http://fcep.uii.ac.id/images/2017/februari/img_1659.jpg

Kamis (23 Februari) Program Magister Arsitektur (MAr) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Seminar Nasional bertajubRiset untuk Inovasi Praktik Arsitekturbertempat di Auditorium  Gedung Mohammad Natsir FTSp UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta, yang diikuti sekitar 200 (dua ratus) peserta.

Seminar Nasional yang digelar ini mendalami peran riset dalam dunia arsitektur, karena peran riset dalam praktik arsitektur memegang peran yang cukup penting dengan desain desain arsitektur yang didapati dengan struktur desain yang kuat dan awet sebagaimana yang dipasarkan di pasaran global.

Selain itu, seminar ini juga membedah pentingnya peran arsitek sebagai mitra komunitas yang dalam konteks Indonesia sangat dibutuhkan. Peran besar kepada komunitas marginal, dhuafa, difabel dalam meningkatkan kualitas lingkungan binaan menjadi tantangan besar ke depan. 

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/februari/img_1638.jpg

 Sebagai keynot speker Ir.Ahmad Djuhara, IAI (Ketua Umum Nasional Ikatan Arsitektur Indonesia) , Dr. Ir.A.Adib Abadi, M.Sc Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Arsitek Indonesia (APTARI),  Dr.-Ing .Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI (dosen Magister Arsitektur UII,  Dr. Ir. Sugini, MT, IAI  (dosen Magister Arsitektur UII), serta Dr.Yulianto Purwono Prihatmaji, ST, MT, IAI (dosen Magister Arsitektur UII).

Ilya Fadjar IAI menyampaikan bahwa, diperlukannya kerjasama dan adanya tantangan arsitektur dibidang yang lain hal ini dikarenakan permasalahan saat ini sudah sangat kompleks, dengan catatan tidak menghilangkan jati diri sebagai seorang arsitek. Sementara Sugini, IAI dan Yulianto Purwono IAI membicarakan tentang metode riset desain arsitektu, dan perlunya kebutuhan co-design dalam advokasi arsitektur yang lebih berhubungan ke dalam masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Ungkap Ilya Fadjar.

 Keynot Speker utama Ketua Umum Nasional Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI)  Ahmad Djuhara, menyampaikan perihal kebutuhan profesi dan persaingan arsitek ASEAN. Dalam pembahasannya dipaparkan juga tentang jasa layanan desain arsitektur dalam perekonomian global dan regional.

Sebagaimana disampaikan Ahmad Djuhara, Persaingan yaitu bagaimana menghadapi terbukanya lapangan pekerjaan di ASEAN, dengan keunggulan geografis yang cukup besar, jangan sampai kita hanya menjadi pasar bagi negara lain, kita juga harus bersaing aktif.

Adib Abadi, IAI selaku Ketua APTARI mengatakan,  kurikulum itu merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi. Sedangkan dalam dunia praktek arsitektur sendiri masih terjadi beberapa ketidaksesuaian antara kurikulum pendidikan dan kompetensi lulusan yang dibutuhkan pasar. Ungkapnya.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/februari/img_8390.jpg

Studi banding memuat konsep kegiatan untuk meninjau serta melakukan evaluasi pada sebuah tempat tertentu  yang mempunyai kelebihan atau keunggulan sehingga dapat mengembangkan dirinya atas hasil peninjaunnya. Studi banding memiliki peran penting karena apabila  benar benar dilakukan secara konsekwen,  akan banyak suntikan baru dalam menunjang kreativitas berinovativ dalam menghasilkan produk yang diinginkan.

 

Sebagaimana yang dilakukan Program Studi Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta sebanyak 4 (empat) delegasi berkunjung mengadakan studi banding di Program Profesi Arsitektur (PPAr) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) kemarin Rabu (22 Februari) bertempat di Ruang Sidang FTSP UII Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

 http://fcep.uii.ac.id/images/2017/februari/img_8393.jpg

 

Dekan FTSP UII (Dr.Ing.Ir.Widodo, M.Sc) dalam penerimaan studi banding mengajak kepada UKDW untuk bersama sama dengan PPAr FTSP UII untuk saling membantu dan saling menguatkan dalam mengembangkan akademiknya. Sehingga kolaborasi akademik antara keduanya dapat sinergis dengan menghasilkan sesuatu hal yang lebih baik.

 

Sementara Sekretaris Program Profesi Arsitektur (Jarwa Prasetya Sih Handoko, ST., M.Sc.,IAI) menyampaikan bahwa Program Proesinya Arsitektur dan Program Studi Arsitektur (S1) FTSP UII sudah terakreditasi internasional  dari Korea Architectural Accrediting Board (KAAB) pada Januari 2017 yang lalu.

Jarwa Prasetya mengatakan, dengan capaian akreditasi internasional ini  Prodi Arsitektur dan Program Profesi Arsitektur FTSP UII telah diakui secara internasional dan setaraf dengan institusi pendidikan arsitektur di dunia. Lulusan kedua program ini yang terdiri dari skema 4+1 tahun. Ungkapnya.

Disamping itu, Jarwa Prasetya juga menyampaikan tentang kurikulum PPAr, lulusan, maupun kemahasiswaan yang dilanjutkan dengan peninjauan lokasi laboratorium arsitektur.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/februari/img_1669.jpg

Sebagaimana  dalam Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Pasal 1(1), Mutu Pendidikan Tinggi adalah ketika penyelenggaraan pendidikan tinggi sesuai dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas SN Dikti (Standar Nasional Pendidikan Tinggi) dan Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi (PT). Selain itu, Mutu Pendidikan Tinggi juga merupakan pencapaian visi, misi dan tujuan pendidikan, kompetensi lulusan dan standar akademik yang telah ditetapkan oleh institusi Perguruan Tinggi.

 

Berdasarkan hal itu Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) melalui Penjaminan Standar Mutu Fakultas (PSMF)  mengadakan workshop Implementasi Penjaminan Mutu bagi Laboratorium yang berada di FTSP UII dengan mengacu standar Mercy of God pada Rabu (22 Februari) bertempat di Ruang Sidang Dekanat FTSP Uii Gedung Mohammad Natsir Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman, Yogyakarta yang dihadiri 30 (tiga puluh) peserta Laboran dan Kepala Laboratorium.  

Dalam workshop ini Koordinator PSMF FTSP UII (Dr.Ir.Sri Amini, MT) memaparkan topik pembahasan Sasaran Mutu Laboratorium, Program Kerja, TW atau WT, PK/IK, Metode Pengukuran Sasaran Mutu, Kepuasan Pelangan, Evaluasi Kinerja Laboratorium, Evaluasi Capaian Sasaran Mutu, Usulan Revisi borang AMI, serta rekomendasi ke Program Studi.

Sri Amini berharap, hasil workshop ini dapat direalisasikan di masing masing Laboraorium yang ada di FTSP UII sebanyak 15 (lima belas) laboratorium, sehingga kedepan hasil AMI dapat terminimasir    temuannya.

 

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/februari/poster%20-%20cept%20short%20course%20ftsp%202017%20%281%20tahun%29%20%232.jpg