Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai pionir pendidikan tinggi di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 70 tahun yang berkomitmen mencetak pemimpin masa depan melalui program pendidikan unggul yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan, membuka kesempatan kepada Magister/Doktor untuk bergabung menjadi Dosen Tetap Reguler Universitas Islam Indonesia Periode April 2024. Tata cara dan ketentuan rekrutmen dapat diakses melalui Laman Rekrutmen Dosen UII.
Informasi lebih lanjut mengenai proses penerimaan Dosen Tetap di lingkungan UII dapat menghubungi narahubung Divisi Administrasi Sumber Daya Manusia nomor telepon 0274-898444 ext. 1208 atau 1202, atau email [email protected]. Terima kasih.
Sebanyak 12 arsitek muda lulusan Program Studi Profesi Arsitek, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) yang terdiri dari Abdul Rochman, Dayu Sekar Mentari, Naufal Daud, Ridho Arinal Haqqo, Naufal Fathin, Qois Ridha Dhiyaulhaq, Abdul Syukur, Rafif Sa Falah, Muhammad Hafidz Maulana, Farid Sulthan Ilhami, Sukmah Friastri, dan Endah Kurnia Saputri diambil sumpahnya. Indeks Prestasi tertinggi 3, 96 diraih oleh Endah Kurnia Saputri.
Prosesi sumpah dilakukan pada Sabtu, 3 Jumadilakhir 1445 H/16 Desember 2023 di Auditorium Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UI.
Para arsitek muda tersebut mengikrarkan sumpah dihadapan dewan penyumpah yang terdiri dari Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik dan Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., Dekan FTSP UII, Prof. Dr-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, M.A., IAI., Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ar. Georgius Budi Yulianto, IAI. AA., Wakil Ketua IAI DIY, Ar. Erlangga Winoto, IAI., AA. dan Sekretaris Jurusan Arsitektur FTSP UII, Dr. Ing. Nensi Golda Yuli, S.T., M.T.
Ketua Program Studi Profesi Arsitek, FTSP UII, Dr. Ar. Yulianto Purwono Prihatmaji, S.T., M.T., IPM., IAI. dalam laporannya menyampaikan bahwa para lulusan telah tuntas menjalani proses pembelajaran selama 1 tahun, sebanyak 36 sks. Menurutnya mereka belajar architect leadership dengan beragam disiplin ilmu di mata kuliah Studio Arsitek Profesional multy discipline, yang dilaksanakan di dalam kampus bersama para ahli multidisiplin. “Mahasiswa berperan menjadi arsitek yang mengkoordinasikan proyek perancangan dengan kasus nyata,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa secara keseluruhan, dalam kurun masa pembelajaran, mahasiswa telah terlibat dengan beragam kegiatan pembelajaran, pengabdian Masyarakat dan penguatan karakter keprofesian, sehingga manakala mereka telah lulus mamu menerapkan kode etik profesi dan kaidah tatalaku yang telah diperoleh. “Luusan telah siap bekerja bersama para arsitek mentor di biro-biro arsitek yang terkoordinasi oleh IAI di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang diwakili oleh Direktur dan Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen DIKTI, Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa profesi arsitek memerlukan keterampilan tidak hanya terletak pada kemampuan desain, tetapi juga pada kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi dan juga memimpin. Dunia arsitek terus berubah dan selalu berkembang, sehingga para arsitek muda terus memperbaharui pengetahuan dan keterampilan. “Jadilah profesional, selalu terbuka dengan ide-ide baru, dan peka terhadap perubahan disekitar kita. Sebagai arsitek yang profesional, perlu menunjukkan pada dunia, bahwa arsitek adalah agen positif dalammembentuk ruang dan lingkungan yang lebih baik,” tuturnya.
Berkenan hadir dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari Asosiasi Pendidikan Tinggi Arsitektur Indonesia (APTARI) yang diwakili oleh Komisi Pengembangan Pendidikan Keprofesian Dr. Ar. Rony Gunawan Sunaryo, S.T., M.T., IAI., dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah V, yang diwakili oleh Analis Kualifikasi dan Karier Pendidik, dan Tenaga Kependidikan LLDikti Wilayah V, Rahman Hakim, S.E.
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) menggelar Seminar dengan mengusung tema “Antisipasi Kegagalan Bangunan” di Auditorium Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII pada Kamis, 1 Jumadilakhir 1445 H/14 Desember 2023 yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian PUPR, perwakilan perguruan tinggi, konsultan, kontraktor, anggota asosiasi profesi keteknikan, serta masyarakat umum.
Dalam kesempatan tersebut menghadirkan narasumber Prof. Dr. Agus Taufik Mulyono, ST., MT., IPU., ASEAN., Eng., dengan materinya “Implementasi Pemahaman Kegagalan Bangunan untuk Mencegah Malpraktik Jasa Konstruksi Sesuai Permen PUPR No. 8 Tahun 2021” dan Prof. Ir. Widodo, MSCE., Ph.D., dengan tema “Kriteria Tolok Ukur dan Strategi Mitigasi Risiko Kegagalan Bangunan”.
