syawalan ftsp 1437 H

Bersilatur-ikhwan atau yang pepoler disebut dengan syawalan merupakan momen tepat untuk saling memaafkan agar hati kita kembali bersih, fitrah. Dengan saling berjabat tangan dan memaafkan secara tulus ikhlas, khilaf dan salah kita terhadap sesama akan luntur dengan sendirinya. Syawalan menjadi sebuah media   yang sangat efektif. Dengan Syawalan, ikatan persaudaraan antar kita  dapat semakin erat terjalin,   dan menumbuhkan semangat persaudaraan yang mendalam. Pada kesempatan itu pula Allah SWT membuka lebar-lebar guna mendapatkan ampunan dan meraih surga seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.  

 

hikmah syawalan

Syawalan dan pelepasan calon jama’ah haji keluarga besar Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Sabtu (16 Juli) yang bertepatan pada tanggal 11 Syawwal 1437 H bertempat di Hall Gedung Mohammad Natsir FTSP UII Jl.Kaliurang Kam.14,5 Sleman Yogyakarta.

calon jamaah hajiHikmah syawwalan sekaligus pelepasan calon jama’ah haji dan Purna Tugas disampaikan oleh Ustadz Ir.H.Munadhir, MS.   Beliau mengajak dan mengharapkan supaya kita meningkatkan kwalitas iman dengan ibadah yang telah dilakukan selama bulan ramadhan. Salah satunya adalah sholat berjama’ah, Itulah kunci meraih iman. Calon jama’ah haji FTSP yang dilepas adalah Ir.Subarkah, MT beserta istri, sedangkan yang purna tugas sebanyak 2 (dua) orang.

sambutan dekan FTSP

Acara Syawalan yang sebelumnya disampaikan kata sambutan oleh Dekan FTSP UII (Dr.-Ing.Ir.Widodo, MSc) dan Rektor UII (Dr.Ir.H.Harsoyo, M.Sc) di hadiri lebih dari 300  (tigaratus) orang baik dosen dan tenaga kependidikan beserta keluarga serta purna tugas yang memadati Hall FTSP UII.

doa bersama

 

 

Insya Allah Universitas Islam Indonesia (UII)  segera mempunyai program doktor (S3) lagi, yaitu  Program Studi S3 Teknik Sipil  yang akan mengawali sejarah jenjang pendidikan tertinggi dalam sistem pendidikan di lingkungan FTSP UII. Terungkap dalam visitasi pembukaan program studi S3 Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII  yang digelar Rabu (29 Juni) bertempat di Ruang Sidang Dekanat FTSP UII Gedung Mohhamad Natsir Jl.Kaliurang K.14,5 Sleman, Yogyakarta. Hadir untuk meninjau persiapan akhir pembukaan program doktor (S3) ini adalah reviewer berskala nasional dengan tim asesor DIKTI Prof.Dr.Adang Suwandi Ahman (dari ITB); Prof.Dr.Ir.Syamsul Rizal, M.Eng (dari UNSYIAH Aceh); dan Prof.Dr.Ir.Salengke, M.Sc. (dari UNHAS Makasar).  

Visitasi Pembukaan Program Doktor di FTSP UII

 

Rektor UII Dr.Ir.Harsoyo, M.Sc  dalam sambutannya mengungkapkan, tantangan guna membangun pendidikan S-3 (Program Doktor) Teknik Sipil di dalam negeri semakin mendesak manakala melihat rasio jumlah doktor dan penduduk di Indonesia yang masih timpang. Yaitu jumlah doktor di Indonesia masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti negara India, Malaysia,  dan negara-negara lain yang maju. Dengan jumlah doktor lebih kurang  24.642 orang, perbandingannya 98 dengan 1 (satu) juta penduduk. Universitas Islam Indonesia (UII) merupakan perguruan tinggi tertua nasional, oleh karenanya merasa terpanggil untuk menjawab tantangan ini.
visitasi doktor s3

Sementara Prof. Ir. Widodo, Ph.D selaku Ketua Program Pendirian Prodi S-3 Teknik Sipil UII mengatakan FTSP UII berencana mengembangkan prodi yang secara spesifik memiliki keunggulan di bidang kebencanaan dan manajemen risiko bencana. Tentunya di samping fokus pada peningkatan kapasitas keilmuan di bidang teknik sipil, para peserta juga akan mendapatkan bekal keilmuan di bidang yang terkait dengan ilmu kebencanaan; sehingga   menyusun kurikulum yang menggabungkan pendekatan multidisipliner antara ilmu eksak teknik sipil dan ilmu sosial bidang menajemen bencana. Hal ini pula didasarkan pada pengalaman UII yang cukup intens menangani berbagai persoalan kebencanaan, misalnya mulai dari erupsi gunung berapi, gempa bumi, dan tanah longsor yang terjadi.

