{mosimage}Koperasi lahir sebagai organisasi gerakan ekonomi rakyat, tidak hanya pada masyarakat umum saja, tetapi menyentuh rana mahasiswa sehingga perkembangan koperasi mahasiswa bersinergi dengan jalannya koperasi pada umumnya. Hidupnya koperasi di tengah tengah mahasiswa sebagai bahan pembelajaran untuk mengembangkan jiwa usaha dalam berorganisasi ekonomi.
Berangkat dari itu Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang merupakan salah satu perkumpulan generasi muda Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) yang bergerak dalam bidang perkoperasian mengadakan entrepreneurship atau kewirausaan kemarin Ahad (10 April) bertempat di ruang kelas Gedung Mohammad Natsir lantai II FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.
Entrepreneurship atau kewirausaan yang berthema “Path To Be A Success Entrepreneur” diikuti oleh segenap pengurus dan anggota KOPMA FTSP UII guna memberikan pengetahuan atas pentingnya berwirausaha, dan juga guna menumbuhkan semangat berwirausaha pada diri mahasiswa.
Saat ini 2 (dua) Program Studi (Prodi) di FTSP UII dalam proses menuju akreditasi internasional, sedangkan 1 (satu) Prodi yang sudah mendapatkan sertifikat akreditasi internasional adalah Prodi Teknik Sipil awal Maret 2016 yang lalu yang menginduk Japan Accreditation Board for Engineering Education (JABEE). Sedangkan Prodi Arsitektur saat ini sedang proses menuju akreditasi internasional menginduk Korean Architecture Accrediting Board (KAAB), dan Teknik Lingkungan menginduk Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA. Disamping itu FTSP UII kini banyak menjalin hubungan kerjasama dengan perguruan tinggi internasional seperti Jepang, Korea, Amerika, Turki, Thailand, Belanda, dan Jerman.
Demikian kata sambutan Dekan FTSP UII Dr,-Ing.Ir.Widodo, M.Sc dalam penerimaan kunjungan SMA Negeri 1 Nagrak Sukabumi, Jawa Barat. Lebih lanjut Dekan FTSP UII menawarkan adanya beberapa beasiswa yang telah disediakan FTSP UII dan Universitas, berupa beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), Bidikmisi, Beasiswa Bantuan Mahasiswa (BBM), Beasiswa Kahar Mudzakir – Sardjito (AKMS), Mahasiswa Berprestasi, Beasiswa Penghargaan Minat Bakat & Penalaran Keilmuan, Beasiswa Penghargaan Publikasi Karya Tulis Mahasiswa, Beasiswa Mahasiswa Unggulan (BPKLN), dan masih banyak beasiswa lain yang menarik. Imbuhnya.
Penerimaan kunjungan ilmiah yang dihadiri pula para Ketua, Sekretaris atau yang mewakili Program studi dilingkungan FTSP UII.
Ketua Program Studi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) mengatakan bahwa Alhamdulillah pada awal Maret 2016 Programm Sudi (Prodi) Teknik Sipil UII mendapatkan sertifikat akreditasi Internasional Japan Acreditation Board for Engineering Education (JABEE) secara penuh untuk masa 6 tahun sejak Maret 2016. Oleh karena itu Prodi Teknik Sipil UII berupaya untuk terus meningkatkan mutu akademisnya guna menghasilkan lulusan yang berkwalitas. Persiapan guna memperoleh akreditasi internasional ini Prodi Teknik Sipil berupaya kompetensi sejak tahun 2011 hingga tercapainya akreditasi internasional.
Lebih lanjut Miftahul Fauziah menekankan bahwa kompetensi lulusan Teknik Sipil UII diharapkan mampu merancang, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan bangunan ketekniksipilan dengan amanah, terampil, kompeten adaptif, inovatif dan berwawasan kebencanaan. Digambarkan pula tentang lingkup bangunan yang menjadi bidang kerja Teknik Sipil seperti bangunan gedung, bangunan perumahan/pemukiman, jalan dan jembatan, pelabuhan, terowongan, industri, waduk, bendungan serta infrastruktur lainnya.
