Untuk meningkatkan pemahaman terkait dengan penulisan surat dinas serta strategi untuk menulis siaran pers, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Bimbingan Teknis tentang Penulisan Surat Dinas dan Siaran Pers bagi Tenaga Kependidikan bidang Administrasi dilingkungan FTSP UII, dengan menghadirkan narasumber Novita Purnaningsih, S.S., M.A., Pengajar di Politeknik Sawunggalih Aji Kutoarjo, Jawa Tengah.

Kegiatan diselenggarakan pada Sabtu, 24 Rabiulawal 1446 H/28 September 2024 di Ruang IRC Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 41 tenaga kependidikan bidang administrasi baik dari prodi, jurusan, maupun fakultas.

Secara resmi acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Dr. Ir. Kasam., MT. yang dalam arahannya beliau menyampaikan bahwa acara tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pelatihan terkait teknik penulisan surat dinas yang baik dan benar sesuai ketentuan dan kaidah yang ada. Sedangkan penulisan siaran pers untuk memberikan informasi, kegiatan atau berita yang akan dikirimkan ke media untuk dipublikasikan. “Harapan kami setelah mengikuti acara ini, para peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk kepentingan fakultas, baik yang ditujukan untuk internal atau eksternal,” tuturnya.


Baca Juga : FTSP Adakan Bimtek Implementasi Nilai-Nilai UII dalam Bekerja serta Optimalisasi Penggunaan UIIPresensi

Narasumber Novita Purnaningsih dalam materinya memaparkan bahwa dalam dunia kerja, surat merupakan alat komunikasi resmi dan dapat dijadikan sebagai bukti laporan yang valid. Penulisan surat resmi berbeda dengan penulisan surat pribadi dan ada aturan standar yang harus diikuti dalam membuat surat resmi.

Berkaitan dengan aturan standar penulisan surat resmi sudah ditetapkan dalam aturan yang dikeluarkan oleh badan bahasa melalui hasil kajian-kajian penelitian. Aturan itu berkenaan dengan bentuk surat, redaksi kalimat, penggunaan bahasa, dan tanda baca. “Namun dilapangan masih banyak masyarakat khuhusnya yang tidak mengetahui dan memahami aturan standar dalam pembuatan surat dinas atau resmi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan surat dinas adalah bentuk surat yang menunjukkan ketidakkonsistenan dalam pemilihan bentuk surat. Selain itu juga pada redaksi surat berkaitan dengan pemilihan diksi, penulisan ejaan, dan penggunaan kalimat yang tidak efektif sehingga memunculkan ketidakjelasan gagasan.

Beliau menambahkan bahwa dalam era digital, media komunikasi surat yang sebelumnya lebih banyak dibuat dalam bentuk cetak akan sedikit demi sedikit tergantikan dengan surat dalam bentuk digital. “Untuk memaksimalkan fungsi pada media elektronik perlu dipelajari lebih mendalam untuk menjadikan surat dinas menjadi media komunikasi yang lebih komunikatif, menarik dan efisien,” imbuhnya.

Usai pemaparan sesi pertama kemudian dilanjutkan dengan praktek menganalisa kesalahan yang sering terjadi dalam surat menyurat dilingkup FTSP UII berikut cara menghindari kesalahan tersebut.

Sementara itu, disesi kedua, beliau menyampaikan bahwa dalam penulisan harus ditekankan to the point dalam menyampaikan fokus penulisannya. Selain itu juga harus ringkas, ada data yang berupa angka agar lebih akurat dan angka menjadi sangat esensial dalam sebuah penulisan press release. Menurutnya, press realease yang baik, harus memuat unsur penulisan berita, dengan kaidah 5W+1H. “Agar informasi yang dikirimkan tidak ada kesalahan, dan tertata, harus memuat juga tatanan 5W+1H, agar berita yang dimuat nantinya berisi informasi yang menyeluruh’” pungkasnya.

Selain bangunan fisik, dalam setiap pekerjaan harus memiliki jiwa dan dampak positif. Dipandu oleh semangat kolaboratif, biro arsitek terlibat penuh dalam setiap proyek, dengan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap lingkungan dan masyarakat. Serta menggabungkan konsep bangunan hijau dan memprioritaskan perencanaan kota untuk meningkatkan kehidupan masyarakat. Setiap proyek memberikan nilai tambah yang konsisten, yang memperkaya penawaran inti.

