http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5261r.jpg

The University of Queensland (UQ) Australia berkunjung ke Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) dalam rangka inisiasi kerjasama antara FTSP UII dengan The University of Queensland (UQ), Jum’at (28 Oktober) bertempat di Auditorium Gedung Muhammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliuarang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

Sekretaris Program Studi Teknik Sipil (Berlian Kushari, ST., M.Eng) mewakili Pimpinan Fakultas menyampaikan terimakasih dan memberikan penghargaan yang sebesar besarnya kepada The University of Queensland (UQ) Australia. Kunjungan ini adalah inisiasi kerjasama antara keduanya, sejak lebih kurang 5 (lima) bulan yang lalu kita telah mengadakan kontak perdana untuk mempromosikan pendidikan di UQ. Bagi yang berminat untuk melanjutkan study di luar negeri dalam hal ini di UQ, maka perlu dibentuk kerjasama yang bisa digali antara UQ dengan FTSP UII.

Berlian Kushari menambahkan, untuk mewakili kegiatan, ini adalah sebuah bagian dari kerjasama yang disport oleh The University of Queensland (UQ) Australia. Kegiatan ini berbentuk seminar UQ dan host konsultasi bagi calon mahasiswa Pasca Sarjana (S2) maupun Program Doktor (S3).

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5268r.jpg

Sementara Fitria Arsianti Contry Manager Indonesia and The Philippines, UQ Internasional, The University of Queensland (UQ) Australia menjelaskan informasi Program Magister dan Program Doktor (S3)  dan  pertukaran mahasiswa (student exchange) di UQ Australia, dan prasyarat yang perlu dipenuhi.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5280r.jpg

Acara yang dihadiri lebih dari 125 (seratus dua puluh lima) mahasiswa S1, Pasca Sarjana, dewan dosen dilingkungan FTSP, serta beberapa alumni UQ S2 dan S3 yang saat ini sebagai dosen UII. Fitria berharap informasi dan peluang ini sangat baik maka  gunakan untuk studi lanjut,  riset, student exchange dan kolaborasi akademik.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5290r.jpg

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/123.jpg

Sebuah pertemuan yang sengaja diselenggarakan dengan tujuan sebagai pembelajaran general terhadap sebuah topik tertentu dengan jalan pemecahan masalah, yang dilakukan melalui interaksi tanya jawab antar peserta, yang proses berjalannya dipimpin oleh seorang moderator itulah Seminar.  Pihak yang berperan dalam seminar adalah penyaji atau pemakalah, moderator, pembawa acara, pembahas dan juga audience atau peserta.

Sebagaimana yang diikuti oleh 7 (tujuh) Laboran Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia dalam Seminar Nasional Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) dan Workshop dengan tema “Cetak Biru Kegiatan dan Regulasi Direktorat SDID untukk Mewujudkan PLP Yang Kompeten dan Profesional” pada Kamis dan Jum’at 20-21 Oktober yang lalu di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ketujuh laboran FTSP UII tersebut adalah Sukamto HM, Pranoto, Yudi Falal, Abdul Supardi, Darusalam, Suwarno, dan Amirul Yahya.

Seminar dan Workshop  yang diselenggarakan dan dibuka oleh Wakil Rektor III UGM dihadiri oleh Direktur Jendral Perguruan Tinggi sekaligus sebagai Keynot Speker, yang diikuti sebanyak 21 (dua puluh satu) Pergururuan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia  yang terdiri dari 400 (empat ratus) peserta, dengan pemakalah 71 naskah.

Dari 71 pemakalah satu satunya berasal dari FTSP UII, yaitu  Sukamto HM Laboratorium Jalan Raya Program Studi Teknik Sipil. Atas bimbingan Miftahul Fauziah, Ph.D dan Ir.Subarkah, MT sukamto HM berhasil menjadi pemakalah dalam Seminar tersebut dengan judul “Cara Membuat Job Mix Formula (JMF) Beton Aspal Campuran Asphalt Concrete-Wearing Concrete (AC-WC)”.

