Hasil menggembirakan diraih dua tim Teknik Sipil UII (PILAR UII 3 dan PILAR UII 2) pada BIM Tekla Competition Polban Civil Expo 2024. Kompetisi ketekniksipilan yang diikuti civilian seluruh Indonesia ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung dengan mengangkat tema “BIM Competition for Efficient Design and Construction of Simple Building”.

Setelah melalui beberapa tahapan (9 Juni – 14 Juli 2024), Penilaian yang dilakukan oleh Juri Fauzan Saidal, S.T. selaku Technical Consultan dari Trimble Solution Indonesia dan dua Juri lain dari Politeknik Negeri Bandung menghasilkan keputusan Juara 1 (PILAR UII 3), Juara 2 (PILAR UII 2) dan Juara 3 (Nexus Politeknik Negeri Ujung Pandang).

Tim PILAR UII 3 yang beranggotakan Luthfi Fitri Pramudya (20511268), Farhan Habibi (22511157), Tabah Bandematarem (22511168) dan Dwi Ashari Hidayat (22511135) dengan karya bangunan berjudul “The Arthadipa’s Convention Center”. Berasal dari “Artha” dan “Dipa”. Artha berarti Makna, Tujuan, atau Nilai. Ini mencerminkan bahwa bangunan ini memiliki fungsi yang signifikan dan nilai yang mendalam, baik dari segi fungsi maupun simbolis. Dipa berarti Cahaya atau Obor. Ini melambangkan pencerahan, pengetahuan, dan panduan.

Sedangkan PILAR UII 2 yang beranggotakan Bibit Santoso (20511194), M Rafi Alamsyah (23511039), Daffa Kurnianda (22511061) dan Delfi Aiswara Annisa (1951165) mengangkat tema “Semar Convention Hall”. Semar, tokoh sentral dalam pewayangan jawa merupakan pemimpin di antara tokoh lainnya. Alasan memilih semar sebagai filosofi desain struktur adalah karena Stabilitas dan Ketahanan (Kerangka Struktur Utama), Kerendahan Hati dan Keterbukaan (Ruang Inklusif) dan Simplicity and Functionality in structural design.

Dosen pembimbing kedua tim ini digawangi oleh dosen-dosen muda Jurusan Teknik Sipil FTSP UII terdiri dari Ir. Vendie Abma, S.T., M.T., IPM., Jafar, S.T., M.T., MURP. dan Tri Nugroho Sulistyantoro, S.T., M.T.

Ir. Fitri NugraheniS, S.T., M.T., Ph.D., IPM. selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni FTSP UII memberikan apresiasi  sebesar-besarnya atas capaian ini. “Di tangan yang tepat, maka semua orang bisa menjadi juara. Selamat atas kemenangan tim PILAR UII 3 (juara 1) dan PILAR UII 2 (juara 2) pada BIM TEKLA COMPETITION POLBAN CIVIL EXPO 2024. Selamat juga pada Program Studi Teknik Sipil FTSP UII atas capaian yang membanggakan ini. Barakalllah, Semoga Allah meridhai UII”.

Pada 17 Muharram 1446 H/23 Juli 2024, Professor Zhu Ning sebagai associate Professor dari Universitas Tsinghua Beijing China berkunjung Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) bersama beberapa mahasiswanya. Kunjungan tersebut salah satu rangkaian educational and cultural exchange trip to Indonesia.

Kunjungan tersebut berawal dari introduction from Prof. Prajnawrdhi of University Udayana yang sebelumnya sudah dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan berkirim surat elektronik kepada Dr. Ar. Yulianto P. Prihatmadji, IPM, IAI., selaku ketua Program Studi Profesi Arsitek FTSP UII.

Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ar. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., berkenan menyambut delegasi tersebut dan menyampaikan tentang profil Jurusan dan Prodi Arsitektur. Sementara Prof. Zhu Ning juga memaparkan profil School of Architecture di Tsinghua.

Dalam kesempatan tersebut dilakukan diskusi terkait kultural budaya, proyek sosial yang telah dilaksanakan, kelompok belajar dalam perkuliahan, program akademik arsitek, serta aksi nyata oleh para mahasiswa serta kebermanfaatannya di lingkungan sekitar masing-masing.

