http://fcep.uii.ac.id/images/2017/Agustus/foto4_sumpah%20profesi%20arsitektur.jpg

Pada hari ini,  Senin 31 Juli 2017 saya yang bertanda tangan di bawah ini, Citra Loka  Novita Justice, ST; Rinaldi Yumadhika, ST;   Destina, ST; Faisal Akbar Rahmadhany ST;  Mochamad Rizal Falami, ST; Puan Jati Megawati, ST; Yaser Fuza Manggala, ST; Mohammad Ridha Lumbessy, ST; Muhammad Fakhriy Al-Fajr, ST; Retno Wulan Ndari, ST; Agus Yulianto, ST; Ghufroni Arsyad, ST; dan Tissa Widy Astuti, ST dihadapan Bapak Ibu serta saudara-saudari, sebagai arsitek, dengan ini menyatakan bersedia mengucapkan sumpah Arsitek sesuai dengan agama yang saya anut sebagai berikut :

Demi Allah saya bersumpah, bahwa: “Dalam segala tata laku anggota ikatan arsitek Indonesia berjanji, berpegang teguh pada mukadimah IAI, dengan keyakinan bahwa, penyimpangan atas kode etik arsitek, dan kaidah tata laku profesi arsitek adalah, mencemarkan kehormatan, jabatan, kedudukan, dan martabat kami, sebagai arsitek”.

Demikian sumpah profesi arsitektur yang telah dibaca tigabelas alumnus Profesi Arsitektur UII pada Senin (31 Juli) tahun 2017 dihadapan hadirin yang disaksikan oleh Rektor UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D ), Ketua Program Studi Arsitektur (Noor Cholis Idham, ST.,M.Arch., Ph.D.,IAI), Ketua Program PPAr UII sekaligus Ketua IAI DIY (Ir.Ahmad Saifuddin Mutaqi, MT., IAI, Ketua LPJK Nasional (Ir.Soemardi, IAI), Dekan FTSP UII yang sekaligus sebagai Ketua LPJK DIY (Dr.-Ing.Ir.Widodo, M.Sc), Sekretaris Program PPAr UII (Jarwa Prasetya Sih Handoko, ST., M.Sc), Prof.Dr. Ibrahim Numan pengajar senior program Arsitektur Fatih Sutan Mehmet University (FSMU) Istanbul Turki, serta orang tua Profesi Arsitektur UII bertempat di Auditorium Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jl.Kaliurang Km.14,4 Sleman Yogyakarta.

Rektor UII Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D dalam sambutannya menuturkan, sumpah profesi yang baru saja Saudara ucapkan, menandakan wujud komitmen yang iklas kepada diri sendiri dan Tuhan Yang Maha Esa untuk menjunjung etika profesi. Semoga dengan diucapkannya sumpah tersebut semakin meneguhkan dedikasi Saudara, untuk berkiprah di bidang yang Saudara geluti.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Program Studi Arsitektur dan Profesi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) telah berhasil memperoleh pengakuan internasional  dari Korea Architecture Accrediting Board (KAAB), sejak 31 Januari 2017. Raihan ini tentu menempatkan Program Studi Arsitektur dan Profesi Arsitektur  UII sebagai  satu satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang tereakreditasi internasional, dan peringkat kedua dalam skala Nasional setelah ITB.

Nandang Sutrisno menambahkan, capaian akreditasi internasional ini tentu akan menjadi lulusan bahwa Program Studi Arsitektur dan Profesi Arsitektur UII diakui secara internasional dan berkwalitas internasional sehingga kedepan mampu bersaing dengan lulusan luar negeri sekalipun. Keunggulan lainnya yang menjadi bekal Saudara adalah kerjasama Program Arsitektur UII dengan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) sehingga lulusan program profesi arsitektur UII juga memperoleh sertifikat dari IAI, dan hal ini belum dimiliki oleh universitas yang lain.

