FTSP UII  Menggelar Workshop  Penyusunan Rencana Induk Pengembangan

Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan 2008-2038, Universitas Islam Indonesia (UII) mempunyai arah tujuan pencapaaian dan pengembengan kedepan yang terbagi dalam 4 (empat) tahap. Tahap pertama adalah Teaching University yang seharusnya sudah kita lalui dari tahun 2008-2014. Tahap kedua yaitu Exelent Teaching University tahun 2015-2022, dan kemudian diikuti tahap ketiga adalah Pre Reseach University tahun 2023-2030. Selanjutnya tahap keempat adalah Reasearch University yang direncanakan bisa tercapai pada tahun 2031-2038. Rencana Induk Pengembangan ini disusun tidak lain adalah dalam rangka memberikan arah pengembangan UII ke depan yang jelas dan terarah.

 
Dekimian kata sambutan Rektor UII (Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc) dalam workshop Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII Senin (15 Agustus) bertempat di Hotel Alana Mataram City Yogyakarta. Turut hadir dalam workshop Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Dr.Ir.Luthfi Hasan, MS, Wakil Rektor I Dr.Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI, Wakil Dekan FTSP Setyo Winarno, Ph.D, para Ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua dan Sekretaris Program Magister Teknik, Ketua Program Profesi Arsitektur, serta lebih dari 60 (enam puluh) dewan dosen FTSP UII.

Lebih lanjut Rektor UII mengatakan, pada tahap pengembangan yang paling final, yaitu menjadi Research University, maka beberapa kriteria berikut ini harus kita implementasikan. Diantaranya dosen dan mahasiswa terlibat aktif dalam penelitian, hasil penelitiannya digunakan untuk pengembangan perkuliahan dan ilmu pengetahuan, dikomunikasikan dalam seminar seminar, serta dipublikasikan dalam jurnal. Guna terwujudnya rencana pengembangan menuju Research University tersebut, organisasi dan manajemen perlu kita siapkan dengan baik, atmosfir penelitian harus kita tingkatkan, peran mahasiswa dalam penelitian diperbanyak, dan juga factor factor pendukung lainnya harus kita perhatikan. Ungkapnya.

 FTSP UII  Menggelar Workshop  Penyusunan Rencana Induk Pengembangan

Senada dengan Rektor UII,  Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam sambutan mengatakan workshop Rencana Induk Pengembangan FTSP ini disusun tidak lain adalah dalam rangka memberikan arah pengembangan ke depan yang jelas dan terarah serta untuk menjaring aspirasi peserta workshop. Dalam penyusunan RIP FTSP pada tahun 2018 FTSP menuju Internasinalisasi, karena ketiga Program Studi S1 dalam waktu dekat diharapkan sudah terakreditasi Internasional, dan salah satu Program Studi yang saat ini sudah terakreditasi Internasional adalah Program Studi Teknik Sipil dari Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE).

Workshop Rencana Induk Pengembangan FTSP ini bertajub “Pendidikan Tinggi Teknik: Arah Pengembangan dan Tantangan ke Depan” yang disampaikan oleh Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Dr.Ir.Luthfi Hasan, MS, Rektor UII Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc, Prof.Ir.Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D, Prof.Ir.Widodo, MSCE.,Ph.D dan Direktur Pembelajran Kementerian RISET Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI (Dr.Ir.Paristiyanti Nurwandani, MP).

FTSP UII  Menggelar Workshop  Penyusunan Rencana Induk Pengembangan

 

 

 

 

 

visitasi Teknik lingkungan FTSP

Guna melaksanakan reakreditasi  Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jum’at (12 Agustus), Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) melaksanakan Asesmen Lapangan ke Program Studi Teknik Lingkungan FTSP UII.  Hadir sebagai Asesor, Dr.Benno Rahardian (ITB) dan Dr.Bambang Yudono, M.Sc (UNSRI). Bertempat di Ruang Sidang Program Studi Teknik Lingkungan Gedung Mohammad Natsir FTSP UII, acara visitasi dibuka secara resmi oleh Rektor UII (Dr. Ir.Harsoyo, M.Sc) didampingi Wakil Rektor I (Dr.-Ing.Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI), Dekan FTSP (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc),  Wakil Dekan FTSP (Setyo Winarno, ST., MT., Ph.D), Ketua Program Studi Teknik Lingkungan (Hudori, ST., MT), Ketua Program Studi Teknik Sipil, Ketua BPM (Kariyam, M.Si), Direktur Perpustakaan beserta para pemangku kebijakan di Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII.  

