Motivasi Kerja Tendik FTSP UII: Tujuh Paradigma Positif Dalam Berkerja

Sabtu (23 Maret) sebanyak 60 (enam puluh) tenaga tendik Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia  (UII) mengikuti workshop motivasi kerja bertajub  “Motivasi Kerja dan Manajemen Keuangan Keluarga” bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir FTSP Jl.Kaliurang Km 14,5 Sleman Yogyakarta, yang  dibuka oleh Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D.selaku Dekan FTSP UII.

Miftahul Fauziah berharap semoga motivasi kerja dan pelatihan manajemen keuangan keluarga ini dapat bermanfaat guna meningkatkan kwalitas kerja yang terbaik dengan memaknai paradigma yang lebih mendalam serta lebih paham dalam manajemen pengelolaan keuangan. Ungkapnya.

Dalam workshop menghadirkan narasumber Ike Agustina, S.Psi., M.Psi.,Psikolog (Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia UII) mengantarkan manajemen keuangan keluarga; dan Ismail Hermana (trainer, staff pengajar, dan entrepreneur) menyampaikan motivasi kerja di tempat bekerja.

Ismail Hermana menyampaikan bahwa  terdapat 7 (tujuh) paradigma positif dalam bekerja, yaitu bekerja itu adalah mulia, rahmat, amanah, ibadah, seni, anugerah, dan kehormatan. Yang pertama bahwa bekerja itu adalah mulia, karena bekerja adalah panggilan aku atau kita harus sanggup bekerja dengan benar. Bekerja itu adalah rahmat, dengan bekerja kita berterimakasih dengan sang Illahi (Allah SWT.) dan kita pun sangggup untuk bekerja dengan atau lebih tulus.

Menurut Hermana yang lebih penting lagi bahwa bekerja itu adalah amanah, karena dengan bekerja kita pun akan memiliki tanggungjawab serta sanggup bekerja dengan tuntas. Sementara dengan bekerja itu adalah ibadah, kita akan lebih mengakui atas pengabdian kita kepada Allah SWT.dan tentunya akan bekerja lebih bersungguh-sungguh. Bekerja itu adalah seni, bekerja menjadi kesukaan sehingga akan sanggup bekerja dengan kreatif. Bekerja itu adalah anugerah, maka pekerjaan itu akan menjadi teman kehidupan hingga sanggup bekerja dengan hebat. Bekerka itu adalah kehormatan, akan menjadikan bahwa bekerja itu adalah kewajiban yang harus dilakukan dan sanggup bekerja dengan unggul. Ungkapnya.

Sementara Ike Agustina, S.Psi., M.Psi mendifinisikan bahwa keluarga adalah unit terkecil dan masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Dengan berkeluarga atau menikah berarti melaksanakan tuntunan Rasulullah SAW, menguatkan ibadah, menjaga kebersihan/ kebaikan diri, mendapatkan ketenangan jiwa, mendapatkan keturunan, inventasi akherat, menyalurkan fitrah, dan membentuk peradaban.

Hasil survey yang dilakukan narasumber dalam workshop ini bahwa pengelolaan keuangan kita selama ini tidak tepat, karena masih belum paham perbedaan antara keinginan dengan kebutuhan, bahkan keinginan disamakan dengan kebutuhan.  Ike Agustina berharap marilah kita penuhi kebutuhan primer terlebih dahulu disusul dengan kebutuhan sekeunder baru diiringi dengan kebutuhan tersier. Pintanya.