Rektor UII berharap keunggulan lulusan UII tersebut hendaknya dimanfaatkan untuk kebaikan masyarakat luas. Dengan diambilnya sumpah sebagai seorang arsitek akan menjadi pintu gerbang pengabdian Saudara bagi profesi maupun masyarakat. Hal ini senada dengan visi UII yaitu  rahmatan lil ‘aalamin, maka visi ini kami harapkan selalu diterapkan dalam kehidupan berkarir Saudara di masa yang akan datang. Ungkapnya.

Sementara Ketua IAI DIY (Ir.Ahmad Saifuddin Mutaqi, MT., IAI,) membacakan Anggaran Dasar dan Kode Etik Arsitek yang meliputi, yakin akan arti dan peran arsitektur dalam menyejahterakan jasmani dan rohani masyarakat, maka arsitek wajib mengamalkan kemampuan dan pengetahuannya sebagai orang keperayaan dan penasehat ahli dengan semangat kerjasama, keterbukaan, dan iktikad yang sebaik-baiknya. Dalam menjalankan fungsi dan perannya, arsitek berhimpun dalam satu organisasi profesi yang bernama Ikatan Arsitektur Indonesia.

Anggota Ikatan Arsitektur Indonesia berpegang teguh pada Anggaran Dasar organisasi serta menyadari bahwa penyimpangan atas Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek akan mencemarkan kehormatan, jabatan, kedudukan, dan martabat arsitek.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/foto2_pembukaan%20summer%20scool.jpg

Ini memang bukan kunjungan saya yang pertama, tetapi saya melihat antusiasme yang luar biasa dari para mahasiswa kami, baik yang ikut saat ini maupun teman-teman yang ada di Turki. Di perjalanan kami saling berkirim pesan tentang hal-hal apa saja yang ditemui di sini.

Demikian disampaikan Prof.Dr. Ibrahim Numan pengajar senior program Arsitektur Fatih Sutan Mehmet University (FSMU) Istanbul Turki bersama 30 mahasiswa dan beberapa dosen FSMU dalam pembukaan Summer Scool di Auditorium Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/foto1_pembukaan%20summer%20scool.jpg

Pembukaan Summer Scool pada Senin (24 Juli) diterima Rektor UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D) dan dihadiri Wakil Rektor III (Ir.Agus Taufiq, MT), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Ketua Program Studi Arsitektur UII (Noor Choolis Idham, Ph.D.IAI), dosen dan staf Program Arsitektur UII beserta mahasiswa.

Mahasiswa Jurusan Arsitektur negara dua benua itu akan mengikuti Summer School Joint Studio 2017 pada Program Studi Arsitektur Fakultas Tenik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII Yogyakarta selama kurang lebih satu bulan.

Prof. Ibrahim Numan menambahkan, kegiatan Summer School ini merupakan inisiatif dari dua komunitas, komunikasi dua budaya, serta komunikasi dua kampus yang ingin saling berbagi pengetahuan tentang arsitektur. Ia meyakini hal ini akan melahirkan karya-karya arsitektur kreatif yang akan semakin memperkuat kolaborasi yang telah terjalin selama ini.

Rektor UII (Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D) menuturkan pula  kolaborasi kedua universitas sebagai bagian dari komitmen UII untuk mengembangkan jaringan kerjasama global. Raihan akreditasi internasional Arsitektur UII belum lama ini menegaskan kesiapan UII dalam menyambut peluang kolaborasi dengan kampus-kampus asing.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/foto3_pembukaan%20summer%20scool.jpg

Saya optimis bahwa kolaborasi antar mahasiswa ini akan mendorong tumbuhnya manfaat yang nyata di bidang akselerasi ilmu pengetahuan, pemahaman lintas budaya, dan pengalaman internasional bagi mereka yang terlibat di dalamnya.

Sementara Noor Cholis Idham, Ph.D., IAI  selaku Ketua Program Studi Arsitektur UII mengatakan, hal ini  juga diamini oleh Program summer and winter school menurutnya telah cukup mapan karena berjalan sejak tahun 2014. Kalau tidak salah sudah ada 5 kali pelaksanaan program, baik mahasiswa Turki ke UII maupun mahasiswa kita berkunjung ke FSMU Turki.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/foto1_kelas%20internasional.jpg

Selama 5 (lima) hari Program Studi (Prodi) Tekknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan kuliah internasional bersama Profesor Thomas Boving (University of Rhode Island).