Atas nama pimpinan kami mengucapkan terima kasih dan selamat datang di UII,  kata Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc Rektor UII mengawali sambutannya. Dengan adanya asesmen lapangan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas prodi Teknik Lingkungan khususnya dan UII pada umumnya.

dekan FTSP UII

Di tingkat Universitas, UII mengalami peningkatan rekruitment dosen guna mendongkrak rasio dosen yang ada. Upaya peningkatan kualitas SDM pengajar (dosen) terus menerus dilakukan. Dalam penguatan internal lainnya, khususnya bagi Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII, universitas selalu memberikan support penuh kebutuhan Prodi dengan disesuaikan kemampuan universitas.  Saat ini UII membangun karakter yang kuat,  dengan harapan calon mahasiswa baru yang mendaftar untuk melanjutkan kuliah di UII sebagai tujuan utama  bukan sebagai alternatif saja. Oleh karena itu semoga hasil asesmen lapangan ini dapat memberikan masukan valuatif bagi UII sehingga ke depan, Prodi Teknik Lingkungan FTSP serta UII sendiri dapat meningkat secara seksama. Ungkap Rektor UII.

visitasi teknik lingkungan

 

Sementara tim Asesor yang terwakili Dr.Bambang Yudono, M.Sc menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari FTSP UII dan mohon ijin untuk memverifikasi data yang ada dengan borang yang telah dikirim ke BAN PT. Semoga visitasi ini bersinergis dalam membangun manajemen khususnya di FTSP UII, karena   bertujuan untuk mencari bukti-bukti kesesuaian dengan standar, bukan mencari kesalahan. Ungkapnya.

visitasi teknik lingkungan FTSP

 

 

kuliah perdana

Syukur Alhamdulillaahi rabbal‘aalamin adalah ungkapan yang tidak akan terlupakan guna bersyukur kepada Allah Swt., atas rahmat dan dan karunia-Nya kita kembali berkumpul dalam majelis terbuka forum ilmiah civitas akademika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  dalam rangka Pembukaan Kuliah Umum (PKU) sebagai simbol bahwa aktifitas akademik dimulai khususnya bagi mahasiswa baru angkatan 2016/2017.

Selamat datang adik-adik mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia di kampus yang megah, kampus tertua dan kampus terkenal di Tanah Air Indonesia bahkan di kancah Internasional. Selesainya  Study General di Hall Kampus Pusat UII Kamis (11 Agustus) ketiga Program Studi FTSP UII (Teknik Sipil, Arsitektur dan Teknik Lingkungan) menyambut kedatangan mahasiswa baru bertempat di Auditorium bagi Program Studi Teknik Sipil, di ruang kuliah bagi Program Studi Teknik Lingkungan, dan di ruang Studio bagi Program Studi Arsitektur. Sebanyak 416 mahasiswa baru yang terdiri dari Prodi Teknik Sipil 173 mahasiswa, Arsitektur 129 mahasiswa dan Teknik Lingkungan 114 mahasiswa.

Turut hadir Dr.-Ing.Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI mengatakan sebagai mahasiswa arsitektur harus berhati hati, karena arsitektur itu peradaban. Sebagai calon seorang arsitek UII harus menempuh waktu 5 (lima) tahun karena setelah selesai secara akademik selama 4 (empat) tahun dituntut melanjutkan profesi selama 1 (satu) tahun kedepan guna menjadi calon seorang arsitek, karena kalau tidak menambah 1 (satu) tahun sebagai calon arsitek hanya menjadi seorang sarjana arsitektur saja. Sejak tahun 2011 Arsitektur UII sudah menggunakan software Building Information Modeling (BIM) guna menunjang kearsitekturan. Arsitektur UII satu satunya perguruan tinggi yang menggunakan system ini. Tutur Dosen Senior Arsitektur UII yang sekaligus Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UII. Sedangkan Proses akreditasi internasional Program Studi Arsitektur tahun ini sudah sampai dipenghujung puncak tinggal menunggu waktu fisitasi  dari  Korean Architecture Accrediting Board (KAAB).