Sedangkan Sekretaris Prodi Teknik Lingkungan (Any Juliani, ST., MT) memberikan bidang keilmuan teknik lingkungan, seperti penyehatan lingkungan permukiman (seperti air limbah, persampahan, drainase), penyediaan air bersih, pengendalian pencemaran air, tanah, udara, pengelolaan lingkungan industri (Limbahdan K3) dan pengelolaan lingkungan pertambangan (Limbahdan K3). Sedangkan sistem pembelajaran yang diterapkanya itu menggunakan model Active Learningdan Project Based Learning. Model ini menuntut mahasiswa mampu belajar secara mandiri dan team work serta melakukan analisis secara komprehensif terhadap studi kasus yang diberikan dengan pendampingan oleh dosen/ asisten.
Sementara Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Nagrak Sukabumi Jawa Barat (Zhairy Andhryanto, S.Pd., M.M.Pd) dan rombongan yang terdiri dari 260 (dua ratus enam puluh) siswa didampingi 20 (dua puluh) guru mengatakan, bahwa kedatangannya ke FTSP UII dalam rangka silaturrahmi, dan memberikan motivasi kepada anak didik guna mempersiapkan masuk ke Perguruan Tinggi, serta mencari wawasan dan informasi keberadaan akademis yang ada di FTSP UII.
Penghargaan yang telah diterima atas dedikasinya sebagai peneliti menjadi pengakuan NEWTON FUND RESEARCHER LINK – UK sebagai peneliti yang mewujudkan terjalinnya kemitraan antara Universitas Islam Indonesia dengan Nottingham University, karena membawa kegiatan riset dari Indonesia ke level internasional, sekaligus memperkuat peran sains dan teknologi dalam menunjang pembangunan.
Dosen muda arsitektur FTSP UII (Dr.Yulianto Purwono P.) menerima penghargaan dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik sekaligus menyampaikan bahwasannya Pemerintah Inggris berkomitmen untuk menganggarkan 10 juta poundsterling sampai tahun 2021 demi mendukung pengembangan dan penguatan riset dan inovasi di Indonesia.
Kegiatan utama dari UK-Indonesia Science & Technology Fund berbentuk call for research proposal dalam bidang kesehatan, ketahanan pangan, ketahanan energi, pengembangan kota berkelanjutan, ketahanan bencana serta maritim. Salah satu bentuk kegiatannya adalah pemberian dana hibah penelitian Instutional Links kepada 7 kemitraan riset RI-UK terpilih dan dana penyelenggara lokakarya peneliti Researcher Links yang diberikan kepada 5 institusi terpilih.
Kegiatan Institutional Links dan Researcher Links akan diselenggarakan setiap tahun oleh British Council dan Kemenristekdikti. Kesempatan selanjutnya akan dibuka pada bulan April 2016. Sementara itu, kegiatan call for proposal lainnya akan dilaksanakan bersama dengan Medical Research Council, Research Council UK, British Academy dan Royal Academy of Engineering.
Aisah Azhari Marwangi mahasiswa Program Studi Arsitektur (13512047) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) adalah seorang periang, kreatif, pekerja keras, ulet, disiplin dan inovatif. Mahasiswa penerima beasiswa ber-Indek Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi selama 2 (dua) tahun berturut turut. Sementara M.Hardyan Prastyanto (13512033) adalah seorang mahasiswa arsitektur UII dengan IPK cumlaude, visioner, pekerja keras, disiplin dan bermotivasi besar yang juga aktif mengikuti kegiatan dikancah nasional maupun internasional. Keduanya mendapatkan kesempatan mengikuti International Conference on Innovative Architectural Design and Advanced Construction Technologies (ICIADACT) 2016 tingkat internasional pada 15-16 Maret 2016 yang lalu bertempat di Crowne Plaza Dubai Deira Salahuddin Road, Deira, Dubai, Uni Amirates Arab, yang didampingi oleh Ir. Suparwoko MURP., Ph.D.
