Keberagaman atau kebhinekaan merupakan suatu keniscayaan yang ada dalam setiap komunitas, masyarakat dan negara. Keberagaman yang terjadi antar komunitas melahirkan ideologi, kekayaan inteltual, adat istiadat dan budaya antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Indonesia mempunyai ciri khas yang berbeda dengan negara lainnya, yaitu struktur geografis. Indonesia yang terbentukk dari berbagai pulau dan beragamnya suku, budaya, dan agama yang ada di dalamnya tidak lantas menggoyahkan persatuan bangsa Indonesia. Bahkan negara Indonesia tetap tegak berdiri sebagai negara berdaulat yang di dukung oleh rasa nasionalisme dan kebangsaan penduduknya yang tinggi tanpa memandang perbedaan yang ada di antara mereka.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/fotonya_rafi.jpg

Berangkat dari semua inilah Rafi’ Farhan Fahrurrozzi (15512072) mahasiswa Program studi Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) terketuk hatinya untuk berperan aktif mengikuti Simposiom Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Kawasan Timur Tengah dan Afrika yang membawa dan menggaungkan gagasan besar dengan nama “Revitalisasi Simpul Kebangsaan di Tengah Kemajemukan”. Simposiom diselenggarakan 2 (dua) hari pada 3 dan 4 April yang lalu bertempat di Hotel Movenpick Madinah, Arab Saudi.

Selama simposium PPI Kawasan Timur Tengah dan Afrika sebagai keynote speaker Jendral TNI Republik Indonesia (Jendral Gatot Nurmantyo), Muhammad Ridwan Kamil, S.Ars  (Walikota Bandung), Prof.Dr.Muh.Mahfud MD, Prof.Dr.Din Syamsuddin, Prof.Dr.Maskuri Abdillah, Prof.Dr.Muh.Nuh, Prof.Dr.Gumilar Sumantri, beserta DUBES RI untuk Arab Saudi.

Rafi’ Farhan Fahrurrozzi merupakan salah satu delegasi dari UII yang terdiri dari 9 (sembilan) mahasiswa berasal dari berbagai Program Studi. Dirinya merupakan salah seorang yang pepernya terpilih dalam presentasinya.

 

 

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/foto-sofia.jpg

ASEAN Youth Summit (AYS) adalah Strength in Diversity, Building One ASEAN Community yang merupakan konferensi pemuda secara global dan simulasi startegis dari pertemuan model ASEAN yang memberikan pengalaman holistik (cara pandang terhadap sesuatu yang dilakukan dengan konsep pengakuan bahwa hal keseluruhan adalah sebuah kesatuan yang lebih penting) dalam memahami dasar dan seluk beluk ASEAN.

AYS yang bertujuan untuk mempertemukan para pemuda ASEAN dalam sebuah kegiatan kolaborasi untuk berdiskusi intelektual mengenai isu di wilayah atau negaranya guna menemukan solusi yang terbaik dan efektif, bijaksana untuk diaplikasikan secara real.

Salah seorang mahasiswi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Sofiati Mukarimah (13513183) menjadi salah satu delegasi AYS 2017 yang digelar di De La Salle University, Manila, Philipina Akhir April yang lalu selama 5 (lima) hari.

Dalam AYS Sofiati sebagai delegasi UII diberikan kesempatan untuk memahami proses pengambilan keputusan serta prosedur diplomatik di ASEAN. Mengukuti presentasi yang dipresentasikan negara tetangga dari ASEAN yang memiliki kesempatan untuk mengembangkan perspektif yang berbeda tentang isu regional dengan memahami keadaan dari bangsa yang berbeda.

Sofiati yang saat ini selaku Pimpinan Redaksi LPM Solid FTSP UII juga mempresentasikan proposal yang diajukan dengan tujuan bersama untuk mengesahkan dan mengimplementasikan kebijakan yang disepakati oleh semua negara ASEAN.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/foto_mhs%20tl%20ikuti%20icte%20turki.jpg

Dalam rangka mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan 2 (dua) mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yaitu  Muhammad Turmudzi Abdul Azis (14513173) dan Rizal Kartika Wardhana (14513034) berperan  aktif mengikuti konferensi di ajang internasional International Conference on Energy and Thermal Engineering (ICTE) 2017 2 (dua) bulan yang lalu tepatnya pada akhir April selama 4 (empat) hari bertempat di Istanbul, Turki.

Konferensi ini  diselenggarakan di Yildiz Technical University, Istanbul, Turki,  diikuti lebih dari 1000 (seribu) peneliti dari 20 (dua puluh) negara  seluruh dunia. Konferensi yang diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian   peneliti sedunia terhadap permasalahan energi konvensional yang semakin memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.

Diharapkan konferensi kesempatan ini dapat menemukan solusi terbaik tentang energi terbarukan yang ramah lingkungan dan dapat diaplikasikan di seluruh dunia. Peserta yang hadir pada International Conference On Energy and Thermal Engineering terbagi menjadi 2 (dua) bagian, Oral Presentation dan Poster Presentation.

