan tidaklah mudah diperlukan ketekunan, kedisiplinan, serta kerja ekstra demi menggapai hasil yang diharapkan. Apapun bisnis yang diambil  menjalankan karier sebagai wirausaha tidak akan luput dari tantangan, berbagai macam halangan, yang kadang harus menguras tenaga, emosi, serta beban finansial yang harus  ditanggung.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/b/foto3_kewirausahaan.jpg

 

Demikian disampaikan narasumber Ir.Nufrizal Faried Hanafi (Direktur Utama PT.Pola Data Cosultant Yogyakarta) dalam acara kuliah pakar Engineer to Entrepreneur  (orang teknik menjadi pengusaha) Sabtu (17 Desember) bertempat di Ruang Auditorium  Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia  (UII) Jl.Kaliurang Km.14,5 Yogyakarta, yang dihadiri tidak kurang 200 (dua ratus) mahasiswa Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan UII.

 Entrepreneur sejati itu adalah Nabi Muhammad  SAW. Beliaulah suri tauladan kita semua yang mempunyai jiwa uswatun hasanah disemua sudut pandang. Oleh karenanya menjadi seorang mahasiswa sudah memiliki pilihan yang jelas kedepan, artinya bahwa mahasiswa  harus mempunyai arah yang jelas, setelah lulus arahnya mau kemana. Apakah menjadi pengusaha, Pegawai Negeri Sipil (PNS), konsultan atau yang lainnya. Jangan membuang buang waktu pilihlah yang kau mau yang terbaik. Ungkap Alumnus Program Studi Teknik Sipil UII angkatan 1989/1990.

Rayendra, ST.,MT mewakili Dekan FTSP UII pun berharap, semoga jiwa  Entrepreneur dapat tertanam bagi segenap mahasiswa FTSP UII, dimana Indonesia yang sangat kaya untuk dapat mengolahnya dengan sebaik baiknya hingga dapat menguasai lingkungan.

Sementara Hendi Hidayat, ST.,M.Si (Direktur Utama CV.Alam Raya Utama Sejahtera Yogyakarta) mengatakan Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinggi.

Hendi yang juga merupakan Alumnus Prodi Teknik Sipil UII berpendapat,menjadi wirausaha muslim yang sukses diperlukan beberapa syarat, seperti visi dan misi, berani, tidak takut gagal, berani mengambil keputusan dan resiko,  kreatif dan inovatif, mau mendengarkan masukan, mempunyai kemauan dan prinsip yang kuat, tegas, disiplin dan tidak malas, memanfaatkan peluang, optimis, tidak cepat puas, serta selalu bersyukur kepada Allah SWT.

Dalam berwirausaha harus memiliki visi dan misi karena jika tidak memiliki itu akan mengakibatkan kita tidak bisa disiplin dan seenaknya sendiri dalam mengelola usaha. Dengan memiliki visi dan misi maka dalam membangun sebuah usaha akan lebih terarah terorganisir dan terstruktur, jelas arah tujuannya.

Jika anda takut gagal lebih baik tidak usah menjadi seorang pengusaha. Kegagalan adalah guru yang paling hebat. Dengan kegagalan kita akan belajar lebih baik lagi, kita akan tahu dimana letak kesalahannya dan akan mengetahui cara mengatasinya secara bijak. Dibalik sebuah kegagalan ada banyak ilmu yang kita peroleh, jadi jika kita mengalami kegagalan janganlah berputus asa, karena dengan kegagalan kita akan menjadi lebih baik dan akan melahirkan kesuksesan yang sempurna.

 

 http://fcep.uii.ac.id/images/berita_desember_2016/b/foto3_kewirausahaan.jpg

Di dalam wirausaha pasti akan menghadapi banyak resiko yang harus dihadapi. Sikap mengambil keputusan sangat diperlukan dalam menghadapi masalah ini. Namun, dalam mengambil keputusan perlu memperhatikan dampak kedepannya, jadi harus benar-benar pintar dan tepat mengambil keputusan dalam berwirausaha agar tidak merugikan usaha yang sedang digeluti.

Ingin menjadi seorang wirausaha harus membuang jauh-jauh rasa malu dan gengsi. Rasa malu dan gengsi hanya akan    menghentikan langkah dan menyia-nyiakan waktu yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan sesuatu yang berguna. Tidak cepat puas bukan berarti tidak mau bersyukur atas apa yang sudah dicapai saat ini, melainkan untuk membangkitkan semangat kita agar lebih giat berusaha lagi untuk mencapai hasil yang lebih tinggi daripada saat ini. Sebagai manusia yang beragama dan berTuhan tentunya kita harus selalu bersyukur atas segala usaha yang telah kita capai saat ini. Karena dalam kehidupan manusia selalu ada campur tangan Allah. Namun, dalam bersyukur atas apa yang sudah kita dapatkan saat ini bukan berarti kita langsung pasrah pada nasib yang Allah berikan. Ingat! Allah  akan melebarkan pintu rizki pada orang yang mau berusaha. Dengan selalu bersyukur dan berusaha maka Allah  akan melebarkan pintu rizki selebar-lebarnya untuk anda. Tegas Hendi.