Tujuan hidup perspektif Islam adalah mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan sepanjang masa. Faktanya, manusia bisa memiliki definisi dan perspektif dan sudut pandang waktu yang berbeda mengenai kebahagiaan dan kesejahteraan. Kesejahteraan di dunia maupun di akhirat. Jika kondisi ideal ini tidak dapat diharmoniskan maka kesejahteraan di akhirat tentu lebih diutamakan, sebab ia merupakan suatu kehidupan yang abadi dan lebih bernilai dalam segala hal. “Kesejahteraan holistik dan seimbang, yaitu mencakup dimensi material maupun spiritual serta mencakup individu maupun sosial,” ungkapnya.
Demikian paparan Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., SEI, M.Sh.Ec., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) UII dalam materinya berjudul “Strategi Menggapai Bahagia Dunia dan Akhirat” yang disampaikan dalam Pesantren Ramadhan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Isam Indonesia (UII) yang diselenggarakan secara daring pada 22 Ramadhan 1442 H/4 Mei 2021. Acara secara resmi dibuka oleh Dekan FTSP UII, Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D.
Selanjutnya pada hari kedua, 23 Ramadhan 1442 H/5 Mei 2021 menghadirkan ustadz Bendri Jaisyurrahman dengan tema “Mendidik Pemuda Tangguh di Akhir Zaman”. Pada kesempatan tersebut ia mengungkapkan bahwa penting adanya pendidikan karakter khusus anak muda, bagaimana menghadapi tantangan zaman sesulit apapun. Menurutnya mereka harus siap dengan tantangan dan kondisi apapun. Orang tua dan pendidik berkewajiban dan bertanggungjawab khususnya dalam mendidik kader-kader anak muda yang menjadi pemuda-pemuda tangguh di akhir zaman. “Pemuda tangguh adalah yang mampu menghadapi ujian kesulitan, mampu menghadapai ujian syahwat dan tidak mudah marah,” cetusnya.
Sementara itu pada 24 Ramadhan 1442 H/6 Mei 2021 menghadirkan ustadz Salim A. Fillah dengan materinya “Menjadi Keluarga Pemenang di Akhir Ramadhan”. Dalam materinya ustadz tersebut mengungkapkan bahwa untuk menjadi keluarga pemenang di akhir ramadhan adalah menang dalam menjalankan ibadah puasa ramadhan. Selain itu juga mendirikan dan memperbaiki sholat, terutama sholat fardlu. Membaca dan mencintai Al Qur’an juga merupakan salah satu bagian untuk menjadi pemenang di akhir ramadhan. “Dengan dzikir dan do’a selama bulan ramadhan, menunaikan infaq, shodaqoh, zakat dan amal-amal sholeh lainnya, insya Alloh keluarga kita menjadi pemenang di akhir ramadhan,” ungkapnya.