Mereka berdua mengikuti kegiatan Oral Presentation dengan  mempresentasikan hasil penelitian dirinya  dengan thema Synthesis Of Biosemiconductor Based on Nata De Soya Fiber From Whey for Reduction Effort of Electronic Waste dan Renewable Energy Optimization Of Electrical Power Generation Toward The Energy Self-Sufficient Village”.

Tentu saja dalam konferensi tersebut terdapat banyak peneliti-peneliti lain dari berbagai suku dan bangsa  untuk berkolaborasi  untuk menemukan solusi terbaik yang dapat diaplikasikan.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/1.jpg

Perjalanan panjang  Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) didirikan awal adalah Program Studi (Prodi) Teknik Sipil S1 yang sekarang beranak pinak menjadi 7 (tujuh) Program Studi.  3 (tiga) Prodi S1 (Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan) dan 4 (empat) pascasarjana (Program Magister Teknik Sipil, Program Doktor Teknik Sipil, Program Magister Arsitektur, dan Program Profesi Arsitektur).

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/1.jpg

Dalam perjalanan panjang juga Prodi S1 yang sudah berpuluh tahun mendapatkan Akreditasi A, maka prodi prodi tersebut menuju ke akreditasi internasional. Untuk Prodi Teknik Sipil terakreditasi internasional dari Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA, Prodi Arsitektur terakreditasi internasional dari Korean Architecture Accrediting Board (KAAB).  Sedangkan Prodi Teknik Lingkungan sudah divisitasi akreditasi internasional oleh Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA tinggal menunggu hasilnya Agustus tahun ini.

Demikian dituturkan Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam siaran langsung tentang pengembangan program studi  bertempat di station TVRI Jl.Magelang Yogyakarta, Senin (3 Juni) 2017.

Turut hadir pula Ketua Prodi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D), Ketua Prodi Arsitektur (Noor Choolis Idham, ST., M.Arch., Ph.D), Ketua Prodi Teknik Lingkungan (Hudori, ST.,MT), Ketua Program Magister Arsitektur (Ir.Suparwoko, MURP., Ph.D.), Ketua Program Profesi Arsitektur (Ir.Ahmad Syaifudin Mutaqi, MT), beberapa dosen dan tenaga kependidikan, serta 20 (dua puluh) mahasiswa.

Sementara Ketua Prodi Teknik Sipil Miftahul Fauziah mengatakan internasional strandar itu tidak mesti merbahasa inggris akan tetapi sistemnya yang internasional. Jadi internasional itu bukan kita itu mengaku tetapi kita itu diakui oleh badan akreditasi internasional. Akhir tahun 2012 kita didorong oleh Universitas karena sudah terakreditasi A itu perlu ditingkatkan lagi mengajukan akreditasi internasional standar oleh Japang Accreditation Board Education sebagai salah satu badan akreditasi yang sudah diakui dunia internasional yang menjadi salah satu anggota washington qoutes. Tahun 2016 mendapatkan sertifikasinya akreditasinya yang berlaku untuk 6 (enam) tahun sejak September 2015 karena diaksesnya sejak bulan September 2015 hingga tahun 2021.

Miftahul Fauziah menegaskan bahwa, Teknik Sipil di Indonesia baik negeri maupun swasta yang pertama kali mendapatkan akreditasi internasional satu satunya baru Teknik Sipil UII. Teknik Sipil UII mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh Teknik Sipil yang ada di Perguruan Tinggi lain. Ungkapnya.

Prodi Arsitektur UII memiliki program 5 (lima) tahun dimana itu sesuai dengan standar internasional bahwa arsitektur itu harus lulus dalam waktu 5 (lima) tahun, dengan mekanisme 4 (empat) tahun menempuh sarjana 1 (satu) tahun menempuh profesinya.

Mekanisme tercapainya akreditasi internasional Prodi Arsitektur hampir sama dengan Prodi Teknik Sipil yang dipersiapkan sejak tahun 2011 dan mendapatkan akreditasi internasional pada Pebruari 2017. Ungkap Noor Cholis Idham.

Ketua Prodi Teknik Lingkungan (Hudori) mengatakan, Prodi Teknik Lingkungan adalah merupakan Prodi termuda diantara prodi-prodi yang ada di FTSP UII karena berdiri pada tahun 1999 yang saat ini mengejar prodi kakak kakaknya. Perkembangan Prodi Teknik Lingkungan diawali pada tahun 2011 mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT), sedangkan pada tahun 2010 mendapatkan akreditasi laboratorium dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Prodi Teknik Lingkungan pun tidak ketinggalan untuk mencari akreditasi internasional  ke Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA dimana badan ini sudah mengakreditasi internasional 3700 program studi sedunia. Proses persiapan akreditasi internasional diawali sejak tahun 2013, divisitasi tahun 2016, sedangkan pengumuman hasil akreditasi internasional Agustus tahun ini. Ungkap Hudori.