Selasa (16 Januari) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Diskusi atas peristiwa robohnya selasar Gedung Tower 2 Bursa Efek Indonesia (BEI). Beberapa pakar struktur bangunan FTSP UII yang ikut andil dalam diskusi adalah Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir. Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, ST., MT., Ph.D), Ketua Program Magister Teknik Sipil UII (Prof. Ir.Sarwidi, MSCE., Ph.D., I-PU), Ketua Program Doktor Teknik Sipil UII (Prof. Ir.Widodo, MSCE., Ph.D), Guru Besar Bidang Struktur FTSP UII (Prof.Ir. Moch Teguh, MSCE., Ph.D), serta Ketua Progam Studi Arsitektur UII, Noor Chlis Idham, ST., M.Arch., Ph.D.
Diskusi dan Konferensi Pers bertajub Kejadian Runtuhnya Bagian Gedung BEI, digelar di Ruang Sidang Dekanat Gedung Mohammad Natsir FTSP UII, Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, yang diikuti para pakar konstruksi gedung FTSP UII, mahasiswa Magister Arsitektur FTSP UII, serta sejumlah awak media elektronik.
Dalam sambutannya Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir. Widodo, M.Sc) menuturkan, standar mutu kontsruksi di Indonesia selama ini dinilai masih rendah, seharusnya semua pekerja konstruksi itu ter-sertifikasi, hal ini guna mengamankan kualitas konstruksi yang ada. Karena sertifikasi profesi bidang konstruksi yang ada menurut Dekan FTSP UII, untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta baru 30 persen, sedangkan kalau dilihat kacamata Nasional baru kira kira 9 persen saja yang sudah ter-sertifikasi.
Guru Besar FTSP UII Prof. Ir. Sarwidi, MSCE., Ph.D., I-PU menuturkan, hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bangunan adalah fungsi, keamanan struktur, keindahan, dan kenyamanan. Pelajaran yang dapat diambil dari peristriwa runtuhnya gedung BEI ini adalah menjadi momentum untuk mengingat kepada publik, bahwa faktor keamanan struktur, apalagi pada bangunan publik harus menjadi prioritas utama.
Investigasi secara mendalam oleh yang berwenang dengan melibatkan para ahli dengan menggali data secara rinci baik dalam dokumen pembangunan maupun yang ditemui di lapanganlah yang akan menjadi analisis rujukan nantinya.
Senada dengan Prof.Ir.Sarwidi, Prof. Ir.Widodo, MSCE., Ph.D menegaskan bahwa, belum adanya kebiasaan yang baik dalam hal konstruksi, seperti audit kelayakan pada bangunan-bangunan lama. Pembangunan yang akan dipakai harus ada 4 (empat) prasyarat sertifikasi Laik Fungsi (SLF) bangunan seperti keselamatan (struktur), kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan. Sedangkan struktur kabel menjadi prasyarat utama dalam penahanan struktur, dimungkinkan bangunan dalam kasus robohnya gedung tower 2 BEI Jakarta dikarenakan struktur kabel.
Sementara Prof. Ir.Moch.Teguh, MSCE., Ph.D berpendapat , dalam membuat suatu bangunan yang perlu diperhatikan tidak hanya dari segi keindahan saja, akan tetapi juga dalam hal keamanannya. Masyarakat sangat perlu juga guna memperoleh edukasi bagaimana membangun rumah, bagaimana masyarakat menyikapi bila terjadi gempa. Sebagaimana disampiakan pakar pakar struktur lainnya. Prof.Teguh menegaskan sangat penting dalam pembangunan gedung mengacu pada 4 (empat) hal yaitu keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
Rabu (10 Januari) bertempat di Ruang Sidang Gedung Mohammad Natsir, Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (FTSP ) menerima kunjungan 7 (tujuh) mahasiswa dari Tokyo University of Science, Jepang, beserta dosen pembimbingnya disambut hangat Dekan FSTP UII (Dr.-Ing. Ir. Widodo, M.Sc), Ketua Program Studi Teknik Lingkungan (Hudori, ST,MT), serta beberapa dosen senior Teknik Lingkungan FTSP UII.
Ketujuh mahasiswa Jepang tersebut adalah Chika Takada, Yuki Mafsumato, Akihiro Mori, Hirofumi Nagahuma, Navoki Minowa, Kensakan Yoda, dan Xinwei Zhao guna kolaborasi dengan mahasiswa dan dosen Teknik Lingkungan FTSP UII untuk menggelar diskusi.
Saai ini FTSP UII terdiri dari 3 (tiga) Programm Studi S1 yang ketiganya sudah berhasil meraih akreditasi Internasional, yaitu Prodi Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan. Ungkap Dr.Ing.Widodo.
Disamping itu Dekan FTSP UII juga menyampaikan Profil UII termasuk didalamnya Program Studi yang ada di sejumlah Fakultas di lingkungan UII.
Tujuh mahasiswa Jepang yang didampingi beberapa dosen pembimbingnya, juga berkunjung ke Fakultas Teknologi Industri (FTI) guna koloborasi penggunaan Solar Cell yang ada di FTI UII. Penggunaan Solar Cell FTI sudah dipergunakan sejak Maret 2017 hingga saat ini.
Rombongan mahasiswa Jepang selanjutnya mengunjungi temp
at Solar Cell FTI serta mengunjungi laboratorium Teknik Lingkungan FTSP UII didampingi beberapa mahasiswa Teknik Lingkungan.