FTSP Gelar Seminar Antisipasi Kegagalan Bangunan

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) menggelar Seminar dengan mengusung tema “Antisipasi Kegagalan Bangunan” di Auditorium Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII pada Kamis, 1 Jumadilakhir 1445 H/14 Desember 2023 yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian PUPR, perwakilan  perguruan tinggi, konsultan, kontraktor, anggota asosiasi profesi keteknikan, serta  masyarakat umum.

Dalam kesempatan tersebut menghadirkan narasumber Prof. Dr. Agus Taufik Mulyono, ST., MT., IPU., ASEAN., Eng., dengan materinya “Implementasi Pemahaman Kegagalan Bangunan untuk Mencegah Malpraktik Jasa Konstruksi Sesuai Permen PUPR No. 8 Tahun 2021” dan Prof. Ir. Widodo, MSCE., Ph.D., dengan tema “Kriteria Tolok Ukur dan Strategi Mitigasi Risiko Kegagalan Bangunan”.

Selain itu juga menghadirkan Ketua Program Studi Teknik Sipil FTSP UII, Ir. Yunalia Muntafi, ST., MT., Ph.D. (Eng) IPM. dengan judul presentasinya “Teknik Kegempaan, Hambatan dan Tantangan Menghadapi Gempa dalam Mengantisipasi Kegagalan Bangunan”, dan Dosen Jurusan Arsitektur FTSP UII, Johanita Anggia Rini, ST., MT., Ph.D. dengan materinya “Kegagalan Bangunan yang Diakibatkan Karena Kesalahan Arsitektur”.

Secara resmi acara dibuka oleh Dekan FTSP UII, Prof. Dr-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. yang dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari sosialisasi dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan terkait potensi kegagalan bangunan serta upaya pencegahannya. “Secara khusus target dari kegiatan sosialisasi ini adalah mahasiswa dan akademisi, serta secara umum adalah praktisi dan kalangan lain yang terkait dan tergabung dalam asosiasi ketekniksipilan dan arsitektur,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua LPJK, Ir. Taufik Widjoyono, M.Sc., mengatakan bahwa kegagalan bangunan dapat menimbulkan kerugian materil dan non-materil yang besar. Menurutnya, penting bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk memahami potensi kegagalan bangunan dan upaya pencegahannya.

Prof. Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono, MT., IPU., ASEAN.Eng., dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa kegagalan bangunan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain faktor desain, faktor pelaksanaan, faktor material, dan faktor lingkungan.

Sedangkan Prof. Ir. Widodo, MCSE. Pada kesempatan yang sama menjelaskan tentang kriteria tolok ukur dan mitigasi kegagalan bangunan. Kriteria tolok ukur kegagalan bangunan adalah parameter yang digunakan untuk menentukan apakah suatu bangunan telah mengalami kegagalan atau tidak. Sedangkan, mitigasi kegagalan bangunan adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan bangunan.

Narasumber lainnya, Ir. Yunalia Muntafi, S.T., M.T., Ph.D. (Eng)., IPM., dan Johanita Anggia Rini, S.T., M.T., Ph.D. membahas tentang antisipasi bangunan untuk menghindari kegagalan akibat gempa bumi dan pembahasan tentang kegagalan bangunan akibat kesalahan arsitektural.