{mosimage}Salah satu program unggulan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) adalah  Program Master Double Degree internasional. Dengan harapan  lulusan program ini mampu bersaing di kancah International.Program yang mulai dirancang dan dilaksanakan  sejak 4 (empat) tahun silam (tahun 2012) antara Manajemen Rekayasa Kegempaan (MRK) Program Magister Teknik Sipil (PMTS) FTSP UII dengan Department  of Urban and Regional Planning (DURP) University of Hawaii at Manoa (UHM).
 

Salah seorang alumnus Program Studi Teknik Sipil FTSP UII Rizal Maulana (07511002) asal Ronodigdayan Bausasran Danurejan Kotamadya Yogyakarta telah berhasil menyelesaikan studynya Pasca Sarjana (S2) Magister Teknik Sipil UII sekaligus Program Master di University of Hawaii at Manoa (UHM). Sehingga yang bersangkutan telah mendapatkan 2 (dua) gelar sekaligus MT., dan MURP.

 

Disela sela kesibukannya Rizal Maulana Kamis (24 Maret) di Kampus diwawancarai reporter mengatakan, setelah lulus S1 FTSP UII pada tahun 2011 saya sempat bekerja dulu selama beberapa bulan, namun panggilan hati saya untuk menimba ilmu lebih tinggi dan mengajar dengan menjadi dosen sangat kuat. Sehingga pada tahun 2012 saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 di program study Manajemen Rekayasa Kegempaan, Magister Teknik Sipil UII.

 

Sejak kapan anda mempunyai cita cita menjadi dosen dan atau belajar di kancah internasional?

Menjadi Dosen dan belajar di luar negeri merupakan salah satu cita-cita saya sejak kecil, dan kesempatan itu datang saat saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 di Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia. Program Double Degree dengan University of Hawaii at Manoa (UHM) dicetuskan setelah beberapa perwakilan dari UHM datang ke Yogyakarta untuk menghadiri konferensi kebencanaan. UII dan UHM mempunyai visi dan misi yang sama dalam bidang kebencanaan. Nah pada saat itu saya dijadikan kandidat untuk mengikuti program tersebut.

 

Saya menyelesaikan satu demi satu persyaratan yang ada mulai dari TOEFL sampai ke VISA. Proses berjalan dan akhirnya pada bulan Januari 2013 saya lolos dan terbang ke UHM untuk mengikuti program Double Degree yang pertama disana. Program ini berlangsung selama 2 semester yaitu Spring dan Summer dengan funding dari Beasiswa Unggulan untuk Spring dan USAID untuk Summer.

 

Bagaimana dengan pengalaman anda di sana?

Pengalaman yang saya dapatkan disana sangat banyak, diantaranya adalah cara belajar yang lebih komunikatif 2 arah seperti diskusi dan studi kasus, iklim belajar yang kondusif, dan ketaatan pada waktu yang saya rasa sangat berbeda dengan di Indonesia. Orang disana menghargai waktu sehingga untuk jam belajar juga tidak ada pengurangan waktu dan juga penambahan waktu tanpa kesepakatan bersama. Secara keseluruhan pengalaman belajar diluar sangat menyenangkan karena bisa menambah wawasan dan juga menambah koneksi yang sangat bermanfaat untuk masa depan kita. Ungkap Rizal

{mosimage}Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)   terus menunjukkan komitmennya bersama Univrsitas menuju World Class University dengan memperkuat kerjasama berbagai Perguruan Tinggi Internasional. Sepertihalnya Rabu siang (23 Maret) bertempat di Ruang Sidang Magister Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 FTSP UII menerima kunjungan  kerjasama  dari Kyoto, Jepang.

Beberapa delegasi dari Kyoto  Jepang  dipimpin oleh   Prof. Kazuo Sasaki, disambut oleh  Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.SC), Pakar Gempa Indonesia yang sekaligus Ketua Program Magister Teknik Sipil PMTSP UII (Prof.Ir.Sarwidi, MSCE.,Ph.D.,I-PU; Prof.Ir.Widodo, M.Sc., Ph.D,; Danang Samsurizal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY,  Dr.Micah Fisher dari  University of Hawaii at Manoa (UHM) AS dan Sri Aminatun, ST., MT (Dosen Teknik Sipil).

