Di usianya yang masih seumur jagung, Pusat Studi Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (PSK3L FTSP UII) kembali menyelenggarakan kegiatan, pada kesempatan kali ini menyelenggarakan pelatihan Ahli K3 Umum sertifikasi Kemnaker RI bekerja sama dengan PT. Environesia Global Saraya. Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini berlangsung dari tanggal 9-21 April 2018 di Gedung M.Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia. Pada hari pertama dibuka oleh perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi D. I. Yogyakarta yang diwakili oleh Ibu Yuli, dan dihadiri oleh Saprian, ST, MSc selaku Direktur PT Environesia Global Saraya sekaligus memberikan sambutan, kemudian dari Pusat Studi Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan (PSK3L) di hadiri oleh Azham Umar Abidin, SKM, MPH selaku Direktur PSK3L FTSP UII. Sebelumnya dilakukan safety induction sebagai prosedure di lingkungan FTSP UII.

Dalam sambutannya Azham menuturkan, ketika berbicara mengena Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) maka salah satu tujuannya adalah pencegahan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) oleh karena pentingnya penerapan K3 baik di industri ataupun tempat kerja lainnya. Untuk peserta tidak hanya dari FTSP saja akan tetapi dari luar Fakultas yang berada di UII, selain itu juga dari Undip, UPN Veteran Yogyakarta, PT Wijaya Karya (Persero). Untuk total peserta penuh 30 kursi yang di sediakan.

Sesuai standar dari Kemnaker RI, pelatihan terdiri dari penyampaian materi-materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), praktik lapangan, maupun ujiannya baik tertulis maupun presentasi hasil kerja Praktik lapangan. Pelatihan Ahli K3 Umum ini diinisiasi oleh PSK3L FTSP UII karena begitu tingginya kebutuhan pasar akan lulusan yang berkompetensi di bidang K3. Hal ini dikarenakan K3 sudah menjadi isu dan kewajiban yang sangat mendesak agar Indonesia bisa bersaing dalam kancah global perekonomian dunia.

Rencananya, PSK3L FTSP UII akan menyelenggarakan pelatihan Ahli K3 Umum sertifikasi Kemnaker RI ini dalam beberapa batch di tahun ini, melihat dari animo yang begitu besar pada saat program ini pertama kali di launching. Dari 30 seats yang ditawarkan, semuanya ludes dan fully booked. Selain program ini, PSK3L FTSP UII turut menginisiasi beberapa program seperti pelatihan safety riding bekerja sama dengan PT Astra, pelatihan penanggulangan kebakaran bekerja sama dengan Dinas Damkar kota Yogyakarta, serta seminar dan kuliah umum yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan. Harapannya, PSK3L FTSP UII bisa turut berkontribusi meningkatkan kesadaran, budaya, dan kompetensi K3 di Indonesia.

Salam Safety!

Contributed by: Fajri Mulya Iresha, S.T., M.T

Sebanyak 26 (dua puluh enam) orang Arsitek Muda Program Profesi Arsitek (PPAr) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menjalani prosesi pengambilan sumpahnya pada Kamis (6 April). Pengambilan sumpah profesi arsitek dipimpin Ir. Ahmad Saifudin Muttaqi, MT, IAI,AA, GP  selaku Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta DIY.

Acara pengambilan sumpah  di gelar di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Selain para arsitek muda dan walinya, acara pengambilan sumpah ini juga dihadiri oleh anggota dewan Keprofesian Ikatan Arsitek Indonesia Pusat,  Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi LPJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang sekaligus sebagai Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D),  Rektor  UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D),   Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY yang juga merupakan ketua Program Profesi Arsitektur (Ir. Ahmad Saifudin Muttaqi, MT, IAI,AA. GP), Ketua Program Studi Arsitektur UII (Noor Choolis Idham, Ph.D., IAI), serta Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) DIY.