Usai diskusi dilanjutkan dengan mengunjungi studio dan laboratorium Prodi Arsitektur yang berada dikawasan gedung Moh. Natsir FTSP UII yang didampingi oleh Agus Setiawan, S.T., M.Arch. Mereka nampak tertarik dan sangat antusias menyimak penjelasan karya yang dihasilakan mahasiswa Arsitektur.

Dalam rangka merajut kebersamaan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) adakan kegiatan Family Gathering, pada 4-7 Juli 2024 di Karimunjawa, Jawa Tengah yang diikuti oleh sekitar 120 peserta yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan beserta keluarganya.

Rombongan berangkat dari Gedung Moh. Natsir kampus FTSP UII dengan menggunakan 3 bus menuju pelabuhan Kartini Jepara. Sesampai dipelabuhan, perjalanan dilanjutkan dengan penyeberangan ke pulau Karimunjawa menggunakan kapal Express Bahari. Perjalanan ditempuh dalam waktu 250 menit, dan langsung menuju hotel Java Paradise Resort sebagai tempat menginap.

Pada hari pertama peserta melakukan tour darat ke pantai Bobby, Bukit Love dan menyaksikan sunset di kawasan ikon Karimunjawa. Selanjutnya agenda hari kedua adalah tour laut dengan menggunakan 5 kapal menuju tempat penangkaran hiu dan snorkeling. Snorkeling adalah salah satu aktivitas wisata yang wajib dilakukan saat berkunjung ke Karimunjawa. Destinasi wisata ini memang dikenal memiliki banyak spot indah di bawah laut yang bisa dijelajah.

Lokasi snorkeling pertama adalah Spot Nemo. Tampak dasar laut perairan dengan karangnya dari atas kapal dan ditempat ini peserta mulai memakai perlengkapan snorkeling, seperti sepatu katak, kacamata snorkel, dan pelampung. Bagi yang tidak bisa berenang, perlengkapan snorkeling sudah bisa dipakai untuk menyaksikan keindahan bawah laut. Bagi yang sudah bisa berenang, mereka boleh melepas pelampung untuk bisa sesekali menyelam untuk melihat terumbu karang lebih dekat.

Setelah snorkeling selesai, kapal melanjutkan perjalanan menuju salah satu pulau di Karimunjawa, yakni Pulau Cemara Besar. Di sini peserta makan siang dengan menu aneka ikan, udang, sambal, buah, dan sayuran. Ikan langsung dibakar di pulau itu, sehingga masih hangat. Usai makan, wisatawan bisa menikmati keindahan Pulau Cemara Besar dengan pasir pantai berwarna putih dan laut yang jernih dengan ombak tidak terlalu besar. Satu keunikan Pulau Cemara Besar adalah, terdapat hamparan pasir timbul di tengah perairan yang bisa digunakan untuk berfoto.

Di penghujung acara tour laut ditutup di pantai Ujung Gelam atau sering disebut juga pantai Tanjung Gelam. yang merupakan salah satu pantai terbaik di Karimunjawa. Lokasinya dipenuhi dengan keindahan yang begitu menakjubkan, hamparan pasir putih yang memenuhi pesisir yang bersih menambah keindahan pantai tersebut. Selain itu, ada pesona pantai tersebut yang juga sudah menjadi identitasnya, yakni pohon kelapa miring yang dijadikan objek berfoto ria. Sebagian peserta mengabadikan moment penting di pohon tersebut. Ada juga yang menyewa kano untuk sekedar berkeliling pantai. Bahkan ada juga yang naik banana boat dan jetski.

Selanjutnya pada malam harinya di lakukan kegiatan gathering di tepi Pantai kawasan hotel Java Paradise. Pada kesempatan tersebut berkenan memberikan sambutannya, Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTSP UII, Dr. Ir. Kasam, MT. Dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para peserta yang turut hadir menyemarakkan kegiatan. Beliau juga menyampaikan bahwa kegiatan rekreasi keluarga besar FTSP UII tersebut merupakan rangkaian program kerja fakultas yang sudah ditetapkan. “Saya berharap dari kegiatan ini kita dapat memperkuat rasa kekeluargaan, lebih solid dan tentunya menjalin tali silaturahim lebih erat,” ungkapnya

Penyelarasan nilai kepemimpinan Islam sejak dini akan membantu dalam menghadapi masa depan untuk memiliki kapasitas, norma dan nilai-nilai kebaikan. Kepemimpinan dalam Islam dilakukan secara seimbang, yaitu tegaknya nilai-nilai agama dan keseimbangan urusan dunia akhirat, meneladani perilaku uswatun hasanah. Kepemimpinan Islam harus mengarah ke sifat berkemajuan, adaptasi untuk lebih baik, dapat membangun networking dan sustain.