 

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/foto3_kelas%20internasional.jpg

Beliaau adalah seorang ahli geohidrologi University of Rhode Island yang sudah sekian lama menjalin kerjasama dengan FTSP UII guna memberikan kelas internasional di Prodi   Teknik Lingkungan. Prof. Boving (nama panggilan) yang terkenal mengajar kelas Hidrologi dan Geohidrologi beberapa pertemuan di ujung akhir semester Genap 2016/2017.

 

Perkuliahan internasional yang berjalan secara kontinyu selama 5 (lima) hari terjadwal dengan waktu 10-14 Juli 2017 bertempat di ruang kelas FTSP UII atas hibah akademik  kolaborasi internasional dari Badan Pengembangan Akademik (BPA).

 

Disamping menyampaikan matrikulasi perkuliahan internasional, Prof.Boving juga memberikan quiz di awal pertemuan untuk mereview materi pertemuan sebelumnya. Materi yang disampaikan seperti geohidrologi, mulai dasar hingga perhitungan   mekanika air di dalam tanah.

 

 

 

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/ilt.jpg

Kami menginformasikan bahwa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta mengadakan Konferensi Nasional Inovasi Lingkungan Terbangun (KNILT) 2017 pada tanggal 12 Oktober 2017 di Yogyakarta. Konferensi Nasional ILT 2017 merupakan konferensi nasional ke-4 dengan mengusung tema “Mewujudkan Infrastruktur yang Berkeadilan” dengan spesifikasi keilmuan Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Arsitektur, dan Perencanan Wilayah Kota. Adapun subtema pada konferensi ini adalah sebagai berikut:

 

1.  Perumahan dan Infrastruktur Publik,

2.  Perancangan Infrastruktur berbasis Komunitas,

3.  Infrastruktur dan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya,

4.  Sistem dan Teknologi Pendukung Infrastruktur yang Berkelanjutan,

5.  Pengembangan Jaringan Transportasi Nasional,

6.  Konektivitas antar Pulau dan Pengembangan Infrastruktur Maritim,

7.  Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu,

8.  Konservasi Ekosistem Kawasan dalam Menunjang Infrastruktur,

9.  Sanitasi Lingkungan yang Berkelanjutan,

10. Analisis Ekonomi pada Pengembangan Infrastruktur,

11. Pengembangan dan Inovasi Industri Jasa Konstruksi,

12. Kebijakan dan Tantangan dalam Infrastruktur Perkotaan, dan

13. Pengurangan Risiko Bencana pada Pengelolaan Infrastruktur.

 

Selain itu, kami infokan pembicara dan tanggal penting sebagai berikut ini.

Pembicara:

1. Dr. Ir. Basuki Hadimuldjono (Menteri PUPR)*

2. Sri Sultan Hamengkubuwana X (Gubernur D.I.Yogyakarta)*

3. Dr. TGH. M. Zainul Majdi, MA (Gubernur Nusa Tenggara Barat)

4. Dr. Ing. Ilya Fadjar Maharika, MA, IAI (Universitas Islam Indonesia)

5. Wildan Setiabudi (Praktisi Lingkungan, UNICEF)

*) dalam konfirmasi

Tanggal Penting (Extended):

       Batas akhir penerimaan abstrak                               : 21 Agustus 2017

       Pengumuman abstrak diterima                                : 28 Agustus 2017

       Batas akhir penerimaan full paper                            : 22 September 2017

       Batas akhir registrasi pembayaran                            : 29 September 2017

       Batas akhir penerimaan full paper (camera-ready)     : 29 September 2017

       Pelaksanaan Konferensi Nasional dan field trip          : 12 Oktober 2017

Info lebih lanjut dapat dilihat di website: www.ilt.uii.ac.id

Atau kontak email sekretariat ILT : [email protected]

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan, atas perhatian dan kerja sama untuk membagi info ini kepada kolega untuk menyukseskan kegiatan ini, kami sampaikan terima kasih. Sampai jumpa di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta tanggal 12 Oktober 2017.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/workshop/foto2_pbm%20obe.jpg

Kamis (20 Juli) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan workshop dan training Proes Belajar Mengajar (PBM) berbasis Outcome Based Education (OBE) bertempat di Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14.5 Yogyakarta.

