http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/pesantren_ramadhan/1.jpg

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dari Allah SWT, didalamnya terdapat banyak sekali kemuliaan bagi orang-orang yang berkenan menghidupkannya. Menghidupkan bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan amal sholeh kepada sesama manusia.

 

Dalam rangka menghidupkan bulan Ramadhan tersebut, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jum’at (16 Juni) bertempat Auditorium Gedung Mohammd Natsir UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta  menyelenggerakan kegiatan Pesantren Ramadhan 1438 H yang diikuti oleh Dosen dan Tenaga Kependidikan, serta purna tugas FTSP UII.

Hadir dalam acara tersebut Dekan FTSP UII (Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua dan Sekretaris Magister, Dosen serta Tenaga Kependidikan FTP UII tidak kurang dari 160 (seratus enam puluh) orang.

Dalam sambutannya Dekan FTSP UII Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc menuturkan dengan adanya Pesantren Ramadhan semacam ini diharapkan dapat lebih mendalami isi kandungan Al Qur’an sebagai hudal linnaasi yang sekaligus untuk mengamalkan isi kandungan Al Qur’an tersebut. 

Dekan FTSP UII pun berharap, dengan ramadhan ini semoga kita mampu mengolah hidup kita yang  sesaat dan yang hanya sekejap untuk hidup yang panjang dengan hidup yang lebih bermanfaat beribadah kepada Allah SWT.  Semoga perpisahan kita dengan ramadhan tahun ini bukanlah perpisahan untuk selamanya dan bukan juga pertemuan terakhir kita. Semoga kita dapat kembali bertemu dengan ramadhan tahun mendatang dengan keadaan penuh harapan dan kesejahteraan, Aamiin

Kegiatan Pesantren Ramadhan yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun disampaikan oleh beberapa pemateri diantaranya Ustadz Ir.Munichy B.Edres, M.Arch, IAI, AA (materi dengan topik Al Qur’an sebagai Hudal linnaasi), Dr.H.Abdul Mustaqim, MA (materi tentang Kepemimpinan dalam Al Qur’an), Drs.Syafaruddin Alwi, MS (materi tentang Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Al Qur’an), serta Prof.Dr.H.Muhammad Chirzin, M.Ag  (materi tentang Prinsip dasar dalam menafsirkan Al Qur’an).

Ustadz Ir.Munichy BE, M.Arch., IAI.,AA mengatakan  bulan ramadhan yang saat itu Al Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan mengenai petunjuk itu dan sebagai pembeda antara yang hak dan batil. Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.

Dalam Al Qur’an surat Al Baqarah 185 itulah Allah SWT memuliakan bulan puasa di antara bulan-bulan lainnya dengan memilihnya sebagai bulan diturunkannya al-Qur’an al-Adhim. Dia memberikan keistimewaan ini pada bulan Ramadhan sebagaimana telah dinyatakan dalam hadits bahwa bulan Ramadhan merupakan bulan di mana kitab-kitab ilahiah diturunkan kepada para Nabi.

Firman Allah SWT Hudal linnaasi wa bayyinaatim minal Hudaa wal furqaan (sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil ini merupakan pujian bagi al-Qur’an yang diturunkan sebagai petunjuk bagi hati para hamba-Nya yang beriman, membenarkan, dan mengikutinya. Ustadz Ir.Munichy menggaris bawahi bahwa Hudal linnaasi itu sebagai petunjuk, pedoman, tuntunan, dan rujukan untuk manusia dimika bumi ini.

Sementara Drs.Syafaruddin Alwi, MS menuturkan bahwa Al Qur’ann itu adalah sebagai sumber ilmu. Wahyu, merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui nabi-nabi dari Allah. Agama adalah pengetahuan yang mencakup masalah-masalah yang transedental (kejadian-kejadian sejak awal manusia sampai akhirat).  Titik awal pengetahuan adalah kepercayaan kepada Allah SWT.

Oleh karenanya Firman Allah SWT itu sebagai sumber belajar bagi umat manusia, sebagaimana dalam Al Qur’an Surat Ar Rahman 33 yang artinya, Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/IP/1.jpg

Rabu (14 Juni) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Workshop International Program bertempat di Ruang Sidang Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta. Selaku nara sumber Drs.Anas Hidayat, Ph.D dan Muhammad Ridwan, Ph.D yang dihadiri 40 (empat puluh) dewan dosen FTSP UII.

Workshop mendapatkan sambutan hangat dari Universitas yang disampaikan oleh Wakil Rektor I (Dr.Ing. Ir.Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI.) di hadapan Dekan FTSP UII (Dr.Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua dan Sekretaris Pasca Sarjana, serta dewan dosen FTSP UII.