Setaip biro arsitek berusaha memberikan yang terbaik bagi mitra, membangun kepercayaan, reputasi, masyarakat, dan kualitas hidup. “Tujuan kita bukan hanya pembangunan, tetapi peningkatan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik dan melangkah lebih jauh dari sekadar pembangunan,” paparnya.

Demikian dipaparkan Keynote Speaker Ar. Prasetyoadi, IAI, AA, IAP, GP., Managing Director, PT. Pandega Desain Weharima dengan materinya yang berjudul “Kontribusi Biro Arsitek dalam Membangun Masa Depan Konstruksi Digital” dalam acara Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (SAKAPARI) seri 14 yang digelar oleh Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) pada 16 Rabiulawal 1446 H/20 September 2024 di Auditorium Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII dan secara resmi acara dibuka oleh Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI.

Kegiatan yang mengusung tema tema ”Digital Construction and The Impact on Architecture Business” tersebut berkolaborasi dengan Laboratorium Komunikasi dan Bisnis Jurusan Arsitektur FTSP UII.

Dalam kesempatan tersebut juga menghadirkan narasumber Ar. Ahmad Saifudin Mutaqi, M.T., IAI., AA., GP., dan Ir. Hanif Budiman, M.T., Ph.D., dosen Jurusan Arsitektur FTSP UII dengan moderator Ar. Agus Setiawan, S.T., M.Arch., IAI., GP.

Sementara itu, Ar. Ahmad Saifudin Mutaqi, M.T., IAI., AA., GP., dalam materinya “Heritage-BIM dalam Pelestarian Bangunan Gedung Cagar Budaya” mengungkapkan bahwa teknologi digital sebagai alat utama dalam pelestarian dan pemeliharaan warisan budaya. Adaptasi dan pemanfaatan ruang budaya untuk kebutuhan kontemporer serta penguatan keterhubungan antara realitas fisik dan digital menjadikan inovasi sebagai kunci dalam pelestarian budaya di era modern. Di dalam mengembangkan kebijakan penggunaan Heritage-BIM, perlu meningkatkan ketrampilan ahli melalui pelatihan profesional dan investasi pada infrastruktur digital. “Yang tidak kalah pentingnya adalah selalu melakukan evaluasi dan penelitian lanjutan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Ir. Hanif Budiman, M.T., Ph.D., dengan tema “Manual & Digital Drawing in Design Process for Architectural Business” menyatakan bahwa masa depan bisnis arsitektur akan dicirikan oleh keberlanjutan, integrasi teknologi, dan kemampuan beradaptasi. Arsitek akan mengambil peran yang lebih luas, mulai dari merancang bangunan pintar hemat energi hingga mengatasi tantangan sosial seperti perumahan terjangkau dan ketahanan perkotaan. Integrasi AI, otomatisasi, dan realitas virtual akan membentuk kembali cara arsitek merancang dan melaksanakan proyek, sementara peningkatan fokus pada kesehatan, kebugaran, dan desain etis akan membentuk ruang yang berpusat pada manusia dan inklusif.

“Seiring berkembangnya industri, arsitek yang merangkul inovasi dan kemampuan beradaptasi akan berkembang dalam lingkup yang diperluas dan dinamis ini,” pungkasnya.

 

Dalam rangka menyemarakkan milad ke-60 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam salah satu agendanya adalah “FTSP GO Green”, dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat komitmen FTSP UII dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam.

Kegiatan FTSP GO Green diselenggarakan pada Kamis, 15 Rabiul Awal 1446 H/19 September 2024 bertempat di Embung Pelangi, Kawasan Kampus Terpadu UII, Turgorejo, Harjobinangun, Kec. Pakem, Kabupaten Sleman Yogyakarta.

 

Berkenan hadir pada kesempatan tersebut Ketua Pengembangan Pendidikan Yayasan Badan Wakaf (YBW) UII, Prof. Drs. Alwar, M.Sc., Ph.D., Rektor UII, Fathul Wahid, Ketua Pengelola Fasilitas Kampus UII, Ir. Faisol AM, MS., Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI, segenap pimpinan jurusan, prodi, dosen, dan tendik di lingkungan FTSP UII serta tamu undangan.