sambutan dari kaprodi teknik sipil

Ketua Program Studi  Teknik Sipil UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D)  mengatakan bahwa  alhamdulillahi  telah  terlaksana dengan baik dan sukses  JABEE on site evaluation, dengan hasil yang   terbaik, yaitu Prodi Teknik Sipil UII terakreditasi iInternasional secara penuh. Persiapan guna memperoleh akreditasi internasional ini Program Studi Teknik Sipil berkompetensi sejak beberapa tahun silam baik  pengembangan Prodi menuju akreditasi internasional maupun internal UII.

sambutan dari kaprodi teknik lingkungan

Sementara Ketua Program Studi Teknik Lingkungan (Hudori, ST., MT) memaparkan  kurukulum yang berlaku di Program Studi Teknik Lingkungan hingga akreditasi Internasional.  Program Studi Teknik Lingkungan tahun ini sedang menunggu waktu fisitasi akreditasi Internasional yang menginduk Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA, semoga akreditasi Internasional Teknik Lingkungan segera terwujud. Ungkap Hudori.

konfrensi APF se asean di timor lesteMahasiswa Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) M. Machfudz Sa’idi (13513182) yang juga tergabung dalam Komunitas Youth for Climate Change (YfCC) Daerah Istimewa Yogyakarta yang diundang sebagai salah satu delegasi Indonesia mendapatkan Scholarship dari Pemerintah Kedutaan Besar Republik Federal Jerman. Konferensi ASEAN Civil Society Conference/ASEAN People’s Forum (ACSC/APF) 2016 diselenggrakan di Timor-Leste pada 2 – 6 Agustus 2016 di Dili, Timor-Leste.

M. Machfudz Sa’idi mengatakan bahwa ASEAN Civil Society Conference (ACSC)/ ASEAN People’s Forum (APF) merupakan konferensi tahunan sejak 2006 yang mengundang perwakilan dari NGO maupun Organisasi Masyarakat Sosial serta Perwakilan Pemerintah dari Negara Penyelenggra yang setara dengan pertemuan Kepala Negara ASEAN yang diselenggarakan di salah satu Negara-negara anggota ASEAN, namun kali ini diselenggarkan di Timor-Leste yang belum menjadi bagian dari ASEAN dan masih dalam proses mendukung Timor-Leste untuk bergabung menjadi bagian ASEAN.

Perwakilan delegasi tersebut merupakan berasal dari Organisasi Masyarakat Sosial, LSM/NGO, dan Komunitas Rakyat yang memilki program di ASEAN. ACSC/APF 2016 berfokus untuk lebih memahami dan membantu permasalahan isu yang berpengaruh pada masyarakat dari Negara tuan rumah (Timor-Leste) yang memilki isu terkait sengketa batas wilayah perairan dengan laut Australia dan berkaitan dengan ASEAN dari perspektif masyarakat sipil berdasarkan program-program yang disepakati ASEAN seperti Hak Asasi Manusia, perdamaian, pembangunan, perdagangan, lingkungan, perubahan iklim, SDGs, Hukum, masyarakat migran, batas wilayah Negara dan budaya yang mempengaruhi kepentingan Negara-negara ASEAN untuk menjalin relasi dan mempelajari tentang kondisi isu-isu ASEAN untuk diselesaikan dengan kesepakatan bersama delegasi antar Negara ASEAN.

Lebih lanjut M. Machfudz Sa’idi menuturkan, keikutsertaan konferensi ini juga pernah kami ikuti pada tahun lalu di Kuala Lumpur, Malaysia bersama dengan beberapa delegasi Indonesia yang lebih mendominasi mewakili bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia dan kami menjadi satu-satunya untuk mewakili bidang perubahan iklim dan lingkungan. Kesempatan ini dapat terlaksana atas dukungan dari pihak Kemahasiswaan UII dan Jurusan Teknik Lingkungan UII. Dalam kesempatan ini kami juga dapat menjadikan sebagai peluang yang berharga bagi mahasiswa guna dapat terlibat dalam forum ASEAN untuk membuat perubahan dimasa depan bagi Negara Indonesia dan ASEAN serta dapat meningkatkan pengalaman para Mahasiswa di kancah Internasonal. Ungkapnya.

Pengumuman kuliah perdana FTSP UII