Rektor UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D) dalam sambutannya menuturkan,    kepada para arsitek baru untuk tidak lupa akan sumpah profesi yang sudah diucapkan, dan diminta untuk selalu membawa kemanapun dan kapanpun. Kepada arsitek baru ini Rektor UII  mengingatkan untuk selalu berpegang teguh pada etika profesi.

Nandang Sutrisno menegaskan, Profesi apapun termasuk profesi arsitek harus berpegang teguh pada etika profesi, karena  etika ini adalah norma baik atau buruknya yang berasal dari organisasi profesi dan ini pun harus dijadikan pegangan kapanpun dan dimanapun. Tentu saja setiap profesi tidak boleh bertentangan dengan hukum yang berlaku di manapun. Melakukan pelanggaran terhadap kode etik tetapi belum tentu melanggar pelanggaran hukum. Tetapi sebaliknya, jika melakukan pelanggaran hukum maka sekaligus melanggarkan etika profesi.

Sementara Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) DIY  (Ir. Ahmad Saifudin Muttaqi, MT, IAI,AA.), Ketua LPJK DIY (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) serta Setya Winarno , Ph.D menyampaikan ijazah profesi arsitek dihadapan hadiran dan orang tua wali mahasiswa.

Salah seorang mahasiswa Program Magister Teknik Sipil (PMTS) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jafar, ST (13914028) yang mengambil konsentrasi Rekayasa Kegempaan dan Manajemen Bencana (RGMB), pada Program Pascasarjana telah berhasil menyelesaikan studi di University of Hawai’i at Manoa (UHM), Amerika Serikat (AS) melalui program double degree.
Program yang ditempuh S2 selama 1 (satu) tahun di Indonesia (PMTS UII), dan mengikuti proses perkuliahan secara langsung di Amerika Serikat selama 1 (satu) tahun pula. Program double degree yang diikuti Jafar merupakan implementasi kerjasama antara Konsentrasi Rekayasa Kegempaan dan Manajemen Bencana UII dengan Department of Urban and Regional Planning (DURP) UHM. Kerjasama yang dilakukan antara kedua institusi ini memungkinkan mahasiswanya mendapat dua gelar master sekaligus.
Kerjasama antara UII dan UHM ini telah diinisiasi sejak tahun 2010 yang lalu, namun baru terealisasi tahun 2017. Program kerjasama yang dilakukan merupakan salah satu langkah dalam menanggapi kompetisi global yang semakin masif.
Program double degree ini juga telah memperoleh akreditasi dari Western Association of Schools and Colleges (WASC). Hal ini menunjukkan kurikulum yang diterapkan Program Magister Teknik Sipil UII telah diakui secara internasional. Selain itu, program double degree yang dijalankan ini merupakan salah satu syarat Program Beasiswa Unggulan dari Kemenristekdikti.
Program Studi Rekayasa Kegempaan dan Manajemen Bencana UII memfokuskan penanggulangan bencana dengan menggunakan pendekatan ilmu rekayasa (engineering). Sementara Departmen of Urban and Regional Planning UHM menggunakan pendekatan sosial dan kebijakan public
Program double degree di bidang manajemen bencana ini juga merupakan yang pertama kali terjalin antara universitas yang ada di Indonesia dan UHM. Keunggulan dari program ini mahasiswa dibekali pendekatan dari sisi teknik dan ilmu sosial, sehingga mahasiswa diyakini memiliki atribut yang lebih lengkap dalam penanggulangan bencana.
Demikian disampaikan Ketua Program MTS UII (Prof. Ir. Sarwidi, MSCE., Ph.D., IP-U) Rabu (4 April), bertempat di Ruang PMTS Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Kaitannya dengan doble degree Dekan FTSP UII (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc.) menuturkan, bahwa FTSP UII sudah berkomitmen untuk diakui secara internasional. Hal ini tampak dari ketiga Program Studi S1 di FTSP (Teknik Sipil, Teknik Lingkungan dan Arsitektur) telah terakreditasi secara internasional. Kerjasama yang terjalin dengan UHM ini merupakan pengembangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di FTSP UII seperti akademik, seminar maupun kunjungan