Kemarin sore, Rabu (6 April) diwawancarai reporter Aisah (nama panggilannya) mengatakan, kami dari delegasi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) M. Hardyan Prastyanto (13512033) dan Aisah Azhari Marwangi (13512047) sebelumnya mengikuti Konferensi Nasional Forum Wahana Teknologi ke-2 di Yogyakarta untuk mempresentasikan hasil penelitian kami yang diwakili oleh adalah M.Hardyan Prastyanto sebagai presenter, dan dilanjutkan dengan ulasan para komentator. Hasilnya Komentator memberikan saran kepada kami untuk menyempurnakan dan menerjemahkan paper tersebut dalam bahasa Inggris, untuk selanjutnya disubmit ke konferensi Internasional. Kemudian paper kami bersama Ir. Suparwoko MURP., Ph.D sebagai Ketua Kelompok sekaligus dosen pembimbing disubmit pada konferensi ICIADACT 2016 XVIII InternationalConference on Innovative Architectural Design and Advanced Construction Technologies yang diselenggarakan oleh World Academy of Science, Engineering, and Technology (WASET) di Dubai, Uni Emirates Arab.
Siapa sajakah yang hadir dalam konferensi internasional ini?
Konferensi tersebut dihadiri oleh professor dari berbagai negara diantaranya: Amerika, Spanyol,India, Norwegia, Autralia, Arab Saudi, Iraq, dan negara-negara lainnya. Kebetulan kami satu-satunya mahasiswa yang turut berpartisipasi pada konferensi tersebut. Paper yang sudah terseleksi dan dipresentasikan kemudian di muat dalam indeks di media web diantaranya Google Scholar, SCOPUS, EBSCO, ERA dan Thomson Reuters. Untuk proses finalisasi paper yang akan publikasi saat ini sedang dalam tahapan penyempurnaan yang dilakukan oleh tim dari International Science Index.
Ilmu ilmu apa sajakah yang anda peroleh selama di Dubai?
Salah satu ilmu yang kami peroleh mengenai arsitektur yaitu dimana model pembagian area komersil dan residential pada kawasan kota. Hampir semua bangunan dikawasan ini masuk kategori bangunan tingkat menengah-tinggi diantaranya 6 lantai keatas. Pada area groundfloor semua bangunan seragam digunakan untuk area komersil diantaranya ruko-ruko pedagang, kemudian dilantai satu keatas digunakan untuk hotel dan apartemen. Entrance menuju apartemen dan hotel berada dibagian belakang yang tidak tampak dari jalan dikarenakan lebih mengutamakakn ruko yang fasade langsung menghadap jalan. Ada beberapa hotel yang entrance didepan namun tetap dengan ukuran yang sangat kecil. Hotel yang memiliki tipe seperti ini adalah hotel yang mempunyai nilai jual yang lebih mahal daripada hotel dengan entrance dari samping. Selain itu untuk jalur pedestrian lebih luas dibandingkan sirkulasi untuk mobil (kendaraan motor sangat jarang di Dubai). Ada beberapa space untuk fungsi yang menonjol ke pedestrian, yaitu fungsi tempat makan.
Adakah hasil pengamatan anda selama di Dubai?
Ya ada beberapa hasil pengamatan kami selama berada di Dubai mengenai 8 elemen urban desain seperti land use, Building form and massing, Circulation and parking, open space.
Open space ini sebagai salah satu kota maju yang memiliki 2,459 juta (data tahun 29 Jan 2016 diakses pada 24 Maret 2016 dari (www.wikipedia.com) dubai membutuhkan ruang publik yang cukup luas. Maka pemerintah dubai banyak membuat ruang publik yang luas dan diintegrasikan dengan jalur pedestrian dan stasiun kereta metro. Ungkap Aisah Azhari.