Meskipun dalam suasana pandemi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) tetap secara rutin menyelenggarakan kajian Senin pagi. Dalam menyiasati pelaksanaan kajian agar tetap berjalan yaitu dilakukan secara virtual dengan media Zoom.

Begitu juga pada kajian Senin, 28 Juni 2021, di mana pada kesempatan tersebut menghadirkan ustadz Habib Hasan Abdullah Alkaff, S.H., S.Pd., M.A.P., CI., dan dihadiri oleh sekitar 94 yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan FTSP UII.

Dalam uraian materinya beliau mengajak untuk selalu menerapkan optimal thinking, yaitu pikiran, hati, ucapan, dan perilaku untuk selalu positif. Menurutnya, dengan ber-husnudzon dengan siapapun, akan dapat mengambil ilmu dan hikmah pada setiap keadaan. “Berprasangka baik akan memberikan hikmah dalam setiap kondisi dan keadaan,” ujarnya.

Pria yang akrab dipanggil bang Hasan tersebut juga menyampaikan dan mengajak untuk selalu istiqomah dengan menerapkan 3T, yaitu Tunduk pada Allah SWT, Taat pada ajaran yang dibawa Rasulullah, dan Tawadhu’ pada guru, pimpinan, orang tua, dan orang-orang yang wajib dihormati. Dengan menerapkan 3T, Insya Allah keberkahan akan selalu menyertai, sehingga selalu dimudahkan dan selalu mensyukuri segala nikmat tanpa batas dan selalu bahagia tanpa syarat.

“Beliau juga mengutip surat Al-Insyiroh, yang dalam surat tersebut dijelaskan bahwa pada setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Pada masa pandemi ini, pasti Allah SWT menyertai kemudahan-kemudahan dan hikmah yang mungkin tidak kita sadari.” tandasnya.

Sosok yang berpengalaman dibidang Consultant of Marketing Communication & Customer Service, Public Relation maupun Service Excellence serta ahli dalam hipnoterapi tersebut, dalam kesempatan itu juga memberikan motivasi kata dalam penyampaian materinya, sehingga menambah suasana makin hidup dan para peserta semakin antusias dalam mengikuti kajiannya.

Acara yang secara resmi dibuka oleh Dekan FTSP UII, Miftahul Fauziah, S.T, M.T., Ph.D. dalam sambutan dan arahannya mengajak kepada keluarga besar FTSP UII untuk selalu bersyukur. Menurutnya, pada masa pandemi ini, banyak sekali hikmah yang harus disyukuri. Selalu ada hikmah di balik musibah.

Beliau juga mengingatkan bahwa banyak sekali nikmat Allah SWT yang tidak bisa dihitung, tetapi wajib disyukuri. “Dengan bersyukur niscaya Allah SWT akan menambah nikmat dan segala urusan akan dimudahkan baik di dunia maupun akhirat,”pesannya.

Wallahua’lam bishawab

Remunerasi kinerja dosen bertujuan untuk memberikan penghargaan agar lebih terstruktur dan berkeadilan, menghindari duplikasi penghargaan, menghimpun data dan bukti aktivitas dan capaian dosen dengan baik serta menjaga dan meningkatkan kinerja dosen.

Syarat umum karya yang diajukan adalah mencantumkan UII sebagai afiliasi pengusul dan menyertakan email dengan domain uii.ac.id. selain itu karya tersebut belum pernah dan tidak akan diajukan untuk mendapatkan penghargaan sejenis di lingkungan UII serta dihasilkan paling lama satu tahun sebelum tahun anggaran berjalan. “Dosen yang berstatus sebagai dosen tetap dan tidak sedang dalam masa cuti di luar tanggungan dapat mengajukan remunerasi kinerja tersebut,” terangnya.

