Untuk menghidupkan bulan Ramadhan 1439 H-2018 , Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jum’at (8 Juni) bertempat Auditorium Gedung Mohammd Natsir UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta  menggelar Pesantren Ramadhan bagi Dosen, Tenaga Kependidikan, dan purna tugas FTSP UII.

Hadir dalam Pesantren Ramadhan Dekan FTSP UII (Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua dan Sekretaris Magister, Program Doktor, Dosen, Tenaga Kependidikan, serta purna tugas FTP UII.

Dalam sambutannya Dekan FTSP UII Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc menuturkan semoga  dengan ramadhan ini kita mampu mengolah hidup kita yang  sesaat dan yang hanya sekejap untuk hidup yang panjang dengan hidup yang lebih bermanfaat beribadah kepada Allah SWT. Begitu pula perpisahan kita dengan ramadhan tahun ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan juga pertemuan terakhir kita. Semoga kita dapat kembali bertemu dengan ramadhan tahun mendatang dengan keadaan penuh harapan dan kesejahteraan, Amien…

Kegiatan Pesantren Ramadhan yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun disampaikan oleh beberapa pemateri seperti  Ustadz Ir.Munadhir, MS, April Purwanto, S.Ag., M.E.I (Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Forum Zakat DIY), dan  Wien Wijanarko, MM.

Ustadz Ir.Munadhir, MS  mengangkat  thema seputar “Zakat”. Syari’at memakai kalimat zakat dengan 2 (dua) pengertian, yang pertama dinamai zakat karena menjadi sebab kesuburan pahala, sedangkan yang kedua dinamai zakat karena merupakan bukti dan kesucian jiwa dari kekikiran dan dosa. Namun demikian zakat dipakai juga untuk nama bagi sedekah wajib dan sedekah sunat, nafakah, kemaafan dan kebenaran.

Secara umum zakat dibagi menjadi 2 (dua), zakat harta (maal), dan zakat fitroh (fitrah). Rukun zakat ikhlas, syaratnya adalah sudah senisab dan telah memiliki selama setahun (haul). Ustadz Munadhir menambahkan menurut Madzhab Syafi’i Malik bahwa harta yang wajib dizakati adalah emas, perak, dan binatang ternak yang penuh setahun dimiliki nisabnya. Sementara yang disepakati wajib zakat adalah barang logam berupa emas dan perak, tumbuhan (kurma), biji bijian (gandum), dan binatang (onta, lembu, kerbau, kambing, biri biri) yang semuanya itu mencari makan sendiri dan tidak dipekerjakan. Sedangkan zakat profesi yang dikeluarkan sebesar 5% dari penghasilan setiap bulannya.

Zakat perak dikeluarkan untuk setiap 40 dirham (2,5%) dan telah mencapai 200 dirham. Jadi kalau hanya 190 dirham itu belum wajib zakat. Emas dizakati bila telah mencapai 20 dinar dimiliki 1 (satu) tahun dengan besaran setengah dinar (2,5%). Untuk tanaman yang mendapat air dari suai dan hujan zakatnya 10%, dan pada tanaman yang disiram dengan tenaga binatang zakatnya sebesar 5%.

Mengenai zakat fitrah Ustadz Ir.Munadhir menjelaskan, bahwa zakat fitrah itu dalah makanan yang dikeluarkan untuk membersihkan orang orang yang berpuasa dari perbuatan sis sia dan perkataan rafast atau kotor. Zakat fitrah ini hukumnya wajib, sebagaimana disebutkan dalam Hadist “Rasulullah SAW telah fardhukan zakatul fitri untuk menyucikan orang yang berpuasa dari segala perkataan yang sia sia dan kotor, dan untuk makanan bagi orang yang miskin”.