Baca Juga : FTSP Adakan Bimtek Implementasi Nilai-Nilai UII dalam Bekerja serta Optimalisasi Penggunaan UIIPresensi

Prof. Dr.-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika menyatakan bahwa acara GO Green tersebut merupakan salah satu rangkaian milad 60 tahun FTSP UII sekaligus memperingati 25 tahun Jurusan Teknik Lingkungan FTSP UII. Beliau juga mengungkapkan bahwa ada sebanyak 27 jenis bambu yang akan di tanam di kawasan tersebut. Menurutnya, pemilihan pohon bambu didasari oleh populasi bambu di area kampus yang sudah mulai menipis sehingga dipilihnya bambu untuk melestarikan populasi bambu dan memperagam varietas tanaman bambu. “Tanaman bambu memiliki berbagai manfaat ekologis, ekonomis, dan filosofis serta efektif dalam mencegah erosi tanah, menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar, serta tumbuh cepat tanpa memerlukan banyak perawatan, menjadikannya pilihan ideal untuk penghijauan,” ungkapnya.

Beliau juga menambahkan bahwa, selain ramah lingkungan, bambu memiliki nilai ekonomi tinggi, dapat dimanfaatkan dalam berbagai produk, serta melambangkan kelestarian dan keberlanjutan. Filosofi bambu yang menggambarkan ketangguhan, fleksibilitas, dan pertumbuhan berkelanjutan sangat relevan dengan perjalanan dan tujuan FTSP UII untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan. “Tanaman ini juga berperan penting dalam pengelolaan sumber daya air dan mendukung program penghijauan nasional,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Rektor UII, Fathul Wahid dalam sambutannya menyatakan bahwa FTSP semakin berkembang dan saat ini sudah memasuki usia ke 60 tahun. Tentunya banyak aktivitas dan kegiatan guna mendukung milad FTSP, salah satunya adalah kegiatan FTSP GO Green ini. Hal sekecil apapun yang bermanfaat wajib kita apresiasi. Beliau juga berharap dengan adanya kegiatan tersebut, Embung Pelangi dan sekitarnya menjadi lebih hijau dan lestari, serta merupakan wujud nyata dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan. “Bambu memiliki nilai ekonomi tinggi, dapat dimanfaatkan dalam berbagai produk, serta melambangkan kelestarian dan keberlanjutan. Tanaman ini juga berperan penting dalam pengelolaan sumber daya air dan mendukung program penghijauan nasional,” tuturnya.

Penanaman Pohon Penghijauan Reboisasi Go Green FTSP UII

Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan penanaman pohon bambu yang dilakukan oleh Prof. Drs. Alwar, M.Sc., Ph.D., Fathul Wahid, Prof. Dr.-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., Ir. Faisol AM, MS., Ir. Suharyatma, MT., Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D., dan Fitri Nugraheni, ST., MT., Ph.D.

Apa saja jenis bambu yang ditanam?

Pada kesempatan tersebut, jenis bambu yang ditanam diantaranya adalah bambu Balku, bambu Beema, bambu Ori, bambu Biru Mini,bambu China Gold, bambu Putih, bambu Shimadai, bambu Pagar Cina Hijau, bambu Pagar Cina Kuning, Bambu Mini Fern, bambu Oldhamii, bambu Tekstil, bambu Pagar, bambu Kuning, bambu Ampel, bambu Long Internode, bambu Petung, bambu Petung Rebung, bambu Daun Beludru, bambu Sembilang, bambu Sembilang Cina, bambu Tama, bambu Waya, bambu Angel Mist, bambu Apus, bambu Wulung, bambu Kuning Gading.

Go Green Pohon Bambu FTSP Tanam Pohon

 

Semuanya memiliki keunikan dalam desain dan fungsi. Beberapa bambu, seperti Bambu Balku dan Bambu Long Internode, terkenal karena kekuatan strukturalnya, cocok untuk konstruksi. Bambu Beema, Ori, Biru Mini, dan China Gold dihargai karena penampilannya yang estetis, ideal untuk dekorasi atau taman. Bambu Putih dan Shimadai memberikan kesan klasik dalam taman tradisional, sedangkan Bambu Pagar Cina Hijau dan Kuning digunakan untuk pagar karena pertumbuhannya yang rapat. Bambu Mini Fern dan Bambu Ampel menjadi pilihan sebagai tanaman hias karena daunnya yang menarik. Bambu Oldhamii dan Tekstil digunakan dalam kerajinan dan tekstil karena kekuatannya. Bambu Petung dan Petung Rebung bermanfaat untuk konstruksi dan sebagai sumber makanan. Jenis bambu lain, seperti Wulung dan Kuning Gading, populer untuk dekorasi dan konstruksi berkat kemudahan perawatannya.