Demikian diutarakan Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si dari Direktorat Pengembangan Akademik UII, saat menyampaikan materinya yang berjudul “Peraturan Universitas Islam Indonesia tentang Remunerasi Kinerja Dosen di UII dan Peraturan Rektor UII tentang Pedoman Remunerasi Kinerja Dosen” dalam “Workshop Implementasi SIM Remunerasi Kinerja Dosen dan UII Portofolio” yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) pada 8 Dzulqa’dah 1442 H/19 Juni 2021.

Acara yang digelar secara daring diikuti oleh dosen dilingkungan FTSP UII dan secara resmi dibuka oleh Dekan FTSP UII, Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D. tersebut juga menghadirkan Ahmad Fathan Hidayatullah, S.T., M.Cs., Kepala Bidang Pengembangan Badan Sistem Informasi (BSI) UII dengan materinya “Development System UIIPortofolio”.

Lebih lanjut, dosen Program Studi (Prodi) Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII tersebut menambahkan bahwa karya, prestasi atau pencapaian dosen yang dapat diakui adalah bahan atau konten pembelajaran digital, buku, jurnal atau prosiding, paten, HKI, karya tulis populer atau karya tulis bermuatan keislaman yang dipublikasikan di media massa, bahan dan konten pengabdian kepada masyarakat dan/atau dakwah digital, reviewer jurnal dan perolehan sitasi. “Menjadi invited speaker dalam seminar nasional atau internasional, atau menjadi dosen tamu di perguruan tinggi luar negeri dapat diakui untuk mendapatkan remunerasi kinerja dosen,” imbuhnya.

Sementara itu, Ahmad Fathan Hidayatullah, S.T., M.Cs. pada kesempatan yang sama menjelaskan tentang integrasi antara sistem UIIPortofolio dan sistem luar. Landasannya ingin membangun database besar yang mengcapture semua data aktivitas karya dosen, yang dapat digunakan untuk keperluan CCP, PAK, BKD, Remunerasi dan sebagainya. “UIIPortofolio konsepnya adalah menyimpan data aktivitas dan karya dosen. Apa yang telah diinputkan di UIIPortofolio secara otomatis dimuat di UIIRemunerasi,” ungkapnya.
Workshop yang diikuti oleh sekitar 69 dosen tersebut diakhiri dengan diskusi dan tanya jawab.

 

Makna Idul Fitri yang dalam konteks Indonesia tidak hanya bermakna hari raya setelah menjalankan puasa ramadan, tetapi juga secara konseptual bermakna kembali suci seperti kita baru terlahir kedunia. Makna secara konseptual tersebut yakni kembali suci secara budaya telah diterima umat Islam Indonesia dari generasi ke generasi.

Namun demikian perlu ada ketegasan bahwa yang dimaksud kembali suci dalam konteks ini adalah terbebas dari dosa-dosa kepada Alloh SWT saja karena ini menyangkut habluminalloh, sedangkan kembali suci dari dosa-dosa kepada manusia atau habluminanas itu tidak otomatis teratasi. “Dan dua-duanya kita harapkan kita terbebas dari segala dosa, baik habluminalloh maupun habluminanas,” tuturnya.

Demikian dituturkan Dr. Drs. Rohidin, M.Ag. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan dan Alumni UII saat memberikan sambutannya dalam acara Syawalan Keluarga Besar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang diselenggarakan pada Sabtu, 10 Syawal 1442 H/22 Mei 2021 secara daring dengan media Zoom meeting yang mengusung tema “Hikmah Pandemi dalam Meningkatkan Spiritual Menuju Hidup Berkualitas”.

Kegiatan yang diikuti oleh pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, pimpinan prodi, dosen, tenaga kependidikan, perwakilan mahasiswa, purna tugas dan tamu undangan tersebut menghadirkan ustadz Ahmad Andres Bahari, MA yang menyampaikan hikmah syawalan.