Selain itu juga menghadirkan Ketua Program Studi Teknik Sipil FTSP UII, Ir. Yunalia Muntafi, ST., MT., Ph.D. (Eng) IPM. dengan judul presentasinya “Teknik Kegempaan, Hambatan dan Tantangan Menghadapi Gempa dalam Mengantisipasi Kegagalan Bangunan”, dan Dosen Jurusan Arsitektur FTSP UII, Johanita Anggia Rini, ST., MT., Ph.D. dengan materinya “Kegagalan Bangunan yang Diakibatkan Karena Kesalahan Arsitektur”.
Secara resmi acara dibuka oleh Dekan FTSP UII, Prof. Dr-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. yang dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari sosialisasi dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan terkait potensi kegagalan bangunan serta upaya pencegahannya. “Secara khusus target dari kegiatan sosialisasi ini adalah mahasiswa dan akademisi, serta secara umum adalah praktisi dan kalangan lain yang terkait dan tergabung dalam asosiasi ketekniksipilan dan arsitektur,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua LPJK, Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc., mengatakan bahwa kegagalan bangunan dapat menimbulkan kerugian materil dan non-materil yang besar. Menurutnya, penting bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk memahami potensi kegagalan bangunan dan upaya pencegahannya.
Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT., IPU., ASEAN.Eng., dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kegagalan bangunan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain faktor desain, faktor pelaksanaan, faktor material, dan faktor lingkungan.
Sedangkan Prof. Ir. Widodo, MCSE. Pada kesempatan yang sama menjelaskan tentang kriteria tolok ukur dan mitigasi kegagalan bangunan. Kriteria tolok ukur kegagalan bangunan adalah parameter yang digunakan untuk menentukan apakah suatu bangunan telah mengalami kegagalan atau tidak. Sedangkan, mitigasi kegagalan bangunan adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan bangunan.
Narasumber lainnya, Ir. Yunalia Muntafi, S.T., M.T., Ph.D. (Eng)., IPM., dan Johanita Anggia Rini, S.T., M.T., Ph.D. membahas tentang antisipasi bangunan untuk menghindari kegagalan akibat gempa bumi dan pembahasan tentang kegagalan bangunan akibat kesalahan arsitektural.
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi dosen dan tendik melalui mancakrida atau sering disebut outbound training. Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 25 Jumadilawal 1445 H/9 Desember 2023 di Kemuning Karanganyar Jawa Tengah tersebut diikuti oleh sekitar 120 peserta.
Secara resmi acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya FTSP UII, Dr. Ir. Kasam, MT. Dalam sambutan dan arahannya beliau menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan salah satu program FTSP UII yang bertujuan meningkatkan sumber daya manusia secara terpadu untuk dapat mengembangkan dan membentuk sikap dan mental kerja yang berkualitas serta mampu membangun kerja sama tim yang kuat dan solid sehingga pekerjaan yang diberikan dapat selesai dengan cepat, tepat, dan terarah.
Menurutnya, latar belakang pemilihan kegiatan tersebut yaitu untuk mencapai maksimalnya kinerja antar dosen dan tendik. “Seperti yang kita ketahui bersama, dalam melakukan aktivitas keseharian, banyak hal yang sangat diperlukan semisal komunikasi, team building, komitmen, kepercayaan tim agar FTSP UII dapat memecahkan masalah sehingga mampu mengambil keputusan dengan tepat,” terang Kasam.
Salah seorang peserta, Androna Okta Wijaya menyebutkan bahwa kegiatan ini memiliki arti yang penting untuk meningkatkan kulaitas kerja bagi tendik dan dosen di FTSP UII. “Banyak hal baru yang kita dapatkan dari kegiatan ini, sehingga semangat dan motivasi bekerja menjadi meningkat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pelepasan purna tugas dosen, Ir. Akhmad Marzuko, MT. dan Ir. Helmy Akbar Bale, serta purna tugas tendik, Suwarno dan Trisno Lelono.
Di penghujung kegiatan, Dr. Ir. Revianto Budi Santoso, M.Arch. berkenan menyampaikan motivasi dan penyemangat kepada peserta untuk selalu loyal, setia dan meningkatkan kinerja untuk mencapai target dan tujuan bersama-sama. Ia menekankan bahwa generasi dosen dan tendik saat ini merupakan generasi kekinian, beda dengan generasi jaman dulu, sehingga mau tidak mau harus mengikuti perkembangan teknologi untuk menunjang kinerja sehari-hari.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi dan memperkuat kolaborasi dosen dan tendik. Dengan peserta yang berasal dari berbagai tingkatan dan fungsi, diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan mempererat hubungan antar unit.
“Peningkatan kompetensi, kolaborasi, serta sinergi sumber daya manusia secara totalitas, berperan sebagai supporting system dalam kemajuan FTSP UII ke depan,” pungkasnya.