Delegasi dari Jepang berkunjung langsung ke FTSP  UII guna mempresentasikan alat deteksi gempa tercanggih  di Negara Jepang didepan hadirin. Sesuai dengan pemaparannya Jepang menawarkan diri kepada FTSP UII untuk memasang sebuah alat deteksi gempa tersebut di FTSP UII. Menurut rencana alat ini akan dipasang sebanyak 100 (seratus) titik yang tersebar di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Atas penawaran tersebut  FTSP UII dengan senang hati menerimanya, begitu pula pakar gempa  Prof.Ir.Sarwidi, MSCE., Ph.D., I-PU,   Prof.Ir.Widodo, M.Sc., Ph.D,  Danang Samsurizal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY menyambut dengan baik dan positip. Tindaklanjut  kerjasama ini terwujud sebagaimana kerjasama dalam penanggulangan bencana saat terjadi bencana gempa bumi di Bantul DIY  sepuluh tahun silam (tahun 2006).

{mosimage}Program Master Double Degree  merupakan program unggulan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  untuk meningkatkan mutu lulusan serta peringkat  di tingkat international. Diharapkan lulusan program ini mampu bersaing di tingkat International. Program ini dilaksanakan  sejak tahun 2012 antara Manajemen Rekayasa Kegempaan (MRK) Program Magister Teknik Sipil (PMTS) Fakultas Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  dan Department  of Urban and Regional Planning (DURP) University of Hawaii at Manoa (UHM) telah dimulai sejak tahun 2012 sebagai implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Ageement (MoA) yang telah ditandatangani kedua pihak.
 

Rabu pagi  (23 Maret) bertempat di ruang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII  Jl.Kaliurang Km14,5 Dekan FTSP (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.SC), Ketua Program Magister Teknik Sipil PMTSP  (Prof.Ir.Sarwidi, MSCE., Ph.D., I-PU, dan  mantan Dekan FTSP Prof.Ir.Widodo, M.Sc., Ph.D didampingi  Dr.Micah Fisher dari  University of Hawaii at Manoa (UHM) Amerika Serikat, temu wicara dengan Prof.Dolores Foley guna membicarakan dan menyeport FTSP UII dalam kerjasama double degree tahun ini.

 

Dalam pembicaraan bahwa, MTSP UII masih diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk mengirimkan kembali beberapa mahasiswa Magister Teknik Sipil ke  University of Hawaii at Manoa (UHM) Amerika Serikat. Salah satu kandidat   yang ikut temuwicara langsung dengan Prof.Dolores adalah Dheka Shara Pratiwi alumnus Program Studi Teknik Sipil tahun 2015 dengan nomor mahasiswa 11511110. Sedangkan 2 (dua) kandidat lainnya Jafar (10511083), dan Wisnu Erlangga (10511191) berhalangan hadir tidak mengikuti temuwicara. Ketiga kandidat cumlaude asal Kalimantan Timur tersebut dinyatakan memenuhi persyaratan untuk di kirim ke Hawai, dan kepadanya diminta untuk segera mengajukan secara resmi ke USA guna mendapatkan beasiswa dari University of Hawaii at Manoa (UHM) Amerika Serikat (AS), karena  menurut rencana keberangkatan kuliah di UHM  AS Agustus 2016 yang akan datang. Selamat berjuang semoga sukses, Amien

Akhir akhir ini kita seakan semakin kehilangan rasa peduli terhadap lingkungan. Terbukti banyaknya kerusakan dan pencemaran lingkungan di sekitar yang disebabkan oleh perilaku kita sendiri sebagai manusia. Salah satunya karena tidak terkendali pembuangan sampah di sungai secara terus menerus seakan akan membudaya  dimasyarakat dengan begitu saja tanpa sadar akan dampak dari pencemaran. Air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup di bumi dan sebagai indikator kualitas kehidupan, diharapkan akan kesadaran kita menjaga lingkungan sungai supaya tetap bersih serta menggunakan air sesuai dengan fungsinya. Dengan demikian ketersediaan air tetap bisa dinikmati khalayak masyarakat sepanjang zaman sampai generasi mendatang.

Mengingat akan kesadaran itu Departemen Pengabdian Masyarakat (DPM) Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL)  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) hari ini  Rabu (23 Maret) mengadakan susur sungai kali kuning di Jl.Raya Tajem Wedomartani Sleman Yogyakarta. Susur sungai kali kuning ini dilakukan bertepatan dengan peringatan hari air 23 Maret.

Menyusuri kali kuning dengan maksud meningkatkan kepedulian masyarakat termasuk didalamnya mahasiswa terhadap lingkungan sekitar, mengurangi sampah di lingkungan sekitar sungai, menjaga kelestarian air dan ketersediaan air, serta mengajak masyarakat guna membudayakan buang sampah pada tempatnya. Dengan  hari air 2016 kita manfaatkan “setetes air untuk kehidupan”.