 

ketua assesor

Ketua asesor DIKTI (Prof. Dr. Adang Suwandi Ahmad) berpesan agar dalam mendirikan prodi terus menjalin komunikasi dengan para asesor. Sebab mereka memiliki pengalaman sebagai pihak yang lebih awal merintis prodi S-3 bidang teknik di lingkungan universitasnya masing-masing. Pengalaman tersebut dapat menjadi bahan pembelajaran bagi FTSP UII.

foto

 

 

pesantren ramadhan 1437

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah dari Allah SWT, didalamnya terdapat banyak sekali kemuliaan bagi orang-orang yang berkenan menghidupkannya. Menghidupkan bulan Ramadhan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan amal sholeh kepada sesama manusia.

Dalam rangka menghidupkan bulan Ramadhan tersebut, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) Kamis (30 Juni) bertempat Auditorium Gedung Mohammd Natsir UII Jl.Kaliurang Km.14,5 Sleman Yogyakarta  menyelenggerakan kegiatan Pesantren Ramadhan 1437 H yang diikuti oleh Dosen dan Tenaga Kependidikan FTSP UII.

Hadir dalam acara tersebut Dekan FTSP UII (Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc), Wakil Dekan FTSP UII (Setya Winarno, Ph.D), Ketua dan Sekretaris Program Studi, Ketua dan Sekretaris Magister, Dosen serta Tenaga Kependidikan FTP UII tidak kurang dari 150 (seratus lima puluh) orang.

sambutan dekan ftsp

Dalam sambutannya Dekan FTSP UII Dr.Ing-Ir.Widodo, M.Sc mengatakan bahwa saat ini penduduk Indonesia semakin kompleks, sehingga banyak timbulnya penumpukan harta kekayaan atau justru timbulnya kemiskinan. Artinya yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Dengan adanya Pesantren Ramadhan yang akan banyak mengulas tentang harta dan riba ini diharapkan dapat mengupas sekaligus menyadarkan akan dirinya terhadap riba yang meraja lela di tengah tengah masyarakat.  

Kegiatan Pesantren Ramadhan yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun disampaikan oleh beberapa pemateri diantaranya Ustadz Ir.Dwi Condro Triono, M.Ag.,Ph.D (materi dengan topik Membangun Bisnis Syariah), Rury Febrianto, SE (materi tentang Manajemen Keuangan Tanpa Riba), Saptuari Sugiharto (materi tentang Bisnis Tanpa Hutang dan Riba), serta Ir.Munichy BE, M.Arch., IAI.,AA (materi tentang Makna Harta Dalam Islam).

ir.dwi condro

Dalam paparannya Ir.Dwi Condro Triono, M.Ag.,Ph.D mengatakan bahwa Hukum syari’at itu ada 2 (dua) yaitu hukum takifli dan hukum wadh’i. Hukum takifli adalah hukum untuk mengatur perbuatan manusia dengan hukum berupa tuntutan, dan pemberian pilihan. Sedangkan hukum wadh’i adalah hukum untuk mengatur hukum tafikli itu. Bunga Bank adalah bentuk modern riba nasi’ah. Bunga pada transaksi yang lain juga termasuk riba nasi’ah yang haram misalnya bunga di pegadaian, bunga di asuransi, bunga di koperasi, bunga utang luar negeri, bunga utang dalam negeri, maupun bunga di rentenir (bank plecit). Ungkap Dwi Condro.

rury febrianto

Senada dengan Dwi Condro, Rury Febrianto, SE bahwa banyak sekali bunga pada transaksi riba nasi’ah yang tentu saja diharamkan seperti kartu kredit, asuransi, maupun Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Dicontohkan kartu kredit adalah alat pembayaran secara kredit dan jasa dengan bunga tertentu, yang merupakan gabungan 3 (tiga) akad yaitu qordh (pinjaman), kafalah (jaminan), dan ijaroh (jasa). Qordh adalah administrasi atau bunga, denda, riba. Kafalah maksudnya Bank menjamin kepeda pedagang atau konsumen pasti bayar, atas penjaminan bank minta imbalan. Sedangkan ijaroh disini maksudnya memasukkan kartu kredit untuk penagihan ke Bank. Sehingga Bank bayar dapat potongan.  Demikian pula Saptuari Sugiharto mendulak tentang riba yang merabah di tengah tengah masyarakat. Riba adalah dosa yang besar serta di laknat oleh Rusulullah SAW sehingga akan mendapatkan ancaman kemiskinan. Ungkapnya.

