Peningkatan Kompetensi Dakwah Islamiyah Dosen dan Tendik FTSP UII
Tahapan dalam memproduksi sebuah konten dakwah di antaranya adalah menemukan ide, mengumpulkan bahan, materi atau referensi, memulai produksi, editing dan publikasi. Ide penulisan bisa muncul setelah dapat ilmu mengikuti kajian, membaca buku, membaca berita di media online, perbincangan dengan rekan sejawat, keluhan dalam keluarga, realitas masyarakat, dan sekian banyak persoalan yang ada di sekitar kita. “Kegelisahan adalah modal awal. Berbagai persoalan menjadi peluang, lahirkan ide cemerlang,” ungkapnya.
Demikian diungkapkan Dr. Subhan Afifi, S.Sos., M.Si., Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam materinya berjudul “Strategi Menggali Ide Dakwah” dalam acara Workshop Peningkatan Kompetensi Dakwah Islamiah Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII yang diselenggarakan pada 22 Muharam 1444 H/20 Agustus 2022 dan 21 Safar 1444 H/17 September 2022 di Eastparc Hotel Yogyakarta.
Narasumber lain dalam kegiatan tersebut adalah Dr. Herman Felani Tanjung, S.S., MA., Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FPSB UII dengan materinya “Strategi Dakwah melalui Video” dan Fathurrahman Alkatitanji, S.H.I., dari Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) UII dengan judul “Penulisan Mudah Dakwah Islamiyah”.
Dr. Herman Felani Tanjung, SS., MA., dalam paparannya menyatakan bahwa dakwah melalui video lebih fleksibel, di antaranya adalah video dapat diputar berulang-ulang, dapat ditonton dimana saja, tidak memerlukan banyak biaya, dapat menjadi pengajian secara asinkron dan tulisan yang sudah ada bisa dibuat dalam format video. “Keunggulan dakwah melalui video adalah mudah dicari dan mudah diakses dari mana saja dan kapan saja,” ujarnya.
Sementara itu, Fathurrahman Alkatitanji, S.H.I., pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa menulis berarti menata simbol dalam bentuk kata, kalimat, maupun paragraf. Sesungguhnya menulis tidak akan berjalan dengan baik jika perangkat lunak berupa gagasan yang ada di balik simbol itu tidak tertata dengan rapi. “Penataan gagasan bisa dilakukan jika penulis mau mencermati kembali apa yang ada dalam pikirannya,” jelasnya.
Dalam acara yang dihadiri oleh Dekan FTSP UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. dan Wakil Dekan Bidang Sumberdaya FTSP UII, Dr. Ir. Kasam, MT., tersebut usai pemaparan oleh pemateri dilanjutkan dengan praktik penulisan yang dipandu oleh Dr. Hijrah Purnama Putra, S.T., M.Eng.