Workshop  berbasis OBE diperuntukkan para dosen dilingkungan FTSP UII diikuti 60 (enam puluh)  dosen dengan nara sumber Sylvi Dewanjani, Ph.D (Dosen Psikologi UGM), Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D.), Ketua Prodi Arsitektur (Noor Cholis Idham, Ph.D), dan Ketua Prodi Teknik Lingkungan (Hudori, ST, MT).

Hadir sekaligus menyampaikan kata sambutan dalam workshop Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), berharap para peserta workshop untuk dapat mengikuti acara dari awal hingga selesai selama sehari. Workshop ini bermaksud untuk merifles kembali apa apa yang sudah dilakukan selama ini, sehingga akan dapat menghasilkan  yang terbaik, dan saat ini kita harus mengajar dengan system Outcome Based Education (OBE) walaupun masih ada yang harus sedikit diperbaiki. Wakil Dekan berharap kepada para dosen pada semester mendatang penyerahan nilai ujian dapat diserahkan tepat pada  waktunya, karena hal inilah yang menjadi sedikit kendala dalam Nilai Kinerja Dosen (NKD).

Sylvi Dewanjani, Ph.D dalam paparannya menyampaikan bahwa bagi anak didik dengan kemampuan intelejensi tidak tinggi tidak diperbolehkan menggunakan model evaluasi yang berbasis ingatan, dan dalam hal ini FTSP sudah menghindari berdasarkan subject maters.

Silvi menambahkan bahwa akan sangat diperlukan ruang dalam evaluasi untuk menyampaikan rubrik Rencana Pembelajaran Semester (RPS), baik itu rubrik berisi terbaik dan terburuk. Rubrik memang kendalinya di CP di masing-masing mata kuliah. Oleh karenanya jika terjadi  kuliah paralel maka rubrik yang bekerja cukup satu saja. Mengenai praktikum upayakan 1 (satu) SKS 170 (seratus tujuh puluh) menit, sehingga diperlukan pertemuan 1-8 teori , pertemuan 9-16 praktikum. Desain RPS  durasi menjadi syarat dalam pembuatan RPS, waktu disamakan dengan  pengalaman belajar

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/workshop/foto1_pbm%20obe.jpg

Dalam merancang pembelajaran tidak perlu memisahkan antara belajar dan ujiannya, belajar dan evaluasi terintegrasi, karena prinsip pembelajaran dalam SNPT  adalah integratif. Sehinggta dikatakan terakreditasi sama dengan atau sesuai SN DIKTI, berdurasi 1 SKS = 170 menit).

Mengenai out put Silvi menegaskan bahwa, nilai adalah deskripsi kritik bukan scooring, sehingga mahasiswa punya kesempatan untuk memperbaiki, sehingga diakhir perkuliahan nilai mahasiswa akan bagus semua karena mahasiswa memperbaiki tugas berdasarkan masukan dari dosen.

http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/workshop/img_8787.jpg

Perlu diketahui bahwa ada 3 (tiga) level hasil akreditasi, yaitu level akreditasi internasional = kategori memuaskan/unggul, (baik = sesuai dikti; baik sekali = melampaui dikti; unggul = internasional). Ungkapnya.

 http://fcep.uii.ac.id/images/2017/juli/workshop/img_8779.jpg

Sementara Ketua Prodi Teknik Sipil (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D.), Ketua Prodi Arsitektur (Noor Cholis Idham, Ph.D), dan Ketua Prodi Teknik Lingkungan (Hudori, ST, MT) menyampaikan masalah dan tantangan PBM di masing masing Program Studi yang menitik beratkan tantangan akreditasi internasional.