ir.munichy

Sedangkan Ir.Munichy BE, M.Arch., IAI.,AA mengatakan bahwa harta adalah amanah Allah SWT untuk itu keluarkanlah shodaqoh dan zakatnya. Dalam mencari dan membelanjakan harta hendaknya untuk selalu diawali dengan do’a, kemudian berusaha, berikhtiar, dan bertawwakal. Sehingga benar benar makna harta dalam Islam terwujud.  

saptuari

Dua delegasi mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menyabet juara 1 (satu) tartil Al Qur’an, dan juara 3 (tiga) Hafidz Al Qur’an. Mereka adalah  Nurin Retno Sawitri (13513214) Program Studi Teknik Lingkungan yang berhasil meraih Juara 1 (satu) tartil Al Qur’an, serta  Milzam Priambodo (15511123) Program Studi Teknik Sipil yang telah berhasil memperoleh juara 3 (tiga) Hafidz Al Qur’an kategori 10 juz dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) se-Jawa bertempat di Universitas Sebelas Maret jelang Ramadhan kemarin. 

juara mtqKami bersyukur bisa membawa nama harum UII mendapatkan juara 3 (tiga) hafidz Al Qur’an dalam 10 Juz ini. Kami aktif belajar Hafidz sejak kelas 1 (satu) Sekolah Menengah Atas (SMA) di suatu pondok atau asrama Abubakar Asshidiq Ngabean Yogyakarta. Ungkap Milzam.

Milzam yang saat ini masih terus aktif belajar hafidz Al Qur’an yang memasuki juz 20 ini berharap semoga para teman teman mahasiswa juga bisa memperdalam Al Quran. Nurin pun merasa bersyukur atas keberhasilannya menyabet juara 1 (satu) tartil Al Qur’an dalam MTQ ini. Semoga kedepan kegiatan seperti ini terus berkelanjutan guna mencetak regererasi muda Qur’ani dilingkungan UII.

Arsitektur UII Delegasikan Konferensi Internasional Future Housing di Melbourne      Dua delegasi mahasiswa arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) berangkat mengikuti konferensi future housing dengan thema “Globl Cities Regional Problems” yang diselenggarakan oleh Architecture MPS dan Universitas Swinburne Melbourne Australia 9-10 Juni 2016. Mereka berdua adalah Ridho Sinaro (13512214) dan Naura Gustisza Salsabila (13512044) sebagai delegasi Indonesia sekaligus delegasi UII dalam konferensi mengenai permasalahan perumahan di perkotaan di seluruh dunia. Dengan harapan mereka  dapat mengembangkan ilmu yang dimiliki sebagai langkah awal untuk mendalami studi tentang perumahan yang dapat diterapkan secara nyata.

Pengalaman kami selama 6 (enam) bulan yang pernah kami lakukan sebagai magang dengan Firna Arsitek Nasional Sun Cons sebagai modal awal untuk mengikuti konferensi di dunia arsitektur. Kami pun mempunyai ketertarikan arsitektur berkelanjutan dan perumahan perkotaan, sehingga sebelumnya pernah mengikuti konferensi Nasional tentang restorasi pemukiman desa dan kota. Ungkap Naura yang diwawancarai Reporter tadi pagi.

Konferensi yang kami ikuti ini dengan maksud untuk membangun jaringan internasional diantara para akademisi dan praktisi dari seluruh dunia, disamping untuk menambah wawasan dan menjadi titik awal untuk kerjasama internasional antara mahasiswa di seluruh dunia.
Lebih lanjut Naura mengatakan bahwa, kita sebagai mahasiswa Indonesia masih merasa jauh tata bahasa Inggris yang kita miliki bilamana dibandingkan di Australia, termasuk didalamnya bobot dan interaktif bahasa inggris yang dirasa masih perlu ditingkatkan lagi. Fasilitas di Australia juga sudah mandiri sehingga mahasiswanya enjoi. Kami berharap semoga kegiatan non profit semacam ini dapat digiatkan lagi baik ditingkat Universitas maupun Fakultas. Ungkapnya.