Dalam kesempatan tersebut ustadz Andres mengungkapkan bahwa saat ini perjalanan kita posisinya ada dialam dunia, kita menanti kapan akan dipanggil oleh Alloh SWT. Pastinya dunia ini bukan tempat tinggal tapi tempat meninggal. Oleh karena itu ustadz Andres mengajak untuk meluruskan niat bahwa segala sesuatu yang kita lakukan tanpa niat karena Alloh SWT, maka akan menjadi debu. “Lurus niat dalam setiap aktifitas merupakan pondasi yang kokoh buat kita semua,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa dalam meningkatkan spiritual menuju hidup berkualitas syaratnya adalah tobat, yaitu senantiasa bertobat dan mohon ampun kepada Alloh SWT., dan ikhlas, yaitu tidak mengungkit-ungkit apa yang telah dilakukan. “Selain syarat diatas, selalu tawakal, syukur, sabar, yakin dan jujur juga merupakan syarat dalam meningkatkan spiritual menuju hidup yang berkualitas,” imbuhnya.

“Sibukkan dengan hal yang wajib dan sunah, boleh sekali-kali mubah, tapi tinggalkan makruh dan campakkan haram,” pungkasnya.

Acara rutin tahunan tersebut secara resmi dibuka oleh Dekan FTSP UII, Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D. dan ungkapan ikrar syawalan dipimpin oleh Ketua Ikatan Pegawai FTSP UII, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc.

 

Tujuan hidup perspektif Islam adalah mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan sepanjang masa. Faktanya, manusia bisa memiliki definisi dan perspektif dan sudut pandang waktu yang berbeda mengenai kebahagiaan dan kesejahteraan. Kesejahteraan di dunia maupun di akhirat. Jika kondisi ideal ini tidak dapat diharmoniskan maka kesejahteraan di akhirat tentu lebih diutamakan, sebab ia merupakan suatu kehidupan yang abadi dan lebih bernilai dalam segala hal. “Kesejahteraan holistik dan seimbang, yaitu mencakup dimensi material maupun spiritual serta mencakup individu maupun sosial,” ungkapnya.

Demikian paparan Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., SEI, M.Sh.Ec., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII dalam materinya berjudul “Strategi Menggapai Bahagia Dunia dan Akhirat” yang disampaikan dalam Pesantren Ramadhan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Isam Indonesia (UII) yang diselenggarakan secara daring pada 22 Ramadhan 1442 H/4 Mei 2021. Acara secara resmi dibuka oleh Dekan FTSP UII, Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D.

Selanjutnya pada hari kedua, 23 Ramadhan 1442 H/5 Mei 2021 menghadirkan ustadz Bendri Jaisyurrahman dengan tema “Mendidik Pemuda Tangguh di Akhir Zaman”. Pada kesempatan tersebut ia mengungkapkan bahwa penting adanya pendidikan karakter khusus anak muda, bagaimana menghadapi tantangan zaman sesulit apapun. Menurutnya mereka harus siap dengan tantangan dan kondisi apapun. Orang tua dan pendidik berkewajiban dan bertanggungjawab khususnya dalam mendidik kader-kader anak muda yang menjadi pemuda-pemuda tangguh di akhir zaman. “Pemuda tangguh adalah yang mampu menghadapi ujian kesulitan, mampu menghadapai ujian syahwat dan tidak mudah marah,” cetusnya.

Sementara itu pada 24 Ramadhan 1442 H/6 Mei 2021 menghadirkan ustadz Salim A. Fillah dengan materinya “Menjadi Keluarga Pemenang di Akhir Ramadhan”. Dalam materinya ustadz tersebut mengungkapkan bahwa untuk menjadi keluarga pemenang di akhir ramadhan adalah menang dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan. Selain itu juga mendirikan dan memperbaiki sholat, terutama sholat fardlu. Membaca dan mencintai Al Qur’an juga merupakan salah satu bagian untuk menjadi pemenang di akhir ramadhan. “Dengan dzikir dan do’a selama bulan ramadhan, menunaikan infaq, shodaqoh, zakat dan amal-amal sholeh lainnya, insya Alloh keluarga kita menjadi pemenang di akhir ramadhan,” ungkapnya.