Untuk mendukung hal tersebut, mahasiswa dapat menggali potensi diri diantaranya adalah mengelola waktu dengan baik, membuat prioritas agar fokus pada hal-hal yang membantu pengembangan diri, mencari kesempatan untuk meningkatkan keterampilan, menerima masukan dan pendapat orang lain untuk pengembangan diri, mengendalikan emosi dan dapat menunjukkan empati kepada orang lain, meningkatkan kemampuan berkomunikasi, memperluas jaringan, serta bergaul dengan orang yang dapat memberi inspirasi dan dukungan, menetapkan tujuan spesifik yang ingin dicapai untuk memberikan arah dan motivasi untuk berkembang. “Keterlibatan mahasiswa dalam sebuah organisasi sangat penting, karena dapat berpengaruh terhadap berbagai perkembangan positif dan menghasilkan mahasiswa yang lebih siap berkarir,” tuturnya.

Demikian dituturkan, Ir. M. Erry Sugiharto, S.T., M.H., M.T, IPU., Direktur Sumber Daya Manusia PT. Pertamina (Persero) dalam Talkshow Pelatihan Kepemimpinan dan Dakwah bagi mahasiswa dengan tema “Menanamkan Akhlak Kepemimpinan di Era Digital” yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) dan didukung oleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) pada 22 Dzulhijah 1445 H/29 Juni 2024 di Auditorium Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII.

Dalam acara yang secara resmi dibuka oleh Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. tersebut juga menghadirkan narasumber Drs. Imam Mudjiono, M.Ag., dosen, trainer dan motivator. Dalam materinya beliau mengungkapkan bahwa prinsip utama kepemimpinan Islam adalah Amanah, adil dan musyawarah. Seorang pemimpin yang sukses, biasanya didukung oleh dua hal, yaitu leader soft skill dan leader hard skill. Untuk Leader sof skill terdiri dari kemampuan komunikasi, motivasi, kreatifitas, adaptasi, empati, integritas, visioner, tanggungjawab, kepercayaan dan membangun impian. “Sedangkan leader hard skill diantaranya adalah kerja tim, hubungan internal dan eksternal, manajemen waktu, kolaborasi, penuh semangat dan mempunyai Prakarsa, ide atau gagasan,” ungkapnya.

Usai pemaparan dua narasumber dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh moderator Dr. Herman Felani, S.S., M.A.

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan kegiatan diskusi ilmiah Coffee Morning Lecture seri 6. Kegiatan tersebut diharapkan opini masyarakat menjadi lebih terbuka terhadap isu-isu yang berkembang di Indonesia, sehingga masyarakat tidak apatis dan skeptis terhadap pemberitaan media.

Coffee Morning Lecture kali ini mengangkat tema “Quo Vadis Petani”, yang membahas tantangan yang dihadapi oleh petani dalam menghadapi krisis iklim, krisis lahan, dan krisis sumber daya manusia (SDM) petani. Dengan menghadirkan para ahli dan praktisi lintas sektor, acara ini bertujuan untuk mencari solusi dan strategi inovatif dalam mendukung keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia di tengah berbagai krisis yang melanda.

Acara yang diselenggarakan di Ruang IRC Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII pada 21 Dzulhijjah 1445 H /28 Juni 2024 tersebut secara resmi dibuka oleh Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk berbagi pengalaman, kerentanan, dan praktik baik masyarakat dalam ketahanan pangan. Selain itu juga memperkuat kolaborasi dan berbagi pengetahuan antar pemangku kepentingan untuk mendorong inovasi, peningkatan kapasitas, dan transfer teknologi di bidang pertanian dalam menghadapi krisis iklim, krisis lahan, dan krisis sumber daya manusia (SDM) petani. “Output yang dihasilkan diharapkan mampu mendokumentasikan praktik-praktik baik yang mendorong rencana kolaborasi para pihak dalam meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia,” tuturnya.