Berbincang bincang dengan reporter Sukamto HM mengatakan bahwa Job Mix Formula (JMF) itu adalah cara membuat atau menentukan perbandingan campuran agregat antara agregat kasar (CA) dengan agregat sedang (MA), serta agregat halus (FA) dan Sand (pasir). JMF itu sendiri bertujuan untuk mengetahui porsi agregat kasar, sedang, halus, dan pasir disamping untuk mengetahui porsi aspal yang akan digunakan, serta untuk mengetahui karakteristik marshal test, sehingga akan dihasilkan Kadar Aspal Optimal (KAO).

Sukamto HM mengaku bahwa Job Mix Formula (JMF) ini bermanfaat sebagai dasar campuran beton aspal untuk pekerjaan di lapangan, untuk kontrol suatu pekerjaan dengan campuran AC-WC, dan sebagai acuan bagi pemula yang akan membuat JMF AC-WC.     

Dari hasil pengujian aspal yang dilakukan di Laboratorium Jalan raya, Program Studi Teknik Sipil UII maka dapat disimpulkan bahwa aspal yang digunakan untuk penelitian cara membuat Job Mix Formula (JMF) beton aspal campuran AC-WC aspalnya baik, dan memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 2. Sedangkan dari hasil agregat yang dilakukan di Laboratorium Jalan Raya, Program Studi Teknik Sipil UII dapat disimpulkan bahwa agregat yang digunakan untuk penelitian cara membuat JMF betonn aspal campuran AC-WS agregatnya baik, dan memenuhi persyaratan spesifikasi Bina Marga 2010 Revisi 2. Ungkap Sukamto HM.

Di FTSP UII Sosialisasikan Kompetisi Konstruksi Berkelanjutan LafargeHolcim Award

LafargeHolcim Foundation for Sustainable Construction kembali membuka kompetisi desain konstruksi berkelanjutan paling bergengsi di dunia.  LafargeHolcim Awards yang sebelumnya dikenal dengan Holcim Awards mencari proyek unggulan dari para profesional maupun ide ide berani dari generasi muda yang menggabungkan konsep konstruksi berkelanjutan dengan arsitektur. Kompetisi ini akan menilai ide ide terbaik untuk mengatasi tantangan saat ini, urbanisasi peningkatan kualitas hidup.

LafargeHolcim Awards kini memasuki siklus kelima yang terbagi dalam 2 (dua) katagori. Katagori utama dan next generation. Katagori utama dibuka bagi arsitek, perencana, insiyur (Ir), mahasiswa Program Studi terkait, pemilik proyek, pembangun dan kontraktor yang menunjukkan praktik konstruksi berkelanjutan pada penggunaan teknologi, aspek lingkungan, sosial ekonomi, dan budaya dalam perencanaan dan konstruksi proyeknya. Proyek harus telah mencapai tahap lanjutan dari sisi desain, memiliki probabilitas tinggi untuk dieksekusi, dan belum memulai proses pembangunan sebelum 4 Juli 2016.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5179_r.jpg

Demikian dijelaskan Oepoyo team PT.Holcim setelah sosialisasi LafargeHolcim Awards yang diselenggrakan di Audotorium Gedung Mohammad Natsir Fakultas Teknik dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Kamis (27 Oktober).

Oepoyo menjelaskan lebih dalam bahwa peserta di bawah umur 30 tahun juga dapat mengirimkan konsep visioner dan ide beraninya dalam kompetisi ini melalui katagori Next Generation yang khusus diperuntukkan bagi mahasiswa dan profesional. Kompetisi LafargeHolcim Awards ini dibagi dalam 5 (lima) wilayah geografis, masing masing wilayah akan dinilai oleh Juri dan team ahli dari wilayah tersebut. Indonesia termasuk wilayah Asia Pacific akan dinilai oleh dewan juri yang diketuai Donald Bates, Chair of Architectural Design dan Profesor dari University of Melboerne serta Direktur dari LAB Architecture Studio Australia. Pemanang akan diumumkan pertengahan tahun 2017 dan otomatis lolos ke kompetisi  LafargeHolcim Awards global tahun 2018 mendatang. Ujar Oepoyo.

