FTSP UII Terima Study Banding Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Foto2-Studi-Banding-Aceh

Rabu (6 September)  Fakultas Teknik Sipil (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) menerima 4 (empat) rombongan kunjungan dari Fakultas Teknik Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Banda Aceh  bertempat di Ruang Sidang Prodi Teknik Sipil Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Dalam sambutannya Dekan FTSP UII (Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc) menuturkan, ketersanjungannya rombongan dari Fakultas Teknik Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ke FTSP UII. Guna  mewadahi anak anak yang akan menuju ke Internasional saat ini FTSP UII membuka klas Internasional untuk Prodi Teknik Sipil dan Arsitektur, sedangkan Teknik Lingkungan akan segera menyusulnya. Oleh karenanya dibuka matrikulasi 1 (satu) tahun.

Dekan FTSP UII berharap semoga kedatangan Fakultas Teknik  Prodi Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala Banda Aceh  ke FTSP UII ini dapat berkolaborasi di bidang akademik dalam upaya penguatan tata kelola dan peningkatan mutu institusi.

Studi banding kali ini menitik beratkan bidang akademik hubungangannya dengan telah diraihnya akreditasi internasional Prodi Teknik Sipil UII dari JABEE, dan berkat dirahnya Prodi Teknik Lingkungan UII yang sudah terakreditasi internasional dari ABET. Rombongan studi banding terdiri dari  Dr.Ing.Ir.Budi Aulia, Dipl.Ing; Febriyanti Maulina, ST., MT; Lulusi, ST, M.Sc; dan Dr.Yunita Idris, ST., M.Eng yang diterima oleh Dekan FTSP UII (Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc), Ketua Prodi Teknik Sipil  FTSP UII (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D), Ketua Prodi Teknik Lingkungan  FTSP UII (Hudori, ST., MT), serta beberapa dewan dosen  FTSP UII.

FTSP UII Terima Study Banding Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Ketua Prodi Teknik Sipil  (Miftahul Fauziah, ST., MT., Ph.D) mengatakan, pada mulanya di akhir tahun 2012 Prodi Teknik Sipil FTSP UII  didorong oleh Universitas untuk meningkatkan akreditasi yang lebih tinggi, hal ini karena sudah terakreditasi A maka sangat perlu ditingkatkan lagi mengajukan akreditasi internasional standar dengan Japang Accreditation Board Education (JABEE) sebagai salah satu badan akreditasi yang sudah diakui dunia internasional yang menjadi salah satu anggota washington qoutes. Alhamdulillah sejak September 2015 Prodi Teknik Sipil UII sudah mendapatkan pengakuan akreditasi internasional dari JABEE.

Kami sampaikan bahwa, Teknik Sipil di Indonesia baik negeri maupun swasta yang pertama kali mendapatkan akreditasi internasional satu satunya baru Teknik Sipil UII. Teknik Sipil UII mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh Teknik Sipil yang ada di Perguruan Tinggi lain. Kompetensi lulusan di Teknik Sipil UII diharapkan mampu merancang, melaksanakan, dan melakukan supervisi bangunan reka yasa sipil dengan ATRAKTIF ( Amanah, Terampil, Kompeten Adaptif, Inovatif) dan berwawasan kebencanaan, yang tentu saja ditunjang  berbagai macam alat laboratorium.

Miftahul Fauziah menambahkan,  sistem pendidikan yang ada di Prodi Teknik Sipil UII menggunakan kurikulum 2014, yaitu sistem pendidikan menuju OBE (Outcome Based Education) dengan capaian LO (Learning Outcome). Sedangkan evalusi masa study tepat waktu 4 (empat) tahun saat ini prosentasi mencapai 20 %, hal ini untuk mendorong mahasiswa supaya dengan segera menyelesaikan studinya. Sedangkan perkuliahan dan evaluasi terbagi menjadi tatap muka kuliah, Mata Kuliah berpraktikum melekat (disesuaikan dengan kapasitas laboratorium), dan evaluasi. Ungkap Miftah.

Sementara Ketua Prodi Teknik Lingkungan (Hudori, ST., MT) mengatakan, Prodi Teknik Lingkungan  merupakan Prodi termuda diantara prodi-prodi yang ada di FTSP UII yang berdiri tahun 1999. Perkembangan Prodi Teknik Lingkungan diawali pada tahun 2011 mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (PT), sedangkan pada tahun 2010 mendapatkan akreditasi laboratorium dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Sedangkan Prodi Teknik Lingkungan mendapatkan pengakuan  akreditasi internasional  ke Accreditation Board of Engineering and Technology (ABET) USA pada Agustus 2017 yang lalu. Ujar Hudori.