Baca juga : https://fcep.uii.ac.id/blog/coffee-morning-lecture-5-kolaborasi-antardisiplin-dalam-pelestarian-bangunan-cagar-budaya/

Dalam kesempatan tersebut menghadirkan narasumber Ir. Sigit Harjono, S.P., M.P., Kepala Bidang Hortikultura, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY., Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P., Guru Besar Fakultas Pertanian UGM., Khaerul Anam Widya Purnama, S. Fil., Praktisi Permakultur.

Selain itu juga menghadirkan panelis Dr. Ir. Ruzardi, M.S. APU SDA dan BB., Pusat Studi Banjir dan Kekeringan (Pusbanker) UII, Ir. Hastuti Saptorini, M.A., Center for Socius Design (CSD) UII dan Dewi Wulandari, S.Hut., M.Agr., Ph.D., Pusat Studi Perubahan Iklim dan Kebencanaan (PUSPIK) UII.

Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P., dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Indonesia menghadapi perubahan iklim, krisis sumber daya manusia, terkait dengan pertanian. Secara umum Indonesia dapat dikatakan sedang menghadapi tantangan pangan dan pertanian. Menurutnya, kapasitas supply pertanian makin sedikit karena lahan yang semakin semakin menyusut dan terkonversi. Kemudian perubahan iklim, ataupun water shortage atau kekurangan air. “Air itu tidak hanya dipakai untuk pertanian. Bahkan air dari sumbernya sudah diambil untuk air minum, dan juga untuk tanaman maupun ternak. Sehingga semakin terbatas. Itulah tantangan yang harus kita hadapi,” ungkapnya.

Beliau juga menambahkan bahwa Indonesia akan mencapai puncak kebutuhan atau demand pada 2062, tentunya kebutuhan sandang, pangan dan papan sudah mencapai puncaknya dan itu yang harus dipersiapkan dari sekarang.

Sementara itu, Kepala Bidang Holtikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Sigit Hardjono mengatakan bahwa pertanian memiliki peran yang sangat krusial dalam perekonomian, baik dari segi penyediaan pangan, lapangan kerja, bahan baku industri, devisa negara, kelestarian lingkungan, penguatan ekonomi pedesaan, hingga pelestarian budaya dan tradisi. Menurut Sigit, penting untuk terus mendukung dan mengembangkan sektor pertanian agar dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat dan bangsa. “Kondisi pertanian saat ini dihadapkan dengan berbagai tantangan, namun juga memiliki peluang untuk berkembang,” tuturnya.

Sigit juga menegaskan bahwa tantangan lain yakni krisis lahan dimana konversi lahan untuk pembangunan, degradasi lahan, dan akses lahan yang terbatas bagi petani kecil menjadi hambatan besar, dan krisis sumber daya manusia petani. Kurangnya minat generasi muda, populasi petani yang menua, jumlah petani dari tahun ke tahun jumlahnya berkurang dan keterbatasan keterampilan dan pengetahuan menjadi kendala besar.

“Tantangan yang dihadapi sekor pertanian antara lain krisis iklim, perubahan iklim membawa dampak signifikan pada sektor pertanian, seperti kekeringan, banjir, hama penyakit tanaman, dan kenaikan permukaan laut,” kata Sigit.

“Berbagai upaya yang dilakukan dalam menghadapi tantangan di sektor pertanian, terutama dalam menghadapi krisis iklim yakni dengan mengembangkan varietas tanaman tahan hama, penyakit, dan kekeringan,” pungkasnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan pemerintah atau lembaga, perwakilan instansi swasta dan praktisi, perwakilan universitas, perwakilan ikatan alumni dilingkungan UII, perwakilan pusat studi, perwakilan masyarakat atau komunitas dan media massa tersebut juga dilakukan pemaparan rencana Landscape Hidroponik oleh Ir. Hanif Budiman, M.T., Ph.D.

Kegiatan yang berlangsung hingga tengah hari ini diliput pula oleh beberapa media cetak dan online di antaranya:

  1. https://beritabernas.com/keterbatasan-lahan-dan-sdm-jadi-ancaman-bidang-pertanian-yang-memicu-krisis-pangan/