Sekitar 379 mahasiswa baru Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP),  Universitas Islam Indonesia (UII) mengikuti kegiatan Pekan Ta’aruf 2024 yang diselenggarakan pada 4 – 6 Rabiul Awal 1446/8-10 September 2024 di hall dan innercout Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII.

Acara rutin lembaga kemahasiswaan tersebut kembali digelar untuk menyambut mahasiswa baru yang bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan kampus, antar sesama warga FTSP, peran dan fungsi mahasiswa serta memperkenalkan lembaga-lembaga yang ada di FTSP.

Pekta digelar penuh dengan kesemarakan, dikemas sedemikian rupa sehingga terlihat tidak membosankan dengan beberapa muatan seperti pengenalan sejarah FTSP, pengenalan Lembaga Mahasiswa, pengenalan fakultas, pengenalan prodi,  pengenalan literasi informasi perpustakaan, berbagai games, dan ditutup dengan malam inagurasi.

Secara resmi acara dibuka oleh Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., yang dalam arahannya menyampaikan dan berharap agar mahasiswa bisa menjadi rahmatan lil’alamiin atau memberi manfaat bagi seluruh makhluk Allah SWT.  Mahasiswa diharapkan dapat menempuh perkuliahan dengan sebaik mungkin hingga bisa memperoleh ilmu dan kompetensi yang baik dan kelak akan tumbuh sebagai pemimpin dengan pribadi yang matang dan banyak memberi kontribusi pada kehidupan. “Ketika anda sudah memulai, maka harus menuntaskannya, ketika sudah memilih FTSP UII, maka tidak ada kata lain selain anda harus menyelesaikannya”, harapnya.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) mengajak kepada mahasiswa baru untuk berperan aktif dan berpikir secara kritis, serta berinteraksi dan membaur dengan mahasiswa semua prodi.

Studi banding atau Benchmark merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Pada 30 Safar 1446/4 September 2024, Program Studi (Prodi) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi tujuan studi banding dari Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Jawa Tengah. Tujuan dari studi banding tersebut adalah terkait rencana pembukaan Program Studi Arsitektur Universitas Jenderal Soedirman di Purbalingga Jawa Tengah.

Rombongan di terima di Ruang Sidang Dekanat Gedung Moh. Natsir Kampus FTSP UII. Berkenan bergabung dalam penyambutan tersebut Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., Wakil Dekan Bidang Sumber Daya FTSP UII, Dr. Ir. Kasam, MT., Sekretaris Prodi Arsitektur, Arif Budi Sholihah, S.T., M.Sc., Ph.D., Koordinator Laboratorium Arsitektur, Dyah Hendrawati, ST., M.Sc., GP.

Sementara delegasi FT Unsoed dipimpin oleh Dekan, Prof. Dr. Eng. Agus Maryoto, S.T., M.T., didampingi Ketua Jurusan Teknik Sipil, Dr.Ing. Ir. Suroso, ST., M.Sc. serta beberapa dosen terkait.

Prof. Dr.-Ing. Ar. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa merasa bangga dimana Arsitektur FTSP UII menjadi tujuan studi banding sebuah perguruan tinggi negeri. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan tersebut dan berharap kerjasama tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan akademik dan profesionalisme kedua belah pihak. “Kunjungan ini merupakan kesempatan berharga bagi kami untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Kami berharap dapat memberikan wawasan yang berguna bagi pengembangan program studi di FT Unsoed,” ungkapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Eng. Agus Maryoto, S.T., M.T., dalam sambutannya menyatakan bahwa kunjungan tersebut selain untuk mempererat tali persaudaraan juga untuk ajang belajar bersama. Ia menegaskan bahwa studi banding tersebut merupakan salah satu bentuk langkah strategis meningkatkan kualitas pendidikan yang nantinya terwujud dalam kolaborasi dan kerja sama antar sesama perguruan tinggi. “Kami berharap dapat menerapkan beberapa inovasi yang ada di kampus ini untuk meningkatkan kualitas di kampus kami,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan presentasi oleh Arif Budi Sholihah, S.T., M.Sc., Ph.D., terkait dengan kurikulum, pedoman akademik, perkuliahan, program unggulan, perkuliahan, dan proses pembelajaran yang ada di Prodi Arsitektur FTSP UII.

Dipenghujung kunjungan dilakukan peninjauan fasilitas ruang kantor, ruang kuliah, laboratorium, studio, dan fasilitas lainnya.