Yang wajib mengeluarkan zakat fitrah adalah orang Islam yang mempunyai kelebihan (makanan atau harganya) dari keperluannya di Hari Raya dan malamnya. Yang dimaksud keperluan disina adalah untuk dirinya sendiri dan orang lain yang ada dalam tanggungannya.  Para muzakki boleh menyerahkan zakat fitrahnya sampai menjelang sholat ‘ied, jikalau disuatu negeri atau tempat tidak ada lagi fakir miskin yang membutuhkan makananan pada hari raya, maka zakat fitrah bisa diberikan kepada ashnaf yang lain, misalnya untuk amilin dan ghorimin, disamping diberikan kepada fakir miskin.  Tutup Ustadz Munadhir.   

Sedangkan nara sumber April Purwanto, S.Ag., M.E.I menyampaikan tentang Shodaqoh dan pemberdayaannya, sementara  Wien Wijanarko, MM  dengan menggebu gebu menyampaikan tentang praktek praktek pemberdayaan zakat itu sendiri. 4 (empat) muallaf yang hadir diberikan cindera mata oleh FTSP UII adalah Muhammad Bernando AS, Ngatiyem, Muhammad Hidayatullah Sihalolo ketiganya dari Plemburan Sarihardjo Ngaglik Sleman, dan Jelita Juni Dwi Ardyianti (Poton Sarihardjo, Ngaglik Sleman).

Kamis (7 Juni)  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Rapat Senat dalam proses pemilihan Calon Dekan periode 2018-2022. Senat digelar di  di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir Kampus Terpadu UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Pemilihan terdiri dari 40 anggota Senat, sebanyak 37 hadir untuk memberikan hak suaranya. Selesai pemungutan suara dilanjutkan perhitungan suara yang berlangsung khidwad dan lancar yang dipimpin oleh Ketua Senat Dr.Ir.Ruzardi, MS.

2 (dua)  Calon Wakil Dekan FTSP  UII terpilih periode 2018-2022 yaitu Dr.Ir.Kasam, MT  sebagai Wakil Dekan   bidang Sumber Daya, dan Dr.Ir.Revianto Budi Santoso, M.Arch sebagai Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni.

Dalam perhitungan suara terlihat hasil pemilihan Wakil Dekan bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni  Dr.Ir.Revianto Budi Santoso, M.Arch mendapatkan 25 suara dan Jarwa Prasetya S.Handoko, ST., M.Sc., IAI., GM mendapatkan 12 suara. Sedangkan pemilihan Wakil Dekan  bidang Sumber Daya Dr.Ir.Kasam, MT mendapatkan 28 suara sementara Eko Siswoyo, ST, Msc.ES, MSc, Ph.D mengantongi 9 suara.

Sementara Dekan  terpilih periode 2018-2022 (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) usai pemilihan Wakil Dekan   menyampaikan selamat kepada para Calon Wakil Dekan terpilih yang akan mendampingi empat tahun ke depan dengannya. Ia berharap semoga tim Dekanat ini bisa menjalankan amanah dengan sebaik baiknya.

 

Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Penghargaan tersebut diraih oleh Muhammad Turmudzi Abdul Azis (14513173), Chaerul Anam dan Nada Tsusayya Waizh (14513114), Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Program Studi Teknik Lingkungan dalam ajang European Exhibition Of Creativity And Innovation (EUROINVENT-2018) yang digelar di Iasi, Romania dengan membawa pulang 3 penghargaan sekaligus diantaranya: Gold Medal (Special Prize fromAssociation of Thai Innovation and Invention Promotion, ATIP), Silver Medal (Special Prize From Euroinvent 2018, Iasi, Romania), Trofi Best Monitoring Device (Special Prize From INCDMTM, Bucharest, Romania).