Dr.Ing.Ir.Ilya Fadjar Maharika menuturkan bahwa secara garis besar, Universitas Islam Indonesia (UII)  bertujuan untuk internasionalisasi, idealnya di semua program studi UII yang bertujuan untuk menawarkan lingkungan belajar yang internasional untuk mengundang mahasiswa asing dan mendidik mahasiswa lokal. Oleh karena posisi universitas sebagai produksi atau pemproduksi pengetahuan, dan menimbang bahwa UII adalah universitas swasta yang mandiri finansial, maka pihak universitas banyak mengemukakan aspek-aspek internationalisasi, disamping sisi manajemen dan mekanisme sistemiknya.

Wakil Rektor I UII menambahkan, hubungannya dengan International Program ini bahwa secara garis besar universitas menawarkan 4 skema yaitu full degree  international class, kelas internasional dengan sebagian berbahasa inggris,  kelas reguler dengan siswa internasional,  dan skema-skema pertukaran mahasiswa, baik dengan sistem credit earning atau non credit earning. Ungkapnya.

Senada dengan Wakil Rektor I UII, Drs. Anas Hidayat, MBA, Ph.D. menawarkan perspektif yang berbeda. Perspektif Hidayat lebih menekankan pada aspek value (pendidikan). Menjadi internasional tidak berarti melupakan akar Islami. Ungkap Anas Hidayat.

 

 

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/img002.jpg

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/award/foto%20asia%20award.jpg

FuturArc Prize 2017, adalah sebuah ajang kompetisi Arsitektur Internasional dengan rancangan desain skala urban, yang menjadi incaran para mahasiswa arsitektur serta professional architect untuk mengikuti kompetisi ini. Hanya mimpi di awal semester untuk bisa ikut dan bahkan bisa mendapatkan award.

Diawal sebuah ide sederhana tentang penataan bantaran sungai yang diolah dalam jangka waktu tertentu di akhir tahun 2016 lalu, berhasil mendapatkan kategori Citation Awards, FuturArc Prize 2017 sebuah ajang bergengsi, kompetisi arsitektur dengan kategori student dan profesional, dengan lingkup peserta, di seluruh dunia dengan lokasi perancangan berada di Asia. Dan akhirnya Alhamdulillah mendapatkan kesempatan penghargaan internasional BCI Asia Awards bersama para mahasiswa arsitektur di seluruh dunia, developer dan arsitek Profesional.

Mereka adalah para mahasiswa arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII)  Nizar Caraka Trihanasia (13512025), Muhammad Alim Hanafi (14512074), Kartini Lestari Irianto (13512119), dan Yushna Septian Adyarta (13512190).

Yushna bersyukur meskipun merit citation Award tapi alhamdulillah bisa mewakili UII di level Internasional, dan tentunya juga banyak prestasi-prestasi lain yang gemilang bermunculan buat UII. Ungkapnya.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/wsbe/1.jpg

Alhamdulillah 3 (tiga) mahasiswa arsitektur FTSP UII kembali mendapatkan kesempatan untuk memperoleh penghargaan Honorable Mention, WSBE Hongkong Internasional Youth Competition 2017 pada hari ini Rabu (7 Juni), dalam  sebuah kompetisi arsitektur dalam penataan lingkungan terpadu dengan konsep green dan sustainable di Hongkong.

Kompetisi yang diikuti ratusan peserta dari berbagai negara di dunia berlangsung pada 5 hingga 7 Juni 2017 di Hongkong, bersama juri beberapa profesor, perwakilan pemerintahan, praktisi hingga direktur perusahaan.

 

Demikian disampaikan Yushna Septian Adyarta (13512190) dari Hongkong melalui WhatsApp kepada Reporter tadi malam Rabu (7 Juni) dini hari.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juni/wsbe/1.jpg

Yushna mengatakan bahwa konsep yang dibawa adalah sebuah konsep yang telah kami usulkan tentang penataan lingkungan dan rekayasa sosial di area bantaran sungai code Yogyakarta.

 

Kompetisi ini diikuti oleh sebuah tim yang terdiri dari Yushna Septian Adyarta (13512190), Muhammad Hardyan Prastyanto (13512033), dan Nizar Caraka Trihanasia (13512025). Karena dalam desain ini tidak sekedar hanya menata arsitektur secara fisisk saja, tapi juga mencoba untuk berkolaborasi dengan disiplin ilmu sosial maka diperlukan seorang mahasiswa dibidang itu yaitu Haidar Muhammad Tilmitsani dari Universitas Gadjah Mada. Hal ini dilakukan karena dalam menata lingkungan dibutuhkan masyarakat tak hanya sebatas fisik tapi saling berkolaborasi dengan sosial masyarakat.

 

Yushna memberikan pesan dan kesan, menikmati kehidupann hongkong beberapa hari ini, mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang berharga. Mulai dari etos kerja dan budaya masyarakat hongkong tentang sistem penataan kota dan transportasi yang terintegrasi, dan tentunya tentang muslim dan suasana Ramadhan di Hongkong. Mungkin ini disembahkan kecil dari kami untuk kampus tercinta yang selama ini telah membimbingg dan memberikan bekal, hingga di akhir studi. Ungkapnya.