Sementara PT.Holcim bagian Teknikal (Piping) dalam sosialisasi LafargeHolcim Awards menyampaikan bahwa LafargeHolcim Awards ini kompetisi berkelanjutan yang berhadiah $2 juta sebagai penghargaan Internasional LafargeHolcim Awards ke-V mencari solusi berkelanjutan di Kampus FTSP UII. UII merupakan salah satu  Universitas yang ditunjuk untuk tempat sosialisasi, karena UII merupakan Universitas swasta terbaik se-Indonesia. Diharapkan mahasiswa FTSP UII ikut berpartisipasi aktif dengan mendaftarkan secara online sebagai peserta guna memasukkan ide ide konsep baru yang berbentuk abstrak.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5173_r.jpg

Sebagaimana disampaikan Piping, Rayendra, MT mewakili Pimpinan Fakultas dalam sambutannya menyampaikan dan mengajak kepada seluruh mahasiswa FTSP UII untuk ikut menyertakan kompetisi LafargeHolcim Awards ini, sampaikan ide ide konsep baru berbentuk desain. Bukan hanya sekedar kompetisi yang diikuti, namun juga masa depan yang di gapai.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/dscf5202_r.jpg

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/pengumuman.jpg

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/foto1_pameran%20uiiodiex.jpg

Rumah pabrikasi adalah system pembangunan yang semua panel sudah dibuat di pabrik dan siap dibangun hanya dengan menggabungkan panel panel yang dibutuhkan sesuai desain. Dana yang dibutuhkan menjadi lebih murah dan waktu yang lebih singkat dalam pengerjaannya. Pembatasan lahan terbangun, lay out sederhana, kwalitas bangunan baik, efisiensi bahan, material ramah lingkungan yaitu dari sekam padi, plastik daur ulang, dan kertas koran, dan dengan efisiensi beaya siklus hidup bangunan.

Demikian materi presentasi Teknologi Rumah Pabrikasi Untuk Pembangunan Masa Depan yang dipresentasikan oleh Anggit Mas Arifudin,ST dalam pameran  Open Day dan Innovation Expo (ODIEX) yang diselenggarakan Universitas Islam Indonesia (UII) Rabu (26 Oktober) di Auditorium Prof.KH.Abdulkahar Mudzakir Kampus Terpadu UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta.

http://fcep.uii.ac.id/images/berita_oktober/foto3_pameran%20uiiodiex.jpg

Pameran yang berlangsung 3 (tiga) hari Selasa hingga Kamis (25-27 Oktober) Fakultas Teknik dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berperan aktif mengikuti pameran tahunan ini dengan menampilkan rumah pabrikasi menggunakan system sambungan cor di tempat, dan ornamen dinding dibuat menggunakan material erupsi merapi, serta museum kegempaan Prof.Sarwidi.

Dalam presentasinya Anggit menambahkan bahwa, rumah pabrikasi ini diberi nama “Baiti Jannati” yang dilatarbelakangi dengan pertumbuhan penduduk yang terus berkembang dari tahun ke tahun mengakibatkan permintaan akan hunian semakin melonjak tiap tahunnya. Sementara data yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kebutuhan perumahan di Indonesia mencapai 13.526.000 unit, sementara pertumbuhan 800 ribu unit pertahun yang dibutuhkan. Padahal pengembang dari pemerintah di Indonesia hanya menyediakan 300-400 ribu unit per tahun. Ungkap Anggit.

Sementara Anggit yang merupakan alumnus Program Studi Teknik Sipil yang saat ini sedang menempuh S2 Magister Teknik (MT) ini memberikan latar belakang ornamen dinding dibuat menggunakan material erupsi merapi keprihatinannya terhadap warga lereng merapi akibat erupsi merapi Gunung Merapi 2010 yang menyebabkan mereka kehilangan pemanfaatan material hasil erupsi yang melimpah berupa pasir, maupun abu batu, yang juga memberikan semangat baru agar kepala keluarga dan remaja mempunyai penghasilan baru. Sebagai langkah nyata hal ini dibuktikan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik tahun 2013 dan 2014 di Cangkringan dengan memberikan motivasi dan pelatihan ornamen dinding yang dilaksanakan bersama dengan Pusat Inovasi Material Vulkanik Merapi FTSP UII untuk mengembangkannya.

Anggit berharap semoga pengembangan inovasi Rumah Pabrikasi Ramah Lingkungan ini dapat terwujud, sehingga dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan akan kebutuhan perumahan yang belum sepenuhnya terpenuhi.