EUROINVENT merupakan ajang tahunan yang mempromosikan kreativitas dan inovasi dalam konteks internasional. Ada banyak sekali Penemu, Peneliti, Insinyur, dan Ilmuwan terkemuka dari banyak Negara yang menyajikan isu-isu penelitian aktual di semua bidang penelitian. Ajang tersebut diselenggarakan oleh Forum Gabungan yang terdiridari Romanian Inventors Forum, Europe Direct Iasi, Gheorghe Asachi Technical University of Iasidan AlexandruIoan Cuza University of Iasi. Kegiatan yang diadakan di Lasi, Romania ini diikuti ratusan pesertadari 33 negara di antaranya pesertadari Bulgaria, Cambodia, Canada, China, Croatia, Egypt, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Iraq, Japan, Kazakhstan, Korea, Lebanon, Macedonia, Malaysia, Mexico, Morocco, Moldova, Philipines, Poland, Portugal, Russia, dan lain sebagainya.

Disampaikan Muhammad Turmudzi Abdul Azis, Selaku Ketua Delegasi bahwa dalam ajang tersebut mereka membawakan sebuah inovasi dalam bidang pengkurang kualitas air dengan inovasinya bernama WatesQy (Water Test Quality). Alat ini dapat mengukur 5 kualitas air sekaligus dengan satu alat secara realtime dan terkoneksikan dengan smartphone untuk mempermudah pembacaan datanya, 5 kualitas air tersebut diantaranya Suhu, pH, Kekeruhan, TDS dan Konduktivitas. Lebihlanjut Azis menjelaskan karya mereka ini masih dalam tahap pengembangan “Harapannya Universitas Islam Indonesia dapat memberikan dukungan / support untuk pembuatan hak paten terhadap karya yang sudah mereka buat. Selainitu, semoga di kemudian hari akan semakin banyak mahasiswa UII yang berinovasi mengembangkan ide-ide terbarukan sehingga mahasiswa UII dapat mengharumkan nama UII dan Bangsa Indonesia.”

Karya yang disajikan tersebut merupakan obyek tugas akhir dari Muhammad Turmudzi Abdul Azis, mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan angkatan 2014. “Keunggulan yang dimiliki WatesQy adalah mudah dalam mengoperasikan, memiliki kemampuan mendeteksi beberapa parameter uji sekaligus dengan cukup akurat dan biaya produksi yang murah, sehingga kedepan diharapkan akan mampu bersaing dengan produk-produk instrument yang ada”, ujarEkoSiswoyo,

Ph.D, dosen Prodi TeknikLingkungan yang merupakan pembimbing dalam mengembangkan karya tersebut dan sekaligus dosen pembimbingtugas akhir Azis.

Jogja Semesta merupakan program talkshow yang dikemas dalam bentuk sarasehan dengan sajian pertunjukan seni tradisional maupun kontemporer. Yogya Semesta mengangkat tema Rencana Tata Ruang Pengendali Pembangunan AERO-CITY yang dikupas oleh para pakar yang berkompeten di bidangnyanya seperti Ir.Suparwoko, MURP., Ph.D (dosen FTSP UII), Ir.R.Sujiastono, M.Si  (Project manajer NYIA AP-I Yogyakarta), Ir.Rani Sjamsinarsi, MT (Tim percepatan pembangunan NYIA) bertempat di Hall Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII), Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta pada harii Selasa Wage (29 Mei) yang lalu.  

Dialog Budaya & Gelar Seni “Yogya Semesta seri ke-108  menampilkan gelar seni kebudayaan tari boyong oleh para mahasiswai FTSP UII  digelar di Hall FTSP UII. Dialog berlangsung lancar yangg dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Sleman (Dra.Hj.Sri Muslimatun, M.Kes), Rektor UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D), Wakil Rektor III (Ir.Agus Taufik, MT), Dekan FTSP UII sekaligus selaku Ketua LPJK DIY (Dr.Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Kepala Dinas se-Daerah Istimewa Yogyakarta, LPJK DIY, serta beberapa pejabat pemerintah dilingkungan DIY.

Dialog Budaya dan Gelar Seni Yogya Seri ke-108 di Usung di FTSP UII kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi (LPJK) Daerah Istimewa Yogyakarta, PEMDA DIY, serta TVOne yang diawali dengan sambutan Rektor UII (Nandang Sutisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D) dilanjutkan dengan dialog budaya yang dimoderatori oleh Hari Dendi.