{mosimage}Secara tidak langsung penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba juga menimbulkan dampak kerugian yang tinggi dan berjangka panjang berupa rendahnya mutu kesehatan, pendidikan, intektualitas dan produktifitas sumber daya manusia. Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba berkaitan dengan merebaknya permasalahan sosial dan  kriminalitas. Mengingat kompleksnya kejahatan, moral dan mewabahnya permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, serta dampak dan ancamannya yang berat terhadap berbagai aspek kehidupan serta masa depan kita maka, Senin (21 Maret) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan sosialisasi pecegahan penggunaan narkoba  bertempat di Ruang Sidang Dekanat Lantai 2 Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, dengan narasumber Prof.Dr.dr.H.Soewadi MPH, Sp.Kj (K) Kepala Pusat Studi penyalahgunaan Narkoba (NAPSA) UII.

Narkoba sudah menjalar kemana mana sampai di atas darurat, dan narkoba ini dapat terkena kepada siapapun juga, oleh karena itu kedepan di FTSP akan dibuat test simulan. Untuk itu setelah kita nanti mengikuti sosialisasi ini kami mohon dibuat se-preventif mungkin, dan kepada bapak bapak tokoh masyarakat untuk dapat menyampaikan kepada warganya, begitu pula kepada bapak atau Ibu kost diajak untuk bersama sama menjaga penyalahgunaan narkoba,  dan kita berharap mudah mudahan kita tidak ada yang terkena narkoba.

Demikian kata sambutan Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam sosialisasi pecegahan penggunaan narkoba yang dihadiri tidak kurangg dari 50 (lima puluh) orang yang terdiri dari segenap Lembaga Mahasiswa FTSP, para Asistensi Agama Islam (AAI) FTSP, serta segenap pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Wilayah (RW) kampung sekitar FTSP UII.

Prof.Dr.dr.H.Soewadi MPH, Sp.Kj (K) mengatakan saat ini sudah saatnya Pusat Studi penyalahgunaan Narkoba (NAPSA) untuk bergerak dengan memerlukan Bapak/Ibu Saudara utuk ikut dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba ini. Tidaklah mungkin saya ini untuk bergerak sendiri untuk menangani masalah ini. Demikian pembuka sosialisasi bersama Kepala Pusat Studi penyalahgunaan Narkoba (NAPSA) UII yang juga merupakan dokter Polda DIY.    

Dalam narkoba ada beberapa istilah seperti drug, drug dependence, toleransi dan ketergantungan, baik ketergantungan psikis ataupun fisik. Drug adalah bahan atau zat yang dapat mempengaruhi atau mengubah mental dan tingkah laku orang yang memakainya. Sedangkan drug dependence itu adanya ketergantungan suatu keadaan kebutuhan fisik atau mental atau keduanya terhadap obat, yang terjadi sebagai akibat pemakaian obat secara terus menerus atau sekali kali (kadang kadang). Dan ada dorongan untuk menggunakan obat secara kontinyu atau periodik. Ketergantungan fisik ditunjukkan dengan adanya toleransi dan sindrom penghentian obat, kalau psikis suatu keinginan atau dorongan yang tak tertahankan untuk memakai obat.

Beberapa sifat NAPSA menimbulkan keinginan tak tertahankan, bila takaran ditambah atau dosis dinaikkan dapat menimbulkan over dosis dan keracunan, sehingga menimbulkan ketergantungan psikis seperti gelisah, murung, emosional dan meninmbulkan ketergantungan fisik seperti timbulnya gejala putus obat. Konon khabarnya pemakai  narkoba mempunyai kepercayaan bahwa NAPSA dapat mengatasi semua persoalan, disamping mendapatkan kenikmatan, menghilangkan rasa sakit dan sangat mudah didapat.

Prof.Soewadi meminta, adanya beberapa hal yang perlu dideteksi dan diwaspadai pemakai NAPSA yaitu  mempunyai perubahan perilaku, akan banyak meninggalkan ibadah (sholat), membolos sekolah atau kuliah, pergaulan bebas, menjual barang barang, melanggar kedisiplinan, bahkan melawan serta suka mengancam kekerasan dan berkelahi. Gejala pemakaian NAPSA seperti emosi menjadi labil, timbul rasa permusuhan sehingga mudah bertengkar, timbul rasa malas, mengantuk, sulit berpikir, bicara dan tindakan menjadi lambat.

Situasi pengguna NAPSA di tahun 2014 sebanyak 62.028 orang lebih sedikit bilamana dibandingkan tahun 2011 pengguna NAPSA sebanyak 83.952 orang. Dan tahun 2015 yang lalu situasi pengguna NAPSA seluruh Indonesia sebanyak 5,8 juta jiwa. Tutup Prof.Soewadi.